Penulis :
Caterina Mar Bonnin, Esther Jiménez, Brisa Solé, Carla Torrent, Joaquim
Radua, María Reinares, Iria Grande, Victoria Ruíz, Jose Sánchez-Moreno,
Anabel Martínez-Arán, Eduard Vieta.
Publikasi :
Tahun terbit : 2019
Dapat di akses di : https://doi.org/10.3390/jcm8071046
ABSTRAK
Latar belakang : Gangguan Bipolar (BD) merupakan penyakit kronis yang sering menyebabkan gangguan fungsional.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan variabel mana yang berhubungan dengan hasil fungsional yang
lebih baik dalam sampel pasien euthymic dengan BD.
Metode : pasien direkrut di Klinik Rumah Sakit Barcelona dan mereka menjalani wawancara klinis, penilaian fungsional, dan
evaluasi neuropsikologis yang komprehensif. Setelah itu, pasien dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan skor total Tes Singkat
Penilaian Fungsi: remisi fungsional vs. gangguan fungsi. Setelah ini, regresi logistik multivariat dijalankan untuk mengidentifikasi
faktor klinis, demografi dan kognitif yang terkait dengan remisi fungsional.
ABSTRAK
Hasil : Total 420 pasien euthymic dengan BD dinilai untuk penelitian ini,n=221) dan gangguan fungsi (n=199).
Akhirnya, regresi logistik multivariat mengungkapkan bahwa hanya lima variabel yang secara signifikan
berkontribusi pada model, termasuk: riwayat gejala psikotik seumur hidup (variabel yang paling banyak
berkontribusi pada model), diikuti oleh skor total Hamilton Depression, dan kinerja kognitif (fungsi eksekutif) dan
memori verbal).
Kesimpulan : Perawatan untuk memastikan hasil fungsional yang baik pada BD harus secara khusus mencegah
psikosis, menargetkan gejala depresi di bawah ambang batas dan meningkatkan kognisi, lebih khusus lagi fungsi
eksekutif dan memori verbal.
PENDAHULUAN
• Gangguan bipolar (BD) adalah penyakit seumur hidup yang sering mengakibatkan gangguan fungsional. Ganggusn
bipolar di idefinisikan dalam konteks respons, respons parsial, dan nonrespons.
• Selama beberapa tahun terakhir pemulihan fungsional telah menjadi masalah utama dan salah satu hasil yang
paling diinginkan dalam pengaturan klinis.
• Diharapkan setelah resolusi episode akut pasien mendapatkan kembali fungsinya di semua bidang kehidupan mereka, termasuk tugas rumah
tangga, kinerja di sekolah/pekerjaan, dan hubungan interpersonal. Para peneliti telah melaporkan selama bertahun-tahun bahwa sebagian
besar pasien dengan BD menderita gangguan fungsional telah ditemukan bahwa antara 30-60% pasien tidak mencapai pemulihan fungsional
selama euthymia.
• aktor yang terkait dengan hasil fungsional yang buruk dalam sampel pasien dengan gangguan fungsional yang nyata. Para penulis
menemukan bahwa jenis kelamin laki-laki, usia yang lebih tua, kecerdasan premorbid (IQ) yang lebih rendah, gejala depresi subklinis, jumlah
episode manik yang lebih tinggi dan kinerja yang lebih rendah dalam beberapa tes neuropsikologi (memori kerja, kelancaran verbal, memori
verbal dan kecepatan pemrosesan) dikaitkan dengan hasil fungsional yang lebih buruk
PENDAHULUAN
Mengidentifikasi variabel yang terkait dengan gangguan fungsional mungkin penting untuk mencegah penurunan
fungsional yang biasanya terlihat pada beberapa pasien dengan BD dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Alat yang
memadai untuk menilai fungsi juga penting sebagai cara untuk menangkap hasil fungsional di BD. Pada tahun 2007,
Unit Gangguan Bipolar dan Depresi di Klinik Rumah Sakit (Barcelona) mengembangkan skala yang disebut The
Functioning Assessment Short Test (FAST). FAST menangani kesulitan yang paling sering dilaporkan oleh pasien
dengan BD yang mencakup hingga enam domain berbeda termasuk otonomi, fungsi pekerjaan dan kognitif, hubungan
interpersonal, masalah keuangan, dan waktu luang. Ini juga memberikan skor global total gangguan fungsional.
klasifikasi keparahan berdasarkan total skor global FAST yang diperkirakan dengan mempertimbangkan skor Global
Assessment of Functioning (GAF) sebagai referensi, dan sebagai hasilnya, empat kategori telah ditetapkan.
diidentifikasi: tidak ada, gangguan ringan, sedang dan berat
METODE
Kriteria inklusi:
• Di diagnosnis bipolar menurut kriteria DSM-
V
• Peserta di rekrut di Unit Gangguan Bipolar dan • Di nilai selama eutima.
• Berusia 18 dan 70 tahun
Klinik RS Barcelona
• Total 420 pasien. Pasien euthymic dengan BD
(n=221), dan gangguan fungsi (n=199).
Kriterian eksklusi :
• Diagnosis penyelahgunaan dan
ketergantungan zat
• Riwayat keterbekangan mental dan kondisi
klinis yg dapat mengganggu wawancara
• Pekiraan IQ < 85
METODE
Penilaian Neuropsikologis
• setelah memberi persetujuan tertulis, peserta
• Perkiraan IQ di evalusasi dengan WAIS-III (Welscher
menjalani wawancara klinis terstruktur.
Adult Intelligence scale).
• Variabel usia, jenis kelamin, diagnosis, jumlah dan • Memori verbal dinilai dengan California Verbal
jenis episode, kronisitas, jumlah rawat inap, rawat Learning Test (CVLT).
psikosis, riwayat psikiatri dikumpulkan.
• Fungsi eksekutif diuji dengan beberapa tes yang
Pasien dinilai dengan skala klinis : menilai pergeseran, perencanaan, kelancaran verbal,
• HAM-D (Hamilton Depression Rating Scale-17) dan penghambatan respons, yaitu versi komputerisasi
• YMRS (Young Mania Rating Scale) dari Wisconsin Card Sorting Test.
Memastikan pasien memenuhi kriteria eutimia.
• d. Uji Interferensi dengan SCWT (Stroop Color-Word
Functioning Assesment Short Test (FAST) : Menilai
Interference Test)
fungsi psikososial.
HASIL PENELITIAN
• Di antara semua variabel klinis yang diperkenalkan dalam model, gejala psikotik
seumur hidup adalah yang memiliki rasio odds tertinggi, diikuti oleh skor total
dalam HAM-D.
• Dalam penelitian ini, pasien dengan gejala psikosis seumur hidup kurang
mungkin untuk mencapai hasil fungsional yang baik bila dibandingkan dengan
pasien yang tidak mengalami gejala.
DISKUSI
• Variabel signifikan klinis lain yang berkontribusi pada model ini termasuk gejala
depresi di bawah ambang batas, yang mungkin merupakan variabel yang paling
konsisten dilaporkan di seluruh literatur sebagai faktor kunci yang memengaruhi
hasil fungsional.
• Sepengetahuan kami, ini adalah salah satu studi terbesar yang menilai berbagai
variabel yang dapat mempengaruhi hasil fungsional dalam sampel pasien
euthymic dengan gangguan bipolar dan hasil saat ini dapat dipertimbangkan
untuk merancang studi masa depan dan intervensi.
• Mengingat bahwa gejala-gejala ini terjadi selama episode suasana hati, mungkin
disarankan bahwa pencegahan kekambuhan sangat penting untuk menjamin hasil
fungsional yang baik.
• Variabel klinis penting lainnya adalah adanya gejala depresi di bawah ambang
batas, pengelolaannya masih merupakan tantangan dalam praktik klinis;
kemungkinan besar masalah tersebut dapat diatasi melalui program
multikomponen yang memungkinkan penanganan area yang berbeda, mengikuti
prinsip penerapan perubahan akumulatif kecil.
• F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik : Episode sekarang harus
memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0) dan harus ada minimal 1 episode afektif lain
(hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.
• F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik : Episode
sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1) dan harus
ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa
lampau.
• F31.2 Gangguan Efektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik : Episode sekarang
harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik (F30.2) dan harus ada minimal 1
episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.
KRITERIA DIAGNOSIS PPDGJ-III
• F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang : Episode sekarang
harus memenuhi kriteria depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1) dan harus ada minimal 1
episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.
• F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Kini Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik : Episode sekarang
harus memenuhi kriteria depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2) dan harus ada minimal 1
episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.
• F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat Dengan Gejala Psikotik : Episode
sekarang harus memenuhi kriteria depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3) dan harus ada
minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau.
• F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran : Episode sekarang menunjukkan gejala-gejala manik,
hipomanik dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depersi
sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang, telah berlangsung minimal 2
minggu dan harus ada minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa
lampau.
KRITERIA DIAGNOSIS PPDGJ-III
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini Dalam Remisi : Tidak menderita ganggaun afektif
yang nyata selama beberapa bulan terakhir, tetapi pernah mengalami minimal 1 episode
afektif hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya
1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau campuran).