Anda di halaman 1dari 6

CRITICAL APPRAISAL

Lifetime Psychotic Symptoms, Subthreshold Depression and


Cognitive Impairment as Barriers to Functional Recovery in
Patients with Bipolar Disorder

Pembimbing :

dr. Lenny Irawati Yohosua, Sp.KJ

Disusun oleh :

Maya Saputri

112022010
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT JIWA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UKRIDA

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT

PERIODE 12 September – 15 Oktober 2022

TINJAUAN PUSTAKA

Gangguan Afektif Bipolar

Kelainan fundamental pada kelainan afektif adalah perubahan suasana perasaan


(mood) atau afek, biasanya ke arah depresi (dengan atau tanpa anxietas yang menyertainya),
atau ke arah elasi (suasana perasaan yang meningkat). Perubahan suasana perasaan ini
biasanya disertai dengan suatu perubahan pada keseluruhan tingkat aktivitas, dan kebanyakan
gejala lainnya adalah sekunder terhadap perubahan itu atau mudah dipahami hubungannya
dengan perubahan tersebut.2 Gangguan afektif dibedakan menurut4:
 episode tunggal atau multipel
 tingkat keparahan gejala
- hipomania
- mania tanpa gejala psikotik
- mania dengan gejala psikotik
- depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala psikosis
- depresi berat dengan gejala psikotik
 dengan atau tanpa gejala somatik.
Gangguan afektif bipolar adalah gangguan mood yang ditandai dengan perpindahan
(swing) mood , pikiran, energi, perilaku, dan biasanya kronik serta berat. Pasien mengalami
perubahan mood yang dramatis yaitu dari mood yang sangat meningkat dan atau iritabel
menjadi mood yang sangat menurun. Perubahan mood disertai dengan perubahan yang serius
pada energi dan perilaku. Diantara episode mood tersebut dapat terjadi periode mood yang
normal (eutimik), gangguan afektif bipolar tersifat oleh episode berulang (sekurang-
kurangnya dua episode). Selama periode mood eutimik. Selama periode mood eutimik,
pasien tetap beresiko mengalami kekambuhan, misalnya mengalami mania, hipomania,atau
depresi. Istilah “bipolar” berarti dua kutub yaitu pasien mengalami perpindahan antara
spektrum emosi yang berlawanan.

Kriteria Diagnosis Gangguan Afektif Bipolar

Menurut DSM V-TR

F31 Gangguan Afektif Bipolar Mengalami perpindahan antara spektrum emosi yang
berlawanan, memiliki sifat episode berulang (minimal 2
episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya
jelas terganggu.
F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk
Episode Kini Hipomanik hipomania (F30.0) dan harus ada minimal 1 episode
afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania
Episode Kini Manik Tanpa tanpa gejala psikotik (F30.1) dan harus ada minimal 1
Gejala Psikotik episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
F31.2 Gangguan Efektif Bipolar, Episode sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania
Episode Kini Manik Dengan dengan gejala psikotik (F30.2) dan harus ada minimal 1
Gejala Psikotik episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresif
Episode Kini Depresif Ringan ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1) dan harus ada
atau Sedang minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau.
F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresif
Kini Depresif Berat Tanpa berat tanpa gejala psikotik (F32.2) dan harus ada
Gejala Psikotik minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau.
F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode sekarang harus memenuhi kriteria depresif
Episode Kini Depresif Berat berat dengan gejala psikotik (F32.3) dan harus ada
Dengan Gejala Psikotik minimal 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau.
F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode sekarang menunjukkan gejala-gejala manik,
Episode Kini Campuran hipomanik dan depresif yang tercampur atau bergantian
dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depersi
sama-sama mencolok selama masa terbesar dari
episode penyakit yang sekarang, telah berlangsung
minimal 2 minggu dan harus ada minimal 1 episode
afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau
campuran) di masa lampau.
F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Tidak menderita ganggaun afektif yang nyata selama
Kini Dalam Remisi beberapa bulan terakhir, tetapi pernah mengalami
minimal 1 episode afektif hipomanik, manik atau
campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-
kurangnya 1 episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif atau campuran).
F31.8 Gangguan Afektif Bipolar
Lainnya
F31.9 Gangguan Afektif Bipolar
YTT

Tinjauan Pustaka
REVIEW DAN TELAAH KRITIS JURNAL

1. Judul Jurnal/ Artikel:


Lifetime Psychotic Symptoms, Subthreshold Depression and Cognitive Impairment as
Barriers to Functional Recovery in Patients with Bipolar Disorder

2. Penulis:
Caterina Mar Bonnin, Esther Jiménez, Brisa Solé, Carla Torrent, Joaquim Radua, María
Reinares, Iria Grande, Victoria Ruíz, Jose Sánchez-Moreno, Anabel Martínez-Arán,
Eduard Vieta.

3. Publikasi:

4. Penelaah:
Maya Saputri

5. Tanggal Telaah:
21 September 2022

I. Deskripsi Artikel

1. Tujuan Utama Penelitian :


Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan variabel mana yang berhubungan dengan
hasil fungsional yang lebih baik dalam sampel pasien eutim dengan gangguan bipolar

2. Hasil Penelitian :
Total 420 pasien eutimik dengan gangguan bipolar dinilai untuk penelitian ini (n=221)
dan gangguan fungsi (n=199). Akhirnya, regresi logistik multivariat mengungkapkan
bahwa hanya lima variabel yang secara signifikan berkontribusi pada model, termasuk:
riwayat gejala psikotik seumur hidup (variabel yang paling banyak berkontribusi pada
model), diikuti oleh skor total Hamilton Depression, dan kinerja kognitif (fungsi
eksekutif) dan (memori verbal)

 Karakteristik Dasar
Penulis mengidentifikasi 2374 psien ARD dan 79.369 variabel control, yang di
follow-up selama lebih dari 1 tahun dan sudah diukur level TSH nya setidaknya
sekali. Sebanyak 75 (3.2%) pasien dan 1118 (1.4%) variable control di eksklusi
dikarenakan adanya riwayat pengobatan kegagalan tiroid (hipotiroid 56 dan 508;
hipertiroid 15 dan 655). Total data yang dimasukkan kedalam analisis adalah 2307
pasien ARD dan 78.351 variabel control. Umur rata-rata pasien ARD adalah 53.7
(16.22) dan variable control adalah 46.1 (11.9). jumlah wanita pada pasien ARD
adalah 1826 (79.2%) dan variable control adalah 36.632 (49.4%). Sebanyak 446
(19.3%) pasien ARD memiliki lebih dari 1 penyakit, dimana sekitar setengah (45%)
memiliki syndrome Sjogren sekunder. Median dari periode follow up (hari) lebih
panjang pada grup variable control (1365[743, 2192] vs 1992 [958, 3632], P<0.001).
Karakteristik lain di simpulkan pada table 1.

Anda mungkin juga menyukai