Anda di halaman 1dari 31

[{{{

Gangguan Afektif
Bipolar
Sub-Kelompok A

Mohamad Hamdan Abdurhaman 4151171001


Kresna Denta Elyigo 4151181462
Nada Shaumi Fauziah 4151191410
I Made Barhmysta Valqy A P 4151191415
Deviacita Valeryani P 4151191420
Jovanka Brithney 4151191428
Syaima Nurul Rohmani 4151191435
Raden Juag Syehna Sufi 4151191439
Ken Dwi Pangesti 4151191441
Anissa Citra Maulani 4151191443
 Contoh Kasus
 Definisi
 Epidemiologi
 Etiologi
Poin  Psikopatologi
Pembahasan  Gejala
 Komorbiditas
 Kriteria diagnosis
 Diagnosis Banding
 Terapi
Contoh Kasus
Seorang mahasiswi berusia 21 tahun datang diantar oleh ayahnya dengan
keluhan nampak murung sejak 1 bulan yang lalu. Ia lebih banyak diam, tanpa
aktivitas, tidak bersemangat, selera makan menurun dan kadang-kadang
menangis. Kegagalan ketika maju ujian skripsi membuatnya sangat terpukul, hal
tersebut membuat pasien putus asa dan ingin mencoba untuk bunuh diri. Sejak
1 minggu yang lalu, dia mendengar suara ibunya yang sudah meninggal, yang
mengajak dia untuk meninggalkan kehidupannya di dunia dan menemani dia ke
alam baka. 1 tahun yang lalu, pasien menunjukkan gejala yang sebaliknya
seperti pasien sering karaoke sampai larut malam sampai menganggu aktivitas
sehari-hari, merasa sangat bersemangat, dan sangat bahagia. Riwayat keluarga
pasien yaitu ada ayah yang menderita penyakit serupa.
Pemeriksaan Fisik : TD : 120/80 mmHg, N : 80x/m , R : 18 x/m , S : 36,8 oC. Pem.
Lain dbn, Pem.Lab : dbn.
Status Psikiatrikus :
Penampilan : Raut Muka : Murung Mood : Hipotimia
Sikap : Pasif tapi masih Pikiran : Bentuk pikiran : Autistik
koorperatif
Jalan pikiran : Koheren
Dekorum : Sedang
Isi Pikiran : ide-ide bunuh
Kontak : Ada diri
Raport : Baik Persepsi : halusinasi auditorik (+)
Bicara : Terbatas dan lambat Fungsi kognitif : baik
Tingkah laku : Hipoaktif Wawasan penyakit : baik
Afek : Datar
DEFINISI
Gangguan Bipolar

Mood swing,
pikiran, energi
Kronik
dan perilaku
serta berat

Periode Mood Normal


antar episode
Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI. Jakarta 2013) Edisi 3
Prevalensi Gangguan Bipolar di Dunia

RISKESDAS 2013 :
1. 1-4 % POPULASI
2. PRIA : WANITA = 1:1
3. GB II 1,1%, GB I 1 %

Menurut WHO tahun 2016 jumlah orang dengan bipolar di dunia yaitu 60 juta
Sumber: https://www.nimh.nih.gov/health/statistics/bipolar-disorder.shtml &Jiwa.
RISKESDAS 2013
ETIOLOGI

Faktor Biologis

(1) Faktor genetik


-belum dapat diketahui dengan pasti.
-Data keluarga  apabila dari salah satu orang tua memiliki gangguan mood, seorang
anak akan memiliki risiko antara 10 sampau 25% mewarisi gangguan mood.

Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Psychiatry: Behavioral Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Edition


(2)Faktor Biokimia

• Norepinefrin
Terjadi penurunan sensitivitas resepror β – adrenergic dan respon
anti deprestan klinis yg berhubungan dengan terjadi nya depresi.

• Serotonin
Deplesi serotonin dapat memicu depresi

Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Psychiatry: Behavioral Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Edition


- Dopamin
penurunan dopamin  episode depresi,
Peningkatan dopamine  episode mania

- Neurotransmiter lainnya
Kelainan pada GABA mungkin berperan gangguan mood.

Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Psychiatry: Behavioral Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Edition


Faktor Psikososial

- Faktor stress lingkungan

- Faktor personal

- Faktor psikodinamik pada depresi dan mania

Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Psychiatry: Behavioral Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Edition


Faktor Lain nya

- Faktor kognitif
Pandangan tentang diri persepsi diri negatif.
Pandangan lingkungan  kecenderungan untuk memandang dunia tidak bersahabat
dan saling menuntut
Pandangan masa depan  harapan penderitaan dan kegagalan.

- Faktor Hopelessness
Gejala penurunan motivasi, kesedihan, bunuh diri, dan kognisi negatif.

Kaplan & Sadock, 2015. Synopsis Of Psychiatry: Behavioral Scienes/Cinical/Psychiatri-Elevent Edition


Patogenesis dan Patofisiologi
Psikososial
(kepribadian, traumatic
Bio event, life stressor)
Faktor lain
(Genetik, Biokimia) (kognitif, hopelessness)

Ketidakseimbangan
neurotransmiter
(Norepinefrin, dopamine,
serotonin, histamin)

Gangguan Afektif
D
Bipolar
E M
P A
R N
E I
S k
i
Gejala Gangguan Afektif Bipolar
Gangguan ini tersifat oleh episode
berulang (sekurang kurangnya 2
episode).
Gejala khas yaitu biasanya ada
penyembuhan sempurna antar episode.
1. Episode manik biasanya
berlangsung tiba-tiba antara 2
minggu sampai 4-5 bulan
2. Episode depresi cenderung
berlangsung lebih lama (rata-rata
6 bulan)
Kedua macam episode itu seringkali
terjadi setelah peristiwa hidup
Sumber : Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan Jiwa III
BIPOLAR I VS BIPOLAR II
Gangguan Bipolar I Gangguan Bipolar II
Manifestasi klinis utama A. Satu atau lebih episode depresi , disertai paling
- satu atau lebih episode manik atau episode campuran sedikit satu episode hipomanik
(minimal 1 minggu)
- satu atau lebih episode depresi mayor (minimal 2 B. Adanya episode manik atau campuran dapat
minggu) menyingkirkan diagnosis gangguan bipolar II.
Rekurensi pada gangguan ini diartikan sebagai C. Gejala-gejala bukan skizoafektif dan tidak
perubahan polaritas dalam satu episode atau adanya bertumpangtindih dengan skizofrenia,
interval antara 2 episode TANPA gejala manik selama skizofreniform, gangguan waham,atau dengan
minimal 2 bulan
Perubahan polaritas diartikan sebagai perjalanan klinis: gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
1. episode depresif mayor berkembang menjadi episode D. Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik
manik atau episode campuran, atau langsung zat atau kondisi medik umum
2. episode manik atau campuran berkembang menjadi E. Gejala-gejala di atas menyebabkan penderitaan,
Sumber : Kaplan and Sadock's Synopsis of Psychiatry & Diagnostic and
depresi mayor menimbulkan
Statistical hendaya
Manual of dalam 5th
Mental Disorders, sosial, pekerjaan.
Edition: DSM-5
metabolik
kardiovaskular
serebrovaskular

respirasi
neurologi
KOMORBIDITAS

kulit Sistem
infeksi lainnya
endokrin

Sumber: Iriawan Rembak Tinambunan, Nurmiati Amir, Richard Budiman, Profitasari Kusumaningrum . Komorbiditas Fisik pada Gangguan Bipolar di RS. Dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor [online] Dari: http://mki-ojs.idionline.org/jurnal/article/download/45/21 diakses 8 Agustus 2018
Kriteria Diagnosis

Gangguan Bipolar 1
Episode mania harus dipenuhi. Episode mania dapat
didahului atau diikuti episode hipomania atau episode
depresi mayor.
a. Kriteria memenuhi minimal 1 episode manik
b. Adanya episode manik dan depresif mayor tidak
menunjukkan gangguan skizoafektif, skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham, spektrum
Disorder : skizofrenia tidak spesifik atau spesifik lainnya dan
Symptoms :
Treatments:
gangguan psikotik lain.
Therapy:
Summary:

Sumber: Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit
FK UI. Jakarta 2013) Edisi 3
Kriteria Diagnosis
Gangguan Bipolar 2
Penting untuk menemukan kriteria dari episode hipomania
saat ini dan sebelumnya dan diikuti kriteria episode depresi
mayor saat ini dan sebelumnya.
a. Paling sedikit terpenuhi satu episode hipomanik dan satu
episode depresi mayor
b. Tidak pernah mengalami episode manik
c. Episode hipomanik dan depresi mayor tidak dapat
menjelaskan gangguan skizoafektif, skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham atau sprektrum
Disorder : skizofrenia tidak spesifik atau spesifik lainnya dan
Symptoms :
Treatments: gangguan psikotik lain.
Therapy: d. Gejala depresi yang tidak dapat diprediksi akibat
Summary: pergantian antara episode depresi dengan hipomania
Sumber: Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI.
Jakarta 2013) Edisi 3
Macam-macam Gangguan Bipolar
 Bipolar 1
 Bipolar 2
 Siklotimik
 Bipolar yang diinduksi obat dan gangguan terkait
 Bipolar dan gangguan terkait akibat kondisi medis
lain
 Bipolar spesifik lainnya dan gangguan terkait
 Bipolar dan gangguan terkait yang tidak spesifik
Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan
Penerbit FK UI. Jakarta 2013) Edisi 3
Lanjutan
Gangguan afektif bipolar :

a. Episode kini hipomanik


b. Episode kini manik tanpa gejala psikotik
c. Episode kini manik dengan gejala psikotik
d. Episode kini depresif ringan atau sedang
e. Episode kini depresif berat tanpa gejala psikotik
f. Episode kini depresif berat dengan gejala psikotik
g. Episode kini campuran
h. Kini dalam remisi
i. Lainnya
j. YTT (Yang Tidak Tergolongkan)

Sumber : Pedoman Penggolongan Diagnosis


Gangguan Jiwa III
Diagnosis Pada Kasus

Diagnosis Banding
1. Gangguan afektif bipolar 1 episode
depresi berat dengan gejala psikotik
2. Gangguang afektif bipolar 2 episode
depresi berat dengan gejala psikotik
3. Skizoafektif

Diagnosis Kerja
Gangguan Afektif Bipolar 1 episode
depresi berat dengan gejala Psikotik
Diagnosis Diferensial Gangguan Afektif Bipolar

Beberapa gangguan yang dapat menyebabkan gangguan mirip manik


yaitu kelainan endokrin atau metabolik, intoksikasi obat, dan tumor
• Skizoafektif tipe manik
• Skizofrenia
• Gangguan Siklotimia

Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI. Jakarta
2013) Edisi 3
farmako
terapi

Psiko
rehabilitasi Tatalaksana -edukasi

psikoterapi

Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI. Jakarta 2013) Edisi 3
Peristiwa peristiwa yang bersifat
stressor harus diatasi karena
dapat menjadi faktor pencetus
terjadinya kekambuhan.

Bipolar bersifat kronik, maka keluarga


dan pasien harus diberi edukasi tentang
penatalaksanaan jangka Panjang

Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI. Jakarta 2013) Edisi 3
Pilihan Jenis obat
Lini I Monoterapi : litium, lamotrigine,
quetiapine
Terapi kombinasi : litium atau
divalproat+ SSRI (Fluoxetin)
Olanzapin + SSRI
Litium+ divalproat

Lini II Monoterapi : divalproat, lurasidone


Terapi kombinasi : quetapin + SRRI,
litium/ divalproat + lamotrigine

Lini III Monoterapi : karbamazepin, olanzapine,


ECT
Terapi kombinasi : litium + karbamazepin
Litium + pramipeksol
Litium/ divalproat + venlafaksin

Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri. Badan Penerbit FK UI.
Jakarta 2013) Edisi 3
SSRI (selective
serotonin reuptake Anti Konvulsan
inhibitor)
• Asam valproate : sebagai mood
• Untuk mengurangi depresi
stabilizer, mencegah migrain,
dengan meningkatkan kadar
serotonin di otak mengatasi kejang
• Dosis gangguan bipolar : 600-
• Sediaan  fluoxetine ,
1800mg/hari, yang dibagi menjadi
sertraline
2x konsumsi
• Efek samping : mengantuk, sakit
kepala, diare
• MK: meningkatkan kadar GABA di
otak
Sumber : Elvira, Sylvia D dan Gita Hadisukanto. Buku ajar Psikiatri.
Badan Penerbit FK UI. Jakarta 2013) Edisi 3
Risperidone
• Dosis awal 2mg 1 dd 1, dapat
ditingkatkan secara bertahap dosis
maksimal 6mg perhari
• Obat ini berkerja menghambat
reseptor serotonin sehingga
mengembalikan keseimbangan zat
alami di otak

Sumber : Amir N. Gangguan mood bipolar kriteria diagnostic dan tatalaksana dengan obat antipsikotika atipik. Jakarta: Balai penerbit FKUI. 2010
Dr X
4151191435
08213245

R/ asam valproate tab 250mg no XIV


S 2 dd 1

R/ fluoxetine cap 20mg no VII


S 1 dd 1

R/ risperidone cap 2mg no VII


S 1 dd 1

Pro: S
Usia :
“Mental health problems don’t define who you are. They are something you experience. You walk in the rain and
you feel the rain, but, importantly, you are not the rain.” — Matt Haig

Anda mungkin juga menyukai