Anda di halaman 1dari 29

Referat

Gangguan Bipolar
Oleh : Rizka Amalia (70700119001)

Supervisor Pembimbing :
dr. Agus Japari, Sp.KJ

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa


Program Profesi Dokter
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
2020
Definisi
Gangguan bipolar merupakan Khas  penyembuhan sempurna
gangguan jiwa yang bersifat antar episode.
episodik dan ditandai oleh Episode manik biasanya mulai
gejala-gejala manik, dengan tiba-tiba dan berlangsung
hipomanik, depresi, dan 2 minggu sampai 4 - 5 bulan,
campuran, biasanya rekuren episode depresi cendrung
serta dapat berlangsung berlangsung lebih lama (rata-rata
seumur hidup. sekitar 6 bulan) meskipun jarang
melebihi 1 tahun kecuali pada
orang usia lanjut

2
Klasifikasi
Gangguan bipolar II
Gangguan bipolar I
(ada gejala mania
(ada gejala mania dan
ringan/hipomania dan
depresi yang jelas)
depresi yang jelas)

Gangguan siklotimik
(kondisi emosi yang Gangguan bipolar
tidak stabil, ditandai lainnya
oleh banyak emosi (gejala-gejala tidak
mania dan depresi spesifik)
ringan)

3
Epidemiologi
WHO (2016) : gangguan bipolar mempengaruhi sekitar 60 juta orang di seluruh dunia

Prevalensi bipolar dalam populasi


mencapai 1,3-3%. Biasanya dimulai
antara usia 15 -19 tahun, jarang setelah
usia 40 tahun, laki-laki = perempuan,
dapat terjadi pada anak dan biasanya
berlangsung seumur hidup.

Riskesdas (2018) prevalensi orang gangguan jiwa berat meningkat dari 0,15% menjadi
0,18%, prevalensi gangguan mental emosional penduduk usia ≥ 15 meningkat dari 6,1%
(2013)  9,8% (2018)
4
Etiologi
Faktor biologi Faktor genetik Faktor
▫ Norepinefrin ▫ Studi pada psikososial
▫ Serotonin keluarga ▫ Stress dari
▫ Dopamin ▫ Studi pada lingkungan
▫ Kelainan di anak kembar dan peristiwa
otak dalam hidup
seseorang.
▫ Faktor
kepribadian

5
Patofisiologi
Neurotransmisi dopaminergik adalah salah satu dari
banyak neuorotransmisi yang berpengaruh dan berkaitan
langsung pada kejadian mood pasien dengan gangguan
bipolar, dengan terjadinya penurunan dopamin akan
menyebabkan terjadinya episode depresi. Sedangkan,
peningkatan dari dopamin akan menyebabkan terjadinya
episode mania. Mania dan depresi juga keduanya
dikaitkan dengan kadar serotonin rendah.

6
Manifestasi
Klinis Episode manik
Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien mengalami mood
yang elasi, ekspansif, atau iritabel. Secara menetap, 3 atau lebih gejala berikut
(empat atau lebih bila hanya mood iritabel) :
▫ Grandiositas atau percaya diri berlebihan
▫ Berkurangnya kebutuhan tidur
▫ Cepat dan banyaknya pembicaraan
▫ Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
▫ Perhatian mudah teralih
▫ Peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor
▫ Meningkatnya aktivitas bertujuan (social, seksual, pekerjaan dan sekolah)
▫ Tindakan-tindakan sembrono (ngebut, boros, investasi tanpa perhitungan
yang matang).

7
Manifestasi
Klinis Episode Depresi Mayor
Paling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat symptom atau
tanda yaitu sebagai berikut.
▫ Mood depresif atau hilangnya minat atau rasa senang
▫ Menurun atau meningkatnya berat badan atau nafsu makan
▫ Sulit atau banyak tidur
▫ Agitasi atau retardasi psikomotor
▫ Kelelahan atau berkurangnya tenaga
▫ Menurunnya harga diri
▫ Ide-ide tentang rasa bersalah, ragu-ragu dan menurunnya konsentrasi
▫ Pesimis
▫ Pikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa rencana)
atau tindakan bunuh diri

8
Manifestasi
Klinis Episode Campuran

▫ Paling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan


depresi yang terjadi secara bersamaan.
▫ Misalnya, mood tereksitasi (lebih sering mood disforik), iritabel,
marah, serangan panic, pembicaraan cepat, agitasi, menangis, ide
bunuh diri, insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas,
waham kejar dan kadang-kadang bingung.
▫ Kadang-kadang gejala cukup berat sehingga memerlukan
perawatan untuk melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai
gambaran psikotik, dan mengganggu fungsi personal, sosial dan
pekerjaan

9
Manifestasi
Klinis Episode Hipomanik
Paling sedikit empat hari, secara menetap, pasien mengalami
peningkatan mood, ekspansif atau irritable yang ringan, paling sedikit
terjadi gejala (empat gejala bila mood irritable) yaitu sebagai berikut.
▫ Grandiositas atau meningkatnya kepercayaan diri
▫ Berkurangnya kebutuhan tidur
▫ Meningkatnya pembicaraan
▫ Lompat gagasan atau pemikiran berlomba
▫ Perhatian mudah teralih
▫ Meningkatnya aktifitas atau agitasi psikomotor
▫ Pikiran menjadi lebih tajam
▫ Daya nilai berkurang

10
Manifestasi
Klinis
Sindrom Psikotik

Pada kasus berat, pasien mengalami gejala psikotik. Gejala psikotik


yang paling sering yaitu sebagai berikut.
▫ Halusinasi (auditorik, visual, atau bentuk sensasi lainnya)
▫ Waham

11
Kriteria Diagnosis (PPDGJ III)
F31 Gangguan afek bipolar
▫ Episode berulang (sekurang-kurangnya dua episode) dimana afek pasien dan tingkat
aktivitasnya jelas terganggu, pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada waktu lain berupa
penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktivitas (depresi). Yang khas adalah bahwa
biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai dengan
tiba-tiba dan berlangsug antara 2 minggu sampai 4-5 bulan, episode depresi cenderung
berlangsung lebih lama (rata-rata sekitar 6 bulan) meskipun jarang melebihi 1 tahun kecuali
pada orang usia lanjut. Kedua macam episode itu seringkali terjadi setelah peristiwa hidup yang
penuh stress atau trauma mental lainnya (adanya stress tidak esensial untuk penegakan
diagnosis).

12
F31.0 Gangguan afektif bipolar, episode klinik hipomanik
▫ Episode yang sekarang harus memenuhi criteria untuk hipomania (F30); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau.

F31.1 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik tanpa


gejala psikotik
▫ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik
(F30.1); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif, atau campuran) di masa lampau.

13
F31.2 Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan
gejala psikotik
▫ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala
psikotik (F30.2); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik,
depresif atau campuran) di masa lampau.

F31.3 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif ringan


atau sedang
▫ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan
(F32.0) atau pun sedang (F32.1); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau.

14
F31.4 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat tanpa gejala
psikotik
▫ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa
gejala psikotik (F32.2); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau
▫ .
F31.5 Gangguan afektif bipolar, episode kini depresif berat dengan gejala
psikotik
▫ Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat
dengan gejala psikotik (F32.3); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran dimasa lampau.
15
F31.6 Gangguan afektif bipolar campuran
▫ Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala manik, hipomanik, dan depresif
yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresif
yang sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang
sekarang, dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu); dan
▫ Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif hipomanik, manik, atau
campuran di masa lampau.

16
F31.7 Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi
▫ Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan
terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif
hipomanik, manik atau campuran di masa lampau dan ditambah sekurang-
kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif atau campuran).

F31.8 Gangguan afektif bipolar lainnya

F31.9 Gangguan afektif bipolar YTT.

17
Darah lengkap
Pemeriksaan
Elektrolit
Tambahan
Protein

Hormon tiroid

Kreatinin dan BUN

Skrining zat dan alkohol

EKG, EEG

18
Penatalaksanaan: Farmakoterapi
Terapi Gangguan Bipolar, Agitasi Akut
Lini I Lini II
▫ IM Aripiprazol, 9,75 ▫ IM Haloperidol 5 mg/kali.
mg/mL, maks 29,25mg/hari Dapat diulang setelah 30
(3 kali injeksi / hari dengan menit. Maks 15 mg/hari.
interval 2 jam). ▫ IM Diazepam 10 mg/kali
▫ IM Olanzapin, 10 injeksi. 20-30 mg/hari.
mg/injeksi, maks 30 Dapat bersamaan dengan
mg/hari. Interval injeksi haloperidol IM.
pengulangan dua jam.

19
Terapi Gangguan Bipolar, Episode Mania Akut
Lini I Lini II
▫ Litium, divalproat, olanzapin, ▫ Karbamazepin, terapi
risperidon, quetiapin, quetiapin kejang listrik (TKL),
XR, aripiprazol, litium atau litium+divalproat,
divalproat+risperidon, litium paliperidon
atau divalproat+quetiapin, litium Lini III
atau divalproat+olanzapin, ▫ Haloperidol, klorpromazin,
litium atau divalproat + litium atau divalproat +
aripiprazol haloperidol, litium +
karbamazepin, klozapin
20
Terapi Gangguan Bipolar, Episode Depresi Akut
Lini I
Lini III
▫ Litium, lamotrigin,
▫ Karbamazepin, olanzapin,
quetiapin, quetiapin XR,
litium+karbamazepin, litium
litium atau
atau divalproat+venlafaksin,
divalproat+SSRI,
litium+MAOI, TKL, litium atau
olanzapin+SSRI,
divalproat atau AA+TCA, litium
litium+divalproat
atau divalproat atau
Lini II karbamazepin+SSRI+lamotrigin,
▫ Quetiapin+SSRI, penambahan topiramat.
divalproat, litium atau
21 divalproat+ lamotrigin
Terapi Rumatan pada Gangguan Bipolar I
Lini I
▫ Litium, lamotrigin monoterapi, divalproat, olanzapin, quetiapin, litium atau
divalproat+quetiapin, Risperidon Injeksi Jangka Panjang (RIJP),
penambahan RIJP, aripiprazol.
Lini II
▫ Karbamazepin, litium+divalproat, litium+karbamazepin, litium atau
divalproat+olanzapin, litium+risperidon, litium+ lamotrigin,
olanzapin+fluoksetin
Lini III
▫ Penambahan fenitoin, penambahan olanzapin, penambahan ECT,
penambahan topiramat, penambahan asam lemak omega-3, penambahan
22 okskarbazepin
Terapi Gangguan Bipolar II, Eps Depresi Akut
Lini I
▫ Quetiapin

Lini II
▫ Litium, lamotrigin, divalproat, litium atau divalproat +
antidepresan, litium + divalproat, antipsikotika atipik +
antidepresan
Lini III
▫ Antidepresan monoterapi (terutama untuk pasien yang jarang
mengalami hipomania)
23
Terapi Rumatan Gangguan Bipolar

Lini I
▫ Litium, lamotrigin

Lini II
▫ Divalproat, litium atau divalproat atau antipsikotika atipik +
antidepresan, kombinasi dua dari: litium, lamotrigin, divalproat,
atau antipsikotika atipik
Lini III
▫ Karbamazepin, antipsikotika atipik, ECT
24
Intervensi psikososial
Meliputi berbagai pendekatan misalnya,
▫ Cognitive Behavioural Therapy (CBT),
▫ terapi keluarga,
▫ terapi interpersonal,
▫ terapi kelompok,
▫ psikoedukasi, dan
▫ berbagai bentuk terapi psikologi atau psikososial lainya.
Intervensi ini sangat perlu untuk mempertahankan remisi

25
Diagnosis Skizofrenia Depresi berat Intoksikasi obat
Banding Gembira berlebihan,
elasi, dan pengaruh mood
Perlu dibedakan antara Penyalahgunaan obat
depresi berat yang berdiri seperti amfetamin dapat
lebih banyak ditemukan sendiri atau depresi yang memicu keadaan manik,
pada episode manik merupakan bagian dari obat seperti
dibandingkan pada gangguan bipolar. benzodiazepine dapat
skizofrenia. memicu keadaan depresif.

Hiper dan hipotiroid Skizoafektif


Kondisi hiper dan hipotiroid dapat Diagnosis skizoafektif hanya dibuat
menyebabkan pasien menunjukan apabila gejala]definitif adanya skizofrenia
gejala-gejala yang mirip dengan dan gangguan afektif sama-sama menonjol
gangguan bipolar. pada saat yang bersamaan

26
Gangguan emosi atau gangguan neurologis

Komplikasi Suicide

Masalah memori dan berpikir

Efek perilaku dan emosional saat fase manik

Diabetes, hipertensi, migrain

Efek pada orang yang disayangi

Penyalahgunaan zat

Asosiasi dengan gangguan fisik

27 Beban ekonomi
Prognosis
 Dalam 2 tahun pertama setelah episode awal, 40 – 50%
penderita mengalami serangan manik lain.
 Pada 7% penderita, gejala tidak kembali/mengalami
penyembuhan, 45% penderita mengalami episode
berulang, dan 40% mengalami gangguan yang menetap.
 Faktor-faktor prognosis lebih buruk : riwayat kerja yang
buruk, penyalahgunaan alcohol, gambaran psikotik,
gambaran depresif diantara episode manik dan depresi,
adanya bukti keadaan depresif, jenis kelamin laki-laki

28
Terima kasih !

Anda mungkin juga menyukai