1
PENGERTIAN
Gangguan bipolar I terjadi hampir sama rata pada pria dan wanita dengan prevalensi
sebesar 0,4 – 1,6%. Gangguan bipolar II lebih umum terjadi pada wanita dengan
prevalensi sekitar 0,5%. Pada sebuah studi populasi, prevalensi bipolar secara
signifikan lebih tinggi pada wanita (Carlborg, et al., 2015; Dipiro, et al., 2008).
Penelitian yang melibatkan gabungan sampel dari 61.392 orang yang tinggal di 11
negara, utamanya di Amerika, Eropa dan Asia, menyebutkan bahwa prevalensi total
gangguan bipolar seumur hidup sebesar 2,4% (0,6% BDI, 0,4% BDII, dan 1,4%
subtreshold BD) (Merinkangas, et al., 2011). Pada tahun 2012, prevalensi penderita
gangguan bipolar I dan bipolar II di Kanada berturut-turut adalah 0,87% dan 0,57%.
Prevalensi ini tidak dibedakan atas jenis kelamin (McDonald, et al., 2015). Prevalensi
gangguan bipolar menurun seiring pertambahan usia serta tingkat pendidikan dan
prevalensinya pada individu yang tidak bekerja lebih tinggi dibandingkan dengan
individu yang bekerja. Namun, prevalensi gangguan bipolar tidak selalu berkaitan
dengan jenis kelamin, ras/etnis atau pendapatan
(Merinkangas, et al., 2011).
FAKTOR PENYEBAB
Penyebab pasti terjadinya gangguan bipolar belum diketahui. Namun, terdapat dugaan bahwa
gangguan bipolar merupakan dampak dari adanya gangguan pada senyawa alami yang berfungsi
menjaga fungsi otak (neurotransmitter). Gangguan pada neurotransmitter itu sendiri diduga dipicu
oleh beberapa faktor, seperti:
Genetika bawaan Fisiologi
adalah faktor umum Norepinephrin,
penyebab gangguan dopamin, dan
bipolar
serotonin
Salah satu ortu: 15-
30%
Kedua ortu:50-70%
GEJALA—GEJALA GANGGUAN BIPOLAR
Hipomania
Mania (episode (episode Depresi
manik) hipomanik) (episode depresi Episode
mayor) campuran
Perasaan tinggi, euphoria, Episode ini lebih
hebat, mudah tersinggung ringan dibandingkan
Tidak butuh tidur, punya episode manik
dengan gejala-gejala Selama episode ini,
energi berlebih Dalam satu hari
yang sama tetapi selama 2 minggu
Berbicara sangat cepat terdapat perubahan
tidak terlalu pasien mengalami
Memiliki ide-ide yg banyak mood mulai dari
menyebabkan gejala-gejala sedih,
Perhatian gampang teralih mania dan depresi
gangguan. Episode susah tiidur,
Melakukan tindakan yang yang berlangsung
ini dirasakan sebagai kehilangan nafsu
berbahaya tanpa memikirkan bergantian.
perasaan yang baik makan, sulit
konsekuensinya (contoh:
dan jarang disadari berkonsentrasi,
belanja, aktivitas seksual
oleh seseorang merasa menjadi
yang tidak sesuai, investasi
sebagai hal yang lambat, tidak
yang salam,dll)
salah. berharga, berpikir
Pada keadaan yang berat
tentang kematian,
dapat muncul halusinasi dan
berhalusinasi
waham (keyakinan yang
salah)
DIAGNOSIS
Beberapa gejala yang dialami penderita gangguan bipolar mirip dengan kondisi lain, seperti
penyakit tiroid, serta dampak dari kecanduan alkohol atau penyalahgunaan NAPZA. Maka dari
itu, dokter terlebih dahulu akan mengajukan beberapa pertanyaan ke keluarga atau kerabat pasien
terkait gejala, seperti sejak kapan dan seberapa sering gejala gangguan bipolar muncul, serta
melakukan pemeriksaan laboratorium guna memastikan penyebab gejala yang muncul.
Setelah hasil pemeriksaan awal menunjukan adanya dugaan gangguan bipolar, pasien akan
dirujuk ke dokter spesialis kesehatan jiwa atau psikiater. Psikiater akan melakukan pengamatan
terhadap pola berbicara, berpikir, dan bersikap pasien.
Dalam proses pengamatan, psikiater juga akan menanyakan riwayat penyakit keluarga pasien,
riwayat gejala yang dirasakan, hingga pola tidur pasien. Psikiater juga dapat memberikan
kuesioner yang dapat diisi pasien.
Ketika hasil pemeriksaan dirasa cukup, psikiater akan mengklasifikasikan kondisi pasien
berdasarkan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5).
PENGOBATAN
Rehabilitasi
Psiko Edukasi Psikoterapi Psikososial
Assesmen: Bipolar
Asam valproat
merupakan obat yang
Digunakan untuk
biasa digunakan untuk mengatasi gejala
Quetiapine adalah o
mengobati kejang, ekstrapiramidal baik
bat yang digunakan
seperti yang sering akibat penyakit
Quetiapine adala) untuk mengobati
dialami oleh penderita parkinson atau efek
penyakit epilepsi. Akan kondisi jiwa/suasana
samping obat seperti
tetapi, obat ini juga hati tertentu (seperti
antipsikotik. Gejala
dapat digunakan untuk skizofrenia,
eksttrapiramidal
meredakan migrain atau gangguan bipolar,
mengobati penderita tersebut antara lain
episode mania tiba-
yang mengalami tremor, tubuh kaku,
tiba atau depresi
gangguan mood, gerakan tidak normal
terkait dengan
misalnya pada pasien dan tidak terkendali.
gangguan mental gangguan bipolar)
seperti bipolar