Pembimbing:
Dr. dr. Amel Yanis, Sp.KJ(K)
BAB 1
PENDAHULUAN
Gangguan Bipolar
gangguan mood yang kronis dan berat yang ditandai
dengan episode mania, hipomania, depresi dan
campuran. Terdiri dari peningkatan afek serta
penambahan energi dan aktivitas, dan pada waktu lainnya
terjadi penurunan afek serta penurunan energi dan
aktivitas.
Gangguan ini bersifat episode berulang (sekurang-
kurangnya dua episode) dan terdapat waktu
penyembuhan sempurna antar episode
penelitian yang dilakukan Adult psychiatric Morbidity
Survey
04 Manfaat Penulisan
Tujuan Penulisan
02
makalah ini bertujuan untuk Diharapkan dapat bermanfaat untuk
mengetahui mulai dari definisi hingga memberikan informasi dan
penatalaksanaan pasien dengan pengetahuan mengenai gangguan
gangguan bipolar
bipolar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi :
Gangguan bipolar merupakan gangguan jiwa bersifat episodik dan
ditandai oleh gejala-gejala manik, hipomanik, depresi dan campuran,
biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur hidup.
Epidemiologi
1. Menurut American Psychiatric Association gangguan afektif bipolar I
mencapai 0.8% dari populasi dewasa, dalam penelitian yang dilakukan
dengan komunitas mencapai antara 0,4-1,6%.
2. Gangguan bipolar II mempengaruhi sekitar 0,5% dari populasi.
Etiologi
• Faktor biologi
• Faktor genetik
• Faktor psikososial
• Faktor kepribadian.
Gambaran klinis
Episode Manik
▹ Paling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dirawat) pasien
mengalami mood yang elasi, ekspansif, atau iritabel. Pasien memiliki,
secara menetap, tiga atau lebih gejala berikut (empat atau lebih bila
hanya mood iritabel) yaitu:
• Grandiositas atau percaya diri berlebihan
• Berkurangnya kebutuhan tidur
• Cepat dan banyaknya pembicaraan
• Lompatan gagasan atau pikiran berlomba
• Perhatian mudah teralih
• Peningkatan energy dan hiperaktivitas psikomotor
Gejala klinis
Episode Depresi Mayor
▹ Episode depresi mayor ditandai dengan adanya perasaan
sedih atau anhedonia (tidak ada emosi positif) disertai
paling sedikit empat gejala tambahan yang bersifat
pervasive (sepanjang hari, hampir setiap hari) yang
berlangsung paling sedikit dua
▹ Gejala tambahan lainnya yaitu buruknya konsentrasi,
kurangnya tenaga, rendahnya harga diri, rasa berasalah,
ide-ide bunuh diri, gangguan tidur, perubahan berat
badan dan gangguan psikomotor.
DERAJAT
Episode depresif ringan Episode depresif sedang,
- Minimal harus ada 2-3 - Minimal harus ada 2-3
gejala utama depresi dan gejala utama dan 3 gejala
2 gejala lain: Lamanya lain: Lamanya episode
episode minimal minimal berlangsung 2
berlangsung selama 2 minggu, Mulai
minggu, Tidak terlalu mengganggu aktivitas
mengganggu aktivitas
sehari-harinya
Kriteria
Menurut DSM-IV:
Diagnosis
Gangguan mood bipolar I, episode manic
tunggal - Gejala mood
- Hanya mengalami satu kali episode manic menyebabkan
dan tidak ada riwayat depresi mayor penderitaan yang secara
sebelumnya. klinik cukup bermakna
atau menimbulkan
- Tidak bertumpang tindih dengan hendaya dalam social,
skizofrenia, skizofreniform, skizoafektif, pekerjaan dan aspek
gangguan waham, atau dengan gangguan fungsi penting lainnya.
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
- Gejala-gejala tidak disebabkan efek
fisiologik langsung zat atau kondisi medic
umum
Gangguan mood bipolar I, episode depresi saat
ini • Gejala-gejala tidak
▹ disebabkan efek
Saat ini dalam episode depresi mayor
fisiologik langsung zat
▹ Sebelumnya, paling sedikit, pernah atau kondisi medik
mengalami episode manik dan campuran. umum.
▹ Episode mood pada kriteria A dan B tidak • Gejala mood
dapat dikategorikan sebagai skizoafektif menyebabkan
dan tidak bertumpang tindih dengan penderitaan yang secara
skizofrenia, skizofreniform, Gangguan klinik cukup bermakna
waham, dan dengan Gangguan psikotik atau menimbulkan
yang tidak dapat diklasifikasikan. hendaya dalam social,
pekerjaan, atau aspek
▹
fungsi penting lainnya..
Penatalaksanaan
kedaruratan agitasi
akut Lini 1
Lini II
▹ Injeksi IM Aripiprazol
▹ Injeksi IM Haloperidol
Dosis : 9,75mg/injeksi.
yaitu 5 mg/kali injeksi.
▹ Injeksi IM Olanzapin
▹ Injeksi IM Diazepam
Dosis 10mg/ injeksi.
yaitu 10 mg/kali injeksi
▹ Injeksi lorazepam 2
mg/injeksi.
Terapi Mania
Penatalaksanaan
episode depresi
akut
Obat yang
digunakan pada
gangguan bipolar Mood stabilizer Indikasi
▹ Litium ▹ Episode mania
▹ Litium sudah akut, depresi,
Memiliki efek akut mencegah bunuh
dan kronis dalam diri, dan
pelepasan bermanfaat
serotonin dan sebagai terapi
norepineprin di rumatan GB.
neuron terminal
sistem saraf pusat.
Pemeriksaan
laboratorium
▹ Sebelum memberikan litium, fungsi ginjal
(ureum dan kreatinin) dan fungsi tiroid, harus
diperiksa terlebih dahulu.
▹ Untuk pasien yang berumur di atas 40 tahun,
pemeriksaan EKG harus dilakukan. Fungsi
ginjal harus diperiksa Setiap Setiap 2-3 bulan
dan fungsi tiroid dalam enam bulan pertama.
BAB III
1. LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
● Nama : Nn. UHZ
● Jenis kelamin : Perempuan
● Usia : 29 tahun
● Agama : Islam
● Suku Bangsa : Minangkabau
● Pendidikan terakhir : Profesi Dokter Gigi
● Status Pernikahan : Belum Menikah
● Pekerjaan : Dokter Gigi
● Alamat : Jl. Sawahan Dalam II No.6, Sawahan Timur, Kec. Padang Timur,
Kota Padang, Sumatera Barat 25121
Identitas Informan
● Nama : Tn. DD
● Jenis kelamin : Laki-laki
● Usia : 31 tahun
● Agama : Islam
● Suku Bangsa : Minangkabau
● Pendidikan terakhir : S1 Teknik Informatika
● Status Pernikahan : Sudah Menikah
● Pekerjaan : Pegawai kantoran
● Alamat : Jl. HL Subrantas Komplek Perukoan Panam Raya Squar Blok A 10.
● Hubungan dengan pasien : Saudara Kandung (Abang)Sudah berapa lama mengenal pasien : Sejak
lahir
● Kesan pemeriksan : dapat dipercaya
Riwayat Psikiatri
1. LK (31 tahun)
2. Pr ( 29 tahun)
3. LK ( 27 tahun)
4. Pr (25 tahun)
5. LK (23 tahun)
Gambaran sikap/ perilaku masing-masing saudara pasien dan hubungan
pasien terhadap masing-masing saudara tersebut, hal yang dinyatakan
serupa dengan yang dinyatakan pada gambaran sikap/ perilaku pada orang
tua.*
Anggota Penyakit
Keluarga Penyakit Jiwa Kebiasaan Fisik
Bapak Tidak ada Sakit jantung, DM
Ibu Tidak ada - Hyperlipidemia,
hipertensi
Saudara 1 Tidak ada - -
Saudara 2 Tidak ada - -
Saudara 3 Tidak ada - -
Skema Pedigree
Memiliki tempat
tinggal yang sama
Riwayat tempat tinggal yang pernah didiami pasien:
Keadaan rumah
Tidak
No. Rumah tempat tinggal Tenang Cocok Nyaman nyaman
1 Rumah di Padang ✓ - -
2 Rumah di PKU ✓
-
Riwayat Kehidupan Pribadi
Riwayat sewaktu dalam kandungan dan dilahirkan
- Keadaan ibu sewaktu hamil (sebutkan penyakit-penyakit fisik dan atau kondisi kondisi mental yang
diderita si ibu)
Kesehatan fisik : -
Kesehatan mental : -
- Keadaan melahirkan
Aterm (+), Partus TIndakan SC (+)
Pasien adalah anak yang direncanakan/diinginkan : ya
Jenis kelamin anak sesuai harapan : ya
Riwayat masa bayi dan kanak-kanak
Pertumbuhan Fisik : baik, biasa, kurang
Minum ASI : (+) sampai umur 2 tahun
Usia mulai bicara : 2 tahun
Usia mulai jalan : 3 tahun
**Sukar makan (-), anoreksia nervosa (-), bulimia (-), pika (-), gangguan hubungan ibu-
anak (-), pola tidur baik (-), cemas terhadap orang asing sesuai umum (-), cemas perpisahan
(-), dan lain- lain
• Simptom-simptom sehubungan dengan problem perilaku yang dijumpai pada masa
kanak-kanak, misalnya: **mengisap jari (-), ngompol (-), BAB di tempat tidur (-), night
terror (-), temper tantrum (-), gagap (-), tik (-), masturbasi (-), mutisme selektif (-), dan lain-
lain.
• Kesehatan fisik masa kanak-kanak: demam tinggi disertai mengigau (-), kejang- kejang(-),
demam berlangsung lama (-), trauma kapitis disertai hilangnya kesadaran (-), dan lain-lain.
• Tempramen sewaktu kanak-kanak: pemalu (-), gelisah (-), overaktif (-), menarik diri (-),
suka bergaul (+), suka berolahraga (-), dan lain-lain.
Masa sekolah
SD SMP SMA PT
Perihal
5 tahun 11tahun 15 tahun 18 tahun
Umur
Baik Baik Baik Baik
Prestasi*
Sedang Sedang Sedang Sedang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Baik Baik Baik Baik
Aktifitas Sekolah*
Sedang Sedang Sedang Sedang
Kurang Kurang Kurang Kurang
Baik Baik Baik Baik
Sikap Terhadap Teman *
Kurang Kurang Kurang Kurang
Baik Baik Baik Baik
Sikap Terhadap Guru
Kurang Kurang Kurang Kurang
( -) ( -) (-) ( -)
Kemampuan Khusus (Bakat)
( baik ) (baik) ( baik) ( baik)
Tingkah Laku
Masa remaja: **Fobia (+), masturbasi (-), ngompol (-), lari dari rumah (-), kenakalan
remaja (-), perokok berat (-, penggunaan obat terlarang (-, peminum minuman keras
(-), problem berat badan (-), anoreksia nervosa (-), bulimia (-), perasaan depresi (-),
rasa rendah diri (-), cemas (-), gangguan tidur (+), sering sakit kepala (+), dan lain-
lain
Riwayat pekerjaan
-Pasien belum pernah bekerja
Percintaan, perkawinan, kehidupan seksual dan rumah
tangga
1. Menarche usia 12 tahun
2. Awal pengetahuan tentang seks tidak diketahui
3. Hubungan seks sebelum menikah (-)
4. Riwayat pelecehan seksual (-)
5. Orientasi seksual (normal)
6. belum menikah
Situasi sosial saat ini:
1. Tempat tinggal: rumah sendiri (+), rumah kontrak (-), rumah susun (-),
apartemen (-), rumah orang tua (-), serumah dengan mertua (-), di
asrama (-) dan lain-lain.
2. Polusi lingkungan: bising (-), kotor (-), bau (-), ramai (+) dan lain-lain.
Ciri Kepribadian
Paranoid Merasa akan ditipu atau dirugikan (+), kewaspadaan berlebihan (-), sikap berjaga-jaga atau
menutup-nutupi (-), tidak mau menerima kritik (-), meragukan kesetiaan orang lain (+), secara
intensif mencari-cari kesalahan dan bukti tentang prasangkanya (-), perhatian yang berlebihan
terhadap motif-motif yang tersembunyi (-), cemburu patologik (-), hipersensifitas
(-),keterbatasan kehidupan afektif (-).
Skizotipal Pikiran gaib (-), ideas of reference (-), isolasi sosial (-), ilusi berulang (-), pembicaraan yang
ganjil (-), bila bertatap muka dengan orang lain tampak dingin atau tidak acuh (-).
Siklotimik Ambisi berlebihan (+), optimis berlebihan (+), aktivitas seksual yang berlebihan tanpa menghiraukan akibat yang
merugikan (-), melibatkan dirinya secara berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan tanpa menghiraukan
kemungkinan yang merugikan dirinya (-), melucu berlebihan (-), kurangnya kebutuhan tidur (-), pesimis (-), putus
asa (-), insomnia (+), hipersomnia (-), kurang bersemangat (-), rasa rendah diri (-), penurunan aktivitas (-),
mudah merasa sedih dan menangis (-), dan lain-lain.
Histrionik Dramatisasi (-), selalu berusaha menarik perhatian bagi dirinya (-), mendambakan rangsangan aktivitas yang
menggairahkan (-), bereaksi berlebihan terhadap hal-hal sepele (-), egosentris (-), suka menuntut (-), dependen
(-), dan lain-lain.
Narsisistik Merasa bangga berlebihan terhadap kehebatan dirinya (-), preokupasi dengan fantasi tentang sukses,
kekuasaan dan kecantikan (-), ekshibisionisme (-), membutuhkan perhatian dan pujian yang terus menerus (-),
hubungan interpersonal yang eksploitatif (-), merasa marah, malu, terhina dan rendah diri bila
dikritik (-), dan lain-lain.
Dissosial Tidak peduli dengan perasaan orang lain (-), sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus
menerus (-), tidak mampu mengalami rasa bersalah dan menarik manfaat dari pengalaman (-), tidak peduli
pada norma-norma, peraturan dan kewajiban sosial (-), tidak mampu memelihara suatu hubungan agar
berlangsung lama (-), iritabilitas (+), agresivitas (-), impulsif (-), sering berbohong (-), sangat cenderung
menyalahkan orang lain atau menawarkan rasionalisasi yang masuk akal, untuk perilaku yang membuat
pasien konflik dengan masyarakat (+).
Ambang Pola hubungan interpersonal yang mendalam dan tidak stabil (-), kurangnya pengendalian terhadap
kemarahan (-), gangguan identitas (-), afek yang tidak mantap (-), tidak tahan untuk berada sendirian (-),
tindakan mencederai diri sendiri(-), rasa bosan kronik (-), dan lain-lain.
Menghindar Perasaan tegang dan takut yang pervasif (-), merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah
dari orang lain (-), keengganan untuk terlibat dengan orang lain kecuali merasa yakin disukai (-), preokupasi
yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial (-), menghindari aktivitas sosial atau
pekerjaan yang banyak melibatkan kontak interpersonal karena takut dikritik, tidak didukung atau ditolak (-)k.
Anankastik Perasaan ragu-ragu yang hati-hati yang berlebihan (-), preokupasi pada hal-hal yang rinci (details),
peraturan, daftar, urutan, organisasi dan jadwal (-), perfeksionisme (+), ketelitian yang berlebihan (+), kaku
dan keras kepala (-), pengabdian yang berlebihan terhadap pekerjaan sehingga menyampingkan
kesenangan dan nilai-nilai hubungan interpersonal (+), pemaksaan yang berlebihan agar orang lain mengikuti
persis caranya mengerjakan sesuatu (-), keterpakuan yang berlebihan pada kebiasaan sosial (-), dan lain-
lain.
Dependen Mengalami kesulitan untuk membuat keputusan sehari-hari tanpa nasehat dan masukan dari orang lain (+),
membutuhkan orang lain untuk mengambil tanggung jawab pada banyak hal dalam hidupnya (-), perasaan
tidak enak atau tidak berdaya apabila sendirian, karena ketakutan yang dibesar-besarkan tentang
ketidakmampuan mengurus diri sendiri (-), takut ditinggalkan oleh orang yang dekat dengannya (-)
Stressor Psikososial (Aksis IV)
persoalan dengan orang tua (+), masalah di sekolah (+), cara
pendidikan anak yang berbeda oleh kedua orang tua atau
kakek nenek (+), sikap orang tua yang acuh tak acuh pada
anak (+), campur tangan atau perhatian yang lebih dari orang
tua terhadap anak (+)
Riwayat Suicide (-)
Riwayat pelanggaran hukum
Tidak pernah ada riwayat pelanggaran hokum
Riwayat Agama
Pasien beragama islam, melaksanakan shalat.
Persepsi dan Harapan Keluarga
Keluarga berharap agar pasien dapat sehat kembali dan dapat beraktivitas seperti biasa.
Persepsi dan Harapan Pasien
Pasien menyadari penyakit jiwa yang dialami, pasien berharap segera sembuh, berdamai
dengan keadaan saat ini dan berusaha untuk mengambil keputusan sendiri dan tidak
bergantung pada siapapun.
GRAFIK PERJALANAN PENYAKIT PASIEN
Status Internus
• Keadaan Umum : Baik
• Kesadaran : CMC
• Tekanan Darah : 113/68 mmHg
• Nadi : 89x/ menit
• Nafas : 18x/menit
• Suhu : 36,5oC
• Tinggi Badan : 155 cm
• Berat Badan : 54 kg
• IMT : 22,5 kg/m2
• Status Gizi : Baik
• Sistem Kardiovaskuler : Dalam batas normal
• Sistem Respiratorik : Dalam batas normal
• Kelainan Khusus : Tidak ditemukan
Status Neurologikus
• GCS : E4M5V6
• Tanda rangsangan meningeal : Tidak ada
• Tanda-tanda efek samping piramidal :
• Tremor tangan : Tidak ada
• Akatisia : Tidak ada
• Bradikinesia : Tidak ada
• Cara berjalan : Tidak ada
• Keseimbangan : Tidak ada
• Rigiditas : Tidak ada
• Kekuatan motorik: 5 untuk setiap ekstremitas
• Sensorik : Normal
• Refleks : Bisep (++/++), trisep (++/++), KPR (++/++), APR
(++/++)
Status Mental (pemeriksaan tanggal 17 Maret 2022)
Keadaan Umum
a. Kesadaran/sensorium: composmentis (+), somnolen (-), stupor (-), kesadaran berkabut (-),
konfusi (-), koma (-), delirium (-), kesadaran berubah (-), dan lain-lain.
b. Penampilan
• Sikap tubuh: biasa (+), diam (-), aneh (-), sikap tegang (-), kaku (-), gelisah (-),
kelihatan seperti tua (-), kelihatan seperti muda (-), berpakaian sesuai gender (+).
• Cara berpakaian: rapi (-), biasa (+), tak menentu (-), sesuai dengan situasi (+), kotor
(-), kesan (dapat mengurus diri).
• Kesehatan fisik: sehat (+), pucat (-), lemas (-), apatis (-), telapak tangan basah (-), dahi
berkeringat (-), mata terbelalak (-).
• Kontak psikis
Dapat dilakukan (+) tidak dapat dilakukan (-) wajar (+), kurang wajar (-), sebentar (-), lama (+).
• Sikap
Kooperatif (+), penuh perhatian (+), berterus terang (-), menggoda (-), bermusuhan (-), suka main-main (-), berusaha
supaya disayangi (-), selalu menghindar (-), berhati-hati (-), dependen (-), infantil (-), curiga (-), pasif (-), dan lain-lain.
• Afek
Afek appropriate/serasi (+), afek inappropriate/tidak serasi (-), afek tumpul (-), afek yang terbatas (-), afek datar (-),
afek yang labil (-).
• Mood
Mood eutimik (-), mood disforik (-), mood yang meluap-luap (expansive mood) (-), mood yang iritabel (-), mood yang
labil (swing mood) (-), mood meninggi (elevated mood/hipertim) (+), euforia (-), ectasy (-), mood depresi (hipotim) (-),
anhedonia (-), duka cita (-), aleksitimia (-), elasi (-), hipomania (-), mania (-), melankolia(-), La belle indifference (-),
tidak ada harapan (-).
• Emosi lainnya
Ansietas (-), free floating anxiety (-), ketakutan (-), agitasi (-), tension (ketegangan) (-), panik (-), apati (-), ambivalensi
(-), abreaksional (-), rasa malu (-), rasa berdosa/bersalah (-), kontrol impuls (-).
Daftar Masalah
• Organobiologik
Tidak ada
• Psikologik
• banyak bicara, bicara cepat dan jelas, tidur kurang, dan disertai tremor
• Lingkungan psikososial
• masalah dengan keluarga
Penatalaksanaan
Farmakoterapi
● Terapi yang sudah diberikan
● Farmakologi:
● -Risperidone 1 mg 1x1/2
● -Carbamazepin 200 mg 2x1/2
● -Nopres 15 mg + vit B6 1x1 cap
● -Diazepam 5 mg (bila perlu saat sulit tidur)
● Non farmakologi
● -Istirahat yang sukup
● -Makan yang seimbang dan teratur
● -Olahraga teratur
● Terapi yang dianjurkan
● A.Psikoterapi
Psikoterapi
1. Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan, kehangatan, empati dan optimistik kepada pasien, membantu pasien mengidentifikasi faktor pencetus
dan membantu memecahkan permasalahan secara terarah.
2. Psikoedukasi
• Kepada pasien: Memberikan pengetahuan kepada pasien tentang gangguan yang dialaminya, diharapkan pasien dapat
secara efektif mengenali gejala dan penyebab serta terapi yang dibutuhkanya untuk menghindari kekambuhan atau
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
• Kepada keluarga: Diberikan pengetahuan kepada keluarga mengenai penyakit yang diderita pasien, terapi perilaku
keluarga, dukungan, sosial, dan perhatian dari keluarga kepada pasien dan terapi serta kepatuhan minum obat pasien
Prognosis