Anda di halaman 1dari 21

KRISIS HIPERTENSI

Di susun oleh :
Finkainarae
FAB 118 108

Pembimbing :
dr. Widia Hitayani

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
Bagian Rehabilitasi Medik dan Emergency Medicine
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
2020
Pendahuluan

Hipertensi atau tekanan darah


tinggi diderita oleh hampir
semua golongan masyarakat
diseluruh dunia

Penderita Hipertensi  Amerika (21,7%), Thailand 17%,


Vietnam 34,6%, Singapura 24,9%, Malaysia 29,9%, Indonesia
6-15%.

30 % penduduk dunia tidak


terdiagnosa  silent killer
Definisi
• Krisis hipertensi adalah suatu keadaan
peningkatan tekanan darah yang
mendadak sistolik ≥ 180 mmHg dan/atau
tekanan darah diastolik ≥ 120 mmHg,
pada penderita hipertensi, yang
membutuhkan penanggulangan segera

• Krisis hipertensi
- Hipertensi Emergensi
- Hipertensi Urgensi
Krisis Hipertensi

01 Hipertensi Emergensi 02 Hipertensi Urgensi


Hipertensi emergensi  peningkatan Hipertensi urgensi  peningkatan
secara mendadak tekanan darah secara mendadak tekanan darah
sistolik ≥ 180 mmHg atau tekanan sistolik ≥ 180 mmHg atau tekanan
darah diastolik ≥ 120 mmHg disertai darah diastolik ≥ 120 mmHg tanpa
dengan adanya kerusakan target kerusakan target organ dimana
organ akut atau progresif sehingga kondisi ini membutuhkan penurunan
membutuhkan penurunan tekanan tekanan darah dalam 24 jam
darah segera
Istilah yang Berkaitan dengan Hipertensi
Hipertensi Respon pengobatan yang tidak memuaskan dan tekanan darah
01 Refrakter >200/110 mmHg, walaupun telah diberikan pengobatan yang
efektif (triple drug)

Hipertensi Peningkatan tekanan darah diastolik >120 mmHg disertai dengan


02 Akselerasi kelainan funduskopi. Apabila tidak diobati maka akan dapat
berlanjut ke fase maligna

Tekanan darah diastolik >120-130 mmHg dan kelainan funduskopi


Hipertensi
03 Maligna
disertai papil edema, peningkatan tekanan intrakranial, kerusakan
yang cepat dari vaskular, gagal ginjal akut, ataupun kematian jika
penderita tidak mendapatkan pengobatan

Hipertensi Kenaikan tekanan darah secara mendadak dengan keluhan sakit


04 Ensefalopati kepala berat, penurunan kesadaran. Keadaan ini dapat menjadi
reversibel jika tekanan darah tersebut diturunkan
Etiologi
Patofisiologi
Mekanisma Autoregulasi

Peranan Mediator Endokrin dan Parakrin


Gejala Klinik
Tabel 2. Gambaran Klinik Hipertensi Darurat 5

Tekanan Funduskopi Status Jantung Ginjal Gastrointestinal

darah neurologi

> 220/140 Perdarahan, Sakit kepala, Denyut jelas, Uremia, Mual, muntah

mmHg eksudat, kacau, membesar, proteinuria

edema gangguan dekompensasi,

papilla kesadaran, oliguria

kejang.
Kerusakan Organ Target pada
Hipertensi Emergensi
Diagnosis

Anamnesis
01

Pemeriksaan Fisik
02

Pemeriksaan Penunjang
03

I hope and I believe that this Template will your Time, Money and Reputation. Get a modern PowerPoint
Presentation that is beautifully designed.
04
Alur Pendekatan Diagnostik
Algoritma Evaluasi Krisis Hipertensi

Parameter Hipertensi Urgensi Hipertensi Emergensi

Tekanan darah (mmHg) > 180/110 > 220/140


 

Gejala Sakit kepala, kecemasan; sering  kali tanpa gejala Sesak napas, nyeri dada, nokturia, dysarthria, kelemahan,
kesadaran menurun  

Pemeriksaan Tidak ada kerusakan organ target, tidak ada penyakit kardiovaskular Ensefalopati, edema paru, insufisiensi ginjal, iskemia jantung
 

Terapi Awasi 1-3 jam; memulai/teruskan obat oral, naikkan  dosis Pasang jalur IV, periksa laboratorium standar, terapi obat IV

Rencana Periksa ulang dalam 24 jam Rawat ruangan/ICU


 
Obat Hipertensi Oral untuk
Hipertensi Urgensi

Obat Dosis Efek / Lama Kerja Perhatian khusus

Captopril 12,5 - 25 mg PO; ulangi per 30 min ; 15-30 min/6-8 jam ;              SL 10-20 Hipotensi, gagal ginjal, stenosis arteri
SL, 25 mg min/2-6 jam renalis

Clonidine PO 75 - 150 ug, ulangi per jam 30-60 min/8-16 jam Hipotensi, mengantuk, mulut kering

Propanolol 10 - 40 mg PO; ulangi setiap 30 min 15-30 min/3-6 jam Bronkokonstriksi, blok jantung,
hipotensi ortostatik

Nifedipine 5 - 10  mg PO; ulangi setiap 15 menit 5 -15 min/4-6 jam Takikardi, hipotensi, gangguan coroner
Obat Hipertensi Parenteral
untuk Hipertensi Emergensi
Obat Dosis Efek / Lama Kerja Perhatian khusus

Sodium nitroprusside 0,25-10 mg / kg / menit sebagai infus IV langsung/2-3 menit setelah infus Mual, muntah, penggunaan jangka panjang
dapat menyebabkan keracunan tiosianat,
methemoglobinemia, asidosis, keracunan
sianida.

Nitrogliserin 500-100 mg sebagai infus IV 2-5 min /5-10 min Sakit kepala, takikardia, muntah, ,
methemoglobinemia; membutuhkan sistem
pengiriman khusus karena obat mengikat
pipa PVC

Nicardipine 5-15 mg / jam sebagai infus IV 1-5 min/15-30 min Takikardi, mual, muntah, sakit kepala,
peningkatan tekanan intrakranial; hipotensi

Klonidin 150 ug, 6 amp per 250 cc Glukosa 5% 30-60 min/ 24 jam Ensepalopati dengan gangguan coroner
mikrodrip

  5-15 ug/kg/menit sebagi infus IV 1-5 min/ 15- 30 min Takikardi, mual, muntah, sakit kepala,
Diltiazem peningkatan tekanan intrakranial; hipotensi
Obat Hipertensi Pilihan untuk
Hipertensi Emergensi dengan
Komplikasi

Komplikasi Obat Pilihan Target Tekanan Darah

Diseksi aorta Nitroprusside + esmolol SBP 110-120 sesegera mungkin

AMI, iskemia Nitrogliserin, nitroprusside, nicardipine Sekunder untuk bantuan iskemia

Edema paru Nitroprusside, nitrogliserin, labetalol 10% -15% dalam 1-2 jam

Gangguan Ginjal Fenoldopam, nitroprusside, labetalol 20% -25% dalam 2-3 jam

Kelebihan katekolamin Phentolamine, labetalol 10% -15% dalam 1-2 jam

Hipertensi ensefalopati Nitroprusside 20% -25% dalam 2-3 jam

Subarachnoid hemorrhage Nitroprusside, nimodipine, nicardipine 20% -25% dalam 2-3 jam

Stroke Iskemik Nicardipine 0% -20% dalam 6-12 jam


Komplikasi
Prognosis
• Penyebab kematian tersering adalah stroke (25%) ,
gagal ginjal (19%) dan gagal jantung (13%)

• Prognosis menjadi lebih baik apabila penanganan


tepat dan segera.
Kesimpulan
• Krisis hipertensi  salah satu kegawatan di bidang neuro-
cardiovaskular yang sering dijumpai di instalasi gawat
darurat.

• Krisis hipertensi ditandai dengan peningkatan tekanan darah


akut dan sering berhubungan dengan gejala sistemik yang
merupakan konsekuensi dari peningkatan darah tersebut.

• Kerusakan organ merupakan komplikasi dari penderita


dengan krisis hipertensi dan membutuhkan penanganan
segera untuk mencegah komplikasi yang mengancam jiwa.
Daftar Pustaka
1. Devicaesaria A. 2014. Hipertensi Krisis. Leading article: Departemen Neurologi, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo

2. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, Cushman WC, Green LA, et al. 2003. Seventh Report of the Joint National Committee on
prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure. Hypertension 42: 1206-1252.

3. Varon J, Marik PE, clinical Review. The Management of Hypertensive Crises. Critical Care

4. Thomas L. 2011. Managing Hypertensive Emergency in the ED. Can FamPhysican. 57:1137-41

5. Marik PE, Rivera R. 2011. Hypertensive emergencies: an update. Curr Opin Crit Care 17: 569-580.

6. Aggarwal M, Khan IA. 2006. Hypertensive crisis: hypertensive emergencies and urgencies. CardiolClin 24: 135-146.

7. Immink RV, Born BH, Montfrans GA, Koopmans RP, Karemaker JM, etal. 2004. ImpairedCerebral Autoregulation in Pasient with
MalignantHypertension. Journal of the AmericanHeart Association. 110:2241-2245.
8. Saguner AM, Dür S, Perrig M, Schiemann U, Stuck AE, et al. 2010. Risk Factors Promoting Hypertensive Crises: Evidence From
a LongitudinalStudy. AmJ Hypertensi. 23:775-780.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai