Anda di halaman 1dari 56

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN

DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI

1
SESNIWATI
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
OUTLINE

Pendahuluan

Masalah Akibat Hipertensi

Hasil Prevalensi Riskesdas 2018

Kebijakan dan Strategi Pemerintah

Upaya Percepatan P2 PTM

2
PENDAHULUAN

3
TANTANGAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN
TRANSISI
Penyakit Menular masih menjadi masalah dan
EPIDEMIOLOGI
1 Penyakit Tidak Menular semakin meningkat

Proporsi usia produktif dan lanjut usia semakin


2
TRANSISI
meningkat yang merupakan usia yang rentan
DEMOGRAFI
terhadap PTM

Bukan hanya masalah gizi buruk / kurang,


TRANSISI
GIZI 3 kurus dan pendek, tapi juga gizi lebih,
kegemukan dan obesitas pada anak, remaja
dan dewasa
Malas bergerak dan kurang olah raga,
TRANSISI
PERILAKU 4 konsumsi serat rendah serta tinggi gula, garam
dan lemak, merokok, minum alkohol, stres
tinggi
4
Trend PTM dan Faktor Risiko (Riskesdas 2018)

Merokok pada Remaja

Tren Penyakit Tidak Menular meningkat


dari tahun 2013 hingga 2018

40
34.1
35
100 93.5 95.5
30 25.8 Faktor Risiko PTM juga
90
25 80 meningkat
70
20 60
15 50
10.9 40 31 28.8 29.3 33.5
21.8 26.6 26.1
10 7 30
20 14.8
3.8
5 2 1.5 2 10
0
0
Obesitas Obesitas Merokok Aktivitas Kurang
Stroke* Ginjal kronis* Diabetes Hipertensi**
pada sentral fisik kurang makan
dewasa sayur dan
buah
*: Permil
2013 2018 2013 2018
BEBAN MASALAH PTM
PENYEBAB KEMATIAN TERTINGGI DI INDONESIA 2014
Sumber : SRS 2014(Balitbangkes
Kemenkes RI)

STROKE
Jantung dan Pembuluh Darah
Diabetes Melitus dan komplikasinya
Tuberkulosis pernapasan
Hipertensi dan Komplikasinya
Penyakit Saluran Pernafasan bawah
Hepatitis/Liver
Kecelakaan lalu Lintas
Pneumonia
Diare disertai Infeksi
Pencernaan

LAKI-LAKI dan PEREMPUAN


B E B AN P E N YAK I T T I D AK M E N U L AR

Penderita Kunjungan Angka Biaya Klaim


No Penyakit
(Orang) (Kali) Kontak Tot (Rp Juta) Rerata (Rp)
1 JANTUNG 905,223 2,756,216 3.0 6,934,361 2,515,899
2 STROKE 270,290 508,306 1.9 1,548,826 3,047,034
3 DIABET 202,526 306,632 1.5 1,256,664 4,098,281
4 KANKER 133,966 446,048 3.3 1,887,308 4,231,176
5 GINJAL 77,276 952,995 12.3 1,545,775 1,622,018
6 HEPATITIS 39,864 88,403 2.2 277,775 3,142,145
7 THALA 13,632 125,494 9.2 602,852 4,803,827
8 LEUKEMI 8,374 28,738 3.4 154,145 5,363,809
9 HEMOFILI 4,382 28,156 6.4 120,554 4,281,645
10 OTHER 21,013,270 72,612,388 3.5 60,063,446 827,179
TOTAL/MEAN 22,668,803 77,853,376 3.4 74,391,706 955,536

Rp 16,9 Trilyun atau 29,67% Beban Biaya JKN


terserap untuk biaya penyakit katastropik
MASALAH
AKIBAT HIPERTENSI

9
• WHO (2011) : 1 milyar orang di dunia menderita
Hipertensi, 2/3 diantaranya berada di negara
berkembang yang berpenghasilan rendah-sedang.
• Prevalensi akan meningkat tajam, diperkirakan
pada tahun 2025 sekitar 29% orang dewasa
diseluruh dunia menderita Hipertensi.
• Hipertensi mengakibatkan kematian sekitar 8 juta
orang/tahun. 1,5 juta kematian terjadi di Asia.

10
• Riskesdas 2018 :
o Prevalensi Hipertensi pada penduduk umur 18
tahun keatas adalah sebesar 34,1 %, tertinggi
di Kalimantan Selatan (44,1 %).
o Hanya 1/3 penderita hipertensi (36,8 %) yang
terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya
0,7 % yang minum obat.

11
Sebagian besar masyarakat tidak mengerti

10 Juta
3/10

1/3
WHO : HIPERTENSI 51% Kematian akibat Stroke
45% Jantung Koroner

14
Kematian Kardiovaskuler Berisiko Dua
Kali Lipat setiap Peningkatan Tekanan
Darah 20/10 mmHg
8 8x
7
6
Cardiovas 5 4x
cular 4
Mortality 3
Risk 2x
2
1
0
115/75 135/85 155/95 175/105
SBP/DBP (mm Hg)

SBP = systolic blood pressure; DBP = diastolic blood pressure.


*Individuals aged 40-69 years, starting at blood pressure 115/75 mm Hg

Chobanian AV et al. JAMA. 2003;289:2560-2572.


Lewington S et al. Lancet. 2002;360:1903-1913.
15
Penurunan Tekanan Darah
Sangat Penting
Meta-analysis dari 61 prospective, observational
studies
1 juta orang dewasa
12.7 juta orang – tahun Menurunkan 7%
risiko Penyakit
Jantung Iskemik
Penurunan 2
mm Hg rata-
rata Tekanan
Darah Sistole Penurunan 10%
risiko kematian
akibat Stroke

*Epidemiologic studies, not clinical trials of hypertension agents.


Lewington S et al. Lancet. 2002;360:1903-1913
16
17
PROPORSI HIPERTENSI BERDASARKAN PENGUKURAN
RISKESDAS 2018
Sumber Riskesdas 2018
HIPERTENSI
49.6%
48.1% 47.6%
50.0% 45.6% 45.5% 45.3% 45.1% 45.0%
44.0%
42.7% 42.0% 41.8% 41.5%
45.0% 41.5% 41.4% 41.2% 41.0%
39.6% 38.8%
40.0% 37.5% 37.5% 37.3% 36.8% 36.6% 36.4%
34.1%
32.8%
35.0%
28.1%
30.0%
25.0%
20.0%
15.0%
10.0%
5.0%
0.0%
PJK

3.0%
2.7% 2.7%

2.5%
2.5% 2.4% 2.3%
2.2%
2.1%
2.1%
2.0%
2.0% 1.8%
1.6% 1.6% 1.6%
1.5% 1.5% 1.5% 1.5%
1.4% 1.4% 1.4% 1.3%
1.5% 1.3%
1.3% 1.2%
1.1% 1.1%
1.0% 1.0%
1.0%

0.5%

0.0%
DATA RISKESDAS 2018

34 dari 100 orang Indonesia menderita Hipertensi

HIPER-
TENSI
34,1 % Tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1 %)

15 dari 1.000 orang Indonesia menderita PJK


PJK

1,5% Tertinggi di Kalimantan Utara (2,2 %)

11 dari 1.000 orang Indonesia cenderung menderita


STROKE

10,9‰ Stroke
Tertinggi di Kalimantan Timur (14,7 ‰)

4 dari 1.000 orang Indonesia menderita Gagal Ginjal


GAGAL
GINJAL

3,8 ‰ Kronik
Tertinggi di Kalimantan Utara (6,4 ‰)

22
Hipertensi adalah salah satu penyebab
utama mortalitas dan morbiditas di
Indonesia, sehingga tatalaksana
penyakit ini merupakan intervensi yang
sangat umum dilakukan diberbagai
tingkat fasilitas kesehatan.
DEFINISI DAN KLASIFIKASI

Konsensus atau pedoman utama baik dari dalam


walaupun luar negeri, menyatakan bahwa
seseorang akan dikatakan hipertensi bila memiliki
tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang.
KOMPLIKASI HIPERTENSI
Hipertensi yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi
makrovascular and mikrovascular

Eyes Brain KERUSAKAN ORGAN


Retinopathy Stroke TARGET
Kerusakan yang
Heart disebabkan oleh
Ischemic-
Kidneys Heart Disease hipertensi tergantung :
Left Ventricular-
Renal Failure
Hypertrophy • Besarnya
Heart Failure
peningkatan
tekanan darah

Peripheral
• Lamanya kondisi
Arterial tekanan darah yang
Disease tidak terdiagnosis
dan tidak diobati

25
Kebijakan dan Strategi

26
PROGRAM PRIORITAS 2015 - 2019

Penurunan AKI dan AKB

Perbaikan Gizi khususnya


pencegahan stunting
Pengendalian Penyakit Menular
(Penyakit menular kronik seperti TB,
Kusta)
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
(Penyakit kronik seperti : Hipertensi, Penyakit
Jantung Koroner, Diabetes Melitus, Asma,
PPOK dan Kanker )
RENSTRA
KEMENKES RPJMN

RAN PTM

SPM HIPERTENSI PIS-PK

KAMPANYE
CERDIK
GERMAS

28
29
INDIKATOR PROGRAM P2PTM
DALAM RPJMN 2015 – 2019
TARGET
NO URAIAN IKU
2014
Baseline
2015 2016 2017 2018 2019

Prevalensi tekanan
1 25,8% 25,28% 24,77% 24,28% 23,79% 23,38%
darah tinggi

Mempertahankan
2 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4% 15,4%
prevalensi obesitas
Prevalensi merokok
3 pada penduduk usia ≤ 7,2 % 6,9 % 6,4% 5,9% 5,6% 5,4%
18 tahun

30
INDIKATOR PROGRAM P2PTM
DALAM RENSTRA KEMENKES 2015 – 2019

No IKK 2015 2016 2017 2018 2019


1 Persentase Puskesmas yang melaksanakan
10% 20% 30% 40% 50%
pengendalian PTM terpadu
2 Persentase desa / kelurahan yang
10% 20% 30 % 40% 50 %
melaksanakan kegiatan Posbindu PTM
3 Persentase perempuan usia 30- 50 tahun
yang dideteksi dini kanker serviks dan 10% 20% 30% 40% 50%
payudara
4 Persentase Kab/Kota yang melaksanakan
Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), 10% 20% 30% 40% 50%
minimal 50% sekolah
5 % Kab/kota yang melakukan pemeriksaan
10% 20% 30% 40% 50%
kesehatan pengemudi di terminal utama
31
LAYANAN SPM
PERMENKES NO. 43 Tahun 2016

1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan persalinan
3. Pelayanan Kesehatan BBL
4. Pelayanan Kesehatan Balita
5. Skrining kesehatan pada usia pendidikan dasar
6. Skrining kesehatan usia 15-59 tahun
7. Skrining kesehatan usia >60 tahun
8. Pelayanan kesehatan penderita hipertensi
9. Pelayanan kesehatan penderita DM
10. Pelayanan kesehatan ODGJ
11. Pelayanan TB sesuai standar
12. Pemeriksaan HIV untuk orang berisiko
Rencana Aksi
Pencegahan dan Pengendalian PTM 2015-2019

Penurunan
Morbiditas, Mortalitas dan Disabilitas
PTM

Kegiatan/Aksi
Pencegahan dan
Pengendalian
PTM

Promosi Penguatan Surveilans,


Advokasi & Kesehatan Sistem Monev
Kemitraan & Pelayanan &
Reduksi Kesehatan Riset
Risiko
33
STRATEGI AKSI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PTM 2015-2019

Promosi
Kesehatan Penguatan
Advokasi & Sistem Surveilans,
Kemitraan & Monev
Reduksi Pelayanan
Risiko Kesehatan &
Riset

PP-PTM menjadi Promosi Kesehatan


dengan pelibatan Integrasi pelayanan PTM
prioritas dalam Penguatan Surveilans
masyarakat di fasilitas kesehatan
pembangunan Tingkat Pertama
PTM & Faktor
Pengurangan Faktor Risikonya dan
Terbangunnya Risiko: Pengembangan SDM Penguatan Sistem
kemitraan antar Peningkatan akses Informasi Kesehatan
Penggunaan produk
lembaga terkait serta obat-obat esensial
tembakau Pengembangan Riset
masy.
Konsumsi alkohol Pemenuhan kebutuhan Kebijakan untuk PTM
Dikembangkannya peralatan
rencana kerja lintas Diet tidak sehat  tinggi
garam Sinkronisasi kebijakan
sektor untuk PP-PTM layanan PTM pada JKN
Kurang Aktifitas fisik
Upaya
Percepatan
UKBM: 1. Pengukuran Obesitas
2. Cek TD,
POSBINDU
3. Gula darah sewaktu,
Diet Tidak Sehat

Detect
Lingkungan PKP SADANIS dan IVA
Tidak Sehat Kurang aktivitas
fisik
Faktor Prevent KTR di sekolah
Risiko
Imunisasi

Respon 1. PANDU PTM


Konsumsi 2. Krio terapi (See and Treat)
Konsumsi 3. Konseling UBM dan Quitline
Alkohol Rokok 4. Rujukan dan PRB
Intervensi P2PTM
pada siklus kehidupan

Promosi Tata
Deteksi Dini
Kesehata Laksana
Skrinning
n Kasus

Permenkes 71/2015
Health In All Policy
Pemerintah
Penguatan UKBM Pelayanan Primer Masyarakat
an
Penguatan Promotif dan Preventif

Tenaga Kesehatan
Penguatan manajemen
penanganan di FKTP
Kolaboratif integratif dgn pengelola program Yankes &
Kesmas serta multisektoral lain yang terkait

Memastikan deteksi dini di level FKTP Optimal (IVA,


SADANIS, PTM yang tdk melalui Posbindu)

Memastikan penanganan PTM sesuai dgn standar dan


ketentuan

Interkoneksi sistem rujukan FKTP dan FKTL


PENDEKATAN PELAYANAN MENGGUNAKAN
SIKLUS HIDUP

BAYI DAN BALITA ANAK USIA SEKOLAH USIA PRODUKTIF LANSIA


KELUARGA KELUARGA DAN
KELUAR DAN INSTITUSI INSTITUSI KELUARGA
GA SEKOLAH TEMPAT KERJA

PENDEKATAN KELUARGA STANDAR PELAYANAN MINIMAL

UPAYA KESEHATAN BERBASIS


MASYARAKAT
INTEGRASI PUSKESMAS – KLINIK PRATAMA INTEGRASI

KLINIK UTAMA – RUMAH SAKIT


Pelayana
n Lansia

• Perilaku Cerdik
• Diet sehat
• Aktivitas Fisik
Pelayanan bagi • Posbindu PTM
• Posyandu lansia
Dewasa • Deteksi Dini dan
Monitoring
Pelayanan bagi faktor risiko PTM
anak Sekolah
Pelayanan dan Remaja • Perilaku Cerdik
bagi bayi dan • Diet sehat gizi seimbang
Pelayanan ibu balita • Aktivitas Fisik
• Posbindu PTM
hamil dan Ibu • Deteksi Dini dan Monitoring faktor
Menyusui risiko PTM
Pelayanan • Deteksi dini kanker leher rahim dan
•Penjaringan
payudara (wanita usia 30 – 50 th)
PUS & WUS •Imunisasi Anak Sekolah
• UBM
•UKS (Cerdik Di Sekolah)
• ASI eksklusif •PMT (Diet sehat gizi seimbang)
• Pemeriksaan dan • Imunisasi dasar lengkap •Aktivitas Fisik
Monitoring TD • Pemberian makan / PMT •Pencegahan merokok
• Deteksi dini dan (diet sehat gizi seimbang) •Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Konseling Monitoring faktor risiko •Kespro remaja
• Penimbangan
• Skrining pra nikah PTM •Fe
• Vit A
• Monitoring faktor risiko • Diet sehat • MTBS
PTM
• Pemantauan pertumbuhan & perkembangan

40
POSBINDU
Penyakit Tidak Menular

PANDU PTM
Tajam Penglihatan
dan Pendengaran, Disabilitas

PROGRAM
UNGGULAN
Kawasan Tanpa Rokok
PTM
IVA dan SADANIS

Konseling UBM
PEMBATASAN KONSUMSI
GGL

KAMPANYE CERDIK
PENGENDALIAN PTM
Populasi Populasi Populasi
sehat Berisiko PTM dengan PTM

Promosi Kesehatan Pengendalian FR PTM Pengendalian PTM dan


Terintegrasi Komplikasi

• Lingkungan Kondusif Penatalaksanaan Penatalaksanaan


Pencegahan Komplikasi
Kasus Faktor Risiko dan Rehabilitasi:
KTR, Sarana OR dll Kasus PTM: - Rehabilitasi Medik,
• Gaya Hidup Sehat: Adekuat:
- Hipertensi -Kegawat Paliatif kanker
- Tidak Merokok daruratan -Home Care, survivor
- Dislipidemia Stroke dan neurorestorasi
- Cukup Aktivitas Fisik - Hiperglikemi - Rawat jalan -Monitoring dan
- Diit yg Sehat - Merokok - Rawat Inap Pengendalian FR
- Perilkau CERDIK - Obesitas -Tindakan Medik -Perawatan Kaki DM
• Deteksi dan - Lesi Pra kanker -Pengelolaan -Diet Sehat Kalori
• Tinjut dini /Konseling PATUH Seimbang
-PATUH -Senam PTM
FR  PANDU PTM • Rujukan - PATUH
• Rujukan • Rujukan • Rujukan

YAN PTM DI -FASYANDAS


-POSBINDU PTM
RUMAH SAKIT -POSBINDU PTM
-MASYARAKAT FASYANDAS -MASYARAKAT

Surveilans FR-PTM di Masyarakat- SP2TP Survei /Registri PTM - SIRS


PELAKSANAAN PROGRAM

MASYARAKAT

Deteksi dini dan monitoring FR PTM dan


HT melalui POSBINDU PTM

SDM SASARAN BIAYA

Kader Penduduk usia


15 tahun ke Dana sehat (masy)
Pekerja sosial
atas: Bantuan
Aktivis operasional Kes.
masyarakat Sehat, berisiko
dan CSR
Pegawai penyandang
(Tempat kerja) Dana Desa, dll
PTM
KBIH
Dimana ? Kegiatan ? Selanjutnya ?

Deteksi dini dan Konseling / edukasi kesehatan


melalui pemantauan faktor risiko PTM terintegrasi Pemantauan

Pencatatan dan Pelaporan


Rumah Tangga secara rutin dan periodik
FR. PTM rutin
Deteksi Dini Faktor Risiko PTM: • Riwayat penyakit keluarga
Merokok • TB, BB (IMT)
• Makan buah sayur • Lingkar Perut
Sekolah • Aktivitas Fisik • TD Tidak
• Alkohol • GD
Berisiko
Konseling :
Tempat Kerja
Monitoring : • Stop merokok
• Obesitas • Diet,
• Hipertensi • Stress Berisiko
• Hiperglikemi • Self Care
KBIH • Hiperkolesterol • CERDIK
• PATUH
Rujuk ke FKTP
PO Bus /Terminal

Penyuluhan Olah raga / Simulasi /


/KIE Aktivitas fisik Demo
Tempat Umum / Mall
FKTP

Promotif Melaksanakan penyuluhan/ KIE

Deteksi Dini
Preventif Surveilans HT
Kemitraan

Kuratif Penemuan dan Tatalaksana Kasus HT


&
Rujukan
Rehabilitatif
46

PROMOSI KESEHATAN

Orang atau kelompok masyarakat yang


masih sehat atau memiliki faktor risiko PTM
PREVENTIF

Program Indonesia Sehat dengan


Rujukan dari Posbindu PTM: Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Memiliki FR PTM Permenkes no. 39 Tahun 2016
Pre hipertensi Indikator:
Hipertensi derajat 1 Penderita HT berobat teratur

DETEKSI DINI

Pencegahan dan Pengendalian SPM Kab/Kota


HT dan DM terpadu melalui Permenkes no. 43 Tahun 2016
PANDU PTM
Deteksi dini pada penduduk usia
(Renstra Kemenkes) 15-59 tahun
Target 2017: 30% PKM Deteksi dini penduduk usia di
melaksanakan PANDU PTM atas 60 tahun
PERSENTASE CAPAIAN PUSKESMAS PANDU PTM
34 Provinsi di Indonesia Tahun 2018

100
95.26 98.86 99.17
88.6 89.01 89.74 89.85 90.34 91.36 92.44
83.13 85.8 86.16 86.25 87.5
77.84 78.06
69.61 73.96 74.02
63.73 64.13 64.63 65.19
58.84
53.3 54.74
44.26
39.29 41.54
31.03 35.23
26.32
10.97
Persentase Desa Berposbindu dan Cakupan Deteksi Dini di Provinsi
Tahun 2018

% Desa Kelurahan…

100%
Perlu Perhatian:
Penduduk Yang diskrinig Desa Berposbindu >> ≠ cakupan deteksi dini >>
92%

83%

71%
2,299,776
66%
63% 64%
60%
58% 58% 58%

51%
47% 48%
44%
40% 41%
39%
36%
32% 32% 33%
777,592 33% 33%
589,238 28%
16%
22% 331,798
21%
256,357 232,255 258,849
153,382 211,230
134,507 18% 18% 19% 161,604220,856 120,064 8%
10,163 33,446 5,750 2,408
75,656 73,657 19,655 56,957 56,957 54,093 10,837 40,133 4,507 24,502 73910%
12,294 6,267 17,488 2,388 4,215 14,268

3%
DATA CAPAIAN PROGRAM PTM
DI JAWA BARAT S/D TRIWULAN II TAHUN 2018

Seksi P2PTM dan Keswa


Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
DATA CAPAIAN DESA DENGAN POSBINDU PTM

100.00

80.00

60.00

40.00

20.00

0.00

Desa dengan Posbindu Column1 Column2


DATA POSBINDU PTM PROVINSI JAWA BARAT 2018 (SAMPAI
DENGAN TRIW. II)
Jumlah Desa/Kelurahan % Desa/Kelurahan
No Kabupaten/Kota Jumlah Puskesmas Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Posbindu
Posbindu Posbindu
1 KAB. BOGOR 101 435 421 97 556
2 KAB. SUKABUMI 58 374 218 58 244
3 KAB. CIANJUR 45 360 285 79 308
4 KAB. BANDUNG 62 280 280 100 280
5 KAB. GARUT 67 443 443 100 488
6 KAB. TASIKMALAYA 40 351 149 42 152
7 KAB. CIAMIS 37 265 202 76 202
8 KAB. KUNINGAN 37 376 367 98 377
9 KAB. CIREBON 60 424 205 48 281
10 KAB. MAJALENGKA 32 342 57 17 270
11 KAB. SUMEDANG 35 88 88 100 127
12 KAB. INDRAMAYU 49 318 264 83 264
13 KAB. SUBANG 40 253 148 58 148
14 KAB. PURWAKARTA 20 192 192 100 192
15 KAB. KARAWANG 50 309 275 89 275
16 KAB. BEKASI 44 187 159 85 159
17 KAB. BANDUNG BRT 32 165 165 100 174
18 KAB. PANGANDARAN 15 93 77 83 77
19 KOTA BOGOR 25 68 68 100 353
20 KOTA SUKABUMI 15 33 33 100 40
21 KOTA BANDUNG 75 151 67 44 316
22 KOTA CIREBON 22 22 22 100 242
23 KOTA BEKASI 41 56 32 57 36
24 KOTA DEPOK 35 63 63 100 707
25 KOTA CIMAHI 13 15 15 100 98
26 KOTA TASIKMALAYA 21 69 36 52 49
27 KOTA BANJAR 10 14 14 100 14
JAWA BARAT 1,081 5,746 4,345 76 6,429
DATA CAPAIAN PUSKESMAS DENGAN PANDU PTM
PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018

100

80

60

40

20

-
DATA CAPAIAN SKRINING FR PTM PENDUDUK USIA 15-59 TAHUN

Skrining Usia Produktif


25.00

20.00

15.00

10.00

5.00
1.65

KAB. SUBANG KOTA CIREBON KAB. PANGANDARAN KAB. CIAMIS KAB. BANDUNG BARAT KAB. BANDUNG
KAB. SUKABUMI KAB. KUNINGAN KOTA BEKASI KOTA CIMAHI KAB. SUMEDANG KOTA SUKABUMI
KOTA TASIKMALAYA KAB. TASIKMALAYA KAB. PURWAKARTA KOTA BOGOR KAB. INDRAMAYU KAB. BEKASI
KAB. CIANJUR KAB. CIREBON KOTA DEPOK KAB. GARUT KAB. MAJALENGKA KOTA BANDUNG
KOTA BANJAR KAB. KARAWANG KAB. BOGOR
PENUTUP

Holistik KIE
Berkesinambungan
Pusat, Prov,
Kab/Kota
Masy.
Surveilans Deteksi
Dini

Morbiditas
Mortalitias Akses
Disabilitas dan Pengen
Beban biaya Mutu dalian
kesehatan Yankes FR
↑↑
56

Anda mungkin juga menyukai