Anda di halaman 1dari 74

Diskusi Topik

Comprehensive
Geriatric Assessment (CGA)
Jimmi Di. Putra
Dr. Wasis Udaya SpPD, K-Ger
Dr. Agus Sudarso, SpPD, K-
Ger

DIVISI GERIATRI
DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NOVEMBER 2021
PENDAHULUAN
 Pada pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 hasil amandemen, mengatur
bahwa setiap orang atau masyarakat berhak hidup sejahtera, baik
secara lahir maupun batinnya, berhak mendapatkan tempat tinggal
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan tak terkecuali para lansia,
lansia juga berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik
sehingga dapat hidup sehat dan berhak atas kehidupan yang lebih
sejahtera.

Suka Aryana IGP, Astika NyomanKuswardhani Tuty. Geriatric Opinion 2018. Bali: Udayana University Press; 2018: Hal-1
PENDAHULUAN
 Menurut Undang-undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lansia. Lansia dibagi menjadi dua :
1. Lanjut Usia Potensial adalah lanjut usia yang masih mampu
melakukan aktivitas pekerjaan dalam kata lain masih mampu
menghasilkan barang dan jasa.
2. Lanjut Usia Non Potensial adalah lanjut usia yang tidak bisa
mencari nafkah sehingga hidupnya tergantung pada orang lain.

Suka Aryana IGP, Astika NyomanKuswardhani Tuty. Geriatric Opinion 2018. Bali: Udayana University Press; 2018: Hal-1
PENDAHULUAN
 Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pengertian lansia
digolongkan menjadi 4, yaitu: Usia pertengahan (middle age) 45 -59
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, Lanjut usia tua (old) 75 –
90 tahun, Lansia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.

Suka Aryana IGP, Astika NyomanKuswardhani Tuty. Geriatric Opinion 2018. Bali: Udayana University Press; 2018: Hal-1
PENGERTIAN GERIATRI

 Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari


tatalaksana terkait permasalahan menua dan usia lanjut.
Penuaan terkait perubahan sistem tubuh pada penurunan
cadangan fisiologis sehingga seorang lebih mudah menjadi
sakit dan meninggal.

Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:1132-53
PENGERTIAN PASIEN GERIATRI
 Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh)
tahun ke atas.
 Pasien geriatri adalah pasien usia lanjut (60 tahun ke atas) dengan kriteria:
1. Memiliki lebih dari 1 (satu) penyakit fisik dan/atau psikis; atau
2. Memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan
fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi, dan lingkungan yang
membutuhkan pelayanan kesehatan (masalah biopsikososial yang
kompleks); atau
3. Pasien dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1 (satu)
penyakit fisik dan/atau psikis.

Peraturan Menteri Kesehatan No.79 Tahun 2014


Sindrom Geriatrik Dalam bidang geriatri menurut
Solomon et.al terdapat The “14 i”
 1. Isolation (depresi)  10. Intelectual impairement
 2. Insomnia (gangguan tidur) (gangguan intelektual seperti
demensia dan delirium)
 3. Inanition (malnutrisi)  11. Impairement of hearing, vision
 4. Infection (infeksi) and smell (gangguan, pendengaran,
penglihatandan penciuman)
 5. Impotence (impotensi)  12. Immunodeficiency (penurunan
 6. Impaction (konstipasi) imunitas)
 13. Iatrogenic disorder (gangguan
 7. Incontinence (urin dan alvi)
iatrogenic)
 8. Immobility (imobilisasi)  14. Impecunity (berkurang
 9. Instability (instabilitas dan jatuh) kemampuan keuangan)

New paradigma : (+2) Sarcopenia & Frailty


Karakteristik Pasien Geriatri
1. Usia >60tahun
2. Multipatologi
3. Tampilan klinis tidak khas
4. Polifarmasi
5. Fungsi organ menurun
6. Gangguan status fungsional (ADL)
7. Gangguan nutrisi
8. Gangguan status kognitif dan psikologi

Kemenkes RI – Pelatihan Pelayanan Kes Lansia


Agus Sudarso, Sindrom Geriatri, Kuliah Sub Divisi Geriatri, Departenent Ilmu Penyakit Dalam. Fak. Kedokteran. Univ. Hasanuddin Makassar
Multipatologi Geriatri
 Lebih dari 1 penyakit
 Biasanya penyakit kronik dan degeneratif
 PPOK
 Cardiovascular Diseases
 Osteoartritis (Genu & Vertebrae)
 Hipertensi
 Diabetes Melitus
 Dislipidemia
 Infeksi
 Keganasan
 Reumatoid Artritis
 Hiperurisemia
Wasis Udaya, Comprehensive Geraitric Assesment, Kuliah Sub Divisi Geriatri, Departenent Ilmu Penyakit Dalam. Fak. Kedokteran. Univ. Hasanuddin Makassar
Sekumpulan diagnosis yang sering pada pasien geriatri dan merupakan masalah
utama sehingga harus dirawat :
 •Acute Confusional State (ACS)
 •Instabilitas dan Jatuh
 •Imobilisasi
 •Infeksi
 •Inkontinensia
 •Dekubitus
 •Depresi
 •Demensia

Wasis Udaya, Comprehensive Geraitric Assesment, Kuliah Sub Divisi Geriatri, Departenent Ilmu Penyakit Dalam. Fak. Kedokteran. Univ. Hasanuddin Makassar
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
RESULT :
Total 358 pasien terdaftar :
122 (34,1%) pada periode pra intervensi
236 (65,9%) pada periode intervensi (Banyak memiliki komorbiditas, fungsi kognitif
yang lebih baik dan status gizi yang lebih baik)  (Tabel I)

Rata-rata usia 82,0 tahun (IQR: 79,0-87,0 tahun)  rasio perempuan-laki-laki 57:43.
166 (46,4%) pasien memiliki keterampilan membuat keputusan
208 (58,1%) membutuhkan bantuan dari pengasuh.
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Evaluasi penyakit kronis melalui CCI 2 (1-4)
polifarmasi terbukti pada 231 (64,5%) pasien
CGA dari skor MMSE adalah 22 (18-26)
ADL adalah 90 (68,8-100)
IADL adalah 5 (2-7)
MNA-SF adalah 11 (9-12)
frailty adalah 3 (3- 4)
Antara peserta yang diklasifikasikan sebagai lemah, pra-kerangka, atau kuat, 77 peserta (21,5%)
diidentifikasi sebagai pra-lemah, sementara 274 (76,5%) diidentifikasi sebagai lemah (Tabel 2)
Di antara lima komponen kelemahan, penurunan kekuatan pegangan tangan, kecepatan berjalan,
dan aktivitas fisik yang dilaporkan sendiri paling sering terlihat pada lebih dari 80% pasien yang
lebih tua.
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
 RESULT
Dalam penelitian ini, kami menemukan prevalensi tinggi sindrom geriatri pada orang tua
yang mengunjungi UGD, di mana 76,5% pasien memiliki kelemahan, 64,8% memiliki
masalah nutrisi, 64,5% memiliki polifarmasi, dan 48,4% memiliki gangguan kognitif
sebagaimana ditentukan oleh CGA.
Selain itu, pasien dengan kelemahan, cacat fisik, gangguan kognitif, risiko malnutrisi, dan
gejala depresi memiliki peluang lebih tinggi untuk mengunjungi UGD, masuk, dan/atau
kematian.
Melalui implementasi program perawatan terstruktur berbasis CGA di UGD, ditemukan
bahwa tingkat kunjungan ulang dan rawat inap UGD tiga bulan setelah kunjungan indeks
UGD menurun, dengan rawat inap pada kunjungan UGD indeks, serta tiga kematian
bulan setelah ED debit berkurang secara signifikan.
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)
 CONLUSIONS
Studi ini menunjukkan bahwa sindrom geriatri seperti kelemahan sering terlihat di antara
orang tua yang mengunjungi UGD, dan dikaitkan dengan penerimaan, dan kematian,
yang semuanya diperbaiki oleh program perawatan UGD. Disarankan agar CGA
diintegrasikan dalam UGD untuk orang tua ini, dengan intervensi multidisiplin yang
selanjutnya meningkatkan hasil
APA ITU CGA...???

CGA (Comprehensive Geriatric Assesment)


Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)

 Merupakan multidimensional, proses diagnostik multidisiplinari, dan proses


terapeutik untuk menentukan terapi, psikologi, dan kemampuan fungsional
pada orang tua dan rencana terpadu untuk pengobatan dan tindakan lanjut.
 Pasien geriatri memiliki karakteristik multipatologi, daya cadangan faali yang
rendah, gejala dan tanda klinis yang menyimpang, menurunnya status
fungsional dan gangguan nutrisi.

Garrard James W, Cox Natalle J, et all. Comprehensive Geritaric Assesment in Primary Care: A Systematic Review. Aging Clinical and Expertmental Research (2020) 32:197-
205
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid III. VI. Jakarta: InternaPublishing; 2014:1132-53.
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)

 Pendekatan paripurna pasien geriatri merupakan prosedur pengkajian


multidimensi. Diperlukan instrumen diagnostik yang bersifat multidisiplin
untuk mengumpulkan data medik, psikososial, kemampuan fungsional, dan
keterbatasan pasien usia lanjut.
 Pendekatan multidimensi berusaha untuk menguraikan berbagai masalah pada
pasien geriatri, mengidentifikasi semua aset pasien, mengidentifikasi jenis
pelayanan yang dibutuhkan, dan mengembangkan rencana asuhan yang
berorientasi pada kepentingan pasien.

Soejono CH. Pengaruh pendekatan paripurna pasien geriatri terhadap efektivitas dan biaya (CEA) perawatan pasien geriatri di ruang rawat inap akut [disertasi]. Jakarta:
Universitas Indonesia; 2007
Comprehensive Geriatric Assesment (CGA)

Chang S, Goldstein N E, Dharmarajan K V. Managing an Older Adult with Cancer: Consideration for Radiation Oncolgists. Hindawi Bio Med Research International
2017;Article ID 169510:2-13
Manfaat CGA
 Lama Rawat Memendek Studi kontrol acak Zintchouk et al
(European Journal of Internal Medicine)
 Perubahan Status Fungsional
1. Selama masa rehabilitasi, jumlah
 Perubahan Kualitas Hidup konsultasi dan kunjungan dokter umum
 Survival Rate Yang Lebih Baik siang hari atau konsultasi telepon dan
email lebih rendah pada kelompok
 Mengurangi angka Rehospitalisation intervensi (CGA) dibandingkan dengan
 Kepuasan pasien dan keluarga kelompok kontrol yang tidak menjalani
 Cost-effectiveness CGA.
2. Lebih banyak peserta dalam kelompok
intervensi meningkatkan kualitas hidup
mereka secara keseluruhan selama 90
hari tindak lanjut
Palmer, K., & Onder, G. (2018). Comprehensive geriatric assessment: Benefits and limitations. European Journal of Internal Medicine, 54, e8–e9.
Soejono, Czeresna H. Pengkajian Paripurna pada Pasien Geriatri, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam FKUI Edisi Keempat - Jilid III, Jakarta, 2006, p.1415-1419
0440/rev00/IPD/2012
PENGKAJIAN MEDIS USIA LANJUT
2. Riwayat Medis
 1. Keluhan Utama 9. Obat-obatan saat ini (dosis dan pemakaian)

 2. Riwayat Penyakit sekarang (dengan resep atau tanpa resep)

 3. Riwayat Penyakit dahulu 10. Riwayat Kemasyarakatan, Keagamaan

 4. Riwayat Penyakit Keluarga Keolahragaan

 5. Riwayat Pembedahan 11. Analisis Keuangan

 6. Riwayat Rawat inap 12. (Riwayat pekerjaan, sumber jenis penghasilan,

 7. Jenis dan waktu pemeriksaan Apakah masih menanggung biaya hidup orang lain

 8. Riwayat Kebiasaan Berapa rupiah biaya pengeluaran perbulan)

0440/rev00/IPD/2012
PENGKAJIAN MEDIS USIA LANJUT
2. Genogram

0440/rev00/IPD/2012
PENGKAJIAN MEDIS USIA LANJUT
3. Anamnesis Sistem

0440/rev00/IPD/2012
PENGKAJIAN MEDIS USIA LANJUT
3. Anamnesis Sistem

0440/rev00/IPD/2012
PENGKAJIAN MEDIS USIA LANJUT
3. Anamnesis Sistem

0440/rev00/IPD/2012
STATUS FUNGSIONAL
BARTHEL INDEX

Skor :
20 : Mandiri
12-19 : Ketergantungan Ringan
9-11 : Ketergantungan Sedang
5-8 : Ketergantungan Berat
0-4 : Ketergantungan Total

0440/rev00/IPD/2012
STATUS FUNGSIONAL
INSTRUMENTAL ACTIVITY
DAILY OF LIVING (IADL)

*) Skor total antara 0 – 8.


Skor total yang semakin rendah
menandakan semakin tinggi tingkat
ketergantungan.

0440/rev00/IPD/2012
STATUS FUNGSIONAL
RESIKO JATUH

0440/rev00/IPD/2012
Morse Fall Scale
Metode assesment yang digunakan untuk 15

mengidentifikasi pasien yang berisiko


jatuh dapat menggunakan Morse Fall
Score untuk mencegah jatuh dalam
perawatan akut dan kronis.
0440/rev00/IPD/2012
STATUS FUNGSIONAL
SKALA NORTON

0440/rev00/IPD/2012
STATUS PSIKOLOGI
Mini Mental State Examination (MMSE)

0440/rev00/IPD/2012
STATUS PSIKOLOGI
Abbreviated Mental Test (AMT)

81
Tdk ada jam disini, skrg ini pagi
Talasa 82
Skor :
0-3 : Gangguan kognitif berat 2021
4-7 : Gangguan kognitif sedang RS. Wahidin
8-10 : Normal Dr. Jimmi

17 Agustus ……..
………….
……….
Bisa
7 (Gangguan Kognitif Sedang)

HODKINSON, H. M. (1972). EVALUATION OF A MENTAL TEST SCORE FOR ASSESSMENT OF MENTAL IMPAIRMENT IN THE ELDERLY. Age and Ageing, 1(4), 233–238. doi:10.1093/ageing/1.4.233
JOURNAL
STATUS PSIKOLOGI
Abbreviated Mental Test (AMT)
STATUS PSIKOLOGI
Abbreviated Mental Test (AMT)

Temuan kami memiliki implikasi penting untuk interpretasi skrining kognitif rutin di rumah sakit umum.
AMTS direkomendasikan sebagai skrining kognitif lini pertama dalam pengaturan akut, dan penelitian kami
menunjukkan bahwa AMTS <8 sangat spesifik untuk gangguan kognitif karena selalu menunjukkan adanya
setidaknya gangguan kognitif ringan dan dalam banyak kasus sedang/berat. Namun, AMTS "normal" tidak
mengecualikan penurunan nilai: nilai prediksi negatif untuk gangguan ringan adalah rendah (hanya 11% dengan
AMTS normal yang tidak mengalami gangguan pada MoCA).
STATUS PSIKOLOGI
Geriatric Depression Scale (GDS)

0440/rev00/IPD/2012
ASSESSMENT STATUS NUTRISI
Mini Nutritional Assessment (MNA)

0440/rev00/IPD/2012
STATUS KUALITAS HIDUP
(EQ5D)

0440/rev00/IPD/2012
STATUS KUALITAS HIDUP
(EQ5D)

0440/rev00/IPD/2012
FRAILTY / KERENTANAN
Frailty adalah suatu sindroma pada geriatri dengan karakteristik berkurangnya
kemampuan fungsional dan fungsi adaptasi yang diakibatkan oleh degradasi
fungsi berbagai sistem dalam tubuh, serta meningkatnya kerentanan terhadap
berbagai macam tekanan (stressor) dan akhirnya menurunkan performa fungsional
seseorang

Kriteria diagnosis sindrom frailty menurut The Frailty Task Force dari American
Geriatric Society adalah bila terdapat tiga dari lima gejala berikut: penurunan berat
badan yang tidak diinginkan (4-5 kg dalam 1 tahun); kelelahan yang disadari
sendiri; kelemahan (kekuatan genggam tangan

Rockwood K, Hogan DB, MacKnight C. Conceptualisation and measurement of frailty in elderly people. Drugs Aging. 2000;17:295-302
Topinková E. Aging, disability, and frailty. Ann Nutr Metab. 2008;52(Suppl 1):6-11
Matthew Bartels, David Z. Prince. Acute Medical Conditions. In: Braddom’s Physical Medicine & Rehabilitation 5th Ed. Elsevier. Philedhelphia. 2016. 571-95
FRAILTY /
KERENTANA
N

0440/rev00/IPD/2012
FRAILTY /
KERENTANA
N

0440/rev00/IPD/2012
FRAILTY / KERENTANAN
FRAILTY / KERENTANAN

Frailty, merupakan Akumulasi Defisit


Medis, Sosial, dan Fungsional Selama
Seumur Hidup Seseorang Menyebabkan
Kerentanan.

Robinson TN, Walston JD, Brummel NE, et al. Frailty for surgeons: review of a National Institute on Aging conference on frailty for specialists. J Am Coll Surg. 2015; 221:1083-1092
SARCOPENIA
Sarkopenia adalah otot rangka yang progresif dan menyeluruh
gangguan yang berhubungan dengan peningkatan kemungkinan hasil yang merugikan
termasuk jatuh, patah tulang, cacat fisik dan kematian.

Dalam definisi 2018, EWGSOP2 menggunakan kekuatan otot rendah


sebagai parameter utama sarkopenia; kekuatan otot saat ini merupakan ukuran fungsi
otot yang paling dapat diandalkan

Cruz Jentoft Alfonso, Bahat Guustan, Bauer Jurgen, et all. Guidelines Sarcopenia: revised European consensus on definition and diagnosis. Age and Ageing 2019; 48: 16–31 doi: 10.1093/ageing/afy169.
Published electronically 24 September 2018
SARCOPENIA

Faktor-faktor yang menyebabkan dan memperburuk kuantitas dan kualitas otot, sarcopenia, dikategorikan
sebagai primer (penuaan) dan sekunder (penyakit, tidak aktif, dan gizi buruk). Karena berbagai faktor
berkontribusi terhadap perkembangan sarkopenia, banyak perubahan otot tampaknya mungkin terjadi ketika
beberapa faktor ini berinteraksi. Sarkopenia: konsensus Eropa yang direvisi tentang definisi dan diagnosis

Cruz Jentoft Alfonso, Bahat Guustan, Bauer Jurgen, et all. Guidelines Sarcopenia: revised European consensus on definition and diagnosis. Age and Ageing 2019; 48: 16–31 doi: 10.1093/ageing/afy169.
Published electronically 24 September 2018
SARCOPENIA  SARC-F

Ada 5 komponen SARC-F:


Kekuatan, Bantuan berjalan, Bangkit dari
kursi, Menaiki tangga dan Jatuh

Skor berkisar dari 0 hingga 10, dengan 0


hingga 2 poin untuk setiap komponen.

≥4 adalah prediksi sarkopenia dan hasil


yang buruk.

Malmstrom, T. K., & Morley, J. E. (2013). SARC-F: A Simple Questionnaire to Rapidly Diagnose Sarcopenia. Journal of the American Medical Directors Association, 14(8), 531–
532. doi:10.1016/j.jamda.2013.05.018
SARCOPENIA  SARC-CalF
SARC-CalF terdiri dari 5 item SARC-F, dan item tambahan adalah item
Lingkar Betis (Calf Circumference).

Calf Circumference ; pengukuran betis kanan dalam posisi berdiri di titik


lingkar terbesar). Pengukuran CC membutuhkan penggunaan pita pengukur
antropometrik.

Item Calf Circumference diberi skor 0 poin jika nilainya di atas titik potong,
dan 10 jika nilainya di bawah atau sama dengan titik potong. Skor maksimal
SARC-CalF adalah 20 poin.

 Skor total 11 poin menunjukkan risiko sarkopenia.

Malmstrom, T. K., & Morley, J. E. (2013). SARC-F: A Simple Questionnaire to Rapidly Diagnose Sarcopenia. Journal of the American Medical Directors Association, 14(8), 531–
532. doi:10.1016/j.jamda.2013.05.018
SARCOPENIA

Cruz Jentoft Alfonso, Bahat Guustan, Bauer Jurgen, et all.


Guidelines Sarcopenia: revised European consensus on definition
and diagnosis. Age and Ageing 2019; 48: 16–31 doi:
10.1093/ageing/afy169. Published electronically 24 September
2018
SARCOPENIA
SARCOPENIA

Cruz Jentoft Alfonso, Bahat Guustan, Bauer Jurgen, et all. Guidelines Sarcopenia: revised European consensus on definition and diagnosis. Age and Ageing 2019; 48: 16–31 doi: 10.1093/ageing/afy169.
Published electronically 24 September 2018
PROBLEM LIST

Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
PROBLEM LIST
Proses Daftar Masalah sangat membantu untuk menyusun
pendekatan untuk:
 Pasien yang lebih tua dengan kondisi komorbiditas
multipel yang kompleks
 Para lansia dengan kondisi yang membutuhkan kolaborasi
antara perawatan primer dan spesialis
 Para lansia yang membutuhkan kolaborasi antara layanan
yang berbeda
 Mereka yang memiliki banyak kebutuhan (misalnya sosial
ekonomi, kesehatan, perlindungan), sering kali
mengidentifikasi masalah interaktif.

Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
PRIORITAS MASALAH
Maslow menentukan prioritas diagnosis berdasarkan kebutuhan yang akan
direncanakan, Maslow membagi urutan tersebut berdasarkan kebutuhan dasar
manusia, diantaranya:
1) Kebutuhan fisiologis Meliputi masalah respirasi, sirkulasi, suhu, nutrisi, nyeri,
cairan, perawatan kulit, mobilitas, dan eliminasi.
2) Kebutuhan keamanan dan keselamatan Meliputi masalah lingkungan, kondisi
tempat tinggal, perlindungan, pakaian, bebas dari infeksi dan rasa takut.
3) Kebutuhan mencintai dan dicintai Meliputi masalah kasih sayang, seksualitas,
afiliasi dalam kelompok antar manusia.
4) Kebutuhan harga diri Meliputi masalah respect dari keluarga, perasaaan
menghargi diri sendiri.
5) Kebutuhan aktualisasi diri Meliputi masalah kepuasan terhadap lingkungan.

Majercsik, E. (2005). Hierachy of Needs of Geriatric Patients. Gerontology, 51(3), 170–173. doi:10.1159/000083989 
PRIORITAS MASALAH

Majercsik, E. (2005). Hierachy of Needs of Geriatric Patients. Gerontology, 51(3), 170–173. doi:10.1159/000083989 
Majercsik, E. (2005). Hierachy of Needs of Geriatric Patients. Gerontology, 51(3), 170–173. doi:10.1159/000083989 
PERENCANAAN PERAWATAN DAN
DUKUNGAN
Royal College of General Practitioners mendefinisikan perawatan pribadi dan
perencanaan dukungan sebagai:
“Cara yang ampuh untuk menciptakan lingkungan yang membantu dokter
untuk mendukung manajemen diri oleh pasien dari kondisi jangka panjang
mereka sendiri.”

Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
Menggambar pada mnemonic 'SMART' dapat mengakibatkan dalam penetapan
tujuan yang lebih efektif:
 Spesifik : baik tujuan maupun rencana aksi (yang harus eksplisit - siapa yang
akan melakukan apa dan kapan?).
 Measureable (Terukur) : pertimbangkan bagaimana kita dapat membantu orang
untuk melacak apakah mereka mencapai tujuan mereka (Diary? Checklist?)
 Achievable : Pasien dan klinisi harus memastikan bahwa tujuan tetap berada
dalam wilayah achievability mengingat situasi klinis pasien. Untuk menilai ini,
ada baiknya meminta pasien untuk menilai kepercayaan diri mereka dalam
mencapai tujuan mereka menggunakan skala 1-10.
 Relevan : dengan pasien dan situasinya.
 Timely (Tepat waktu- seperti), apakah mungkin untuk membuat perbedaan
dalam kerangka waktu yang relevan dan kapan hal-hal harus ditinjau?

Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
Libatkan pengasuh dan keluarga (bila relevan) dengan diskusi ini,
karena mereka dapat memainkan peran penting dalam proses ini :
 Mereka dapat membantu membangun tujuan yang dapat dicapai.
 Mereka mungkin menjadi peserta aktif dalam tindakan yang
diperlukan.
 Mereka mungkin diperlukan untuk membantu memberikan
dukungan motivasi berkelanjutan kepada pasien.

Turner Gill, Gordon adam, Keeble Maggic et al, Comprehensive Geriatric Assessment Toolkit For Primary Care Practtitioners, British Geriatrics Society Scotland Council, 2019. Page 2-23
RINGKASAN
 Assessment geriatri yang komprehensif biasanya dimulai ketika dokter mendeteksi
masalah-masalah seperti konfusi/kebingungan, jatuh, imobilitas, atau inkontinensia.
Namun, lansia seringkali tidak menunjukkan gejala yang khas dengan respons yang
atipikal terhadap penyakit yang terjadi. Assessment geriatri berbeda dari evaluasi
medis pada umumnya dimana dalam hal ini asesmen geriatrik mengikutsertakan
domain non-medis; dengan mengutamakan kapasitas fungsional dan kualitas hidup;
dan melibatkan tim multidisiplin yang terdiri dari seorang dokter, ahli gizi, pekerja
sosial, serta terapis fisik dan okupasi.

Anda mungkin juga menyukai