• Definisi;
• Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau
tidak lengkap atau tidak sesuai dengan tingkat
perkembangan anak seusianya.
• Ditandai oleh adanya hendaya keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada
tingkat intelegensia anak yaitu pada kemampuan
kognitif, bahasa, motorik dan sosial anak
• Bukan suatu penyakit melainkan suatu kondisi yang
timbul pada usia yang dini (biasanya sejak lahir) dan
menetap sepanjang hidup individu tersebut.
Retardasi Mental
• SKDI 3A, mampu D/, memberikan th/
pendahuluan, menentukan rujukan yg
paling tepat, mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.
KLASIFIKASI
• Klasifikasi retardasi mental adalah:
• mild retardation,
• moderate retardation,
• severe retardation
• profound retardation.
ETIOLOGI
• Etiologi retardasi mental:
• pranatal,
• perinatal
• postnatal.
• Ditinjau dari penyebab:
• biologis
• psikososial.
• Diagnosis retardasi mental:
• uji intelegensia
• riwayat penyakit,
• laporan dari orangtua,
• laporan dari sekolah,
• pemeriksaan fisis,
• laboratorium, pemeriksaan penunjang.
• Tata laksana retardasi mental mencakup :
• tatalaksana medis,
• penempatan di panti khusus,
• psikoterapi,
• konseling,
• pendidikan khusus.
• Pencegahan retardasi mental :
• primer --> mencegah timbulnya retardasi
mental).
• sekunder --> mengurangi manifestasi
klinis retardasi mental.
Kriteria diagnosis
A. Gambaran utama
a) Fungsi intelektual umum di bawah rata-rata, secara klinis
dikenal;
i. RM ringan jika IQ antara 50-70
ii. RM sedang jika IQ antara 35-49
iii. RM berat jika IQ antara 20-34
iv. RM sangat berat jika IQ <20
b) Terdapat kekurangan atau hendaya dalam perilaku adaptif
(dalam proses belajar atau adaptasi sosial) yang
dipertimbangkan berdasarkan budaya umum dan budaya
setempat
c) Timbul sebelum usia 18 tahun
B. Gambaran penyerta
a) Penyandang RM sering disertai dengan adanya psikopatologi
yang lain, misalnya agresif, iritabel, gerakan stereotipik, dll.
b) Penyandang RM mempunyai risiko lebih besar untuk di
eksploitasi, dan diperlakukan salah secara
fisik/emosional/seksual
PENILAIAN
Fungsi kognitif
3-4%
1-2%
10%
85%
RM Ringan
IQ 55 – 70
Mampu didik
85 % dari populasi pasien dengan RM
Hampir sama dengan individu yang tidak RM
Baru tampak ketika memasuki sekolah formal
Bisa mencapai sekolah kelas VI dan beberapa
hingga tamat SMA.
Dewasa : bekerja, menikah, berkeluarga.
Tampak lamban dan butuh bantuan dalam
menyelesaikan problema hidup & tugas.
RM Sedang
• IQ 40 – 55
• Mampu latih
• 10 % dari populasi pasien dengan RM
• Sudah dapat didiagnosis pada usia pra
sekolah
• Memerlukan pelayanan pendidikan yang
khusus.
• Memerlukan dukungan pelayanan
sepanjang hidupnya .
RM Berat
IQ 25 – 40 3 – 4% dari populasi RM
•Penyebab tidak
diketahui
Pemeriksaan Klinis pasien RM
Riwayat klinis Riwayat perinatal dan kelahiran
Garis keturunan keluarga Apakah ada gangguan belajar,
ggn psikiatri, RM, ggn neurologik
atau degeneratif
Penatalaksanaan
Pencegahan
Psikiatri
Psikoterapi Psikofarmaka
Tatalaksana
Pasien RM
Antikonvulsi
Antipsikotik
• Pasien dgn RM mempunyai risiko yang tinggi untuk timbul
tardive dyskinesia sekitar 18-30 %
• Gunakan obat antipsikotik atipikal mengurangi timbulnya
tardive diskinesia.
• Risperidone untuk mengatasi agresivitas Dosis 0,02 mg/kg
BB hari – 0,06 mg/kg BB hari.
Nootropics Agent
• piracetam baik untuk belajar, memori dan perhatian.
• Efek samping berupa agresi, agitasi, sexual arousal, sulit
tidur dan nafsu makan yang menurun
Disorders of Psychological
Development (F80-F89)
F80 Specific developmental disorders of speech and
language
F81 Specific developmental disorders of scholastic
skills
F82 Specific developmental disorder of motor
function
F83 Mixed specific developmental disorders
F84 Pervasive developmental disorders
F88 Other disorders of psychological development
F89 Unspecified disorder of psychological
development
Gangguan perkembangan
pervasive
• SKDI kompetensi 2, men D/ klinik dan menentukan
rujukan yg paling tepat dan menindaklanjuti setelah
kembali dari rujukan.
Gangguan Perkembangan
Pervasive
• Kelompok gangguan ini ditandai oleh abnormalitas
kualitatif dalam interaksi sosial dan pola komunikasi,
kecendrungan minat dan gerakan yang terbatas,
stereotipik, berulang.
• Abnormalitas kualitatif berupa gambaran yang meluas
(pervasive) dari fungsi individu dalam segala situasi.
• Diagnosis dtegakkan berdasarkan gambaran perilaku.
Beberapa Gangguan yang
digolongkan pd PDD
• Gangguan autistik
• Autisme tak khas
• Sindrom Rett
• Gangguan disintegratif masa kanak
lainnya
• Sindrom Asperger
• Gangguan perkembangan pervasive
lainnya
Autisme Masa Kanak
• Ciri khas
• -. terdapat gangguan yang menetap pada
interaksi sosial, komunikasi yang
menyimpang, pola tingkah laku yang
terbatas dan stereotipik.
• -. telah muncul sebelum usia 3 thun.
• > 2/3 mempunyai fungsi dibawah rata-
rata.
autisme masa kanak
• Epidemiologi;
• 4-5 per 10.000 anak ( Inggris 1966)
• 13 per 10.000 anak (Jepang 1988)
• 1 per 1000 anak (2000).
• Laki-laki : perempuan 2.6-4 : 1
• Berbagai tingkat sosio ekonomi
•
autisme masa kanak
• Penyebab autisme;
• -.Teori psikososial
• -.Teori biologis
• -. faktor genetik--> kembar, saudara
kandung.
• -. faktor perinatal--> perdarahan trimester
pertama, feses janin pada amnion,
penggunaan obat-obat tertentu selama
kehamilan, komplikasi persalinan.
autisme masa kanak
• Penyebab autisme;
• -. Teori psikososial
• -. Teori biologis
• -. model neuroanatomi--> disfungsi
beberpa regio di otak; korteks prefrontal,
amygdala.
• -. neurokimiawi--> serotonin, dopamin,
opioid endogen.
autisme masa kanak
• Penyebab autisme;
• -. Teori psikososial
• -. Teori biologis
• teori imunologi
• -. penurunan respons imun pada anak
autistik.
• infeksi virus
Gg Autistik & Kondisi Medis Lain; Teori Biologi;
Fragile X Syndrome, Tuber Sclerosis RM, Kejang Sind.SSP
Lain; Fenilketonuria,
Genetik
Neurofibromatosis,
>> Kembar Monozigot
Etiologi Rubella Kongenital
G. Autistik
Faktor Perinatal;
Teori Psikososial;
Komplikasi Pre, Peri,
Ibu Dingin
Neonatal
PATOLOGI &
PX/ LABORATORIUM
Neuropatologi
Uk Neuronal↓, ↑Cell Packing Density
Neuroimaging Studies Hipokampus, Amigdala, M Body,
CT: > Ventrikel III & Lateral Anterior Cingulat Cortex, Septum
MRI: ↑ Volume Parietal, Penyusun Sistem Limbik
Temporal, Occipital. ↓ Sel Purkinje & Sel Granule
Di Cortex Neocelebeler
Bhs Ekspresif / Reseptif Terganggu
Stereotipik
Hand-wringing Prevalensi: 1/15-20 Ribu Wanita
Hand- Washing E/ : ↑ Amonia ?,Genetik ?
Patologi : ↑ Copper, Amonia
Truncal Ataxia
Atropi Kortikal CT, EEG abnormal
Truncal Apraxia
DD: - Ggn.Disintegrasi Laki, Awitan >
Gait-apraxia - Asperger Kognitif & Bahasa
Terpelihara
Perjalanan &Prognosis:
Kondisi Progresif, Perk. Awal Normal Nonambulatory, sudden death
Perempuan
Sindrom Rett
• Sebagian besar kasus onset gangguan
terjadi pada usia 7-24 bulan
• Hilangnya kemampuan gerakan tangan
yang bertujuan dan keterampilan
manipulatif dari motorik halus yang
terlatih.
Sindrom Rett (cont’)
• Disertai kehilangan /hambatan seluruh
/sebagian perkembangan berbahasa,
gerakan seperti mencuci tangan yang
streotipik dengan fleksi lengan di depan
dada/dagu, membasahi tangan secara
stereotipik dengan ludah, hambatan dalam
mengunyah makanan yang baik, hampir
selalu gagal dalam pengaturan buang air
besar/kecil, terdapat penjuluran lidah & air
liur yg menetes dan kehilangan dalam
ikatan sosial.
Definisi: regresi multipel, setelah perkembangan normal
(2-10 th)
Overactivity
Loss in Stereotipy
GAMBARAN
Self-help KLINIS
Speech loss
Kriteria Diagnostik DSM-IV untuk Gangguan Disintegratif Masa
Kanak (DSM-IV)
A. Pertumbuhan yang tampaknya normal selama sekurangnya
dua tahun pertama setelah lahir seperti yang ditunjukkan oleh
adanya komunikasi verbal dan nonverbal yang sesuai dengan
usia, hubungan sosial, permainan, dan perilaku adaptif.
B. Kehilangan yang bermakna secara klinis ketrampilan yang
telah dicapai sebelumnya (sebelum usia 10 tahun) dalam
setidaknya dua bidang berikut:
1. Bahasa ekspresif atau reseptif
2. Keterampilan sosial atau perilaku adaptif
3. Pengontrolan terhadap usus atau kandung kemih
4. Bermain
5. Keterampilan motorik
Gg Disintegrasi ………….
C Kelainan fungsi dalam sekurangnya dua bidang sbb:
1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial (misal,
gangguan perilaku nonverbal, gagal mengembangkan
hubungan dengan teman sebaya, tidak ada timbal balik
sosial/ emosi
2. Ggn kualitatif dalam komunikasi (misalnya,
keterlambatan atau tidak adanya bahasa ucapan, tidak
mampu untuk memulai atau mempertahankan sebuah
percakapan, pemakaian bahasa yang stereotipik &
berulang, tidak ada permainan khayalan)
3. Pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas,
berulang, dan stereotipik, termasuk stereotipik dan
manerisme motorik
4. Gangguan tidak diterangkan lebih baik oleh Ggn
perkembangan pervasif spesifik lain atau skizofrenia
GANGGUAN DISINTEGRASI MASA KANAK…............
F Kerusakan Otak:
Anak ADHD menunjukkan gangguan neurologis ringan >> populasi
umum.
Hipotesis berhubungan dg: - Sirkulasi
- Toksik
- Metabolik Infeksi
- Mekanik/Fisik Inflamasi
Trauma Kelahiran
F Neurokimiawi:
Gangguan metabolisme zat-zat
neurokimiawi pada korteks prefrontal dan
berhubungan dengan struktur sub cortical
di kelas.
c. Berlari kesana kemari, memanjat-manjat.
d. Sulit melakukan aktivitas/bermain dgn tenang.
e. Ada saja yang dilakukan (~mesin).
f. Seringkali bicara keras-keras.
Impulsivitas.
g. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai
diutarakan.
h. Sulit untuk dapat menunggu giliran.
i. Sering menginterupsi/menyela orang lain
Kriteria Diagnosis (DSM-IV):……..
B. Gejala GPP atau H-I tersebut timbul sejak usia
di bawah tujuh tahun.
C. Gejala tersebut ditemui pada dua tempat atau
lebih misalnya di sekolah, di rumah, dan di
tempat kerja.
D. Harus ada bukti yang jelas adanya dampak di
bidang sosial, akademik, atau pekerjaan.
E. Bukan sebagai bagian dari gejala gangguan jiwa
yang lainnya (mis. gangguan perkembangan
pervasif, skizofrenia, dan psikotik lainnya)
ADHD dibagi 3 tipe:
1. Tipe Gangguan Pemusatan Perhatian (GPP)
jika kriteria A1 dipenuhi tetapi kriteria A2
tidak dipenuhi selama 6 bulan terakhir
2. Tipe Hiperaktivitas & Impulsivitas ( H-I ) jika
kriteria A2 dipenuhi tetapi kriteria A1 tidak
dipenuhi selama 6 bulan terakhir
3. Tipe campuran ( GPP & H-I ) kriteria A1 dan
A2 dipenuhi selama 6 bulan terakhir
Perjalanan penyakit & Prognosa.
• Bervariasi.
a. Menetap sampai dewasa/remaja (15-20%).
b. Membaik pada waktu pubertas.
c. Hiperaktivitas menghilang tetapi GPP dan
impulsivitas tetap ada.
• Tipe H-I selanjutnya banyak menjadi type
campuran.
Bila disertai agresivitas sering +
Gangguan tingkah laku agresif.
• Tipe GPP sering mempunyai IQ lebih rendah
dan keterlambatan perkembangan berbahasa.
• Perbaikan jarang terjadi sebelum usia 12 th.
Biasanya terjadi pada usia 12 -20 th.
• Sebagian besar mengalami perbaikan
partial, dan risiko untuk terjadinya G T L
antisosial, penggunaan zat, G. emosi.
Diramalkan ADHD akan menetap, bila:
• Ada riwayat dalam keluarga yang menderita
ADHD
• Adanya kejadian-kejadian negatif dalam
kehidupan
• Disertai gangguan tingkah laku, depresi,
kecemasan
Terapinya dilakukan secara terpadu, antara lain: