Definisi
• Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa
yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh
terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan,
sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara
menyeluruh, misalnya kognitif, bahasa, motorik, sosial (PPDGJ
III).
• Defisit fungsi intelektual seperti pemecahan masalah,
perencanaan, akademi, dll yang dilihat dari gejala klinis serta
pribadinya sendiri (DSM V).
Epidemiologi
• Prevalensi retardasi mental diperkirakan sebanyak 1%-
3% dari jumlah populasi
• Anak laki-laki 1,5x lebih sering menderita RM
dibandingkan anak perempuan
• Insiden tertinggi pada anak usia sekolah dengan usia
puncak 10-14 tahun.
Etiologi
Retardasi mental primer disebabkan faktor keturunan (RM
genetik) dan faktor yang tidak diketahui
Retardasi mental sekunder disebabkan faktor-faktor dari luar
yang diketahui dan faktor-faktor ini mempengaruhi otak mungkin
pada waktu prenatal, perinatal atau postnatal.
Pranatal
Gangguan pertumbuhan otak Gangguan pertumbuhan otak
trimester I trimester II dan III
• Kelainan kromosom • Infeksi intra uterin (HIV)
• Infeksi intra uterin (HIV) • Zat-zat teratogen (alkohol,
• Zat-zat teratogen (alkohol, kokain, logam-logam berat)
radiasi) • Ibu DM
• Disfungsi plasenta • Toksemia gravidarum
• Kelainan kongenital dari otak • Disfungsi plasenta
• Ibu malnutrisi
Perinatal Postnatal
• Asfiksia neonatorum • Infeksi
• Prematur • Trauma
• Trauma lahir • Malnutrisi
• Kejang
• Meningitis
• Kerusakan otak
• psikososial dan
lingkungan
Kriteria Diagnosis
1. Fungsi intelektual secara signifikan: IQ lebih kurang 70
atau dibawah pada seorang individu melakukan tes IQ
Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral
Sciences/Clinical Psychiatry. 10th ed: Lippincott Williams & Wilkins; 2007.
Penatalaksanaan
perawatan umum :
1. meningkatkan kesehatan dengan memberikan gizi yang baik, mengajarkan
gaya hidup sehat
2. memberikan perlindungan terhadap penyakit (imunisasi)
3. mendeteksi penyakit sedini mungkin
4. diagnosis dini PKU dan hipotiroid (kalau ada), untuk mencegah kerusakan
lebih lanjut
5. koreksi defek sensoris, kemudian dilakukan stimulasi dini ( stimulasi
sensoris, terapi wicara)
Penatalaksanaan
Farmakoterapi
• intervensi obat biasanya diberikan pada kondisi : perilaku agresi, hiperaktif, destruktif
dan melukai diri sendiri atau masalah konsentrasi
• penelitian menunjukkan bahwa obat antipsikotik risperidon dapat menurunkan skor
hiperaktif secara signifikan pada anak RM yang menampilkan gejala hiperaktif
• Metilfedinat (Ritalin) dapat memperbaiki keseimbangan emosi dan fungsi kognitif.
• perilaku membahayakan diri atau orang lain. misalnya : membenturkan kepala,
menggigit, menyerang dapat dipertimbangkan pemberikan antipsikotik atipikal :
risperidon
• dalam mengurangi perilaku impulsivitas, iritabilitas dan labilitas mood, dapat
digunakan aripiprazol atau fluoksetin.
• penanganan untuk gangguan metabolik atau endokrin jika dijumpai kondisi seperti :
hipotiroid dan PKU.
Maramis WF, Maramis AA. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. 2 ed. Surabaya: Airlangga University Press; 2009.
Psikoterapi
• Psikoterapi diberikan kepada anak dan orang tua.
• Konseling pada orang tua antara lain bertujuan untuk
membantu mereka dalam mengatasi frustrasi oleh karena
mempunyai anak dengan retardasi mental mereka perlu
diberi dukungan bahwa bukan salah mereka jika anak mereka
mengalami hal seperti itu, tetapi mereka perlu berusaha
untuk mengatasi keadaan tersebut.
• Psikoterapi tidak dapat menyembuhkan retardasi mental,
tetapi diharapkan dapat terjadi perubahan sikap, tingkah laku,
dan adaptasi sosial.
Diagnosis:
1. Adanya perkembangan normal sampai usia minimal 2 tahun yang diikuti
dengan kehilangan yang nyata dari ketrampilan yang terlatih
2. Disertai dengan abnormalitas yang kualitatif dari fungsi sosial
3. Kehilangan kemampuan berbicara, bermain, ketrampilan sosial dan
perilaku penyesuaian diri, hilangnya pengendalian BAB BAK
4. Yang khas: hilangnya secara menyeluruh perhatian terhadap lingkungan,
manerisme yang stereotipik dan berulang serta hendaya dalam interaksi
sosial dan komunikasi yang mirip dengan autisme
PPDGJ III
F84.4 Gangguan Aktivitas Berlebih yang Berhubungan Dengan
RM dan gerakan stereotipik
• Perilaku stereotipik yang sering juga disebut mannerism atau blindism adalah gerakan-gerakan khas yang menjadi kebiasaan yang
sering tak disadari. Gerakan-gerakan tersebut contohnya menggoyang-goyang tubuh, menekan-nekan bola mata, bertepuk-tepuk,
dan gerakan lainnya yang dilakukan di luar konteks
F84.5 Sindrom Asperger
• Hendaya dalam interaksi sosial
• Keterbatasan perhatian dan aktivitas yang sifatnya stereotipik
dengan pengulangan pola yang sama
• Bedanya dengan autisme yaitu tidak adanya keterlambatan atau
retardasi umum kemampuan berbahasa atau perkembangan
kognitif
• Kadang muncul episode psikosis pada masa dewasa muda
PPDGJ III
TERIMA KASIH