INTELEKTUAL
Preseptor :
dr. Nyi Raden Febrianti Santiardi Danasasmita, Sp.KJ
Riwayat postnatal
• Perkembangan motorik halus dan kasar • Perkembangan psikososial
• Perkembangan berbahasa • Perkembangan kognitif
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum
• Kesan keadaan sakit
• Glasgow comma scale : compos mentis/sopor
• Gambaran umum:
a. Penampilan, perilaku, aktivitas psikomotor
b. Sensorium dan kognitif
• Antropometri
a. Tinggi badan :
b. Berat badan :
• Tanda vital : Nadi, tekanan darah, pernafasan, dan suhu
• Status Generalis
• Kepala – Ekstremitas (Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG/LABORATORIUM
• Pemeriksaan darah lengkap
• Kromosom kariotipe: apabila ada kemungkinan bahwa retardasi mental
yang dialami pasien berhubungan dengan kromosom, hal ini bisa
dilakukan juga bila ibu terpajan zat-zat teratogen, adanya kelainan
kongenital.
• EEG: bisa dijadikan salah satu pemeriksaan penunjang apabila ada gejala
kejang dan kesulitan bahasa yang berat.
• CT (Cranial Computed Tomography) atau MRI (Magnetic Resonance
Imaging): apabila dicurigai adanya kelainan otak yang luas, kejang lokal,
tumor intrakranial.
• FFT, play audiometri : untuk mengetahui apakah pasien mengalami
gangguan pendengaran yang ada hubungannya dengan gangguan bicara
pada pasien
DIAGNOSIS BANDING
4. Attention Deficit & Hyperactivity Suasana hati (mood) labil Perhatikan aktivitas sosial anak
Disorder (ADHD)
Pencegahan (Tindakan Preventif)
• Primer : Skrining, Edukasi, Konseling genetik & keluarga
• Sekunder Meningkatkan perhatian pada komplikasi medis dan psikiatri akibat
DI dapat mengurangi rangkaian penyakit
• Tersier Meminimalisasi sequele atau konsekuensi dari disabilitas
Intervensi
• Pendidikan akademik dan pelatihan pada kemampuan adaptasi, sosial dan vokasi.
• Perilaku: meningkatkan kemampuan sosial dan mengontrol serta meminimalisasi
perilaku yang agresif dan destruktif.
• Kognitif: menghilangkan pemahaman yang salah dan pelatihan relaksasi
• Sosial: meningkatkan kualitas dan kuantitas kompetensi sosial (Special olympic)
• Psikofarmaka: memberikan obat psikofarmaka dengan mengikuti literatur yang
valid dan algoritma yang sesuai evidence-based.
PELAYANAN DAN DUKUNGAN
• Intervensi awal
• Memberikan pelayanan pada tiga tahun kehidupan pertama anak dengan DI, yang disediakan
oleh pemerintah dengan bentuk pelayanan seperti adanya kunjungan rutin ke rumah untuk
beberapa jam setiap minggu. Program ini harus didapatkan untuk setiap keluarga yang
memiliki anak dengan DI menggunakan Individualized Family Service Plan (IFSP) dengan
mengidentifikasi intervensi spesifik dan penyediaan pelayanan terbaik baik keluarga dan anak.
• Sekolah
• Dari usia 3 tahun hingga 21 tahun, sekolah memiliki tanggung jawab hukum untuk
menyediakan pendidikan yang layak untuk anak dengan DI.
• Dukungan Organisasi
• Program Special Olympic juga membuat anak dengan DI berpartisipasi dalam kompetisi
olahraga dan tim. Banyak sekali organisasi yang menyediakan program untuk mendukung
keberadaan anak DI.
REFERENSI
• Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry 11th Edition. Chapter 31: Child Psychiatry.