Anda di halaman 1dari 3

PENGENDALIAN LIDAH

PERKATAAN ADLH HAL2 KECIL YG MENGANDUNG KEKUATAN YG LUARBIASA.


Dgn perkataan kita bisa menciptakan cinta kasih dan perang. Yakobus berkata, ”suatu perkatan
dari mulutmu kelihatannya tdk berarti, tetapi bisa menyelesaikan hampir segala sesuatu – atau
menghancurkannya!” (yakobus 3:5). Kita mgkn jarang berpikir ttg kamus dan tata bahasa, tetapi
kamus dan tata bahasa membentuk hidup, memori, masa lalu, masa kini, dan masa depan kita.
Setiap org tlh merasakan kekuatan kata2 yg diucapkan dlm kasih atau kebencian yg
mendlm. Kita tahu bhw lama stlh org yg berbicara itu meninggal atau pergi, berkat dan kutukan
dari mereka tetap tinggal. Kata2 sgt berkuasa! Mrk menandai kita selamanya. Tdk heran
Yakobus menasehati org2 percaya utk memerhatikan kata2 mrk. Mengatur kata2 kita, menahan
diri dari melekatkan label2 yg menghakimi dan mengambil tanggungjawab atas makna kata2 kita
adlh bgn dari pertumbuhan ke dlm kesalehan. Evagrius menulis, ”Lebih baik org biasa yg
duniawi tetapi lemah lembut ketimbang biarawan yg mudah marah dan mudah mengutuk.”
Perkataan mengungkapkan apa yg sebenarnya terjadi dlm hati kita. Apa yg dikatakan Yakobus
benar: ”tidak seorangpun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang
tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan” (Yakobus 3:8). Kita membutuhkan pertolongan
utk mengubah penggunaan kata2 kita.
Ketika saya masih kuliah, saya pergi ke gereja yg sgt memerhatikan bgmn org
menggunakan perkataan. Di dlm persekutuan kami ada org2 yg mencoba mengendalikan
kecanduan mrk thd kritik dan mengkritik. Manakala mrk berada dlm situasi di mana roh
pengkritik mulai berkuasa, mrk akan berkata, ”Saya kecanduan kritik. Jika diskusi ini berlanjut
dgn cara yg penuh kritik, saya perlu diijinkan pergi krn saya tdk dpt menghentikan diri saya
sekali saya sdh mulai.” Kita membutuhkan pertolongan utk mengubah pola perkataan kita.
Bersyukurlah kpd Allah bhw kita adlh mahluk2 yg didiami. Roh Allah tinggal di dlm kita
dan bekerjasama dgn kita utk mengubah luapan verbal kita. Memang Allah memaksudkannya
dmk utk merenovasi lidah kita shg kita menjadi perkataan Allah sendiri yg penuh berkat,
kebenaran, dan kasih. Menyembuhkan dan memberkati org lain dgn bibir kita adlh salah satu
cara Allah utk menyembuhkan dunia kita.
PERTANYAAN2 REFLEKSI
1. Apakah anda mengenali kapan anda mengendalikan suatu percakapan, terlalu byk bicara,
bicara secara dogmatis, menyembunyikan fakta?
Dari mana kebutuhan utk melakukannya datang?
2. Bgmn perasaan anda ttg dan berespons thd percakapan di mana org lain mendominasi
atau lbh menonjol dari anda?
3. Bgmn anda mendengarkan atau tdk mendengarkan dan menyingkirkan org lain dlm
percakapan?
4. Dlm percakapan2 kapan anda merasakan kebutuhan utk tampil serba tahu, rohani, atau
lucu?
5. Apakah anda pernah sadar utk mengambil peran mengajar bahkan dlm percakapan
sosial? Ttg apakah itu?
6. Kapan dan bgmn anda kemgknan besar berbicara dgn cara yg kasar dan tdk sabar?
7. Bgmn postur percakapan santai anda?
Apakah anda defensif, kritis, terbuka atau mampu memberikan keraguan?
8. Bgmn anda berbicara ttg org lain ketika mrk tdk ada?

LATIHAN2 ROHANI
1. Jika anda tdk pandai memuji atau mengekspresikan rasa terimakasih, dgn sengaja
ciptakan suatu daftar perkataan. Bagilah sepotong kertas menjadi empat kolom yg diberi
judul dgn kata2 ”Terimakasih”, ”Maaf”, ”Saya melakukan kesalahan” dan ”Kamu
melakukan hal yang baik.” Dlm masing2 kolom, tuliskan semua cara yg anda ketahui utk
menyampaikan masing2 kebenaran itu. Letakkan daftar ini di tempat yg dpt anda lihat
dan sering2 kunjungilah. Scr sengaja gunakan perkataan2 ini selama seminggu. Apa yg
anda perhatikan ttg diri anda dan relasi yg anda miliki?
2. Seblm anda cepat2 mengambil kesimpulan ttg apa yg dimaksudkan org lain, periksa
maksud mrk dgn perkataan spt, ”Saya dengar kamu berkata ...” Tetap gunakan kalimat ini
sampai anda mendptkan makna yg sesungguhnya. Bgmn rasanya bagi anda melakukan
hal ini?
3. Jangan pernah menggunakan perkataan spt ”Kamu selalu...” dan ”Kamu tdk pernah...” Ini
adlh kata2 perang. Saat anda menghilangkan perkataan ini dari pembicaraan anda, apa yg
terjadi dlm relasi2 anda? Me-re-call kebaikan dan keburukan orang dalam hidup kita
4. Ciptakan suatu strategi yg kecil yg dpt memberi anda kesempatan utk mengendalikan
lidah anda. Misalnya, anda bisa menghitung sampai sepuluh, ambil time-out atau
meninggalkan ruangan seblm anda kehilangan kesabaran. Ketika anda memerhatikan
bhw anda sdh hampir berteriak, ambil napas dlm2 dan berkatalah diam2 kpd diri anda,
”Kecilkan suaranya.” Praktekkan salah satu strategi anda selama seminggu. Bgmn
rasanya bagi anda? Strategi2 kecil spt ini dpt memberi anda suatu momen utk berfokus
ulang pada apa yg benar2 penting dan bgmn anda ingin mengatakannya.
5. Krn Kitab Suci mengajarkan kpd kita bhw kita akan memertanggungjawabkan setiap
perkataan yg kita ucapkan, luangkan waktu utk berdoa ttg bgmn anda menggunakan
perkataan. Bayangkan bhw semua perkataan yg anda katakan diambil dan disimpan dlm
suatu penerima di suatu tempat di angkasa luar. Lalu bayangkan semua kata2 anda
dimainkan kembali kpd anda. Apa yg anda dengar? Ceritakan kpd Tuhan semua kata
anda hari ini. Akuilah dgn mulut anda dosa2 mulut anda. Terimalah anugerah
pengampunan Allah.
6. Biasanya dibutuhkan waktu tiga minggu utk mengubah kebiasaan lama. Pilihlah suatu
kebiasaan bicara yg ingin anda ubah. Pikirkan kebiasaan baru apa yg ingin anda gantikan
bagi yg lama. Mintalah dua atau tiga org utk berdoa bersama anda selama tiga minggu ke
depan saat anda menangani kebiasaan ini. Saat anda merasa diri anda bergerak ke arah
pola bicara yg ingin anda ubah, katakan ”stop” kpd diri anda sendiri. Belajar mengenali
suatu pemicu thd suatu pola bicara lalu benar2 mengatakan ”stop” adlh suatu langkah
besar utk menangani kebiasaan anda. Mintalah Allah utk menolong anda menempatkan
kebiasaan baru anda dlm prakteknya. Ketika anda keliru, akuilah dan dgn lembut
mulailah lagi.

Sumber2 bagi Pengendalian Lidah


Patterns oleh Mel Lawrenz, bab 12
Renovation of the Heart oleh Dallas Willard, bab 6-8

Anda mungkin juga menyukai