Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN BASIC SIX

RETARDASI MENTAL

Oleh :
Rifa Nataputri, dr

Pendamping :
Elizabeth Vea Noveria, dr

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PUSKESMAS DTP SUKAMANTRI/RS PAKUWON
SUMEDANG
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Basic Six

Topik :

RETARDASI MENTAL

Diajukan dan dipresentasikan dalam rangka praktik klinis dokter interensip sekaligus sebagai
bagian dari persyaratan menyelesaikan program interensip dokter Indonesia di Puskesmas DTP
Sukamantri Sumedang

Mengetahui,
Dokter Interenship Dokter Pendamping

Rifa Nataputri, dr Elizabeth Vea Noveria, dr


NIP. 1973112020 1212 2001
RETARDASI MENTAL

A. Definisi

Retardasi mental bukan merupakan suatu penyakit. Proses patologis di otak yg


ditandai dg keterbatasan dlm intelektual dan fungsi adaptif. Penyebab sering tdk bisa
diidentifikasi. Dibuktikan dg adanya kesulitan dlm fungsi intelektual dan ketrampilan
kehidupan sehari-hari.

B. Epidemiologi

• Prevalensi : 1% populasi

• Insidensi sulit dihitung karena pada RM ringan kondisi ini tdk dikenali sampai
mencapai usia kanak-kanak pertengahan

• Indsidensi tertinggi pada usia sekolah, dg puncaknya usia 10-14

• RM berat atau sangat berat mempunyai angka kematian tinggi karena komplikasi yg
berhubungan dg gangguan fisik yg berhubungan

C. Komorbiditas

• 2/3 anak dan dewasa dg RM mempunyai komorbid gangguan mental (lebih tinggi
daripada komunitas normal)

• Lebih berat RM lebih tinggi risiko mengalami gangguan mental yg lain

• Sekitar 2-3% pasien RM memenuhi kriteria SR

• Sampai 50% RM anak dan dewasa mengalami gangguan mood

D. Etiologi

• Faktor genetik, perkembangan, dapatan, atau kombinasi ketiganya


• Faktor genetik :

- kelainan kromosomal/ yg diturunkan lainnya

• Faktor perkembangan :

- paparan infeksi atau toksin pd masa prenatal

• Sindroma dapatan :

trauma perinatal (seperti prematuritas) dan faktor sosiokultural

E. Diagnosis

• Riwayat

• Wawancara psikiatrik

• Pemeriksaan fisik

• Pemeriksaan neurologis

• Tes laboratorium

• Pemeriksaan pendengaram dan pembicaraan

• Pemeriksaan psikologis

KRITERIA DAGNOSIS BERDASARKAN DSM – IV TR

A. Fungsi intelektual secara signifikan berada di bawah rata-rata : IQ ≤ 70 berdasarkan


tes standar (untuk pasien bayi penilaian klinis fungsi intelektual secara signifikan
berada di bawah rata-rata)

B. Gangguan/defisit pada fungsi adaptif saat ini (sesuai dg standar yg diharapkan utk
usia tsb), min. pd 2 bidang sbb : komunikasi, perawatan diri, kehidupan sehari-hari di
rumah, ketrampilan sosial/interpersonal, penggunaan sumber2 komunitas,
ketrampilan fungsi akademik, pekerjaa, kesehatan, keamanan, mengisi waktu luang
C. Onset sebelum usia 18 tahun
(a) Retardasi Mental Ringan
o Mencakup 85% dari seluruh populasi RM
o Tdk teridentifikasi sampai menginjak tahun pertama atau kedua
sekolah, saat tuntutan akademik mulai meningkat
o Pada umur remaja akhir mencapai ketrampilan akademik setingkat
anak klas 6 SD
o Untuk kelompok ini penyebab spesifik belum teridentifikasi
o Banyak pasien dg RM ringan mencapai usia dewasa dpt hidup mandiri
dg dukungan yg tepat oleh keluarga yg membesarkannya

(b) Retardasi Mental Sedang


o Mencakup 10% dari seluruh populasi RM
o Sebagian besar anak dg RM sedang memperoleh kemampuan
berbahasa dan dpt berkomunikasi dg adekuat pd masa kanak-kanak
awal
o Mengalami kesulitan dan tidak mampu mencapai kemampuan
akademik  anak klas 2-3
o Pada usia remaja, timbul kesulitan sosialisasi sehingga perlu dukungan
dlm sosial maupun pekerjaan
o Pd usia dewasa mampu melakukan pekerjaan semiterlatih dibawah
supervisi yg tepat

(c) Retardasi Mental Berat


o Mencakup 4% dari seluruh pasien RM
o Mampu mengembangkan ketrampilan berkomumunikasi pd masa
kanak-kanak
o Sering dpt belajar hitungan & mengenal kata yg penting utk kehidupan
sehari-hari
o Pd masa dewasa mampu beradaptasi dg baik thd situasi kehidupan yg
terawasi spt kelompok di rumah
o Mampu melakukan tugas di bawah pengawasan

(d) Retardasi Mental Sangat Berat


o Mencakup 1-2% dari pasien RM
o Faktor penyebab biasanya dpt diidentifikasi
o Dapat diajarkan beberapa ketrampilan merawat diri sendiri
o Dapat meng-komunikasikan kebutuhan mereka setelah dilatih dg tepat
o DSM-IV-TR mencantumkan RM dg tingkatan tak ditentukan (RM
YTT) utk kondisi :
Orang yg sangat diduga menderita RM tetapi tidak bisa diperiksa
dg tes intelegensi standar atau terlalu terganggu/tdk kooperatif utk
diperiksa

Kriteria Menurut PPDGJ III

 Retardasi Mental Ringan


o Tes IQ berkisar antar 50-69
o Pemahaman dan penggunaan bahasa cenderung terlambat pada berbagai
tingkat dan masalah kemampuan berbicara yang mempengaruhi
perkembangan kemandirian dan menetap sampai dewasa. Walaupun
mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa tetapi sebagian besar
dapat mencapai kemampuan berbicara untuk keperluan sehari-hari.
Kebanyakan juga dapat mandiri penuh dalam merawat diri sendiri dan
mencapai keterampilan praktis dan keterampilan rumah tangga, walaupun
tingkat perkembangannya agak lambat daripada normal. Kesulitan utama
biasanya tampak dalam pekerjaan sekolah yang bersifat akademik, dan banyak
masalah khusus dalam membaca dan menulis.
o Etiologi organic hanya dapat diidentifikasi pada sebagian kecil penderita.
o Keadaan lain yang menyertainya seperti autism, gangguan perkembangan lain,
epilepsy, gangguan tingkah laku, atau disabilitas fisik dapat ditemukan dalam
berbagai proporsi. Bila terdapat gangguan demikian, maka harus diberi kode
diagnosis tersendiri.

 Retardasi Mental Sedang


o IQ dalam rentang 35-49
o Umumnya ada profil kesejangan (discrepancy) dari kemampuan, beberapa
dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi dalam keterampilan visuo-spasial
dari pada tugas-tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang lainnya
sangat canggung namun dapat mengadakan interaksi social dan percakapan
sederhana. Tingkat perkembangan bahasa bervariasi, ada yang dapat
mengikuti percakapan sederhana, sedangkan yang lain hanya dapat
berkomunikasi seadanya untuk kebutuhan dasar mereka.
o Suatu etiologi organic dapat diidentifikasi pada kebanyakan penyandang
retardasi mental sedang
o Autism masa kanaka tau gangguan perkembangan pervasive lainnya terdapat
pada sebagian kecil kasus, dan mempunyai pengaruh besar pada gambaran
klinis dan tipe penatalaksanaan yang dibutuhkan. Epilepsy, disabilitas
neurologic dan fisik juga dapat ditemukan meskipun kebanyakan penyandang
retardasi mental sedang mampu berjalan tanpa bantuan. Kadang-kadang
didaptkan gangguan jiwa lain, tetapi karena tingkat perkembangan bahasa
yang terbatas sehingga sulit menegakkan diagnosis dan harus tergantung dari
informasi yang diperoleh dari orang lain yang mengenalnya. Setiap gangguan
penyerta harus diberi kode diagnosis tersendiri.

 Retardasi Mental Berat


o IQ dalam rentang 20-34
o Pada umumnya mirip dengan retardasi mental sedang dalam hal:
 Gambaran klinis,
 Terdapat etiologi organic, dan
 Kondisi yang menyertainya,
 Tingkat prestasi rendah
o Kebanyakan penyandang retardasi mental berat menderita gangguan motoric
yang mencolok atau deficit lain yang menyertainya, menunjukkan adanya
kerusakan atau penyimpangan perkembangan yang bermakna secara klinis
dari susunan saraf pusat.

 Retardasi Mental Sangat Berat


o IQ biasanya dibawah 20
o Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, paling banter mengerti perintah
dasar dan mengajukan permohonan sederhana
o Keterampilan visuo-spasial yang plaing dasar dan sederhana tentang memilih
dan mencocokkan mungkin dapat dicapainya, dan dengan pengawasan dan
petunjuk yang tepat penderita mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas
praktis dan rumah tangga.
o Suatu etiologi organic dapat diidentifikasi pada sebagian besar kasus.
o Biasanya ada disabilitas neurologi dan fisik lain yang berat yang
mempengaruhi mobilitas, seperti epilepsy dan hendaya daya lihat dan daya
dengar. Sering ada gangguan perkembangan pervasive dalam bentuk sangat
berat khususnya autism yang tidak khas (atypical autism), terutama pada
penderita yang dapat bergerak.

 Retardasi Mental Lainnya


o Kategori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental
dengan memakai prosedur biasa sangat sulit atau tidak mungkin dilakukan
karena adanya gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu, tuli, dan
penderita yang perilakunya terganggu berat atau fisiknya tidak mampu.

 Retardasi Mental YTT


o Jelas terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang cukup untuk
menggolongkannya dalam salah satu kategori tersebut diatas.
F. Terapi

• Prevensi primer

• Prevensi sekunder/tertier:

o Pendidikan utk anak: pelatihan keterampilan adaptif/sosial/pekerjaan

o Terapi perilaku/kognitif

o Pendidikan utk keluarga

o Intervensi sosial

o Farmakologi: komorbid ADHD, agresi, depresi

Anda mungkin juga menyukai