Anda di halaman 1dari 49

DISKUSI TOPIK

F7-F8
Pembimbing: Dr. dr. Suzy Yusna Dewi, Sp.KJ (K)
2
RETARDASI
DEFINISI MENTAL

DSM Defisit fungsi intelektual seperti pemecahan masalah, perencanaan, akademi, dll yang
V dilihat dari gejala klinis serta pribadinya sendiri

Suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, terutama ditandai oleh
PPDGJ hendaya keterampilan selama masa perkembangan, berpengaruh pada semua tingkat
III intelegensia; kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial

Suatu disabilitas yang ditandai dengan suatu limitasi/keterbatasan yang bermakna, baik
AAMR dalam fungsi intelektual maupun perilaku adaptif yang diekspresikan dalam keterampilan
konseptual, sosial dan praktis.

Elvira SD, Hadisukanto G. Retardasi Mental. Buku Ajar Psikiatri, Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2010
KRITERIA RETARDASI
DIAGNOSIS MENTAL

Fungsi intelektual secara signifikan: IQ lebih kurang 70 atau dibawah pada seorang
1
individu melakukan tes IQ

Kekurangan yang terjadi bersamaan atau hendaya yang muncul pada fungsi adapatif dalam
minimal dua dari bidang berikut: komunikasi, perawatan diri, pemenuhan kebutuhan hidup,
2 kemampuan sosial/interpersonal, penggunaan sumber komunitas, kemandirian, kemampuan
fungsi akademik, pekerjaan, waktu luang, kesehatan, keamanan.

3 Terjadi sebelum umur 18 tahun

Elvira SD, Hadisukanto G. Retardasi Mental. Buku Ajar Psikiatri, Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 2010
KRITERIA DIAGNOSIS
PPDGJ III

◦ Tingkat kecerdasan (inteligensia bukan stu-satunya karakteristik, melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah besar
keterampilan yang berbeda
◦ Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku aaptif
(yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang budayanya), dan hasil psikometrik
◦ Untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat kecerdasan yang mengakibatkan berkurangnya kemampuan
beradaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan social biasa sehari-hari
◦ Gangguan jiwa dan fisik yang menyertakan retardai mental, mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan
penggunaan dari semua keterampilannya
◦ Penilaian diagnostic adalah terhadap “kemampuan umum” (global ability) bukan terhadap suatu area tertentu yang
spesifik dari hendaya atau keterampilan
Klasifikasi Retardasi Mental
RM Ringan
PPDGJ F70

◦ IQ berkisar anatara 50 sampai 69


◦ Kesulitan utamanya biasanya tampak dalam
◦ Pemahaman dari penggunaaan bahasa cenderung terlambat pada pekerjaan sekolah yang bersifat akademik,
berbagai tingkat, dan masalah kemampuan berbicara yang dan banyak masalah khusus dalam membaca
mempengaruhi perkembangan kemandirian dapat menetap dan menulis
sampai dewasa.
◦ Etiologi organic hanya dapat diidentifikasi
◦ Walaupun mengalami keterlambatan dalam kemampuan bahasa pada sebagian kecil penderita.
tetapi sebagian besar dapat mencapai kemampuan berbicara
untuk keperluan sehari-hari. Kebanyakan juga dapat mandiri ◦ Keadaan lain yang menyertai seperti autisme,
penuh dan merawat diri sendiri dan mencapai kerampilan praktis gangguan tingkah laku atau disabilitas fisik
dan ketrampilan rumah tangga, walaupun tingkat dapat ditemukan dalam berbagai proporsi.
perkembangannya agak lambat daripada normal. Bila terdapat gangguan demikian, maka
harus diberi kode diagnosis sendiri.
Klasifikasi Retardasi Mental
RM Sedang
PPDGJ F71

◦ IQ biasanya berada dalam rentang 35 sampai 49.


◦ Suatu etiologi organic dapat di-
◦ Umumnya ada profil kesejangan (discrepancy) dan identifikasi pada kebanyakn penyandang
kemampuan, beberapa dapat mencapai tingkat yang lebih retardasi mental sedang.
tinggi dalam ketrampilan visuo-spasial dari pada tugas-
tugas yang tergantung pada bahasa, sedangkan yang ◦ Autise masa kanaka tau gangguan
lainnya sangat vanggung namun dapat mengadakan perkembangan pervasive lainnya
interaksi social dan percakapan sederhana. terdapat pada sebagian kecil kasus dan
mempunyai pengaruh besar dan
◦ Tingkat perkembangan bahasa bervariasi : ada yang dapat gambaran klinis dan tipe
mengikuti percakapan sederhana, sedangkan yang lain penatalaksanaan yang dibutuhkan.
hanya dapat berkomukasi seadanya untuk kebutuhan dasar
mereka.
Klasifikasi Retardasi Mental
RM Berat
PPDGJ F72

◦ IQ biasanya berada dalam rentang 20 – 34


◦ Kebanyakan penyandang
◦ Pada umumnya mirip dengan retardasi mental retardasi mental berat menderita
sedang dalam hal: gangguan motorik yang
◦ gambaran klinis
mencolok atau defisit lain yang
◦ terdapatnya etiologi organik
◦ kondisi yang menyertainya
menyertainya, memunjukkan
◦ tingkat prestasi yang rendah adanya kerusakan atau
penyimpangan perkembangan
yang bermakna secara klinis dari
susunan saraf pusat.
Klasifikasi Retardasi Mental
RM Sangat Berat
PPDGJ F73

◦ IQ biasanya dibawah 20 ◦ Suatu etiologi organik dapat


◦ Pemahaman dan penggunaan bahasa terbatas, diidentifikasi pada sebagian besar kasus.
paling banter mengerti perintah dasar dan ◦ Biasanya ada disabilitas neurologik dan
mengajukan permohonan sederhana. fisik lain yang berat yang mempengaruhi
mobilitas, seperti epilepsi dan hendaya
◦ Keterampilan visuo-spasial yang paling dasar dan daya lihat dan daya dengar. Sering ada
sederhana tentang memilih dan mencocokan gangguan perkembangan pervasif dalam
mungkin dapat dicapainya, dan dengan bentuk sangat berat khusunya autisme
pengawasan dan petunjuk yang tepat penderita yang tidak khas, terutama pada
mungkin dapat sedikit ikut melakukan tugas penderita yang dapat bergerak.
praktis dan rumah tangga.
Klasifikasi Retardasi Mental
RM lainnya PPDGJ
F78

◦ Katagori ini hanya digunakan bila penilaian dari tingkat retardasi mental dengan
memakai prosedur biasa sangat sulit atu tidak mungkin dilakukan karena adanya
gangguan sensorik atau fisik, misalnya buta, bisu tulio, dan penderita yang perilakunya
terganggu berat atau fisiknya tidak mampu
Klasifikasi Retardasi Mental
Retardasi Mental YTT PPDGJ F79

◦ Jelasa terdapat retardasi mental, tetapi tidak ada informasi yang cukup
untuk menggolongkannya dalam salah satu katagori tersebut diatas
Klasifikasi Retardasi Mental

Terapi Biologis Terapi Psikososial

- Antidepresan trisiklik dengan - Keluarga


dosis rendah
- Pendidikan yang sesuai
- Antikonvulsi  carbamazepin
- Rehabilitasi
Buspirone  untuk gangguan
cemas dengan manifestasi self - Terapi perilaku
injury behavior dan agresi. - Terapi kelompok  social
skill building
- Supportive group  untuk
orang tua dan saudara kandung
13
F80. Gangguan Perkembangan Khas
Berbicara dan Berbahasa
• Gangguan perkembangan khas dimana pola normal penguasaan bahasa
terganggu sejak awal perkembangan
• Tidak secara langsung berkaitan dengan kelainan neurologis atau mekanisme
berbicara, gangguan sensorik, retardasi mental atau faktor lingkungan.
• Tidak termasuk: kelambatan dan distorsi perkembangan berbahasa yang
disebabkan oleh ketulian yang berat, kelainan artikulasi yang langsung disebabkan
oleh langit-langit mulut yang terbelah atau disartria yang disebabkan cerebral palsy
F80
PEDOMAN
.0 DIAGNOSIS
• Beratnya gangguan artikulasi di luar batas variasi
PPDGJ III PENGERTIAN normal bagi usia mental anak
• Kecerdasan (intelegensia) non-verbal dalam batas
• Penggunaan suara untuk berbicara normal
dari anak berada di bawah tingkat yang • Kemampuan berbahasa ekspresif dan reseptif
sesuai dengan usia mentalnya, sedangkan dalam batas normal
tingkat kemampuan bahasanya • Kelainan artikulasi tidak langsung diakibatkan oleh
normal. suatu kelainan sensorik, struktural atau neurologis
• Salah ucap jelas tidak normal dalam konteks
pemakaian bahasa percakapan sehari-hari dalam
kehidupan anak
F80
.0

PERKEMBANGAN NORMAL PERKEMBANGAN ABNORMAL


 Usia 4 tahun: kesalahan pengungkapan  Misartikulasi berbahasa anak
suara bicara yang biasa  Penghilangan, distorsi atau substitusi dari
 Usia 6-7 tahun: suara berbahasa akan suara berbicara.
diperoleh, tidak ada masalah komunikasi  Inkonsistensi dalam mengeluarkan suara
 Usia 11-12 tahun: semua suara untuk (mengucapkan beberapa kata dengan
berbicara harus dicapai benar tapi tidak dapat untuk kata-kata yg
lain)

Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III (PPDGJ-III), Departemen Kesehatan RI,
Direktorat Jenderal Pelayan Medik, 1993.
F80
.1

PPDGJ III PENGERTIAN KOMPENSASI

Kemampuan anak dalam mengekspresikan Komunikasi dengan menggunakan demonstrasi,


bahasa dengan berbicara di bawah rata-rata lagak (gesture), mimik atau bunyi yang bukan
anak dalam usia mentalnya, tetapi pengertian merupakan bahasa
bahasa dalam batas normal, dengan atau
tanpa gangguan artikulasi.
F80
.1
GANGGUAN TERLAMBAT
• Perkembangan kosa kata yang terbatas • Tidak adanya kata atau
• Kesulitan dalam memilih dan mengganti kata-kata yang tepat beberapa kata yang muncul
• Penggunaan berlebihan dari sekelompok kecil kata-kata umum pada usia 2 tahun
• Memendekkan ucapan yang seharusnya berbunyi panjan • Ketidakmampuan dalam
• Struktur kalimat yang mentah mengerti kata majemuk
• Kesalahan kalimat (syntactial) sederhana pada usia 3
• Kehilangan awalan atau akhiran yang khas tahun
• Salah atau gagal dalam menggunakan aturan tata bahasa seperti
kata penghubung, kata ganti, kata sandang, kata kerja dan kata benda
yang terinfeksi (berubah).
TERAPI

 Konseling parental suportif


 Terapi latihan pendoromg perilaku dan praktek dengan fonem (unit suara), perbendaharaan kata dan
konstruksi kalimat.
F80
.2

PENGERTIAN

• Pengertian anak dalam bahasa di bawah kemampuan rata-rata anak dalam usia
mentalnya
• Kriteria dari gangguan pervasif tidak dijumpai
• Pada hampir semua kasus, perkembangan dari bahasa ekspresif juga terlambat
dan lazim ada suara ucapan yang tidak normal
• Berkaitan erat dengan gangguan sosio-emosional-perilaku
F80
.2

TERLAMBAT GANGGUAN
• Ditemukan kegagalan dalam memberi respons • Ketidakmampuan untuk mengerti struktur tata
terhadap nama yang familiar (tidak adanya bahasa (bentuk kalimat negatif, pertanyaan,
petunjuk non-verbal) pada usia 1 tahun perbandingan, dsb)
• Ketidakmampuan dalam mengidentifikasi • Kekurangan dalam mengerti aspek penghalus
beberapa objek sederhana dalam usia 18 bulan dari bahasa (nada suara, gerakan tubuh, dsb)
• Kegagalan dalam mengikuti instruksi sederhana
pada usia 2 tahun
TERAPI

 Konseling keluarga dimana orang tua diajarkan pola interaksi yang sesuai.
 Terapi lingkungan stimuli yang ringan.
 Terapi kelompok dengan instruksi bicara dan bahasa diintegrasikan kedalam berbagai
lingkungan.
F80
.3

PENGERTIAN

Anak memiliki riwayat perkembangan bahasa yang normal lalu kehilangan kemampuan berbahasa
ekspresif dan reseptif, tetapi tetap normal dalam intelegensia umum.

Onset gangguan disertai Ciri khas: kelemahan


Onset umumnya
dengan kelainan berbahasa reseptif yang
pada usia 3-7
paroksismal pada EEG sangat berat dan kesulitan
tahun, tetapi
(lobus temporalis), dalam penangkapan melalui
dapat juga
biasanya bilateral dan pendengaran yang sering
muncul lebih awal
dalam banyak kasus merupakan manifestasi
atau lebih lambat
disertai kejang epileptik pertama dari kondisi ini
F80
.8

PPDGJ III

Termasuk dalam gangguan ini adalah gangguan bicara tipe pelat (lisping)
Terapi
Medis Psikososial

• Obat anti-ansietas : Alprazolam Pengobatan Tidak Langsung:


(Xanax) • Keluarga menciptakan lingkungan yang meningkatkan
kefasihan berbicara anak
• Selektif serotonin reuptake inhibitor:
Pengobatan Langsung:
Citalopram (Celexa)
• Modifikasi bicara
• Obat golongan serotonergic yang
• Desensitisasi
kuat: Clomipramine (Anafranil)
• Menggunakan kegiatan yang terstruktur untuk
mengatasi emosi/sikap gagap
TERAPI

Pengobatan meliputi memberikan informasi dan bimbingan kepada pasien / klien, keluarga / pengasuh, dan
orang-orang penting lainnya tentang sifat gangguan komunikasi sosial dan pengobatan.
F80
.9

Gangguan berbicara dan


berbahasa kategori ini harus
dihindarkan sejauh mungkin
dan hanya digunakan untuk
gangguan yang tidak
ditentukan dengan hendaya Termasuk: Gangguan
yang bermakna dalam berbahasa YTT
pengembangan bicara atau
bahasa yang tidak termasuk
retardasi mental dan kelainan
neurologis (sensoris atau fisik)
(PPDGJ III)

F81. Gangguan Perkembangan


Belajar Khas
 Suatu gangguan pada kemampuan penguasaan keterampilan yang terganggu sejak stadium awal
perkembangan

PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Terdapat derajat hendaya bermakna dalam keterampilan tertentu


• Hendayanya khas, bukan karena retardasi mental/hendaya ringan pada intelegensia umum
• Harus dalam masa perkembangan, harus sudah ada pada anak usia sekolah dan tidak
didapatkan kemudian dalam proses perjalanan pendidikan lebih lanjut
• Harus tidak ada faktor luar
• Tidak langsung disebabkan oleh hendaya visus atau pendengaran yang tak terkoreksi
F81
.0 PEDOMAN
DIAGNOSTIK
Kemampuan membaca anak lebih rendah daripada yang
diharapkan pada usianya, intelegensia umum dan
PENGERTIAN penempatan sekolahnya:
• Dihilangkannya, digantinya imbuhan kata atau suku
Hendaya yang khas dan bermakna dalam kata
perkembangan kemampuan membaca yang • Kecepatan membaca lamban
tidak hanya disebabkan oleh usia, masalah • Salah mengawali, keraguan yang lama, atau kehilangan
ketajaman pandangan atau tidak adekuatnya bagian teks dan tidak tepat menyusun kalimat
pendidikan • Memutarbalikan kata dalam kalimat/huruf dalam kata
• Ketidakmampuan memahami bacaan
• Biasanya didahului oleh riwayat gangguan
perkembangan berbicara atau berbahasa
F81
.1 PEDOMAN
DIAGNOSTIK
• Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna di
bawah tingkat yang seharusnya sesuai usianya,
PENGERTIAN intelegensia umum dan tingkat sekolahnya
• Kemampuan membaca anak harus dalam batas
Hendaya yang khas dan bermakna dalam normal dan harus tidak ada riwayat kesulitan membaca
perkembangan kemampuan mengeja tanpa sebelumnya
riwayat gangguan membaca khas, tidak • Kesulitan mengeja bukan disebabkan oleh cara
disebabkan oleh rendahnya usia mental, pengajaran yang tidak adekuat, kurangnya daya
masalah ketajaman penglihatan atau penglihatan, pendengaran atau fungsi neurologis dan
pendidikan yang tidak adekuat bukan didapat sebagai akibat gangguan neurologis,
psikiatrik atau lainnya
F81
.2

PEDOMAN
PENGERTIAN
DIAGNOSTIK
Hendaya yang khas dalam kemampuan • Kemampuan berhitung lebih rendah dari tingkat
berhitung, bukan akibat retardasi mental seusianya, inteligensia umum dan tingkat sekolahnya
umum atau pendidikan yang tidak adekuat • Ketrampilan membaca dan mengeja harus dalam batas
normal sesuai umur mental anak
• Kekurangan pada kemampuan dasar berhitung (tambah,
kurang, kali, bagi)
F81
.3

PENGERTIAN

• Merupakan kategori sisa gangguan yang batasannya tidak jelas

• Hendaya pada kemampuan berhitung, membaca, atau mengeja secara bermakna,


tetapi tidak dapat diterangkansebagai akibat dari retardasi mental atau pengajaran
yang tidak adekuat, atau efek langsung dari ketajaman penglihatan, pendengaran,
atau fungsi neurologis
F81
.8

PENGERTIAN

• Tidak memenuhi kriteria gangguan belajar spesifik tetapi menimbulkan hendaya


• Defisit Keterampilan Mengeja
F81
.9

PENGERTIAN

Gangguan tidak khas dengan disabilitas bermakna tentang belajar yang tidak
disebabkan oleh retardasi mental, masalah ketajaman penglihatan atau pendidikan
tidak adekuat
(PPDGJ III)

F82. Gangguan Perkembangan


Motorik Khas
 Hendaya berat dalam perkembangan koordinasi motorik yang tidak disebabkan oleh retardasi
intelektual umum, kelainan kongenital atau gangguan neurologis yang didapat

PEDOMAN DIAGNOSTIK

• Tahap perkembangan motorik dapat terlambat dan dapat terjadi kesulitan berbicara (khususnya
gangguan artikulasi)
• tampak aneh berjalannya, lambat belajar berlari, naik turun tangga
• Kesulitan belajar mengikat tali sepatu, memasang & melepaskan kancing, melempar dan
menangkap bola
• benda yang dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung, tulisan tangan buruk
• Tak pandai menggambar, membangun model, main bola serta menggambar dan mengerti peta
(PPDGJ III)

F83. Gangguan Belajar Khas Campuran


Kategori dengan batasan yang tidak jelas, konsepnya tidak adekuat dengan gangguan perkembangan
khas campuran dari F80, F81 dan/atau F82, tetapi tidak ada satu gejala yang cukup dominan untuk
dibuat sebagai diagnosis utama
(PPDGJ III)

F84. Gangguan Pervasif


Ditandai dengan kelainan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik dalam pola komunikasi serta
minat dan aktivitas yang terbatas, stereotipik, berulang.
F84
.0

PENGERTIAN

• Kelainan dan/atau hendaya perkembangan yang muncul sebelum usia 3 tahun


• 3 bidang: Interaksi sosial, komunikasi, perilaku yang terbatas dan berulang
F84
.0
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
A. Keenam hal dari 1,2,3 dengan dua gejala 1, dan satu dari 2, 3
1. Hendaya Kualitatif dalam Hal Interaksi Sosial:
a. Hendaya nyata dalam hal penggunaan berbagai perilaku nonverbal
Pandangan Mata
Ekspresi Wajah
Postur Tubuh dan Sikap
untuk mengatur interaksi sosial
b. Kegagalan mengembangkan hubungan sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangan
c. Tidak ada keinginan spontan untuk berbagi kesenangan, minat, dan pencapaian.
d. Tidak adanya timbal balik sosial-emosional
F84
.0
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
2. Hendaya Kualitatif dalam Hal Komunikasi
a. Keterlambatan atau tidak adanya perkembangan bahasa lisan
b. Hendaya memulai atau mempertahankan pembicaraan dengan orang lain
c. Penggunaan bahasa yang stereotipik dan berulang
d. Tidak adanya berbagai permainan, sandiwara spontan yang sesuai dengan usia perkembangan

3. Pola Perilaku, minat, aktivitas stereotipik berulang dan terbatas


a. Meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas yang
abnormal baik dalam intensitas atau fokus
b. Tampak terlalu lekat dengan rutinitas atau ritual yang spesifik
c. Motorik berulang dan stereotipik
d. Preokupasi persisten terhadap bagian dari objek
F84
.0
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
B. Keterlambatan atau fungsi abnormal pada sedikitnya salah satu area ini dengan onset sebelum usia 3
tahun
a. Interaksi sosial
b. Bahasa dalam komunikasi sosial
c. Permainan simbolik atau khayalan
C. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan Rett atau gangguan disintegratif masa kanak-kanak
F84
.1
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
• Muncul setelah 3 tahun
• Tidak menunjukkan 1 atau 2 dari 3 bidang yang tadi disebutkan
• Sering muncul pada individu dengan retardasi mental yang berat
F84
.2

• Onset 6-24 bulan


• Perkembangan awal normal atau mendekati normal  kehilangan sebagian atau keseluruhan
keterampilan tangan dan berbicara yang telah didapat, bersamaan dengan terdapatnya
kemunduran/perlambatan pertumbuhan kepala
• Gejala khas paling menonjol: hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan keterampilan
manipulatif dari motorik halus yang telah terlatih. Kehilangan/hambatan perkembangan bahasa
• Dapat senyum, menatap kosong, tapi tidak terjadi interaksi sosial
• Cara berdiri dan berjalan melebar, hipotonik, ataksia, skoliosis atau kifoskoliosis
F84
.2 KRITERIA
DIAGNOSTIK
A. Semua hal berikut ini:
1. Perkembangan pranatal dan perinatal tampak normal
2. Perkembangan psikomotor tampak normal pada 5 bulan pertama setelah lahir
3. Lingkar kepala normal saat lahir
B. Onset semua hal ini setelah periode perkembangan normal:
1. Pertumbuhan kepala melambat (5-48 bulan)
2. Hilangnya keterampilan tangan yang bertujuan yang telah dicapai sebelumnya antara usia 5-30
bulan.
3. Hilangnya keterikatan sosial di awal perjalanan gangguan
4. Munculnya langkah yang terkoordinasi dengan buruk ataugerakan batang tubuh yang tida
terkontrol.
5. Perkembangan bahasa dan ekspresi yang sangat terganggu dengan retardasi psikomotor berat.
F84
.3
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
Dikenal sebagai sindrom heller dan psikosis disintegratif.
A. Perkembangan yang tampak normal selama sedikitnya 2 tahun pertama setelah lahir yang ditunjukan
dengan adanya komunikasi verbal dan nonverbal yang sesuai usia.
B. Kehilangan keterampilan yang sebelumnya telah dicapai sebelum usia 10 tahun. Sedikitnya 2 dari area
berikut:

1. Bahasa reseptif/ ekspresif


2. Keterampilan sosial atau perilaku adaptif
3. Pengendalian kandung kemih dan usus
4. Permainan
5. Keterampilan mekanik
F84
.3
PEDOMAN
DIAGNOSTIK
C. Kelainan fungsi pada sedikitnya 2 area berikut ini:
1. Hendaya kualitatif di dalam interaksi sosial
2. Hendaya Kualitatif didalam komunikasi
3. Pola perilaku, minat, aktivitas terbatas, berulang dan stereotipik
4. Gangguan ini tidak disebabkan oleh gangguan perkembangan pervasif lainnya atau skizofrenia
F84
.4

Kombinasi antara perkembangan tak serasi dari overaktivitas yang berat, stereotipik mototrik dan retardasi
mental yang berat  harus ada
F84
.5

Kombinasi antara:
• Tidak ada keterlambatan/hambatan perkembangan bahasa atau perkembangan kognitif
• Ada defisiensi kualitatif dalam fungsi interaksi sosial
• Ada pola perilaku, perhatian dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik
TERIMAKASIH

ADD A FOOTER 49

Anda mungkin juga menyukai