Anda di halaman 1dari 15

RETARDASI MENTAL

OKTA PERMATA PUTRI


712017074

Pembimbing

dr. Meidian Sari, Sp.KJ


PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Prevalensi retardasi mental pada suatu waktu diperkirakan adalah kira –


kira 1 persen dari populasi. Insidensi retardasi mental sulit dihitung karena kesulitan
mengenali onsetnya. Pada banyak kasus, retardasi mungkin laten selama waktu
yang panjang sebelum keterbatasan seseorang diketahui atau karena adaptasi
baik.1 Prevalensi untuk RM ringan 0,37-0,59% sedangkan untuk RM sedang,
berat dan sanga t berat adalah 0,3 – 0,4%.2
Insidensi tertinggi adalah pada anak usia sekolah,dengan puncak usia 10
sampai 14 tahun. Retardasi mental 1,5 kali lebih sering pada laki – laki
dibandingkan dengan wanita. Pada lanjut usia, prevalensi lebih sedikit karena
mereka dengan retardasi mental yang berat atau sangat berat memiliki angka
mortalitas yang tinggi yang disebabkan dari penyulit gangguan fisik yang menyertai.1
Retardasi mental merupakan masalah dunia dengan implikasi yang besar
terutama bagi negara berkembang
Sehingga retardasi mental masih merupakan dilema, sumber kecemasan
bagi keluargadan masyarakat. Demikian pula dengan diagnosis, pengobatan dan
pencegahannya masih merupakan masalah yang tidak kecil
PENDAHULUAN

BATASAN MASALAH TUJUAN PENULISAN

Referat ini membahas Penulisan makalah ini bertujuan untuk


tentang definisi, menambah pengetahuan pembaca
klasifikasi, etiologi,
tentang definisi, klasifikasi, etiologi,
diagnosis dan tatalaksana,
retardasi mental. diagnosis dan tatalaksana, retardasi
Palembang. mental.
PENDAHULUAN

METODE PENULISAN MANFAAT PENULISAN

Referat ini disusun Referat ini diharapkan dapat


berdasarkan studi memberikan informasi dan
kepustakaan dengan merujuk pengetahuan tentang retardasi
ke berbagai literatur. mental.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi RETARDASI MENTAL

suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak


lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat
intelegensia yaitukemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan sosial
Retardasi mental menurut The Individuals with Disabilities Education
Act (IDEA) adalah fungsi intelektual di bawah rata-rata yang muncul
bersamaan dengan defisit perilaku adaptif dan bermanifestasi
dalam periode perkembangan serta berakibat buruk terhadap
kemampuan belajar

The American Association on Intellectual and Developmental


Disabilities (AAIDD,2002) mendefinisikan retardasi mental sebagai
keterbatasan dalam fungsi intelektual dan perilaku adaptif
KLASIFIKASI RETARDASI MENTAL

F70
Retardasi
Mental
Ringan
F78 F71
Retardasi Retardasi
Mental Lainnya F79 Mental Sedang
Retardasi
Mental YTT

F73 F72
Retardasi Retardasi
Mental Sangat Mental Berat
Berat
Etiologi RETARDASSI MENTAL

1. Kelainan Kromosom
• Sindrom Down
• Sindrom Fragile X
• Sindrom Prader-Willi
• Sindrom tangisan kucing (cat-cry [cri-du-chat] syndrome)
• Kelainan kromosom lain

2. Faktor Genetik Lain


3. Faktor Prenatal
4. Faktor Perinatal
5. Gangguan Didapat Pada Masa Anak-anak
• Infeksi.
• Trauma kepala
• Masalah lain
6. Faktor Lingkungan dan Sosiokultural
Diagnosis RETARDASI MENTAL

Kriteria diagnostik untuk RM menurut DSM IV – TR adalah sebagai berikut :


1. Fungsi intelektual dibawah rata – rata (IQ 70 atau kurang) yang telah
diperiksa secara individual.
2. Kekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama dengan
kekuranganindividu untuk memenuhi tuntutan standar perilaku sesuai
dengan usianya dari lingkungan budayanya) dalam sedikitnya 2 hal, yaitu
komunikasi,self-care,kehidupan rumah-tangga, ketrampilan sosial/
interpersonal, menggunakan sarana komunitas, mengarahkan diri sendiri,
ketrampilan akademis fungsional, pekerjaan,waktu senggang, kesehatan
dan keamanan
3. Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun
PENATALAKSANAAN RETARDASI MENTAL

• pencegahan primer
Pencegahan primer merupakan tindakan yang dilakukan untuk
menghilangkan atau menurunkan kondisi yang menyebabkan
perkembangan gangguan yang disertai dengan retardasi
mental.
• pencegahan sekunder
Jika suatu gangguan yang disertai dengan retardasi mental telah
dikenali, gangguan harus diobati untuk mempersingkat
perjalanan penyakit
• pencegahan tersier
untuk menekan sekuele atau kecacatan yang terjadi setelahnya
PENUTUP
KESIMPULAN

1. retardasi mental merupakan suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti


atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh hendaya keterampilan selama
masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat intelegensia
yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik, dan social .
2. diagnosis retardasi mental yaitu :
Fungsi intelektual dibawah rata – rata (IQ 70 atau kurang) yang telah
diperiksasecara individual.
Kekurangan atau gangguan dalam perilaku adaptif (sama dengan
kekuranganindividu untuk memenuhi tuntutan standar perilaku sesuai dengan
usianya dari lingkungan budayanya) dalam sedikitnya 2 hal, yaitu komunikasi, self-
care,kehidupan rumah-tangga, ketrampilan sosial/interpersonal, menggunakan
saranakomunitas, mengarahkan diri sendiri, ketrampilan akademis fungsional,
pekerjaan, waktu senggang, kesehatan dan keamanan
Awitan terjadi sebelum usia 18 tahun
3. Berdasarkan Panduan Pedoman Diagnostik Gangguan Jiwa (PPDGJ) III, retardasi
mental diklasifikasikan menjadi retardasi mental ringan, retardasi mental
sedang,retardasi mental berat, retardasi mental sangat berat, retardasi mental
lainnya, dan retardasi mental yang tidak tergolongkan.
4. Untuk penatalaksanaanya dibagi menjadi pencegahan primer, pencegahan
sekunder, dan pencegahan tersier.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai