Anda di halaman 1dari 20

Retardasi Mental

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Jiwa


Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti
Periode 6 November – 8 Desember 2017
Retardasi Mental

 Fungsi intelektual umum yang sangat dibawah rata-rata


sehingga menyebabkan atau disertai gangguan perilaku adaptif,
yang bermanifestasi selama periode perkembangan, sebelum
usia 18 tahun
Epidemiologi
 1% dari populasi, 85% mengalami retardasi mental ringan
 Insiden tertinggi pada anak usia sekolah, dengan puncak
usia 10-14 tahun.
 Laki-laki lebih sering 1,5 kali dibandingkan perempuan

Sadock BJ, Sadock VA. Kaplan & Sadock:Buku Ajar Psikiatri Klinis. 2nd ed. Jakarta: EGC;
2013. p.561
Derajat
• IQ (50-55)-70
Retardasi • Educable group
ringan
• IQ (35-40)- (50-55)
Retardasi • Trainable
sedang
• IQ (20-25) – (35-40)
Retardasi Berat

• IQ <20-25
Retardasi
Sangat Berat
 Ciri perkembangan orang dengan retardasi mental:
Derajat
Usia Prasekolah (0-5)
Retardasi
Mental
Pematangan dan Perkembangan
Sangat -Retardasi hebat; kapasitas untuk berfungsi di dalam area
Berat sensori-motorik kecil
- Memerlukan asuhan perawat
- Memerlukan bantuan terus menerus dan pengawasan
Berat -Pekembangan motorik buruk, pembicaraan minimal
-Keterampilan komunikasi sedikit atau tidak ada
Sedang -Dapat bicara atau belajar komunikasi
-Kewaspadaan sosial buruk
-Perkembangan motorik sedang
Ringan -Bisa mengembangkan keterampilan sosial dan komunikasi
-Retardasi minimal dalam area sensori motorik
-Sering tidak dapat dibesakan dengan orang normal sampai usia
yang lebih tua
Derajat
Retardasi
Usia Sekolah (6-20)
Mental Pelatihan dan Pendidikan
Sangat -Terdapat sejumlah perkembangan motorik
Berat -Dapat berespons terhadap pelatihan kemandirian minimal atau
terbatas
Berat - Dapat bicara atau belajar komunikasi
- Dapat dilatih istilah kesehatan dasar
Sedang -Dapat belajar berpergian sendiri ke tempat-tempat yang dikenali
-Cenderung tidak dapat mengikuti materi akademik lebih dari
kelas dua

Ringan -Dapat mempelajari keterampilan akademik hingga kira-kira kelas


enam pada akhir masa remaja
-Dapat diarahkan untuk penyesuaian sosial
Derajat
Retardasi
Dewasa (21 dan lebih)
Mental Kemapanan Sosial dan Keterampilan Kerja
Sangat -Terdapat sejumlah perkembangan bicara dan motorik
Berat -Bisa mencapai perawatan diri yang sangat terbatas
-Membutuhkan asuhan perawat
Berat -Dapat berpatisipasi secara sebagian untuk perawatan diri di
bawah pengawasan menyeluruh
-Dapat mengembangkan keterampilan pertahanan diri hingga
taraf kegunaan minimal dalam lingkungan yang terpantau
Sedang -Bisa mencapai perawatan diri dalam pekerjaan tanpa
keterampilan atau semiterampil di dalam tempat pernaungan
-Membutuhkan pengawasan dan petunjuk ketika berada di dalam
stres sosial atau ekonomi ringan
Ringan -Biasanya dapat mencapai keterampilan sosial dan kejuruan yang
cukup untuk menyokong diri sendiri secara minimal tetapi
membutuhkan petunjuk dan bantuan ketika berada di bawah
stres sosial atau ekonomi yang tidak biasa
Etiologi
 Genetik
 Perkembangan
 Didapat
 Kombinasi
Genetik
Sindrome Down
• Sebagian besar mengalami retardasi mental sedang atau berat

Fragile X syndrome

Sindrom Prader Willi

Fenilketouria
• Sebagian besar mengalami retardasi berat

Gangguan Rett

Sindrom Lesch - Nyhan


Faktor Perkembangan dan
Faktor Yang Didapat

Periode Pranatal

• Rubella, AIDS, pajanan obat pranatal,


sindrom alkohol janin

Periode Perinatal

• Bayi prematur, bayi berat lahir rendah


Faktor Perkembangan dan
Faktor Yang Didapat
Gangguan masa kanak-kanak yang
didapat
• Infeksi (meningitis dan ensefalitis), trauma
kepala

Faktor lingkungan dan sosiokultural

• Kekurangan gizi, pengasuhan , serta


stimulasi yang tepat secara bermakna
PPDGJ III
 Tingkat kecerdasan (intelegensia) bukan satu-satunya
karakteristik, melainkan harus dinilai berdasarkan sejumlah
besar keterampilan spesifik yang berbeda.
Meskipun ada kecenderungan umum bahwa semua
keterampilan ini akan berkembang ke tingkat yang sama pada
setiap individu, namun dapat terjadi suatu ketimpangan yang
besar, khususnya pada penyandang retardasi mental.
Orang tersebut mungkin memperlihatkan hendaya berat dalam
satu bidang tertentu (misalnya bahasa), atau mungkin
mempunyai suatu area keterampilan tertentu yang lebih tinggi
(misalnya tugas visuo-spasial sederhana) yang berlawanan
dengan latar belakang adanya retardasi mental berat. Keadaan
ini menimbulkan kesulitan pada saat menentukan kategori
diagnosis.
PPDGJ III
 Penilaian tingkat kecerdasan harus berdasarkan semua
informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis, perilaku
adaptif (yang dinilai dalam kaitan dengan latar belakang
budayanya), dan hasil teh psikometrik.
 Untuk diagnosis yang pasti, harus ada penurunan tingkat
kecerdasan yang mengakibatkn berkurangnya kemampuan
adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan sosial biasa sehari-
hari.
 Gangguan jiwa dan fisik yang menyerta retardasi mental,
mempunyai pengaruh besar pada gambaran klinis dan pengguna
dari semua keterampilannya.
 Penilaian diagnostik adalah terhadap “kemampuan umum”
(global ability) bukan terhadap suatu area tertentu yang
speisifik dari hendaya atau keterampilan.
DSM IV
 Kriteria Diagnostik untuk retardasi mental menurut DSM-
IV-TR (2004) adalah:
1. Fungsi intelektual secara signifikan: IQ lebih kurang 70
atau dibawah pada seorang individu melakukan tes IQ.
2. Kekurangan yang terjadi bersamaan atau hendaya yang
muncul pada fungsi adapatif (keefektifan seseorang
dalam memenuhi standar yang diharapkan untuk usianya
oleh kelompok masyarakat) dalam minimal dua dari
bidang berikut: komunikasi, perawatan diri, pemenuhan
komunitas, kemandirian, kemampuan fungsi akademik,
pekerjaan, waktu luang, kesehatan, keamanan.
3. Terjadi sebelum umur 18 tahun
DSM V
 Pada DSM V, istilah retardasi mental telah diganti
dengan Intellectual Disability (Intellectual Development
Disorder)
 Intellectual Disability (Intellectual Development Disorder)
didefinisikan sebagai gangguan yang dimulai pada
periode perkembangan yang meliputi defisit fungsi
intelektual dan adaptif pada aspek konseptual, sosial,
dan hal-hal yang mudah dilakukan
DSM V
A. Deficits in intellectual functions, such as reasoning, problem
solving, planning, abstract thinking, judgment, academic
learning, and learning from experience, confirmed by both
clinical assessment and individualized, standardized
inteligence testing
B. Deficits in adaptive functioning that result in failure to meet
developmental and sociocultural standards for personal
indepence and social responsibility. Without ongoing support,
the adaptive deficits limit functioning in one or more
activities of daily life, such as communication, social
participation, and independent living, across multiple
environment, such as home, school, work, and community.
C. Onset in intellectual and adaptive deficits during the
developmental period
Differential diagnosis

 Learning disorder
 Communication disorder
 Pervasive developmental disorder
 Borderline intellectual functioning
TERAPI
Farmakoterapi:
 Agresi dan perilaku melukai diri sendiri
Lithium, naltrexone (antagonis narkotik), dan carbamazepine
 Gerakan motorik stereotipik
› Antipsikotik (haloperidol dan chlorpromazin)
 Perilaku kemarahan eksplosif
› Penghambat-β (propanolol dan buspirone)
 Gangguan defisit atensi/hiperaktivitas
 Metylphenidate  tidak menunjukkan bukti adanya perbaikan jangka
panjang.
TERAPI
 Latihan dan pendidikan.
Latihan dan pendidikan meliputi latihan di rumah, latihan
di sekolah, latihan teknis, dan latihan moral. Latihan anak
dengan retardasi mental secara umum ialah:
 Mempergunakan dan mengembangkan sebaik-baiknya kapasitas
yang ada.
 Memperbaiki sifat-sifat yang salah atau antisosial.
 Mengajarkan suatu keahlian agar anak itu dapat mencari nafkah
kelak.
TERAPI
Psikoterapi
 Psikoterapi diberikan kepada anak dan orang tua.
 Konseling pada orang tua  untuk membantu dalam
mengatasi frustrasi karena mempunyai anak dengan
retardasi mental, mereka perlu diberi dukungan bahwa
bukan salah mereka jika anak mereka mengalami hal
seperti itu, tetapi mereka perlu berusaha untuk mengatasi
keadaan tersebut.
 Psikoterapi tidak dapat menyembuhkan retardasi mental,
tetapi diharapkan dapat terjadi perubahan sikap, tingkah
laku, dan adaptasi sosial

Anda mungkin juga menyukai