Berkebutuhan Khusus:
RM
ADHD
Autisme
Blok Keperawatan Anak
Dhina Widayati
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK
Retardasi Mental
ADHD
Autisme
Tuna Netra
Tuna Rungu
Tuna Wicara
Anak Dengan Kesulitan Belajar
Anak Dengan Kelainan Fisik
Retardasi Mental
Asuhan Keperawatan Pada Anak dengan
Retardasi Mental
Retardasi mental (RM) adalah fungsi intelektual di bawah angka 7,
yang muncul bersamaan dengan kurangnya perilaku adaptif, serta
kemampuan beradaptasi dengan kehidupan social sesuai tingkat
perkembangan dan budaya.
Anak sering tidak diakui secara penuh sebagai individu dan hal
tersebut memengaruhi proses pembentukan pribadi.
1. Faktor genetik.
2. Faktor biokimia (dopamin, norefineprin, serotonin).
3. Kerusakan otak.
4. Faktor prenatal (ibu merokok saat hamil, keracunan, alkohol).
5. Perinatal (fetal distres, asfiksia).
6. Postnatal (kejang, CNS abnormalitas).
7. Zat makanan (pengawet).
8. Faktor lingkungan dan psikososial (stres, gangguan jiwa pada
ibu saat mengandung, kemiskinan, besar di penjara).
TANDA DAN GEJALA
Perhatian Kurang (inattention)
1. Sering gagal dalam memberikan perhatian secara mendetail.
2. Sering mengalami kesulitan dalam memberikan perhatian pada
tugas atau aktivitas bermain.
3. Sering tampak tidak memperhatikan jika berbicara secara langsung.
4. Sering tidak mengikuti instruksi dan gagal menyelesaikan tugas.
5. Sering mengalami kesulitan dalam menyusun tugas.
6. Sering menolak dan tidak menyukai dalam tugas yang memerlukan
usaha mengendalian mental.
7. Sering kehilangan hal-hal yang diperlukan untuk aktivitas.
8. Sering mudah dikacaukan dengan stimulus lain.
9. Sering lupa dalam aktivitas sehari-hari.
Hiperaktif (Hyperactive)
Faktor internal
1. Faktor psikologis
Orang tua yang emosional, kaku, dan obsesif, yang mengasuh anak mereka yang secara emosional atau
akibat sikap ibu yang dingin (kurang hangat).
2. Neurobiologis
Kelainan perkembangan sel-sel otak selama dalam kandungan atau sudah anak lahir dan menyebabkan
berbagai kondisi yang memengaruhi sistem saraf pusat. Hal ini diduga karena adanya disfungsi dari batang
otak dan neurolimbik.
3. Faktor genetik
Adanya kelainan kromosom pada anak autisme, tetapi kelainan itu tidak berada pada kromosom yang selalu
sama. Ditemukan 20 gen yang terkait dengan munculnya gangguan autisme, tetapi gejala autisme baru bisa
muncul jika kombinasi dari banyak gen.
4. Faktor perinatal
Adanya komplikasi prenatal, perinatal, dan neonatal. Komplikasi yang paling sering adalah perdarahan
setelah trimester pertama, fetal distress, dan penggunaan obat ertentu pada ibu yang sedang hamil.
Komplikasi waktu bersalin, terlambat menangis, gangguan pernapasan, dan anemia pada janin.
Faktor Eksternal
1. Merkuri (Hg)
Logam berat merkuri merupakan cairan yang berwarna putih keperakan.
Paparan logam berat Hg dapat berupa metyl mercury dan etyl mercury
(thimerosal) dalam vaksin. Merkuri dapat memengaruhi otak, sistem
saraf, dan saluran cerna. Racun merkuri menyebabkan defisit kognitif
dan sosial termasuk kehilangan kemampuan berbicara atau kegagalan
untuk mengembangkan gangguan memori, konsentrasi yang buruk,
kesulitan dalam mengartikan kata-kata dari berbagai macam tingkah laku
autisme.
2. Timbal
Timbal dikenal sebagai neurotoksin yang diartikan sebagai pembunuh
sel-sel otak. Kadar timbal yang berlebihan pada darah anak-anak akan
memengaruhi kemampuan belajar anak, defisit perhatian, dan sindroma
hiperaktivitas.
3. Kadmium (Cd)
Kadmium merupakan bahan alami yang terdapat pada kerak bumi. Logam berat
ini murni berupa logam. Logam berwarna putih perak lunak dapat menyebabkan
kerusakan sel membran sehingga logam berat lain dipercepat atau dipermudah
masuk ke dalam sel.
4. Arsenik (As)
Arsenik banyak digunakan pengusaha atau kontraktor untuk membangun ruang
bermain, geladak kapal, atau pagar rumah. Arsenik dapat diisap, ditelan, dan
diabsorbsi lewat kontak kulit. Arsenik dapat disimpan di otak, tulang, dan jaringan
tubuh, serta akan merusaknya secara serius. Gejalanya yang berlangsung lambat
dapat menyebabkan diabetes dan kanker, juga dapat menyebabkan stroke dan sakit
jantung. Dalam jangka lama dapat merusak liver, ginjal, dan susunan saraf pusat.
5. Aluminium (Al)
Keracunan aluminium adalah keadaan serius yang terjadi bila
mengabsorbsi sejumlah besar aluminium yang sering disimpan di dalam
otak. Pemaparan aluminium didapatkan dari konsumsi aluminium dari
produk antasid dan air minum (panic aluminium). Aluminium masuk ke
tubuh lewat sistem digestif, paru-paru, dan kulit sebelum masuk ke
jaringan tubuh.
Gejala
1. Gangguan dalam bidang komunikasi verbal dan nonverbal.
a. Terlambat bicara.
b. Meracau dengan bahasa yang tak dapat dimengerti orang
lain.
c. Bila kata-kata mulai diucapkan, ia tidak mengerti artinya.
d. Bicara tidak dipakai untuk komunikasi.
e. la banyak meniru atau membeo (echolalia).
f. Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada, dan
kata-kata tanpa mengerti artinya. Sebagian dari anak-anak ini
tetap tak dapat bicara sampai dewasa.
g. Bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan yang terdekat
dan mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya.
2. Gangguan dalam bidang
interaksi sosial.
a. Menolak atau menghindar untuk bertatap mata.
b. Tak mau menengok bila dipanggil.
c. Sering kali menolak untuk dipeluk.
d. Tak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan
orang lain, lebih asyik main sendiri.
e. Bila didekati untuk diajak main, ia malah menjauh.
3. Gangguan dalam bidang perilaku.
a. Perilaku yang berlebihan (excess) dan kekurangan
(deficient).
1) Contoh perilaku yang berlebihan adalah adanya
hiperaktivitas motorik, seperti tidak bisa diam, jalan mondar-
mandir tanpa tujuan yang jelas melompat lompat, berputar-
putar, memukul-mukul pintu atau meja, mengulang-ulang suatu
gerakan tertentu.
2) Contoh perilaku yang kekurangan adalah duduk diam
bengong dengan tatap mata yang kosong, melakukan
permainan yang sama atau monoton dan kurang variatif
secara berulang-ulang, sering duduk diam terpukau oleh
sesuatu misalnya bayangan dan benda yang berputar.
b. Kadang-kadang ada kelekatan pada benda tertentu, seperti
kartu, kertas, gambar, gelang karet, atau apa saja yang terus
dipeganganya dan dibawa ke mana saja.
c. Perilaku ritual (ritualistic).
4. Gangguan dalan bidang perasaan atau emosi.
a. Tidak dapat ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain, misalnya
melihat anak menangis, maka ia tidak merasa kasihan, tetapi merasa
terganggu dan anak yang menangis tersebut mungkin didatangi dan
dipukul.
b. Kadang tertawa sendiri, menangis, atau marah tanpa sebab yang nyata.
c. Sering mengamuk takterkendali (bisa menjadi agresif dan destruktif ).
5. Gangguan dalam persepsi sensori.
a. Mencium atau menggigit mainan atau benda apa saja.
b. Bila mendengar suara tertentu, maka ia langsung menutup telinga.
c. Tidak menyukai rabaan atau pelukan.
d. Merasa sangat tidak nyaman bila dipakaikan pakaian dari bahan yang
kasar.
PENATALAKSANAAN
MENYELURUH
Psikofarmaka : Haloperidol, lithium, Ritalin
Terapi perilaku : ABA(Applied Behavioral Analysis) :
perilaku yang diinginkan atau yang tidak diinginkan
bisa dikontrol atau dibentuk dengan system reward &
punishment
Terapi wicara
Terapi fisik
Terapi social
Terapi bermain
MASALAH KEPERAWATAN
YANG TIMBUL
1. Risiko mutilasi diri sendiri berhubungan dengan
gangguan neurologis.
2. Kerusakan interaksi sosial berhubungan dengan
gangguan neurologis.
3. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan
stimulasi sensori yang kurang, menarik diri.
4. Gangguan identitas diri berhubungan dengan
stimulasi sensori yang kurang.
Makanan yang Harus
Dihindari
1. Gluten, yaitu pada gandum, terigu, mie, spageti, makanan ringan, dan
lain-lain. Produk olahan (gluten), seperti kecap, roti, kue, dan
sebagainya.
2. Kasein, yaitu susu sapi, kambing, keju, es krim, mentega, yoghurt,
kue kemasan (cookies).
3. Makanan yang mengandung penyedap rasa.
4. Bahan pemanis dan pewarna buatan, seperti permen, saos tomat,
minuman kemasan (soft drink), dan lain-lain.
5. Makanan yang diawetkan, seperti bakso, pangsit.
6. Makanan cepat saji (fastfood).
7. Buah yang harus dihindari, yakni pisang, apel, anggur, jeruk, tomat.
8. Semua makan yang menjadi alergen.
9. Penurun panas yang ada, misalnya asetil salisilat, asetaminofen,
parasetamol.
Makanan yang Boleh
https://forms.gle/n8QxyhJZqm8HgG8d7
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfwijZ_hHva
YgpSTVpzT5PNbzlpptUKl9H2L9CiO0alj3UgXg/viewform?us
p=sf_link
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN ANDA ……….