KAJIAN TEORI
A. Anak Tunagrahita
1. Pengertian
tunagrahita yang masih digunakan sampai saat ini. Walaupun banyak istilah
laku penyesuaian.
9
terjadi dalam masa perkembangan. Dampaknya anak memiliki kesulitan
2. Klasifikasi
10
tunagrahita ringan berkisar 50-70.
b. Anak Tunagrahita Sedang
Mereka yang termasuk dalam kelompok tunagrahita sedang memiliki
kemampuan intelektual umum dan adaptasi perilaku di bawah
tunagrahita ringan. IQ anak tunagrahita sedang berkisar anatara 30-50,
sehingga tingkat kemajuan dan perkembangan yang dapat dicapai
bervariasi.
c. Anak Tunagrahita Berat dan Sangat Berat
Anak yang tergolong dalam kelompok ini pada umumnya hampir
tidak memiliki kemampuan untuk dilatih mengurus diri sendiri,
melakukan sosialisasi dan bekerja. IQ mereka kurang dari 30.
kebutuhan anak.
3. Karakteristik
a. Kecerdasan
Kapasitas belajarnya sangat terbatas terutama untuk hal-hal yang
abstrak. Mereka lebih banyak belajar dengan cara membeo (rote
learning) bukan dengan pengertian. Dari hari ke hari dibuatnya
kesalahan-kesalahan yang sama. Perkembangan mentalnya mencapai
puncak pada usia yang masih muda.
b. Sosial
Dalam pergaulan mereka tidak dapat mengurus, memelihara dan
memimpin diri.Waktu masih kanak-kanak mereka harus dibantu terus-
menerus; disuapi makanan, dipasangkan dan ditanggali pakaian,
disingkirkan dari bahaya, diawasi waktu bermain dengan anak lain,
tidak dapat bersaing dengan teman sebaya.Tanpa bimbingan dan
pengawasan mereka dapat terjerumus ke dalam tingkah laku yang
terlarang terutama mencuri, merusak dan pelanggaran sosial.Dilihat
dari sosial age (SA) mereka juga sangat kecil SQnya.(SQ adalah
singkatan dari kata “Social Quotient” seperti halnya IQ untuk
kecerdasan).
11
c. Fungsi-fungsi mental lain
Mereka mengalami kesukaran dalam memusatkan
perhatian.Jangkauan perhatiannya sangat sempit dan cepat beralih
sehingga kurang tangguh dalam menghadapi tugas. Pelupa dan
mengalami kesukaran mengungkapkan kembali suatu ingatan.
Kurang mampu membuat asosiasi-asosiasi dan sukar membuat
kreasi-kreasi baru.
d. Dorongan dan Emosi
Perkembangan dan dorongan emosi anak tunagrahita berbeda-beda
sesuai dengan tingkat ketunagrahitaan masing-masing. Kehidupan
emosinya lemah. Anak yang tidak terlalu berat ketunagrahitaannya
mempunyai kehidupan emosi yang hampir sama dengan anak
normal tetapi kurang kaya, kurang kuat dan kurang banyak
mempunyai keragaman. Mereka jarang sekali menghayati perasaan
bangga, tanggung jawab dan hak sosial.
e. Organisme
Baik struktur maupun fungsi organisme pada umumnya kurang dari
anak normal. Mereka baru dapat berjalan dan bicara pada usia yang
lebih tua dari anak normal. Sikap dang gerak lagaknya kurang
indah. Mereka kurang mampu membedakan persamaan dan
perbedaan. Pendengan dan penglihatannya banyak yang kurang
sempurna. Badannya relatif kecil seperti kurang segar,tenaganya
kurang, cepat letih, kurang mempunyai daya tahan dan banyak
meninggal di usia muda.
tidak bisa bergaul dengan teman sebaya, sukar membuat kreasi-kreasi yang
B. AnakTunagrahita Ringan
1. Pengertian
12
Amin (1995:22) sebagai berikut:
70.
2. Karakteristik
13
d. Sosial
Anak tunagrahita ringan cenderung menarik diri, acuh tak acuh,
mudah bingung. Mereka cenderung bergaul dengan anak normal
yang lebih muda dari usianya. Tidak jarang dari mereka mudah
dipengaruhi sebab mereka tidak dapat memikirkan akibat dari
tindakannya.Kemampuan bersosialisasi akan lebih berkembang
apabila mereka memperoleh lingkungan yang mendukung
keberadaan mereka. Maksudnya mereka tidak menjadi kelompok
minoritas atau yang berbeda dari anggota masyarakat lainnya
sehingga hak dan kewajiban mereka dikurangi atau dihilangkan
karena mereka dianggap tidak mampu,
e. Kepribadian
Ciri-ciri pribadi anak tunagrahita ringan antara lain: kurang percaya
diri, merasa rendah diri, mudah frustasi. Ciri-ciri ini berkaitan
dengan reaksi orang lain terhadap kondisi mereka karena orang lain
mereaksi berdasarkan pada ketrampilan penyesuaian diri dan pola
prilakunya. Sedangkan anak-anak tunagrahita tidak dapat
memenuhi harapan orang lain karena kecacatannya. Misalnya
dalam berbahasa timbul pengulangan, perilaku pasif, implusif,
regresif, kekanak-kanakan dan mudah stres.
f. Pekerjaan
Dalam kemampuan bekerja, anak tunagrahita ringan dapat
melakukan pekerjaan yang sifatnya semi skilled dan pekerjaan
yang sifatnya sederhana, bahkan sebagian besar dari mereka dapat
mandiri dalam melakukan pekerjaan sebagai orang dewasa asalkan
sesuai dengan kemampuannya.
tunagrahita ringan sama seperti anak normal lainnya akan tetapi motoriknya
sedikit lebih kaku. Anak tunagrahita ringan sulit berfikir abstrak dan
3. Permasalahan
14
a. Masalah penyesuaian diri
Anak tunagrahita ringan mengalami kesulitan dalam mengartikan
norma-norma lingkungan sehingga mereka tidak dapat melakukan
fungsinya sebagai anggota masyarakat. Akhirnya tidak jarang dari
mereka diisolasi dan dianggap hanya menjadi beban orang lain.
b. Masalah pemeliharaan diri
Anak tunagrahita ringan mengalami kesulitan dalam membina
dirinya. Misalanya dalam mengadakan orientasi, pemeliharaan dan
penggunaan fasilitas di lingkungan serta bagaimana kepantasan
penampilan.
c. Masalah kesulitan belajar
Kesulitan belajar umumnya tampak dalam bidang pelajaran yang
sifatnya abstrak. Sedangkan dalam pengajaran non akademik,
mereka tidak begitu mengalami kesulitan.
d. Masalah pekerjaan
Kenyataan menunjukkan banyaknya populasi penyandang
tunagrahita ringan pasca sekolah yang tidak memperoleh
kesempatan bekerja karena dinilai kemampuan kerja mereka sangat
rendah. Hal ini diperkirakan penyebabnya antara lain kurangnya
kesesuaian antara keterampilan yang dimiliki dan perilaku
vocasional (daya tahan, minat, kegembiraan, komunikasi,
penampilan, dan lain-lain) dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
Sementara itu, masyarakat menganggap bahwapenyandang
tunagrahita harus mampu berkompetisi dengan orang normal
karena melihat usia maupun keadaan fisiknya (keadaan fisik
penyandang tunagrahita ringan tidak berbeda dengan anak normal).
untuk orang lain dan sulit untuk membina diri. Anak tunagrahita sulit
4. Kebutuhan
15
a. Kebutuhan Fisik
Kebutuhan anak tunagrahita tidak berbeda dengan kebutuhan anak
normal. Kebutuhan ini menyangkut makan, minum, dan
perumahan. Mereka juga memerlukan perawatan kesehatan pada
umumnya dan perawatan badan pada khususnya, bahakan mereka
juga membutuhkan sarana untuk bergerak, bermain, berolah raga,
berkreasi dan hal-hal sejenisnya.
b. Kebutuhan Kejiwaan
Kebutuhan kejiwaan ini menyangkut akan penghargaan,
kebutuhan komunikasi, dan kebutuhan berkelompok.
1) Kebutuhan akan penghargaan
Anak tunagrahita pun ingin diperhatikan, ingin dipuji, ingin
dihargai, ingin disapa dengan baik, ingin diperlakukan dengan
elusan kemanjaan, dan sebagainya. Banyak orang tua
dirasakan “kurang hangat” oleh anak tunagrahita hanya karena
mereka hampir tidak pernah menyatakan penghargaan
terhadap kegiatan anak, atau terhadap sikap dan kelakuan
anak.
2) Kebutuhan akan komunikasi
Sebagai manusia anak tunagrahita juga ingin mengungkapkan
diri. Anak tunagrahita mempunyai perasaan, keinginan dan
mungkin pula mempunyai ide dan gagasan, ssungguhpun ide
atau gagasan itu kecil atau kurang berarti. Mereka juga banyak
menyimpan pertanyaan dan permasalahan. Mereka tidak dapat
menyembunyikan semua itu dalam dirinya, tetapi mereka
sukar untuk menyatakannya.
3) Kebutuhan bersosial (berkelompok)
Kebutuhan ini meliputi:
a) Diakui sebagai anggota keluarga
b) Mendapat pengakuan di depan teman-temannya
c) Mendapat kedudukan dalam kelompok
d) Mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain
e) Pengalaman rekreasi
f) Olahraga sederhana
atau berkelompok merupakan suatu hal yang penting bagi anak tunagrahita.
16
5. Pendidikan
a. Tujuan Pendidikan
b. Program Pendidikan
1) Isi Program
ekonominya.
17
Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan anak tunagrahita antara
lain didukung oleh keterampilan berkomunikasi, bersosialisasi,
keamanan dan kesehatan, tanggung jawab sebagai warga negara
dan pemeliharaan sumber-sumber di masyarakat, kompetisi
ekonomi dan prevokasional.
pada umumnya yang terdiri dari berbagai macam mata pelajaran. Namun,
18
arithmathic) selanjutnyadalam kurikulum berkembangmenjadi
mata pelajaran Bahasa Indonesia, Berhitung, Matematika, IPA, dan
IPS.
3) Kelompok sensorimotor
Sensorimotor merupakan fase dasar perkembangan manusia yang
menunjang perkembangan selanjutnya. Melatih sensorimotor atau
penginderaan merupakan suatu perkembangan yang memiliki arti
yang sangat penting dalam pendidikan. Meteri pelajaran sensorimotor
dapat diklasifikasikan, yaitu sensori penglihatan, sensori perabaan,
sensori pendengaran, sensori terhadap berat, sensori terhadap panas,
sensori penciuman, sensori rasa.
4) Kelompok keterampilan
Pelajaran keterampilan ini mulai dipakai pada tingkat sekolah dasar
(SD), bersatu dengankesenian.Padatingkat SLTP, pelajaran
keterampilan/kejuruan merupakanpelajaran yang berdiri sendiri.
Pada tingkat ini para siswa dipersiapkan untuk mengikuti kehidupan
dimasyarakat, atau melanjutkan ke tingkat lebih tinggi. Lingkupnya
meliputi: rekayasa, pertanian, dan kerumahtanggaan.
2) Struktur Program
Tabel 2.1
Struktur Kurukulum SMALB
KELAS DAN
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
PERMINGGU
X XI XII
KELOMPOK A (WAJIB)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
19
3 Bahasa Indonesia 3 3 3
4 Matematika 3 3 3
5 Ilmu Pengetahuan Sosial 2 2 2
6 Ilmu Pengetahuan Alam 2 2 2
7 Bahasa Inggris 2*) 2*) 2*)
KELOMPOK B (WAJIB)
8 Seni Budaya 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 3 3 3
KELOMPOK C (PILIHAN KEMANDIRIAN)
10 a) Tata Boga 10 11 11
b) Tata Busana
c) Tata Kecantikan
d) Pijat (Massage)
e) Tata Graha
f) Teknik Informatika dan Komputer
g) Teknik Penyiaran Radio
h) Perbengkelan Motor
i) Seni Musik
j) Seni Tari
k) Seni Lukis
l) Cetak Saring/Sablon
m) Suvenir
n) Seni Membatik
o) Desain Grafis
p) Fotografi
q) Elektronika Alat Rumah Tangga
r) Budidaya Perikanan
s) Budidaya Peternakan
t) Budidaya Tanaman
11 Pilihan Kemandirian 2 **) 10 11 11
KELOMPOK D (PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS)
12 Program Kebutuhan Khusus *** ***) ***)
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 42 44 44
Sumber: Permendikbud No. 21(2014:14-15)
Keterangan:
1) Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat.
*) Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Peserta Didik Berkebutuhan Khusus
Tunagrahita dan Autis dalam seminggu satu jam pelajaran. Satu jam pelajaran
ditambahkan pada Kelompok C Pilihan Kemandirian
2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan lokal.
3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah.
4) Kelompok C **) (berupa pilihan kemandirian. Peserta didik memilih dua Pilihan
Kemandirian:
a) Tata Boga
b) Tata Busana
c) Tata Kecantikan
d) Pijat (Massage)
e) Tata Graha
f) Teknik Informatika dan Komputer
20
g) Teknik Penyiaran Radio
h) Perbengkelan Motor
i) Seni Musik
j) Seni Tari
k) Seni Lukis
l) Cetak Saring/Sablon
m) Suvenir
n) Seni Membatik
o) Desain Grafis
p) Fotografi
q) Elektronika Alat Rumah Tangga
r) Budidaya Perikanan
s) Budidaya Peternakan
t) Budidaya Tanaman
Satuan pendidikan dapat mengembangkan Pilihan Kemandirian sesuai dengan
kondisi dan potensi masing-masing
5) Pada semester I Kelas XII SMALB perlu melaksanakan program magang
selama satu bulan.
6) Kelompok D (Program Kebutuhan Khusus)***) diberikan sesuai dengan
kebutuhan dan kekhususan siswa. Program Kebutuhan Khusus untuk:
a) tunanetra adalah Pengembangan Orientasi, Mobilitas, Sosial dan
Komunikasi;
b) tunarungu adalah Pengembangan Komunikasi, Persepsi Bunyi, dan Irama;
c) tunagrahita berupa adalah Pengembangan Diri;
d) tunadaksa adalah Pengembangan Diri dan Gerak; dan
e) autis adalah Pengembangan Komunikasi, Interaksi Sosial, dan Perilaku.
7) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
8) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
9) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
10) Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya terdiri atas empat aspek yaitu
seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Peserta didik mengikuti salah
satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat
diganti setiap semesternya.
11) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan dan usaha
kesehatan sekolah (UKS). Satuan pendidikan dapat mengembangkan kegiatan
ekstra kurikuler sesuai dengan kondisi dan potensi masing-masing
diri merupakan hal yang penting untuk merawat diri anak dan bersosialisasi
boga, tata busana, tata kecantikan, seni musik dan lain-lain. Anak diajarkan
21
untuk lebih mandiri dan dibekali keterampilan untuk bekal di masa yang akan
datang.
22
C. Pendidikan Keterampilan Bagi Anak Tunagrahita Ringan
1. Pengertian
bagi anak, karena dapat melatih konsentrasi dan kreatifitas anak. Bagi anak
misi.
pilihan yang tepat karena dapat mengajarkan anak untuk lebih mandiri
23
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah
yang bermanfaat karena dapat melatih kemampuan anak untuk bekal hidup di
2. Tujuan
agar anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki dan lebih mandiri. Hal ini
24
berdiri sendiri (mandiri) dan berguna bagi masnyarakat serta memiliki
3. Manfaat
dikemudian hari agar anak lebih mandiri sehingga tidak terlalu bergantung
4. Ruang lingkup
tekankan kepada minat dan bakat serta kemampuan anak. Seperti yang tertuang
a) Tata Boga
b) Tata Busana
c) Tata Kecantikan
d) Pijat (Massage)
e) Tata Graha
f) Teknik Informatika dan Komputer
g) Teknik Penyiaran Radio
h) Perbengkelan Motor
i) Seni Musik
j) Seni Tari
k) Seni Lukis
l) Cetak Saring/Sablon
m) Suvenir
n) Seni Membatik
o) Desain Grafis
p) Fotografi
q) Elektronika Alat Rumah Tangga
r) Budidaya Perikanan
s) Budidaya Peternakan
t) Budidaya Tanaman
25
Berdasarkan uraian diatas mengemukakan jenis keterampilan yang dapat
diberikan kepada anak yang bertujuan untuk melatih serta mengembangkan potensi
diutamakan
atau dikonsumsi yang terbuat dari kacang tanah yang diolah menjadi
.Kacang bawang yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu
2. Tujuan pembelajaran
potensi yang dimiliki oleh anak sesuai dengan minat sehingga anak
memiliki bekal di masa depan dan anak agar anak lebih mandiri.
26
3. Fungsi Pembelajaran
kreativitas agar anak dapat menikmati dan menghargai hasil karya sendiri.
4. Ruang Lingkup
kacang bawang hasil adaptasi dari buku karya Yuliawati (2005:53) yaitu:
a. Alat
1) Mengenal Alat
a) Menunjukkan Alat
b) Menyebutkan Alat
c) Membedakan Alat
27
(1) Membedakan wajan dengan panci
b. Bahan
1) Mengenal Bahan
a) Menunjukkan Bahan
b) Menyebutkan Bahan
c) Membedakan Bahan
28
(3) Membedakan garam dengan tepung
c. Proses
1) Mengupas kacang
berukuran besar
b) Mengupas 500 gram kacang tanah yang telah disangrai dengan cara:
berukuran besar
2) Memberi bumbu
29
berukuran besar yang berisi kacang
3) Merendam kacang
4) Menggoreng kacang
c) Menyalakan kompor
sedikit
d. Memelihara Alat
e. Memelihara Bahan
30
1) Membersihkan alat dengan baik
f. Memelihara Hasil
dengan cara:
31
E. Pelaksanaan Pembelajaran Membuat Kacang Bawang bagi Anak
Tunagrahita Ringan
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
yang berupa kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir, sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
32
2) Guru memperkenalkan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan
kesalahan.
b. Kegiatan inti
1) Menyiapkan bahan
digunakan seperti kacang tanah, garam, minyak, air dan bawang putih.
2) Menyiapkan alat
Guru dan anak menyiapkan alat yang akan digunahakn seperti wajan,
3) Cara pembuatan
bawang putih yang sudah di haluskan, garam dan air. Guru dan anak
c. Kegiatan akhir
33
Dalam kegiatan akhir guru menyimpulkan materi yang telah
kacang bawang.
3. Tindak Lanjut
a. Melaksanakan asesmen
1) Pengertian asesmen
34
pengertian asesmen menurut Rosenberg (1982) dalam Soendari dan
dan kesulitan yang di hadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk
adalah suatu proses pengumpulan data atau informasi tentang anak yang
2) Tujuan Asesmen
luas dan lebih mendalam sehingga dapat memperoleh gambaran tentang anak
3) Instrumen Asesmen
Tabel 2.2
KEMAMPUAN
NO ASPEK SUB ASPEK URAIAN
DAPAT TIDAK
DAPAT
35
1 1.1 Mengenal 1.1.1 Menunjukkan 1.1.1.1 Menunjukkan
bahan bahan kacang tanah
1.1.1.2 Menunjukkan vetsin
1.1.1.3 Menunjukkan garam
1.1.1.4 Menunjukkan
bawang putih
1.1.1.5 Menunjukkan air
1.1.1.6 Menunjukkan
minyak goreng
36
1.2.1.3Menunjukkan sendok
kayu
1.2.1.4Menunjukkan alat
press plastik
1.2.1.5 Menunjukkan plastik
1.2.2.1Menyebutkan wajan
1.2.2 Menyebutkan 1.2.2.2Menyebutkan
alat
mangkuk
1.2.2.3Menyebutkan sendok
kayu
1.2.2.4Menyebutkan alat
press plastik
1.2.2.5 Menyebutkan plastik
1.2.3.1Membedakan wajan
1.2.3Membedakan dengan panci
alat 1.2.3.2Membedakan
mangkuk dengan
piring
1.2.3.3Membedakan sendok
kayu dengan sendok
alumunium
1.2.3.4Membedakan alat
press plastik dengan
staples
1.2.3.5 Menbedakan plastik
dengan kertas
37
kacang tanah
yang telah di
timbang ke
dalam mangkuk
1.3.1.1.2 Menyiapkan
vetsin dengan
cara :
1.3.1.1.2.1 Mengambil
vetsin di atas
meja
1.3.1.1.2.2 Mengambil ½
sendok teh vetsin
1.3.1.1.2.3 Menyimpan
vetsin ke dalam
mangkuk
1.3.1.1.3 Menyiapkan
garam dengan
cara:
1.3.1.1.3.1 Mengambil
garam di atas
meja
1.3.1.1.3.2 Mengambil 1½
sendok teh
garam
1.3.1.1.3.3 Menyimpan
garam ke dalam
mangkuk
1.3.1.1.4 Menyiapkan
bawang putih
dengan cara:
1.3.1.1.4.1 Mengambil
bawang putih di
atas meja
1.3.1.1.4.2 Mengambil 4
siung bawang
putih
1.3.1.1.4.3 Menyimpan
bawang ke dalam
mangkuk
1.3.1.1.5 Menyiapkan air
dnegan cara:
1.3.1.1.5.1 Mengambil air
matang dari
galon air
1.3.1.1.5.2 Menungkan air
ke dalam gelas
sebanyak 100 cc
1.3.1.1.5.3 Menyimpan air
38
ke dalam gelas
1.3.1.1.6 Menyiapkan
minyak goreng
dengan cara:
1.3.1.1.6.1 Mengambil
minyak goreng
di atas meja
1.3.1.1.6.2 Menuangkan
minyak goreng
sebanyak ½ Liter
kedalam wajan
1.3.1.1.6.3 Menyimpan
minyak goreng
ke dalam
mangkuk
1.3.2.1Menyiapkan alat
1.3.2 Menyiapkan alat
untuk membuat
kacang bawang
1.3.2.1.1 Menyiapkan
wajan dengan
cara:
1.3.2.1.1.1 Mengambil
wajan di bawah
meja
1.3.2.1.1.2 Memilih wajan
yang berukuran
sedang
1.3.2.1.1.3 Menyimpan
wajan yang telah
dipilih
1.3.2.1.2 Menyiapkan
Mangkuk
dengan cara:
1.3.2.1.2.1 Mengambil
mangkuk di atas
meja
1.3.2.1.2.2 Memilih
mangkuk yang
berukuran besar
1.3.2.1.2.3 Menyimpan
mangkuk yang
telah dipilih
1.3.2.1.3 Menyiapkan
Sendok kayu
dengan cara:
1.3.2.1.3.1 Mengambil
39
sendok kayu di
atas meja
1.3.2.1.3.2 Memilih sendok
kayu berukuran
sedang
1.3.2.1.3.3 Menyimpan
sendok kayu
yang telah dipilih
1.3.3 Cara membuat
1.3.3.1 Mengupas kacang
kacang bawang
1.3.3.1.1 Menyangrai 500
gram kacang
tanah dengan
cara:
1.3.3.1.1.1 Mengambil
kacang tanah
1.3.3.1.1.2 Memasukkan
kacang tanah ke
dalam wajan
1.3.3.1.1.3 Menaruh wajan
di atas kompor
1.3.3.1.1.4 Menyalakan
kompor dengan
api sedang
1.3.3.1.1.5 Mengaduk
kacang hingga
matang
1.3.3.1.1.6 Menyimpan
kacang yang
sudah matang ke
dalam
mangkukyang
berukuran besar
40
1.3.3.1.2.2 Mengambil satu
per satu kacang
1.3.3.1.2.3 Mengupas
kacang dengan
menggunakan
tangan
1.3.3.1.2.4 Menyimpan
kacang yang
telah di kupas ke
dalam mangkuk
yang berukuran
besar
41
menggunakan
sendok kayu
1.3.3.3 Merendam kacang
1.3.3.3.1 Merendam
kacang yang
telah diberi
bumbu selama
1½ jam
1.3.3.4 Menggoreng kacang
1.3.3.4.1 Menaruh wajan
dia tas kompor
1.3.3.4.2 Menuangkan ½
Liter minyak
goreng ke dalam
wajan
1.3.3.4.3 Menyalakan
kompor
1.3.3.4.4 Menunggu
minyak goreng
panas ± 3 menit
1.3.3.4.5 Memasukkan
kacang yang
telah direndam
ke dalam wajan
sedikit demi
sedikit
1.3.3.4.6 Menggoreng
kacang hingga
berubah warna
menjadi
kecoklatan
1.3.3.4.7 Mengangkat
kacang yang
sudah matang
1.3.3.4.8 Mendinginkan
kacang dengan
cara:
1.3.3.4.8.1 Mengangkat
kacang yang
telah matang
1.3.3.4.8.2 Menyimpan
kacang ke dalam
42
mangkuk
1.4.1Membersihkan 3)
bahan M
1.4 Memeli-
hara
bahan 1.4.2Merapihkan
1.4.2.1 Merapihkan bahan
bahan
dengan rapi
1.4.3Menyimpan
bahan
1.4.3.1 Menyimpan bahan
pada tempatnya
1.5.1 Membersihkan
1.5 Memeli- alat
4)
hara alat M
1.5.2 Merapihkan
alat
1.5.2.1 Merapihkan alat
dengan rapi
1.5.3 Menyimpan
alat
1.5.3.1 Menyimpan alat
pada tempatnya
1.6.1 Merapihkan
1.6 Memeli- hasil
hara hasil
a) Membungkus
kacang bawang
kedalam plastik
dengan ukuran 3,5 X
22 cm dengan cara:
(1) Mengambil
plastik di atas
meja
(2) Memilih ukuran
yang sesuai
(3) Menyimpan
plastik yang
telah dipilih
b) Memasukkan kacang
43
bawang ke dalam
plastik dengan cara:
(1) Mengambil
mangkuk berisi
kacang bawang
di atas meja
(2) Memasukkan
kacang ke dalam
plastik sebanyak
5 sendok teh
(3) Menyimpan
plastik yang
berisi kacang di
1.6.2 Mengemas
atas meja
hasil
1.6.2.1 Memberi label
1.6.2.2 Menutup plastik
dengan cara:
1.6.2.2.1 Mengambil plastik
yang berisi kacang
di atas meja
1.6.2.2.2 Menaruh ujung
lastik di atas alat
press plastik
1.6.2.2.3 Menyimpan plastik
kacang bawang
yang telah rapat di
1.6.3 Menginformas atas meja
ikan hasil
4) Pelaksanaan Asesmen
44
a) Guru melakukan asesmen berdasarkan instrumen asesmen yang telah
disusun.
b) Gunakan teknik pelaksanaan asesmen (misal dengan teknik observasi,
analisis pola kesalahan anak melalui wawancara diagnistik atau
melacak jawaban).
c) Ciptakan terlebih dahulu suasana kondusif, sehingga anak benar-benar
siap dan tampak tenang.
d) Berikan LKS pada setiap anak sesuai jenjang tingkatannya.
e) Anak diminta untuk mengisi kolom identitas terlebih dahulu pada
sudut kanan LKS (jika memungkinkan).
f) Anak diminta menyelesaikan semua soal (termasuk cara mengerjakan
soal-soal tersebut) untuk dikerjakan pada LKS yang sama.
g) Anak diminta untuk menyelesaikan soal, amati bagaimana anak
menyelesaikan soal tersebut, dan jika ternyata cara yang dilakukannya
itu salah, asesor dapat menanyakannya “mengapa anak
mengerjakannya seperti itu”, kemudian catat pula bagaimana strategi
pemecahan yang dilakukannya.
h) Jika hasil yang diselesaikannya salah, anak diminta untuk
menyelesaikan soal tersebut sekali lagi, tetapi dalam tahapan semi
konkret yang diawali dengan penjelasan asesor, amati apakah anak
mampu menyelesaikannya dengan baik.
i) Jika cara penyelesaian poin diatas masih salah, lakukan sekali lagi
pada tahapan konkret, lakukan cara seperti itu pada setiap soal yang
diberikan.
j) Catatlah dan deskripsikan cara kerja anak dalam menyelesaikan
masalah, dalam tahap belajar mana anak dapat menyelesaikan soal
tersebut, catat pula bentuk kesalahan serta strategi bentuk pemecahan
dalam menyelesaikan setiap soal-soalnya.
a) Tahap Persiapan
anak.
b) Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini guru menjelaskan tentang alat dan bahan yang akan
45
(1) Mengenal alat
piring, sendok kayu dan sendok alumunium, alat press plastik dan
dengan gula, bawng putih degan bawang merah, air dengan susu dan
plastik dan alat press plastik. Anak menyiapkan bahan seperti: kacang
sendok kayu, plastik dan alat press plastik. Anak menyiapkan bahan
46
kemudian kacang di rendam dengan bumbu seperti bawang putih yang
sudah di haluskan, garam dan air. Guru dan anak menggoreng kacang
yang sudah matang kedalam mangkuk. Setelah dingin guru dan anak
digunakan seperti: wajan, mangkuk, sendok kayu, plastik dan alat press
plastik
sudah jadi.
5) Analisis Hasil
a) Aspek yang telah dilakukan seperti anak mampu mengenal alat dan
a) Kesimpulan
47
Kemampuan anak yang peneliti dapat dilapangan adalah anak mampu
b) Rekomendasi
tetapi alangkah baiknya hasil yang sudah jadi lebih dikembangkan lagi
1) Pengertian
tugas.”
48
Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan analisis tugas
dibuat menjadi bagian-bagian kecil agar tugas mudah dipelajari karena anak
2) Tujuan
Tujuan analisis tugas yaitu menerangkan tugas yang harus dipelajari oleh
3) Jenis-jenis
meta pelajaran dan tugas yang akan diajarkan. Adapun jenis analisis tugas
“ada 3 analisa tugas yaiu: analisis tugas pecahan, analisis tugas aliran, dan
Berikut adalah contoh format analisi tugas yang diadaptasi dari Astati
Tabel 2.3
Bentuk Analisis Tugas Keterampilan Membuat Kacang Bawang
Nama Anak : …………………………….
Dapat Dengan
Komponen Uraian Dapat Tidak Bantuan
Dapat Fisik Verbal
1. Persiapan 1.1 Menyebutkan salah satu
alat untuk membuat
kacang bawang
1.2 Menyebutkan salah satu
bahan membuat kacang
bawang
2. Pelaksanaan 2.1 Mengenal alat
keterampilan 2.2 Mengenal bahan
membuat 2.3 Praktek cara membuat
kacang kacang bawang
bawang. 2.3.1 Menyiapkan wajan
49
2.3.2 Menyiapkan
mangkuk
2.3.3 Menyiapkan sendok
kayu
2.3.4 Menyiapkan alat
press plastik
2.3.5 Menyiapkanplastik
2.3.6 Menyiapkan kacang
tanah
2.3.7 Menyiapkan vetsin
2.3.8 Menyiapkan garam
2.3.9 Menyiapkan bawang
putih
2.3.10 Menyiapkanair
2.3.11 Menyiapkan
minyak goreng
2.3.12 Menyangrai kacang
2.3.13 Mengupas kacang
2.3.14 Merendam kacang
2.3.15 Menggoreng
kacang
2.4 Memelihara Alat
2.5 Memelihara bahan
2.6 Memelihara hasil
5) Penilaian
a) Kriteria
a. Merumuskan tujuan
serta melatih konsentrasi dan motorik anak. Selain itu bertujuan untuk
50
meningkatkan kreaticitas anak agar tidak bergantung kepada orang lain
atau masyarakat.
b. Merumuskan Materi
c. MerumuskanMetode
d. Merumuskan Media
e. Merumuskan Evaluasi
f. Cara Melaksanakan
1) Kegiatan awal
51
c) Guru menjelaskan cara menggunakan alat agar tidak terjadi kesalahan.
2) Kegiatan inti
a) Menyiapkan bahan
digunakan seperti kacang tanah, garam, minyak, air dan bawang putih.
b) Menyiapkan alat
c) Cara pembuatan
bawang putih yang sudah di haluskan, garam dan air. Guru dan anak
g. Tindak Lanjut
1) Pengulangan
52
dan melakukan praktik kembali pada waktu yang lain dengan harapan
2) Pengayaan
3) Pengembangan
53