Tunalaras adalah istilah yang merujuk pada anak berkebutuhan khusus dengan ganguan emosi dan penyimpangan tingkah laku. Biasanya, mereka cenderung mempunyai tingkah laku berlainan dan tidak memiliki sikap dewasa. Terkadang anak tunalaras tidak mempunyai toleransi kepada orang lain, mudah melakukan pelanggaran norma-norma sosial, dan sering menimbulkan kesulitan bagi dirinya sendiri atau orang lain.
2. Jelaskan Klasifikasi Tunalaras !
William M. Dalam buku Pendidikan Inklusi untuk ABK (2022) mengatakan bahwa anak tunalaras dapat diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut: The semi-socialize child: Anak yang dapat berhubungan sosial tetapi terbatas pada keluarga atau kelompoknya saja Children arrested at a primitive level of socialization: Anak yang perkembangan sosialnya berhenti pada level yang rendah dan kurang sikap sosial serta terlantar dari pendidikan. Children with minimum socialization capacity: Anak yang tidak memiliki kemampuan untuk belajar sikap sosial. Neurotic behavior: Anak yang dapat berhubungan sosial tetapi tidak mampu menyelesaikan masalah sendiri. Children with psychotic processes: Anak yang memerlukan penanganan khusus
Di samping itu, kelompok ahli lain mengklasifikasikan tunalaras berdasarkan dimensi
tingkah laku mereka yakni sebagai berikut: Anak yang mengalami gangguan perilaku. Anak yang mengalami kecemasan dan menyendiri. Anak yang kurang dewasa. Anak yang agresif bersosialisasi. Karakteristik akademik, hasil belajar di bawah rata-rata, tidak naik kelas, sering membolos, sering melakukan pelanggaran, baik di sekolah maupun di masyarakat. Karakteristik hambatan sosial, emosional, dan fisik. 3. Tuliskan Klasifikasi Tunalaras ! Karakteristik anak tunalaras menurut Rusli Ibrahim (2005: 49-50), sebagai berikut: a) Intelegensia dan Prestasi Akademis Anak tunalaras rata-rata memiliki kecerdasan (IQ) yang setelah diuji menghasilkan sebaran normal 90, dan sedikit yang memiliki nilai di atas sebaran nilai anak-anak normal dan kemungkinan besar memiliki nilai IQ keterbelakangan mental serta ada juga yang memiliki kecerdasan sangat tinggi dalam nilai tes kecerdasan. Anak tunalaras biasanya tidak mencapai taraf yang diharapkan pada usia mentalnya dan jarang ditemukan yang berprestasi akademisnya meningkat, dan rendahnya prestasi mereka pada pelajaran membaca dan matematika sangat menonjol. b) Persepsi dan Keterampilan Motorik Anak tunalaras sulit melakukan aktivitas yang kompleks, merasa enggan dalam aktivitas, malas dan merasa tidak mampu dalam melakukan aktivitas jasmani. Keterampilan motorik sangat menunjang bagi pertumbuhan dan perkembangan individu di samping keuntungan lain, seperti perkembangan sosial, kemampuan berpikir dan kesadaran 20 persepsi. Oleh karena itu, di sinilah penting letaknya pembelajaran pendidikan jasmani seperti permainan sepak bola bagi anak tunalaras.
Intelijen: Pengantar psikologi kecerdasan: apa itu kecerdasan, bagaimana cara kerjanya, bagaimana kecerdasan berkembang, dan bagaimana kecerdasan dapat memengaruhi kehidupan kita