Anda di halaman 1dari 25

Gangguan Di masa Kanak-Kanak

Klasifikasi Gangguan Di Masa Kanak-kanak

 Dikelompokkan dalam dua kelompok


1. Eksternalisasi : perilaku yg lebih diarahkan ke luar diri, seperti agresivitas,
ketidakpatuhan, overaktivitas dan impulsivitas, dan termasuk berbagai kategori
DSM-IV-TR (ADHD, GTL, GSM,)
2. Internalisasi : pengalaman dan perilaku yg lebih terfokus ke dalam diri seperti
depresi, menarik diri dri pergaulan sosial, dan kecemasan.
Gangguan Pemusatan Perhatian/Hiperaktivitas
“Attention Deficit Hiperactive Disorder (ADHD)”

 Mengalami kesulitan mengendalikan aktivitas mereka dlm berbagai situasi yg


menghendaki mereka duduk tenang, tidak bias berhenti bergerak atau berbicara
 Mereka terdisorganisasi, eratik, tdk berperasaan, keras kpla, bossy
 Aktivitas dan gerakan tidak teratur dan tdk trarah
 Membuat pakaian dan sepau cpt rusak, merusak mainan, menghabiskan tenaga
ortu dan guru.
 Agresif, mengganggu bgi orang lain.
3 Subkategori ADHD, DSM-IV

1. Tipe predominan inatentif : rendahnya konsentrasi


2. Tipe Predominan hiperaktif-impulsive : masalah utama diakibatkan oleh
perilaku hiperkatif-impulsive
3. Tipe kombinasi : mengalami kedua rangkaian diatas.
Faktor Penyebab ADHD

1. Teori Biologis
 Faktor genetik
 Frontal lobe anak ADHD kurang responsive terhadap stimulasi dan aliran darah
serebral berkurang
 Beberapa bagian otak (frontal lobe, nucleus kaudrat, globus pallidus) lebih kecil
dari ukuran normal.
 Faktor perinatal dan prenatal : berat lahir rendah, zat yg dikonsumsi ibu
 Racun lingkungan :
 Zat2 aditif pd makanan, nikotin (merokok mempengaruhi system dopaminnergik
pd janin)
Teori Psikologis ADHD

 Teori diathesis-stress
 Pola asuh ortu yg otoriter (anak tak mampu menghadapi tuntutan ortu untuk
patuh)
 Ortu semakin negative dan tidak suka (medan perang)
Penanganan ADHD

 Pemberian obat stimulant (metilfenidat, Ritalin, amfetamin, Adderall, pamolin


cylert)) dpt mengurangi hiperaktivitas dan meningkatkan kepatuhan pada anak
ADHD
 Efek sam[ing obat : nafsu mkn hilang, masalah tidur.
 Penangan psikologis
 Diberi penguat untuk berprilaku sesuai harapan
 Fokus program operan: meningkatkan karya akademik, menyelesaikan tugas2
rumah, belajar keterampilan social spesifik,)
 Pelatihan para guru untuk anak adhd dg teknik operan dikelas; beri laporan
harian ke ortu dan ortu memberi hadiah or konsekuensi d rumah)
Gangguan Tingkah Laku (GTL)

 Dalam DSM-IV-TR didefinisikan bahwa gangguan tingkah laku atau conduct disorder
adalah pola perilaku yang tetap yang melanggar hak-hak dasar orang lain dan norma susila.
 sering melakukan bully, ancaman, mengintimidasi orang lain,
 sering memulai petengkaran fisik,
 menggunakan senjata yang dapat menyebabkan bahaya fisik terhadap orang lain (misalnya
tongkat, botol pecah, pisau, pistol),
 melakukan kekejamna fisik terhadap orang lain,
 melakukan kekejaman fisik terhadap hewan,
 mencuri sambil mengkonfrontasi korban (misalnya pencopetan, perampokan bersenjata),
 me-maksa seseorang untuk melakukan aktivitas seksual, atau destruction of property
(mela-kukan pengrusakan barang),
 Deceitfulness or theft (melakukan penipuan atau pencurian), misalnya: masuk
secara paksa ke dalam rumah, bnagunan atau mobil, sering berbohong untuk
memperoleh barang atau jasa atau untuk menghindari kewajiban (misalnya
mengutil namun tanpa merusak),
 melakukan pelanggaran aturan yang serius
Faktor penyebab GTL

1. Fakto2 Biologis (genetic dan lingkungan)


 GTL di usia dini memiliki skor IQ lbih rendah
2. Faktor2 Psikologis
 Kurang memiliki kesadaran moral
 Kurang rasa penyesalan atas kesalahan perilaku mereka
 Modelling ortu yg berprilaku agresif
3. Teori kognitif mengenai agresi dari Dodge
4. Faktor sosioloigs
 Kelas social dan kehidupan kota besar berhubungan dg insiden kenakalan
Penanganan GTL

1. Intervensi Keluarga
 PMP, Ortu diajarkan untuk menggunakan teknik seperti penguatan positif bila
anak menunjukkan perilaku positif, dan pemberian jeda serta hilangnya perlakuan
istimewa bila ia berprilaku agresif atau antisosial.
Memantau anak dengan ketat dan menggunakan pujian dan konsekuenis yg sesuai
dg umur anak.
 PMS, mencakup teknik2 perilaku kognitif, system keluarga, dan manajemen
kasus, terletak pada penekanan kekuatan individu dan keluarga. (intervensi focus
masa kini, berorientasi pd tindakan)
 Pendekatan Kognitif, mengajarkan anak untuk mengendalikan kemarahan,
mengendalikan diri dlm berbagai situasi yg memancing kemarahan)
Perbedaan

ADHD GTL
 Tidak mengerjakan tugas disekolah  Bertingkah laku di sekolah dan di
 manapun dan kemungkinan jauh
Kognitif lemah dan rendahnya
lbih agresif
prestasi
 Memiliki ortu yg anti social
 Kurang konsentrasi
 Dalam keluarga penuh kekerasan,
status ekonomi rendah, jauh lebih
beresiko melakukan kenakalan dan
penyaqlahgunaan zat dimasa remaja.
Disabilitas Belajar

 Merujuk pd kondisi tidak memadainya perkembangan dlm suatu bidang


akademik tertentu, bahasa, berbicara, atau keterampilan motoric yg tdk
disebabkan oleh reterdasi mental, autism, gangguan fisik yg dpt terlihat,
kurangnya kesempatan pendidikan.
 3 Gg Dalam DSM IV : Gg. Perkembangan belajar, Gg Komunikasi, Gg
keterampilan Motorik
Gg. Perkembangan belajar

 Gg membaca : Disleksia, kesulitan bsr mengenal kata, memahami bacaan, menulis ejaan. Bila
membaca dengan keras mereka melewatkan, menambah atau menyimpangkan ucapankalimat
hingga ketingkat yg tidak umum pada usia mereka.
 Tidak memiliki perfoma yg baik dalam tugas visual yg membutuhkan pemrosesan cepat.
 Gg menulis ekspresif : hendaya dlm kemampuan untuk menyusun kata tertulis(termasuk
kesalahan ejaan, kesalahan tata bahasa, tanda baca, tulisan tgn sangat buruk). Menghambat
prestasi akademik, kehiduoan sehari2.
 Gg berhitung : mengalami kesulitan dalam mengingat fakta2 scr cepat dan akurat, menghitung
objek dg bnr dan cepat, atau mengurutkan angka2 dlm kolom2.
 Kelemahan memori mengenai angka2 (belahan kiri otak)
 Penggunaan strategi yg tdk sesuai dg tahap perkembangan
 Menyangkut hendaya keterampilan visuospasial yg mengakibatkan kesalahan dlm mengurutkan
angka2 dlm kelompok atau melakukan kesalan penempatan angka
Gg. Komunikasi

 Gangguan berbahasa ekspresif: mengalami kesulitan mengekspresikan dirinya


dalam berbicara sangat ingin berkomunikasi. Contohnya : nda bias bilang mobil
yang melintas, umur 4 th hanya mampu berbicara dg kalimat pendek. Kata yg
sudah dikuasa terlupa dg kata baru.
 Gangguan Fonetik. Perbendaharaan kata yg banyak namun pengucapannya tidak
jelas.
 Gagap : menghambat fungsi akademik, social dan pekerjaan serta aktualisasi
potensi orang2 yg pd dasarnya memiliki kemampuan. Jadi lebih buruk jika
cemas/gugup
Reterdasi Mental

DSM IV
 Fungsi intelektual secara signifikan berada di bawah rata-rata, IQ kurang dari 70; 
 Kurangnya fungsi sosial adaptif dalam minimal dua bidang berikut: Komunikasi,
mengurus diri sendiri, kehidupan keluarga, keterampilan interpersonal,
penggunaan sumber daya komunitas, kemampuan untuk mengambil keputusan
sendiri, keterampilan akademik fungsional, rekreasi, pekerjaan, kesehatan dan
keamanan
 Terjadi sebelum usia 18 tahun.
Klasifikasi RM

 RM Ringan: IQ 50-55 hingga 70.


 Usia remaja akhir bisanya mereka dpt mempelajari keterampilan akademik yg kurang lebih
sama dgn level kelas 6 sd
 RM Sedang: IQ 35-40 hingga 50-55
 Kerusakan otak dan berbagai patologi lain sering terjadi
 Memiliki kelemahan fisik dan disfungsi neurologis yang menghambat keterampilan motorik
yang normal
 RM Berat: IQ 20-25 hingga 35-40
 Umumnya mereka memiliki abnormalitas fisik sejak lahir dan keterbatasan dalam pengendalian sensori
motor
 Hanya dapat berkomunikasi secara singkat di level yang sangat konkret.
 Mereka hanya dapat melakukan sedikit aktifitas secara mandiri dan sering kali terlihat lesu karena kerusakan
otak
 mereka relatif pasif dan kondisi kehidupan mereka hanya memberikan sedikit stimulasi.
 Mereka mampu melakukan pekerjaan yang sangat sederhana dengan supervisi terus-menerus.
 RM Sangat Berat: IQ dibawah 20-25
 membutuhkan supervisi total dan sering kali harus diasuh sepanjang hidup mereka.
 Sebagian besar mengalami abnormalitas fisik yang berat serta kerusakan neurologis dan tidak dapat berjalan
sendiri kemanapun.
 Tingkat kematian di masa anak-anak pada orang yang mengalami retardasi mental sangat berat sangat tinggi.
Penyebab RM

 Biologis:
 Prenatal : Malnutrition, terinfeks penyakit ketika dalam kandungan, atau
penggunaan obat-obatan serta komunikasi alkohol pada wanita hamil.
 Prinatal : Kesulitan dalam proses kelahiran,kekurangan oksigen selama proses
persalinan.
 Posnatal : Infeksi atau mengalami cedera kepala.
 Abnormalitas kromosom: 47 kromosom bukan 46, ketika terjadi kematangan telur
dua kromosom pd pasangan kromosom 21, kromosom terkecil gagal membelah
diri.
 Penyakit gen resesif (pada fenilketonuria/PKU)
Pencegahan dan Penanganan RM

 Penanganan residensial: memberikan layanan pendidikan dan layanan masyarakat


 Intervensi Behavioral Berbasis Pengkondisian Operan: diajarkan keterampilan
selangkah demi selangkah dab berurutan
 Intervensi kognitif: latihan instruksional diri untuk upaya penyelesaian masalah
melalaui kata2 yg diucapkan
Gangguan Autistik
 DSM IV
• Enam atau lebih dari criteria pada A, B, dan C di bawah ini, dengan minimal dua kriteria dari A dan masing-masing satu dari B
dan C.
A. Hendaya dalam interaksi sosial yang terwujud dalam minimal dua dari kriteria berikut:
• Hendaya yang tampak jelas dalam penggunaan perilaku nonverbal seperi kontak mata, ekspresi wajah dan bahasa tubuh.
• Kelemahan dalam perkembangan hubungan dengan anak-anak sebaya sesuai dengan tahap perkembangan.
• Kurang melakukan hal-hal atau aktivitas bersama orang lain secara spontan.
• Kurangnya ketimbalbalikan sosial atau emosional.
B. Hendaya dalam komunikasi seperti terwujud dalam minimal satu dari kriteria berikut
• Keterlambatan atau sangat kurangnya bahasa bicara tanpa upaya untuk menggantinya dengan gerakan nonverbal.
• Pada mereka yang cukup mampu berbicara, hal yang tampak jelas dalam kemampuan untuk mengawali atau mempertahankan
percakapan dengan orang lain.
• Bahasa yang diulang-ulang atau idiosinkratik.
• Kurang bermain sesuai dengan tahap perkembangannya.
C. Perialku atau minat yang diulang-ulang atau stereotip, terwujud dalam minimal satu dari kriteria berikut ini:
• Preokupasi yang tidak normal terhadap objek atau aktivitas tertentu.
• Keterikatan yang kaku pada ritual tertentu
• Tingkah laku stereotip.
• Preokupasi yang tidak normal pada bagian tertentu dari suatu objek
 Keterlambatan  atau keberfungsian abnormal dalam minimal satu dari bidang
berikut, berawal sebelum usia 3 tahun: interkasi sosial, bahasa untuk
berkomunikasi dengan orang lain atau permainan imajinatif.
 Gangguan yang tidak dapat dijelaskan sebagai gangguan Rett atau gangguan
disintegratif di masa kanak-kanak.
 Autisme dan RM: sebagian besar anak autis mengalami RM
 Gangguan Sosial dan Emosional:
 Kekurangan komunikasi
a) Ekolalia tertunda
b) Pembalikan kata ganti
c) Neologisme
d) Sangat kaku
 Tindakan Repetitif dan Ritualistik
Penyebab

 Faktor Genetik
 Faktor Neurologi: pola gelombang otak abnormal, abnormalitas pada sereblum
otak
Penanganan Gg Autistik

 Memasangkan penguatan social, seperti pujian, dengan penguat primer, seperti


makanan yg sangat diinginkan
• Mengajar berbicara, mengubah bicara ekolalik, bermain dg anak lain, membantu
menjadi lbi responsive kpd orang dewasa
 Penanganan psikodinamika: atmosfer yg hangat dan penuh kasih saying harus
diciptakan untuk mendorong si anak memasuki dunia; penerimaan positif tanpa
sarat diperlukan
 Penanganan dg obat2an bagi anak2 dg autism: Heloperidol (nama dagang
Haldol), obat antispikotik

Anda mungkin juga menyukai