Kelompok 2
Anggota Kelompok:
Seorang anak laki-laki kelas satu Sekolah Dasar di rujuk oleh pihak
sekolahnya untuk diperiksakan ke psikolog. Usianya lnima tahun lebih
atau hampir enam tahun. Menurut gurunya perilakunya sangat agresif
terhadap teman-temannya. Ternyata di rumahnya pun, ia sering
marah-marah. Ia juga terlihat memiliki perkembangan yang tidak sesuai
dengan usianya (perkembangannya dibawah usianya). Sekolah juga
melihat bahwa kemampuan berbicara dan sosialnya sangat terbatas.
ANALISIS KASUS 1
gangguan : Intellectual Disability
Simptom :
Agresif
Perkembangan tidak sesuai dengan usianya (perkembangannya di bawah
usianya)
Kemampuan berbicara dan sosialnya terbatas
Masalah perilaku Nick dengan anak-anak lain seperti : memukul,
menggigit, melempar benda, menuntut perhatian)
Nick berperilaku seperti anak yang jauh lebih muda misalnya, dengan
berteriak atau mendorong ketika dia tidak bisa segera mendapatkan
apa yang diinginkannya.
IQ score 64 Skor (dari tes WISC-IV)
Skor kemampuan adaptifnya adalah 68
ANALISIS KASUS 1
dari simptom yang ditunjukkan Nick disimpulkan bahwa dia memiliki
gangguan intellectual disability.
Penjelasan Etiologi
Kelainan genetik atau kromosom
Penyakit gen resesif - fenilketonuria (PKU)
Penyakit menular - rubella, cytomegalovirus, toksoplasmosis,
herpes simpleks, dan HIV
Bahaya lingkungan - Merkuri dan timbal
ANALISIS KASUS 1
Behavioral Treatment: Masalah perilaku paling terlihat di awal masalah
Intervensi kasus 1 ini. Tujuan treatment ini diantaranya sebagai sarana untuk
mengontrol atau mengarahkan kembali perilaku negatif, seperti agresi atau
melukai diri sendiri. Upaya ini, ditambah dengan masukan berkelanjutan dari
orang tua dan pendidik, mengarah pada penekanan yang lebih besar pada
metode positif untuk mengajarkan keterampilan akademik dan sosial dasar di
sekolah dan masyarakat untuk membantu anak-anak dan remaja penyandang
ID beradaptasi dengan cara yang paling normal.
Intervensi
Strategi berorientasi keluarga, ketika anak memiliki cacat intelektual, fokus utama pada
perubahan perilaku adalah perolehan keterampilan daripada pengurangan masalah perilaku
(Bagner & Eyberg, 2007). Pada strategi ini, peran orang tua sangat penting, selain
sebagai ayah dan ibu, juga sebagai seorang guru yang membantu melewati masa kanak-
kanak dengan normal sehingga pelatihan orang tua sering kali memerlukan fokus yang
relevan pada perkembangan untuk mempersiapkan keluarga menghadapi setiap tantangan
baru.
ANALISIS KASUS 1
Penjelasan Intervensi
Simptom
Etiologi
Intervensi
Intervensi
Intervensi
SIMPTOM
01. Gangguan sosial dan emosional 03. Tindakan berulang dan ritualistik
- Masalah yang mendalam dengan dunia Dapat menjadi sangat kesal karena perubahan
sosial.
dalam rutinitas dan lingkungan mereka sehari-hari.
Faktor Genetik
Bukti menunjukkan komponen genetik yang kuat untuk ASD, dengan perkiraan
heritabilitas antara .50 dan .80. Risiko ASD atau keterlambatan bahasa di antara
saudara kandung orang dengan gangguan ini jauh lebih tinggi daripada saudara kandung
dari orang yang tidak memiliki ASD Bukti untuk transmisi genetik ASD berasal dari
studi kembar, yang telah menemukan 47-90 persen kesesuaian ASD antara kembar
identik, dibandingkan dengan tingkat kecocokan 0-20 persen antara kembar fraternal.
Faktor neurobiologis
Behavioral treatment
Psikolog Ivar Lovaas mengembangkan perawatan perilaku yang terdiri dari pengkondisian operan intensif
dengan anak-anak muda (di bawah 4 tahun) dengan ASD (Lovaas, 1987). Terapi mencakup semua aspek
kehidupan anak-anak selama lebih dari 40 jam seminggu selama lebih dari 2 tahun. Orang tua juga dilatih
secara ekstensif sehingga pengobatan dapat dilanjutkan selama hampir semua jam bangun anak.
Pengobatan
Pengobatan ASD kurang efektif dibandingkan pengobatan perilaku. Obat yang paling umum digunakan untuk
mengatasi perilaku bermasalah pada anak dengan ASD adalah obat anti psikotik, seperti haloperidol (nama
dagang Haldol), aripiprazole (nama dagang Abilify), dan risperidone (nama dagang Risperdol). Beberapa
penelitian terkontrol menunjukkan bahwa obat ini dapat mengurangi iritabilitas atau perilaku bermasalah
seperti agresi atau melukai diri sendiri.
THANK YOU!