Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN KASUS AUTISME


DIBUAT OLE : VICKY GITTA LISMAWATI
NIM : 211440101026
KONSEP DASAR PENYAKIT

- Pengertian
Autisme adalah ganguan perkembangan yang terjadi pada anak yang mengalami kondisi
menutup diri dimana gangguan ini mengakibatkan anak mengalami keterbatasan dari segi
komunikasi, interaksi sosial, dan perilaku “Sumber dari Pedoman Pelayanan Pendidikan
bagi Anak Austistik”. (American Psychiatic Association, 2000)
Autisme adalah suatu kondisi yang mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa
balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi
yang normal. Hal ini mengakibatkan anak tersebut terisolasi dari anak yang lain. (Baron-
Cohen,)
ANATOMI
ETIOLOGI
Penyebab Autisme diantaranya :
1. Genetik (80% untuk kembar monozigot dan 20% untuk kembar dizigot) terutama pada
keluarga anak austik (abnormalitas kognitif dan kemampuan bicara).
2. Kelainan kromosim (sindrom x yang mudah pecah atau fragil).
3. Neurokimia (katekolamin, serotonin, dopamin belum pasti).
4. Cidera otak, kerentanan utama, aphasia, defisit pengaktif retikulum, keadaan tidak
menguntungkan antara faktor psikogenik dan perkembangan syaraf, perubahan struktur
serebellum, lesi hipokompus otak depan.
5. Penyakit otak organik dengan adanya gangguan komunikasi dan gangguan sensori serta
kejang epilepsi.
6. Lingkungan terutama sikap orang tua, dan kepribadian anak .
PATHWAY AUTISME
GEJALA KLINIS

kemampuan komunikasi verbal (berbicara) dan non verbal yang tidak atau kurang
berkembang mereka tidak tuli karena dapat menirukan lagu-lagu dan istilah yang
didengarnya, serta kurangnya sosialisasi mempersulit estimasi potensi intelektual kelainan
pola bicara, 15 gangguan kemampuan mempertahankan percakapan, permainan sosial
abnormal, tidak adanya empati dan ketidakmampuan berteman. Dalam tes non verbal yang
memiliki kemampuan bicara cukup bagus namun masih dipengaruhi, dapat memperagakan
kapasitas intelektual yang memadai. Anak austik mungkin terisolasi, berbakat luar biasa,
analog dengan bakat orang dewasa terpelajar yang idiot dan menghabiskan waktu untuk
bermain sendiri.
PENATALAKSANAAN

Umunya terapi yang diberikan ialah terhadap gejala, edukasi dan penerangan kepada keluarga, serta
penanganan perilaku dan edukasi bagi anak. Manajemen yang efektif dapat mempengaruhi outcome.
Intervensi farmakologi, yang saat ini dievaluasi, mencakup obat fenfluramine, lithium, haloperidol dan
naltrexone. Terhadap gejala yang menyertai. Terapi anak dengan autisme membutuhkan identifikasi diri.
Intervensi edukasi yang intensif, lingkungan yang terstruktur, atensi individual, staf yang terlatih baik,
peran serta orang tua dapat meningkat prognosis.
KONSEP DASAR ASKEP

Pengkajian
Identitas :
Umur :
Pekerjaan :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
Status perkawinan :
Diagnosa :
Keluhan Utama
Ibu px mengatakan anaknya tidak mampu dalam berbicara
Riwayat Perkembangan Anak
Selama dari lahir melihat perkembangan anak dapat duduk,berjalan,berbicara sampai
dengan usia nya sekarang.
Diagnosa Keperawatan
Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan tidak mampu dalam berbicara ditandai dengan
Data Subjektif
- Ibu px mengatakan anaknya tidak mampu dalam berbicara
Data Objektif
td : …/..mmhg
n : …x/mnt
p : …x/mnt
s : … °C
Tidak mampu berbicara atau mendengar
Menunjukkan respon tidak sesuai
Afasia
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tujuan dan Kriteria Hasil
- Kemampuan berbicara meningkat
- Kemampuan mendengar meningkat
- Kesesuaian ekspresi meningkat
- Wajah/tubuh meningkat
- Kontak mata meningkat
- Afasia menurun
- Disfasia menurun
- Apraksia menurun
- Disleksia menurun
- Disartria menurun
- Afonia menurun
- Dislalia menurun
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.​Resiko gangguan perkembangan


Definisi
Beresiko mengalami gangguan untuk berkembang dengan kelompok usianyaFaktor resiko
1.​Ketidakadekuatan nutrisi
2.​Ketidakadekuatan perawatan prenatal
3.​Keterlambatan perawatan prenatal
4.​Usia hamil dibawah 15 tahun
5.​Usia hamil diatas 35 tahun
6.​Kehamilan tidak terencana
7.​Kehamilan tidak diinginkan,
Kondisi klinis terkait
1.​Hipotiroidisme
2.​Sindrom gagal tumbu (failure to thrive syndrome)
3.​Leukemia
4.​Defiensi hormon pertumbuhan
5.​Demensia
6.​Delirium
7.​Kelainan jantung bawaan
8.​Penyakit kronis
9.​Gangguan kepribadiaan (personality disorder)
Tujuan dan Kriteria Hasil
-​Keterampilan/perilaku sesuai usia meningkat
-​Kemampuan melakukan perawatan diri meningkat
-​Respon sosial meningkat
-​Kontak mata meningkat
-​Pola tidur membaik
Intervensi
Definisi: memfasilitasi peningkatan nilai nilai, minat dan tujuan dalam keluarga
Tindakan Observasi
- Identifikasi respon emosional terhadap kondisi saat ini
- Identifikasi beban prognosis secara psikologis
- Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
- Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien , keluarga, dan tenaga kesehatan
Teraupetik
- Dengarkan masalah,perasaan,dan pertanyaan keluarga
- Terima nilai nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
- Diskusikan rencana medis dan keperawatan
- Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota keluarga
- Fasilitasi pengambilan keputusan dalam merencanakan keperawatan jangka panjang,
jika perlu
- Fasilitasi anggota keluarga dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan konflik nilai
- Fasilitasi pemenuhan kebutuhan dasar keluarga ( mis. Tempat tinggal,
makanam,pakaian)
- Fasilitasi anggota keluarga melalui proses kematian dan berduka jika perlu
Kolaborasi
- Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai