Anda di halaman 1dari 12

JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353

Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

Perangkat Visualisasi Interaktif Sebagai Media Terapi, Alat


Bantu Komunikasi, dan Pembelajaran Bagi Penderita Autism
Spectrum Disorder

Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3


1,2,3
Institution/affiliation
(
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muhammadiyah Riau, Program Studi Teknik Informatika)
(
Jl. Tambusai Ujung, Pekanbaru, Riau, telp. 0852 1304 4947)
e-mail: evansfuad@umri.ac.id, 2rahmadgunawan@umri.ac.id, 3fitriindrayani@umri.ac.id
1

Abstrak
Autism Spectrum Disorder merupakan suatu gangguan perkembangan secara
menyeluruh yang mengakibatkan hambatan dalam kemampuan sosialisasi, komunikasi, dan
juga perilaku. Area utama gangguan yang dialami pasien Autisme adalah gangguan dalam
bidang interaksi sosial, gangguan dalam bidang komunikasi (verbal–non verbal), gangguan
dalam bidang perilaku, gangguan dalam bidang perasaan dan emosi, dan gangguan dalam
bidang persepsi-sensorik, serta minat berulang. Sebagian besar penelitian menemukan bahwa
mayoritas individu dengan Autisme (75%) cacat intelektual, dengan kira-kira setengah dalam
kisaran retardasi mental ringan hingga sedang, dan setengah dalam rentang yang berat sampai
sangat dalam[1]. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sebuah aplikasi mobile sebagai
alat bantu (tools) komunikasi, pembelajaran dan terapi yang dirancang menggunakan metode
Augmentative and Alternative Communication, yang dapat digunakan pihak pendidik maupun
orang tua, serta pasien Autisme dengan gangguan komunikasi, untuk dapat diterapkan sebagai
salah satu tools dalam menunjang dan mengoptimalkan komunikasi dan metode terapi demi
terwujudnya kemandirian.

Kata kunci: Augmentative and Alternative Communication, Autism Spectrum Disorder,


Autisme, Komunikasi, Mobile

Abstract
Autism Spectrum Disorder is a complete development that addresses challenges in
socialization, communication, and behavior skills. The main areas related to Autism sufferers
are disorders in the social field, disorders in the field of communication (verbal-non verbal),
disorders in the field of relationships, disorders in the field of feelings and change, and
monitoring in the field of perception-sensory, and recurring interests. Most studies have found
the contribution of individuals with Autism (75%) with intellectual disabilities, with about half
of moderate mental retardation rates, and half in severe to very deep ranges [1]. The purpose of
this research is to develop a mobile application as a communication, learning and therapeutic
tool designed using Augmentative and Alternative Communication methods, which can be used
as educators and parents, as well as Autism patients with communication communication, can
used as one of the tools used to support and optimize communication and therapeutic methods
according to the realization of independence.

Keywords: Augmentative and Alternative Communication, Autism Spectrum Disorder, Autism,


Communication, Mobile.

1. PENDAHULUAN secara menyeluruh yang mengakibatkan


Autism Spectrum Disorder (ASD) hambatan dalam kemampuan sosialisasi,
merupakan suatu gangguan perkembangan komunikasi, dan juga perilaku. Area utama

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 53


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

gangguan yang dialami pasien Autisme a. Beberapa orang tua pasien penderita
adalah gangguan dalam bidang interaksi Autisme mengalami kesulitan untuk
sosial, gangguan dalam bidang komunikasi berkomunikasi dan melakukan interaksi
(verbal dan non-verbal), gangguan dalam kepada anaknya, sehingga tidak dapat
bidang perilaku, gangguan dalam bidang untuk memberikan pembelajaran
perasaan dan emosi, dan gangguan dalam kepada anaknya di luar waktu terapi.
bidang persepsi-sensorik, serta minat b. Alat bantu belajar anak seperti alat
berulang. Sebagian besar penelitian peraga, buku, kartu huruf dan angka
menemukan bahwa mayoritas individu akan banyak memakan biaya, serta
dengan Autisme (75%) cacat intelektual, orang tua yang tidak memiliki alat
dengan kira-kira setengah dalam kisaran peraga di rumah tidak dapat
retardasi mental ringan hingga sedang, dan memberikan pembelajaran kepada
setengah dalam rentang yang berat sampai anaknya.
sangat dalam [1]. c. Pembelajaran melalui media buku yang
Kementrian Kesehatan Republik cenderung selalu dalam keadaan diam
Indonesia pada tahun 2015, mencatat satu (tidak bergerak, tidak aktif, tidak
dari 250 anak di Indonesia mengalami berubah keadaannya), membuat
gangguan Autisme dan terdapat kurang penderita Autisme mudah bosan dan
lebih 12.800 anak dengan Autisme di sulit memahami materi yang diberikan.
Indonesia [2]. Augmentative and alternative d. Kurangnya aplikasi multimedia yang
communication (AAC) merupakan media menyediakan beragam fungsi
serta cara yang digunakan oleh anak yang (komunikasi, pembelajaran, dan terapi)
mengalami hambatan dalam dalam satu aplikasi untuk anak
berkomunikasi, agar dapat berkomunikasi Autisme.
dengan baik dan lancar dengan orang di Tujuan penelitian ini membangun
sekitarnya. Metode ini berupa petunjuk sebuah aplikasi sebagai tools komunikasi,
dalam bentuk gambar-gambar dan simbol, pembelajaran dan terapi yang dirancang
yang memudahkan penderita Autisme dan menggunakan metode AAC, yang dapat
orang tua melakukan komunikasi, dan digunakan pihak pendidik maupun orang
memudahkan dalam melakukan aktifitas tua, serta pasien Autisme dengan gangguan
sehari-hari. komunikasi, untuk dapat diterapkan sebagai
Penelitian 30-50 % anak dengan ASD salah satu tools dalam menunjang dan
tidak berbicara dan cenderung visual. mengoptimalkan komunikasi dan metode
Dalam hal ini penelitian membuktikan terapi demi terwujudnya kemandirian.
bahwa AAC dapat meningkatkan kualitas Berdasarkan permasalahan tersebut,
hidup anak-anak yang didiagnosis dengan maka urgensi dalam penelitian ini adalah
ASD dan non-verbal, dengan mendukung menyediakan alat bantu dengan
dan meningkatkan komunikasi mereka. memanfaatkan teknologi media digital,
Dengan alat bantu media pembelajaran dan melalui rancangan suatu produk mobile
terapi yang masih menggunakan buku berupa alat bantu komunikasi (tools) yang
maupun alat bantu lainnya yang kurang dirancang menggunakan metode AAC, agar
efektif dalam hal biaya, serta pembelajaran dapat digunakan oleh pihak pendidik serta
menggunakan media buku atau gambar orang tua, sehingga dapat membantu anak
yang selalu dalam keadaan diam (tidak penderita autisme menajadi mandiri.
bergerak, tidak aktif, dan tidak berubah
keadaannya), membuat pasien Autisme 2. Autisme
mudah bosan dan sulit dalam melaksanakan Gangguan Autisme atau Autism
kegiatan terapi dan memahami materi yang Spectrum Disorder merupakan gangguan
diberikan dalam proses pembelajaran [3]. perkembangan fungsi otak yang kompleks
dan sangat bervariasi (spektrum). Biasanya
Identifikasi Masalah: gangguan perkembangan ini meliputi

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 54


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

bidang komunikasi, interaksi, perilaku, memperbaiki kondisi yang mendasarinya,


emosi dan sensoris [4]. melainkan meningkatkan kenyamanan
Sebagaimana ditentukan dalam pasien [1].
DSM-IV-TR (American Psychiatric Autisme seperti gangguan
Association, 2000) bahwa gangguan perkembangan neurokognitif lainnya
Autisme melibatkan keterbatasan dalam umumnya "tidak dapat disembuhkan".
keterkaitan sosial, komunikasi verbal dan Tujuan utama perawatan dan terapi adalah
non-verbal dan berbagai minat dan meminimalkan fitur inti dan defisit terkait,
perilaku. Dalam domain sosial, gejala memaksimalkan kemandirian fungsional
termasuk gangguan penggunaan perilaku dan kualitas hidup. Agar tujuan ini tercapai,
verbal (misalnya kontak mata, ekspresi kita perlu memfasilitasi pengembangan dan
wajah, gerakan tubuh) untuk mengatur pembelajaran yang mendidik,
interaksi sosial, kegagalan untuk mempromosikan sosialisasi, mengurangi
mengembangkan hubungan sebaya yang masalah perilaku dan psiko dan mendukung
sesuai usia. Dalam domain perilaku dan keluarga. Idealnya, proses pembelajaran
minat, sering ada perilaku yang tidak biasa, dan terapi harus membantu mengurangi
kepatuhan tidak fleksibel untuk rutinitas fitur inti Autisme seperti gangguan dalam
non-fungsional, stereotip gerakan tubuh sosial timbal balik, defisit dalam
seperti mengepakkan tangan, jentik-jentik komunikasi, dan pembatasan, pola perilaku
di depan mata, ketika berjalan dan berulang [1].
keasyikan dengan bagian-bagian atau
modalitas sensoris benda [1]. 4. Augmentative and Alternative
ASD sementara pelatihan peer berfokus Communication (AAC)
pada menguasai keterampilan meniru dan AAC merupakan metode dan
perhatian sebagai keterampilan dasar, teknologi yang digunakan untuk
sambil berfokus pada rangsangan visual mengimbangi individu dalam kompetensi
yang dicintai, yang menarik perhatian anak komunikasi, dalam hal ini AAC bisa
Autisme dan membuatnya berpartisipasi bersifat sementara atau permanen [3].
secara positif dalam program pelatihan,
serta membantunya mengatur lingkungan di
mana interaksi dengan teman sebaya
terjadi, dan pengulangannya selama sesi
pelatihan oleh sebagian rekan [5].

3. Terapi Pasien Autisme


Dalam bidang medis, kata terapi
sinonim dengan kata pengobatan. Di antara
psikolog, kata ini mengacu kepada
psikoterapi. Terapi pencegahan atau terapi
Profilaksis adalah pengobatan yang Gambar 1. Contoh Simbol dan gambar
dimaksudkan untuk mencegah munculnya AAC Dasar
kondisi medis. Sebagai contoh banyaknya
vaksin untuk mencegah infeksi penyakit.
Terapi abortive merupakan pengobatan
yang dimaksudkan untuk menghentikan
kondisi medis dari perkembangan lebih
lanjut. Pengobatan yang dilakukan pada
tkita-tkita paling awal dari munculnya
penyakit, seperti gejala sakit kepala
migrain, adalah sebuah terapi abortive.
Sedangkan Terapi supportive merupakan
suatu terapi yang tidak merawat atau

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 55


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

Gambar 2. Contoh Tahapan AAC Bahasa dari benda asli (benda sebenarnya),
Ekspresif berbentuk gambar, dan sistem simbol yang
abstrak. Sistem simbol yang abstrak antara
lain gambar yang mewakili suatu bentuk
AAC merupakan alat yang digunakan atau kejadian (picturial representations),
dalam melakukan komunikasi pada anak ideographs (ide yang ditampilkan melalui
dengan berkebutuhan khusus, seperti pada simbol grafis), simbol arbitrari (ide dalam
anak dengan Autisme. bentuk konfigurasi garis arbitrari), dan
1. Teknik komunikasi lexigrams (simbol visual-grafis secara
 Teknik komunikasi tanpa bantuan arbitrari yang merupakan bentuk-bentuk
Teknik ini tidak memerlukan alat geometrik).
bantu dari luar diri anak dan tidak pula 3. Kemampuan berkomunikasi
memerlukan prosedur khusus dalam Prosedur dan alat bantu AAC telah
pengunaannya. Teknik ini menyediakan peluang terbaik bagi individu
menggunakan kaidah berbicara, bahasa yang tidak mampu berkomunikasi secara
isyarat, gesture, dan mimik muka. lisan/verbal untuk dapat berkomunikasi
Kelebihan teknik ini adalah tidak perlu dengan orang lain secara baik. Oleh karena
alat Bantu, dengan sendirinya menjadi itu porsedur dan alat bantu AAC harus
lebih murah karena tidak memerlukan digunakan secara optimal.
biaya, dan mudah ditukar atau Pada anak dengan Autisme sering
dipindahkan. Adapun kekurangannya mengalami kesulitan dalam berbicara.
adalah: pertama, tidak inovatif sehingga Kurang lebih sekitar 50% dari anak autis
komunikasi di masa depan akan tidak berbicara, mereka cenderung sangat
menjadi masalah karena bahasa visual. Di beberapa Negara berkembang,
komunikasi itu terus berkembang; sekolah khusus dengan anak Autisme telah
kedua, tergantung pada kemampuan menggunakan dan memasukkan program
ingatan pengguna, ketiga isyarat AAC. Visual yang baik menggunakan
sebenarnya sulit dipelajari [1]. komunikasi visual atau voice-output
 Teknik komunikasi dengan bantuan communication aid [3].
Teknik ini memerlukan alat Bantu AAC dapat menjadi cara yang
dan menggunakan prosedur secara rinci efektif bagi anak untuk belajar kata-kata
dalam penggunaannya. Baik alat Bantu awal, karena mereka menaruh kata yang
ini elektronik maupun non-elektronik diucapkan bersamaan dengan gambar atau
maupun sistem simbol. Alat bantu ini isyarat yang mewakili kata tersebut,
dari yang sangat sederhana sampai misalnya, dengan mengatakan 'apel' dan
yang paling canggih, dari papan menahan gambar apel. Menggunakan
komunikasi sampai alat bantu bicara prompt visual dapat mendorong anak untuk
sintetik yang menggunakan komputer. melakukan kontak mata dengan
Jadi teknik ini memerlukan objek fisik mendapatkan perhatian mereka.
yang berupa peralatan bantu Diperkirakan bahwa antara 30 dan
komunikasi untuk memudahkan 50% dari individu dengan ASD, tidak
seorang anak berkomunikasi. Kelebihan menggunakan komunikasi fungsional. Ada
teknik ini adalah dapat menyampaikan bukti yang menunjukkan bahwa
pesan lebih kompleks terhadap komunikasi AAC dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa/berkomunikasi kualitas hidup anak-anak yang didiagnosis
bagi pengguna, dan dapat digunakan dengan ASD dan non verbal, serta
komunikasi jarak jauh. Adapun meningkatkan komunikasi mereka [3].
kelemahan teknik ini adalah mudah Setiap anak-anak berkebutuhan khusus
rusak, kehilangan daya (elektronik), memerlukan pendidikan yang lebih khusus,
perawatan susah, dan lebih mahal. sehingga dapat disesuaikan dengan
2. Sistem simbol hambatan-hambatan belajar serta kebutuhan
Berbagai sistem simbol telah dibuat masing-masing anak secara individual [7].

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 56


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

Gambar 3. Metode AAC pra verbal

Tabel 1. Program Latihan Kemandirian


No Berbasis gambar/simbol
1 Mengerti gambar dan asosiasi
(gambar/fungsi/tugas/kategori)
konsep minimal 400-500
konsepbelajar dengan gambar
2 Menyatakan keinginan dengan
makanan Gambar 4. Usecase Diagram
3 Menyatakan keinginan dengan Tabel 2. Deskripsi Usecase dan Aktor
minuman Pengguna Pada Aplikasi
4 Menyatakan keinginan dengan kata
kerja/aktifitas sehari-hari
5 Menyatakan keinginan dengan Use
No Actor Deskripsi
keterangan tempat Case
1 Terapis/ Belajar Terapis/Orang
4. Model Visualilasi Proses Orang Konsep Tua dapat
Permodelan visual membantu untuk Tua Kata mengajarkan
menangkap struktur dan kelakuan dari pasien konsep
objek, mempermudah penggambaran kata. Konsep
interaksi antara elemen-elemen dalam kata berfungsi
sistem dan mempertahankan konsistensi untuk
antara desain dan implementasi dalam mengenalkan
pemrograman. Pemodelan visual pasien Jenis
menggunakan usecase diagram untuk kata
menunjukkan fungsionalitas suatu sistem benda,kata
atau kelas dan bagaimana sistem sifat, kata
berinteraksi sebagai alat bantu komunikasi, kerja,
pembelajaran, dan terapi bagi anak dengan mengenal
autisme.Story Board objek, tempat,
dan perasaan,
Belajar
Konsep Kata

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 57


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

merupakan pra bisa merangkai


kondisi satu buah
sebelum kalimat
pelaksanaan sempurna.
belajar
Tahapan
komunikasi 2. Pasien Belajar Pasien
fungsional. Konsep diharapkan
Kata nantinya dapat
Tahapan Terapis/Orang memahami
Komuni Tua Konsep kata
kasi mengajarkan sebagai awal
tahapan dari tahapan
komunikasi komunikasi.
yang Pasien
merupakan diajarkan
tahap dimana gambar kata
pasien mulai satu persatu,
diajarkan dengan
untuk mengerti harapan pasien
bagaimana sudah mampu
cara dia mengenal
menyampaika gambar atau
n apa yang simbol yang
dirasakannya digunakan
sebenarnya, sebagai
melalui alternatif
beberapa level dalam
pemahaman, komunkasi.
dimulai dari Tahap Tahapan
level pertama Komuni komunikasi
dimana anak kasi merupakan
mulai paham tahap dimana
komunikasi pasien mulai
dengan satu diajarkan
kata, untuk mengerti
selanjutnya bagaimana
masuk ke level cara dia
dua menyampaika
merupakan n apa yang
level dimana dirasakannya
anak sebenarnya,
memahami melalui
penggunaan beberapa tahap
dua kata, level pemahaman,
berikutnya dimulai dari
pasien mulai tahap pertama
memahami dimana anak
penggunaan mulai paham
tiga kata, dan komunikasi
dilevel terakhir dengan satu
pasien sudah

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 58


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

kata, Tabel 3. Story Board Aplikasi


selanjutnya
Tampilan
masuk ke level No Keterangan
dua Halaman
merupakan
1 (Scene 1)
level dimana
Setelah Aplikasi
anak
dibuka maka akan
memahami
muncul tampilan
penggunaan
menu utama.
dua kata, level
Aplikasi memiliki
berikutnya
tiga menu utama
pasien mulai
yaitu:
memahami
1. Button menu
penggunaan
belajar konsep
tiga kata, dan
kata (apabila di
dilevel terakhir
klik/disentuh
pasien sudah
maka akan
bisa merangkai
muncul
satu buah
tampilan scene
kalimat
2)
sempurna.
2. menu tahap
Komuni Pada tahap ini
komunikasi.
kasi anak sudah
apabila Button
Fungsio sampai pada
di klik/disentuh
nal titik dia
maka akan
mampu
muncul
merangkai
tampilan scene
kalimat
3)
sempurna
3. Button menu
untuk
komunikasi
mengutarakan
fungsional
apa yang
diinginkan dan
dirasakan. 2. (Scene 2)
Tampilan menu
Belajar Konsep kata
5. Story Board
1. Apabila Button
Story board ini dibuat agar dapat kategori
memudahkan dalam memahami alur diklik/disentuh
maka akan
penggunaan dari aplikasi. Story board muncul
berisi arahan-arahan dalam penggunaan simbo/simbol
dan gambar.
aplikasi. Berikut Story Board dari Aplikasi 2. Selanjutnya
alat bantu komunikasi, pembelajaran dan apabila Ketika
Button
terapi bagi pasien ASD (Autism Spectrum gambar/simbol
Disorder). di klik/disentuh,
maka gambar
mengeluarkan
speech (suara).

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 59


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

3. Jika ingin 4. (Scene 4)


kembali
Tampilan menu
kehalaman
utama maka Belajar 1 Kata
klik Button back
1. Apabila Button
4. Jika ingin
menambah kategori
kategori atau
diklik/disentuh
gambar, maka
klik/sentuh maka akan muncul
Button tambah.
simbol-simbol dan
3. (Scene 3)
Tampilan menu gambar.
Tahap Komunikasi
2. Selanjutnya
1. Apabila Button
sub menu apabila Ketika
belajar 1 kata
Button
diklik/disentuh
maka akan gambar/simbol di
muncul
klik/disentuh, maka
tampilan (scene
4) gambar
2. Apabila Button
mengeluarkan
sub menu
belajar 2 kata speech (suara), dan
diklik/disentuh
akan masuk
maka akan
muncul kedalam recycle
tampilan (scene
view memutar
5)
3. Apabila Button kalimat.
sub menu
3. Button delete jika
belajar 3 kata
diklik/disentuh ingin menghapus
maka akan
kata, Button sound
muncul
tampilan (scene jika ingin memutar
6)
kalimat.
4. Apabila Button
sub menu 4. Button share
belajar 2 kata
untuk membagikan
diklik/disentuh
maka akan kalimat pada media
muncul
lainnya.
tampilan (scene
7)
5. Jika ingin
kembali
kehalaman
utama maka klik
Button back

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 60


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

5. (Scene 5)
Fungsi Sama
dengan scene 4,
perbedaannya. pada
tahap memutar
kata/kalimat kata
dibatasi menjadi 2 .
6. (Scene 6)
Fungsi Sama
dengan scene 4 dan
5, perbedaannya. Gambar 5. Tampilan menu utama

pada tahap memutar


kata/ kalimat kata
dibatasi menjadi 3 .

(Scene 7)
Fungsi Sama
dengan scene 4,5
dan 6,
perbedaannya. pada
tahap memutar kata/
kalimat kata dibatasi
Gambar 6. Menu konsep kata
menjadi 4 .

6. Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan
tahapan dan penggunaan desain
perancangan yang telah dibuat. Adapun
implementasi sitem terdiri dari tampilan
menu utama, tampilan menu konsep kata,
menu tahap komunikasi, menu belajar satu Gambar 7. Code Tampilan Menu
kata, menu belajar dua kata, menu belajar Konsep Kata
tiga kata, menu belajar empat kata, menu
komunikasi fungsional, form tambah
kategori, form tambah kata, dan menu
share. Pada saat buka aplikasi maka akan
menampilkan halaman menu utama seperti
pada gambar IV.

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 61


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

Gambar 8. Menu tahap komunikasi


Gambar 10. Menu Belajar Dua Kata

Gambar 9. Menu Belajar Satu Kata


Jika button tahap komunikasi
belajar 2 kata di sentuh/diklik maka akan Gambar 11. Menu Belajar Tiga Kata
muncul tampilan seperti gambar 10, pada
tahap ini komunikasi dibatasi menjadi 2
Button tahap komunikasi belajar
kata. Button tahap komunikasi belajar 3
4 kata di sentuh/diklik maka akan
kata di sentuh/diklik maka akan muncul
muncul tampilan seperti gambar 12,
tampilan seperti gambar 11, pada tahap
pada tahap ini komunikasi dibatasi
ini komunikasi dibatasi menjadi 3 kata.
menjadi 4 kata. Button tahap
komunikasi fungsional di sentuh/diklik
maka akan muncul tampilan seperti
gambar 13, pada tahap ini komunikasi
dibatasi menjadi 10 kata, pada menu ini
anak sudah dianggap paham
komunikasi.

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 62


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

Tabel 4. Hasil Pengujian Aplikasi


Kuesioner
Sebaran skor masing-masing responden Rata- Tingkat
No Butir Indikator rata kevalidan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 skor aplikasi

Tampilan menu pada aplikasi


1 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4.04 81%
menarik dan mudah dikenali

Penggunaan menu atau fitur


2 5 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4.04 81%
aplikasi mudah digunakan
Aplikasi ini sesuai dengan
3 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80%
kebutuhan
4 Aplikasi ini mudah dipelajari 5 5 4 4 3 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4.2 84%

5 Aplikasi ini mudah dioperasikan 5 5 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4.16 83%

Aplikasi membantu dalam


6 5 5 4 4 4 3 4 3 5 4 5 5 3 5 3 5 4 3 5 4 4 5 4 5 4 4.2 84%
proses komunikasi anak
Aplikasi membantu dalam
7 proses pembelajaran dan terapi 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4.08 82%
pada anak

8 Aplikasi ini nyaman digunakan 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3.96 79%

Aplikasi mempunyai
9 kemampuan dan fungsi sesuai 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 80%
dengan yang diharapkan

Secara keseluruhan aplikasi ini


10 5 4 4 4 3 3 4 3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4.2 84%
memuaskan
Jumlah 50 43 40 40 39 33 40 32 46 39 40 50 36 50 37 46 40 38 43 40 40 43 40 44 40 4.088 82%

7. Kesimpulan
Gambar 12. Menu Belajar Empat Kata Autism Spectrum Disorder (ASD)
merupakan gangguan perkembangan
neurobiologis yang mempengaruhi fungsi
otak sehingga anak kesulitan untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan
dunia luar. Gangguan autisme tidak dapat
disembuhkan, namun dengan diterapi
secara teratur, perilaku anak autisme dapat
mendekati anak normal lainnya. Dalam
perancangan aplikasi alat bantu
komunikasi, pembelajaran dan terapi bagi
pasien ASD ini, banyak aspek yang harus
dipelajari terkait dengan anak autisme itu
sendiri, materi dan cara penyampaian yang
sesuai untuk diberikan kepada mereka, dan
aspek desain yang digunakan agar media
dapat tersampaikan dengan baik dan efektif.
Aplikasi dapat membantu dan
Gambar 12. Menu Komunikasi Fungsional
mempermudah anak autisme
mengekspresikan emosinya. Aplikasi yang
Hasil validasi kuisioner dilengkapi dengan fitur gambar dan suara
pengujian aplikasi pada tabel 4.13 oleh mempermudah anak autisme dalam proses
responden yang terdiri dari orang tua, belajar. Dengan adanya fitur pengenalan
guru dan terapis, menunjukkan angka dan huruf dapat menjadi alternatif
kevalidan aplikasi mobile sebagai alat pembelajaran selain buku sehingga lebih
bantu komunikasi, pembelajaran dan meminimalisir biaya. Fitur komunikasi,
belajar, dan terapi dalam satu aplikasi dapat
terapi bagi pasien autism spectrum
memberikan berbagai kemudahan dan
disorder mencapai 82 %, denga rata- manfaat untuk anak autisme.
rata skor pada indeks 4.088 dengan skor Saran untuk pengembangan aplikasi
maksimal 5. Tingkat kevalidan berada komunikasi, pembelajaran dan terapi bagi
pada kriteria baik pasien ASD adalah Mengembangkan
aplikasi komunikasi, pembelajaran, dan
terapi untuk penderita autisme dengan
menambahkan sensor gerak (mata) bagi

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 63


JURNAL FASILKOM ISSN: 2089-3353
Volume 9 No. 3 November 2019: 53-64

anak autisme yang fungsi sensorisnya tidak Pembelajaran untuk Terapi Anak
dapat berfungsi total (tidak bisa Berkebutuhan Khusus. SMATIKA
menggerakkan tangan,kaki, atau kepala). Jurnal Volume 06 Nomor 01, ISSN:
Penambahan fungsi aplikasi untuk 2087-0256
mengatur image size. Penambahan fungsi
aplikasi untuk mengatur mengganti posisi
image/kategori. Penambahan fungsi
aplikasi yang memungkinkan untuk
memanipulasi suara.

Daftar Pustaka
[1] Chouhan, V.L., Sharma, P. 2017.
Behavioral Interventions in Autism.
The InternationalJournal of Indian
Psychology. ISSN 2348-5396. Volume
4, Issue 2, No. 85, DIP:
18.01.010/20170402
[2] YPAC, Buku Pedoman Penanganan
dan Pendidikan Autisme. 2013
[3] Naguib, B., Anne, M., Bruck, S.,
Costley, D. 2015.Augmentative and
alternative communication for children
with autism spectrumdisorder: an
evidence-based evaluation of
theLanguage Acquisition through
Motor Planning (LAMP) programme.
Cogent Education, 2 (1). 1045807/1-
1045807/25. ISSN 2331-186X
[4] Aprilia,D., Asahar J.,Pudji H. 2014.
Sistem Pakar Diagnosa Autisme Pada
Anak. Jurnal Rekursif, Vol. 2 No. 2,
ISSN 2303-0755
[5] Chang, K.,Zaroff,C. M. 2017. Applied
Behavior Analysis in Autism Spectrum
Disorders in China and Hong Kong.
Acta Psychopathologica. ISSN 2469-
6676. Vol. 3 No. 5: 52. DOI:
10.4172/2469-6676.100124
[6] Mustaqball, M. S.,Firdaus, R.F.,
Hendra.,R. 2015. Pengujian Aplikasi
Menggunakan Black Box Testing
Boundary Value Analysis (Studi Kasus:
Aplikasi Prediksi Kelulusan
SNMPTN). Jurnal Ilmiah Teknologi
Informasi Terapan Volume I, No 3.
ISSN: 2407-3911
[7] Poernomo, M. H., Winarno, W. W.,
Sukoco. 2016. Perancangan Multimedia

Author: Evans Fuad1, Rahmad Gunawan2, Fitri Indra Yani 3 64

Anda mungkin juga menyukai