Anda di halaman 1dari 14

AUTISME

DISUSUN OLEH :
Kelompok III
Dewi Yanti Siti Maryam
Erik Sonadi
Nur Novitasari
Siti Aisah
Latar Belakang
Autis dapat terjadi pada semua kelompok masyarakat kaya
maupun miskin, di desa maupun dikota, berpendidikan
maupun tidak serta pada semua kelompok etnis dan
budaya di dunia. Sekalipun demikian anak-anak di negara
maju pada umumnya memiliki kesempatan terdiagnosis
lebih awal sehingga memungkinkan tatalaksana yang lebih
dini dengan hasil yang lebih baik.
Definisi Autisme
Autisme masa kanak-kanak dini adalah penarikan diri dan
kehilangan kontak dengan realitas atau orang lain. Pada
bayi tidak terlihat tanda dan gejala. (Sacharin, R, M, 1996 :
305)

lah Gangguan yang melibatkan kegagalan untuk


mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan),
hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa,
fenomena ritualistik dan konvulsif.(Sacharin, R, M, 1996:
305)
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa autisme
adalah gangguan perkembangan pervasif, atau kualitatif
pada komunikasi verbal dan non verbal, aktivitas imajinatif
dan interaksi sosial timbal balik berupa kegagalan
mengembangkan hubungan antar pribadi (umur 30 bulan),
hambatan dalam pembicaraan, perkembangan bahasa,
fenomena ritualistik dan konvulsif serta penarikan diri dan
kehilangan kontak dengan realitas.
Gejala Klinis Autisme
Biasanya tidak ada riwayat perkembangan yang jelas,
tetapi jika dijumpai abnormalitas tampak sebelum usia 3
tahun. Selalu dijumpai adanya kualitatif dalam interaksi
sosialnya yang berupa tidak adanya apresiasi adekuat
terhadap isyarat sosioemosional, yang tampak sebagai
kurangnya respon terhadap emosi orang lain dan atau
kurang modulasi terhadap perilaku dalam konteks sosial;
buruk dalam menggunakan isyarat sosial dan lemah dalam
integrasi perilaku sosial, emosional dan komunikatif; dan
khususnya, kurang respon timbal balik sosio-emosional.
Selain itu juga terdapat adanya kualitatif dalam komunikasi
yang berupa kurangnya penggunaan sosial dari
kemampuan bahasa yang ada; dalam permainan imaginatif
dan imitasi sosial; buruknya keserasian dan kurangnya
interaksi timbal balik dalam percakapan; buruknya
fleksibilitas dalam bahasa ekspresif dan relative kurang
dalam kreatifitas dan fantasi dalam proses pikir; kurangnya
respon emosional terhadap ungkapan verbal dan
nonverbal orang lain; dalam meggunakan variasi irama
atau tekanan modulasi komunikatif; dan kurangnya isyarat
tubuh untuk menekankan atau mengartikan komunikasi
lisan.
Penyebab Autisme
Faktor genetik
Faktor lingkungan
Adapun penyebab lain di antaranya :
a. Gangguan susunan saraf pusat
b. Gangguan sistem pencernaan
c. Peradangan dinding usus
d. Keracunan logam berat
Penatalaksanaan Autisme
Penatalaksanaan pada autisme harus secara terpadu,
meliputi semua disiplin ilmu yang terkait: tenaga medis
(psikiater, dokter anak, neurolog, dokter rehabilitasi medik)
dan non medis (tenaga pendidik, psikolog, ahli terapi
bicara/okupasi/fisik, pekerja sosial).
Tujuan terapi pada autis
Tujuan terapi pada autis adalah untuk mengurangi masalah
perilaku dan meningkatkan kemampuan belajar dan
perkembangannya terutama dalam penguasaan bahasa.
Dengan deteksi sedini mungkin dan dilakukan manajemen
multidisiplin yang sesuai yang tepat waktu, diharapkan
dapat tercapai hasil yang optimal dari perkembangan anak
dengan autisme.
Manajemen multidisiplin dapat dibagi menjadi dua yaitu

1. non medikamentosa
Terapi edukasi
Terapi perilaku
Terapi wicara
Terapi okupasi/fisik
Sensori integrasi
AIT (Auditory Integration Training)
Intervensi keluarga
2. medika mentosa

Individu yang destruktif seringkali menimbulkan suasana


yang tegang bagi lingkungan pengasuh, saudara kandung
dan guru atau terapisnya. Kondisi ini seringkali
memerlukan medikasi dengan medikamentosa yang
mempunyai potensi untuk mengatasi hal ini dan sebaiknya
diberikan bersama-sama dengan intervensi edukational,
perilaku dan sosial.
KLASIFIKASI
Autisme dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
a. Autisme persepsi
b. Autisme reaktif
c. Autisme yang timbul kemudian
Dalam berinteraksi anak autisme dikelompokan atas 3
kelompok :
a. Menyendiri
b. Kelompok anak autisme yang pasif
c. Anak autisme kelompok yang aktif tetapi
menggunakan cara sendiri
Terimakasih...

Anda mungkin juga menyukai