Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Remaja mempunyai rasa keingin tahuan yang sangat besar atau

disebut juga high curiousity. Remaja selalu ingin mencoba dan berpetualang

melalukan sesuatu yang belum pernah dialami sebelumnya. Pada dasarnya

remaja terdorong untuk menjadi orang yang dewasa hingga hal itu yang

membuat remaja tersebut ingin melakukan sesuatu hal yang biasanya

dilakukan orang dewasa seperti masalah dalam seksualitas (Azwar A, 2000).

Segala tingkah laku remaja yang didorong oleh hasrat seksual baik

dilakukan sendiri, atau dengan lawan jenis maupun sesama jenis tanpa ada

ikatan pernikahan menurut agama disebut perilaku seksual (Sarwono

(2003).

Perilaku remaja saat ini sangat mengkhawatirkan. Berdasarkan

catatan BKKBN Jawa Barat yang diakses pada tanggal 14 Oktober 2016)

bahwa di Jawa Barat pengidap HIV/AIDS yaitu lebih didominasi oleh

kalangan remaja yang berusia 15 sampai 29 tahun (58 %). Hasil temuan

penilitian yang dilansir oleh BKKBN online pada bulan April mengenai

seks bebas pada remaja, yaitu sebanyak 17% remaja Tasik pernah

melakukan seks pra nikah, dan 6,7 % remaja Cirebon mengatakan bahwa

mereka merupakan penganut seks bebas. Penelitian BKKBN menyebutkan,

1
2

sekitar 21-30% remaja di Bandung melakukan seks pra nikah, Tahun 2008

pelajar Jawa Barat telah terinveksi HIV/AIDS yaitu sekitar 4,56%. Selain

itu setiap tahunnya terjadi 400 ribu kasus aborsi yang terjadi di Jawa Barat

separuhnya kasus aborsi itu dilakukan oleh remaja

Penyebab kejadian perilaku seks pranikah pada remaja tersebut

muncul akibat terjadinya interaksi sosial diantara individu sosial dengan

kelompok sebaya seperti yang dikemukakan oleh Condry (2008)

menjelaskan bahwa perilaku seksual remaja merupakan dampak dari

pergaulan teman sebaya karena remaja menghabiskan lebih banyak waktu

dengan teman sebayanya dibandingkan dengan orang tuanya. Pengaruh

sikap orang tua terhadap remaja jarang menang apabila dibandingkan

dengan pengaruh teman sebaya (Azwar, 2003).

Selain itu fungsi dari teman sebaya adalah tempat remaja saling

berbagi dan transfer perilaku antar sesama teman menyebabkan perubahan

perilaku pada remaja. (Santrock, 2005).

Alasan mengapa faktor teman sebaya lebih berpengaruh terhadap

perilaku seksual remaja karena mereka lebih banyak menga-takan bahwa

mereka membicarakan hal-hal tentang seksual yaitu dengan teman

sebayanya, apabila mereka berbicara dengan orang tua, mereka merasa tidak

mampu berbicara secara bebas mengenai hal-hal seksual tersebut (Santrock,

2003).

Beberapa jurnal terkait tentang pengaruh teman sebaya terhadap

perilaku seks pranikah pada remaja yang diperoleh dari media elektronik
3

diantara nya penelitian yang dilakukan oleh Nia Yulianti (2015) di kelas XI

IPS di SMA Negeri 1 Semin Gunung Kidul Yogyakarta dari Hasil uji Fisher

exact adanya hubungan yang signifikan antara pergaulan teman sebaya

dengan perilaku seksual pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Semin

Gunung Kidul Yogyakarta ( < 0,05). Ditemukan analisis butir jawaban pada

kuesioner pergaulan teman sebaya responden mengaku mendapatkan ajakan

dari temannya untuk mencari pacar sebanyak 41,9%. Pada kuesioner

perilaku seksual responden mengaku berpacaran sebanyak 41,9%. Dari

uraian diatas ajakan dari teman sebaya merupakan pengaruh keinginan

remaja untuk berpacaran.

Farihatul lailiyah melakukan penelitian serupa pada remaja semester

2 di Poltekkes Majapahit Mojokerto. Hasil dari penelitiannya menunjukkan

bahwa sebagian besar responden sebanyak 27 orang (58,7%) memiliki peran

positif, dan sebagian besar responden sebanyak 24 orang (52,2%) memiliki

perilaku seksual pranikah negatif Analisis penelitiannya menggunakan uji

Chi Square, hasil didapatkan p<α = 0,05 yaitu 0,019 < 0,05, jadi ada

pengaruh peran teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah.

Dra. Zulhaini, S dan Masyithah Nasution (2011) melakukan

penelitian serupa di kelas XI di SMA Negeri 6 Binjai Tahun Ajaran

2011/2012. Dari hasil penelitiannya, hipotesis yang berbunyi “ ada pengaruh

positif pergaulan teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah pada siswa

kelas XI di SMA Negeri 6 Binjai dapat diterima”. Karena hasil dari

penelitian menunjukan bahwa pergaulan teman sebaya memiliki pengaruh


4

positif terhadap perilaku seks pranikah pada siswa kelas XI di SMA Negeri

6 Binjai Tahun Ajaran 2011/2012, diketahui dari hasil perhitungan

diperoleh harga rxy > rtabel yaitu 0,389 > 0,266 dan pengaruh tersebut

signifikan, hai ini diketahui setelah dilakukan pengujian dengan

menggunakan tfiher diperoleh harga thitung > ttabel yaitu 3,59 > 2,021.

Dari hasil penelitian Nia Yulianti (2015) bisa diuraikan satu demi

satu pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah dari setiap

indikator, yakni a). Sebanyak 61,72% mereka melakukan fantasi seksual

yang didapat dari teman sebaya, b). Sebanyak 58,17% mereka melakukan

pegangan tangan yang didapat dari teman sebaya, c) Sebanyak 26,60 %

mereka melakukan masturbasi/onani didapat dari teman sebaya d).

Sebanyak 53,61% mereka melakukan Kissing didapat dari teman sebaya, e).

Sebanyak 32,70% mereka melakukan petting yang didapat dari teman

sebaya f). Sebanyak 51,22% mereka melakukan Intercourse/ senggama

didapat dari teman sebaya.

Penelitian serupa juga dilakukan oleh Dimas Perdana (2016) yang

menyimpulkan bahwa pada penelitiannya ada hubungan peran teman sebaya

dengan perilaku seksual pranikah remaja di lingkungan SMK di Pacitan

tahun 2016. Yaitu responden yang memiliki sikap positif berkecenderungan

untuk tidak melakukan perilaku seks pranikah.

Penelitian Darmayanti Darmayanti, Yuniar Lestari, Mery Ramdani

(20111) pada Siswa SLTA Kota Bukitinngi, Menyatakan bahwa ada

hubungan antara teman sebaya denga perilaku seks pranikah. 54,3% peran
5

teman sebaya aktif menunjukan bahwa memberikan informasi mengenai

ksehatan reproduksi. Responden dengan teman sebaya pasif memiliki

peluang 2,6 kali untuk berperilaku seksual pranikah dibanding dengan

teman sebaya aktif.

Hasil dari review kelima artikel tersebut adalah tentang pengaruh

teman sebaya terhadap perilaku seks pada remaja. Penelitian membuktikan

adanya pengaruh teman sebaya yang signifikan terhadap perilaku seks

pranikah pada remaja.

Hal ini berarti perilaku seksual pranikah pada remaja dipengaruhi

oleh peran teman sebaya. Sehingga untuk mencegah dampak negatif dari

pengaruh teman sebaya adalah perlunya peningkatan pada pemahaman

agama, norma sosial dan pemberian pengetahuan kepada remaja tentang

perilaku seksual pranikah dengan tujuan dapat menurunkan angka kejadian

penularan penyakit menular seksual HIV/AIDS, abortus dan pernikahan usia

dini. Remaja pun harus mampu memilih pergaulan mana yang baik dan

mana yang buruk. Hal inipun tidak terlepas dari kontrol orang tua. Orang

tua harus mampu menghindarkan anak dari perilaku seks pranikah.

Oleh karena itu berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk

meneliti peran teman sebaya terhadap perilaku seksual pranikah pada remaja

yang juga merupakan rekomendasi dari penelitian sebelumnya untuk

melakukan penelitian selanjutnya tentang peran teman sebaya terhadap

perilaku seks pranukah.


6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah “Adakah pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks pranikah

remaja”.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Untuk mengetahui pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks
pranikah pada remaja SMA di Situraja.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Menganalisis pengaruh teman sebaya terhadap perilaku seks
pranikah pada remaja SMA di Situraja.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil dari penelitian mengenai pengaruh teman

sebaya terhadap perilaku seks pranikah remaja ini dapat dijadikan data

dasar dan masukan bagi pengembangan ilmu-ilmu kesehatan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengalaman dan menambah

wawasan ilmu pengetahuan terutama mengenai pengaruh teman

sebaya terhadap perilaku seks pranikah remaja, sebagai bekal

dalam pembinaan dimasyarakat terutama orang tua dan remaja.


7

2. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi institusi pendidikan

terutama bagi mahasiswa lainnya yang ingin memanfaatkan

penelitian ini sebagai bahan studi perbandingan.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menjadi perhatian

bagi tenaga kesehatan dalam melakukan pencegahan dan

penanganan terhadap perilaku seks pranikah remaja.

4. Bagi peneliti lain

Bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat menambah

referensi, serta dapat menjadi bahan acuan untuk penelitian

berikutnya terutama mengenai pengaruh teman sebaya terhadap

perilaku seks pranikah remaja.

Anda mungkin juga menyukai