Anda di halaman 1dari 8

BIMBINGAN

KONSELING AUTIS
Oleh : Dimas Alif
Latar Belakang

■ Autisme merupakan cara berfikir yang dikendalikan oleh kebutuhan personal atau oleh diri
sendiri, menanggapi dunia berdasarkan penglihatan dan harapan sendiri, dan menolak realitas,
keasyikan ekstrem dengan fikiran dan fantasi sendiri. Autisme dapat diartikan sebagai gangguan
perkembangan yang luas dan berat, gejalanya mulai tampak pada anak sebelum mencapai usia
tiga tahun.
■ Gangguan perkembangan ini mencakup bidang komunikasi, interaksi, dan perilaku. Penyebabnya
adalah gangguan pada perkembangan susunan saraf pusat yang mengakibatkan terganggunya
fungsi otak. Untuk anak autis masalah tujuan pemberian bimbingan dan konseling lebih diarahkan
kepada pembentukan kompensasi secara positif dari kekurangan atau kelainan yang diderita anak.
Definisi Autis
■Autis merupakan salah satu kelompok dari gangguan perkembangan pada anak. Menurut Veskarisyanti
(2008 : 17) dalam bahasa Yunani dikenal kata autis, "auto" berarti sendiri ditujukan pada seseorang ketika
menunjukkan gajala hidup dalam dunianya sendiri atau mempunyai dunia sendiri.

■Gangguan berpengaruh pada komunikasi, interaksi sosial, imajinasi dan sikap (Wright, 2007: 4).
Menurut Yuwono (2009:26) autis merupakan gangguan perkembangan neurohiologis vang sangat
komnleks/herat dalam kehidupan vang panjang mempertahankan keteraturan di dalam lingkungannya.

■Autisme adalah gangguan perkembangan yang secara umum tampak ditiga tahun pertama Kehidupan
anak. Gangguan ini berpengaruh pada komunikasi, interaksi sosial, imajinasi dan sikap (Wright, 2007: 4).
Jenis – jenis Autis
1. Autis Ringan, Pada kondisi ini anak autis masih menunjukkan adanya kontak mata walaupun tidak berlangsung
lama. Anak autis ini dapat memberikan sedikit respon ketika dipanggil namanya, menunjukkan ekspresi-ekspresi
muka, dan dalam berkomunikasi dua arah meskipun terjadinya hanya sesekali

2. Autis Sedang, Pada kondisi ini anak autis masih menunjukkan sedikit kontak mata namun tidak memberikan
respon ketika Namanya dipanggil. Tindakan agresif atau hiperaktif, menyakiti diri sendiri, acuh, dan gangguan
motorik yang stereopik cenderung agak sulit untuk dikendalikan tetapi masih bisa dikendalikan.

3. Autis Berat, Anak autis yang berada pada kategori ini menunjukkan tindakan-tindakan yang sangat tidak
terkendali. Biasanya anak autis memukul-mukulkan kepalanya ke tembok secara berulang-ulang dan terus menerus
tanpa henti
KARAKTERISTIK AUTIS

■ Anak Autis mempunyai karakteristik dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, sensoris, pola
bermain, perilaku dan emosi sebagai berikut:
a. Komunikasi
b. Interaksi Sosial
c. Gangguan Sensoris
d. Pola bermain
e. Perilaku
f. Emosi
Penyebab Autis
■ Menurut Sari (2009) autis merupakan penyakit yang bersifat multifaktor. Teori mengenai penyebab dari autis diantaranya
adalah sebagai berikut :

a. Faktor genetika

■Penelitian faktor genetik pada anak autistik masih terus dilakukan. Sampai saat ini ditemukan sekitar 20 gen
yang berkaitan dengan autisme.

b. Kelainan anatomis otak

■Menurut Winarno (2013) otak anak autis mengalami pertumbuhan dengan laju kecepatan yang tidak normal,
khususnya pada usia 2 tahun, dan memiliki puzzling sign of inflammation (peradangan yang membingungkan).
Bagian corpus callosum, biasanya pada anak autis berukuran lebih kecil. Corpus callosum merupakan pita tenunan
pengikat yang menghubungkan hemisphere otak kanan dan otak kiri.

c. Gangguan Perilaku Hiperaktif

■Perilaku autis digolongkan menjadi 2 jenis yaitu perilaku yang eksesif (berlebihan) dan perilaku defisit
(berkekurangan).
BIMBINGAN DAN KONSELING BAGI AUTIS

1. perlu adanya suatu tim kerja konselor yang terpadu dengan tenaga pendidik lain (guru, dan
kepala sekolah), tenaga medis (psikiater, dokter anak), psikolog, ahli terapi wicara, pekerja sosial, orang
tua, keluarga, dan anak itu sendiri sangat diperlukan agar dapat mendeteksi dini, serta memberi
penanganan yang sesuai dan tepat waktu. Semakin dini terdeteksi dan mendapat penanganan yang tepat,
akan dapat mencapai hasil yang optimal.
2. layanan konseling, tidak hanya diberikan kepada anak, namun juga kepada orang tua dan keluarga
anak itu sendiri. Program bimbingan dan konseling kepada orang tua dan keluarga anak autis
dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada mereka berupa informasi tentang keberadaan anak
sehingga para orang tua memiliki pemahaman yang benar tentang kondisi dan keberadaan anak autis,
serta memiliki pandangan yang positif terhadap kehadiran anaknya
3. keterampilan khusus, mengenai penanganan anak autis yang harus dikuasai konselor, misalnya
keterampilan dalam melakukan asesmen dan menyusun pengembangan program
4. layanan preventif, dengan pengetahuan tentang etiologi anak autis konselor dapat memberikan
layanan konseling kepada masyarakat terutama para remaja
ISU KONSELING AUTIS

■Kepercayaan diri bisa dikatakan sebagai sikap yang positif, dimana seorang individu
mampu atau memampukan dirinya untuk mengembangkan penilaian positif baik terhadap
diri sendiri maupun terhadap lingkungan ataupun situasi yang telah dihadapinya. suatu
lembaga pendidikan formal dan non formal menyediakan sarana dan prasarana yang
memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi
fisik kecerdasan sosial emosional dan kejiwaan peserta didikan untuk anak berkebutuhan
khusus.

Anda mungkin juga menyukai