PROPOSAL PENELITIAN
oleh :
HILDA NUR WIDYAWATI
NIM. 15010044033
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas,
maka rumusan masalahnya adalah :
“Apakah metode Applied Behavior Analys (ABA)
bermedia busy book berpengaruh terhadap kemampuan
Daily Living Skills (DLS) pada anak autis ?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan
penelitiannya adalah :
Untuk Mengetahui Pengaruh Metode Applied Behavior Analys
(ABA) Bermedia Busy Book terhadap kemampuan Daily Living
Skills (DLS) Anak Autis. Kemampuan Daily Living Skills (DLS)
ini mencakup :
1. Kemampuan memasang dasi secara mandiri
2. Kemampuan mengancingkan baju dan jaket secara
mandiri
3. Kemampuan menresleting celana dan tas secara mandiri
4. Kemampuan memasang sepatu baik berbentuk tali
maupun perekat secara mandiri
E. Batasan Penelitian
Supaya dalam penelitian ini tidak meluas dan tetap
terarah, maka penulis membatasi masalah penelitian ini,
antara lain sebagai berikut :
1. Subjek penelitian adalah 7 anak autis mulai dari umur 5
tahun – 10 tahun yang telah memiliki kesiapan untuk
melakukan Daily Living Skills (DLS) di TK Mentari School
Sidoarjo.
2. Lokasi penelitian bertempat di TK Mentari School
Sidoarjo.
3. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan sebanyak 10
kali pertemuan. 1 kali pre tes, 8 kali intervensi, dan 1
postest.
4. Daily Living Skills (DLS) dalam penelitian ini yaitu
berkaitan dengan kemandirian anak autis meliputi
kegiatan anak autis dalam berpakaian dan bersepatu,
meliputi : memasang kancing baju, menresleting jaket
dan celana, memasang dasi, memasang tali sepatu dan
sepatu yang berbentuk perekat.
F. Asumsi Penelitian
Asumsi penelitian adalah anggapan dasar mengenai
suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dalam melakukan
penelitian. Berikut yang menjadikan asumsi dalam penelitian
ini :
1. Kemampuan Daily Living Skills (DLS) anak autis perlu
dikembangkan untuk mengoptimalkan perkembangan
kemandirian anak spektrum autis
2. Pemilihan media pembelajaran yang tepat menstimulasi
munculnya kemampuan daily living skills (DLS) pada
anak autis
3. Anak spektrum autis cenderung memahami instruksi
atau informasi dalam bentuk visual
4. Busy Book merupakan suatu bentuk media pembelajaran
yang penuh dengan gambar dan warna yang mampu
merangsang kemampuan motorik anak
5. Metode ABA (Applied Behaviour Analysis) bertujuan untuk
memberikan kepada anak spektrum autis suatu
lingkungan belajar yang alamiah
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
6) Shaping
Shaping merupakan cara yang digunakan untuk
mengembangkan keterampilan atau perilaku yang tidak
terdapat pada diri anak. Shaping digunakan untuk
mengjarkan keterampilan-keterampilan yang sulit.
Dalam hal ini yaitu meliputi kemampuan motorik kasar
anka, seperti memakai baju, makan dan bersosialisasi
dengan orang lain. (Dodd, 2007).
7) Chainning
Chainning adalah menciptakan perilaku baru
dengan menggabungkan perilaku-perilaku sederhana
yang ada. Contohnya dalam menyikat gigi: pertama
menyimpan pasta gigi pada sikat gigi, kemudian
memasukkan sikat gigi ke mulut dan kemudian mulai
menggosok gigi ke atas ke bawah, kesamping kiri dan
kanan dan seterusnya.
Adapun secara mendetail, karakteristik anak autis
dalam belajar adalah sebagai berikut (Mudjito dkk,
2013:106 - 107 ) :
a. Pemrosesan Informasi
Anak autis mengalami hambatan dalam
memfokuskan perhatiannya pada suatu hal serta dalam
perkembangan modalitas sensorinya.
b. Pemahaman
Terganggunya dalam proses informasi akan
berpengaruh terhadap pemahaman anak. Pemahaman
juga dipengaruhi oleh potensi dari setiap individu.
Pada anak autis pemahaman akan lebih sulit lagi jika
anak tergolong pada low functioning. Sebaliknya bagi
anak high functioning pemahaman akan lebih mudah
untuk diterima.
c. Pengungkapan
Anak autis memilki kesulitan dalam
mengungkapkan hal – hal yang diinginkannya, jika
diberikan instruksi anak tidak mudah untuk
menunjukkan respon. Dengan keadaan ini anak dengan
spektrum autis sering kali dianggap bahwa tidak
mempunyai kemampuan. Akibatnya kebutuhan belajar
anak tidak dapat terfasilitasi sehingga terhambat dalam
proses belajarnya.
d. Penyesuaian
Kemampuan penyesuaian diri pada anak autis
meliputi kemampuan interaksi sosial, komunikasi, dan
perilaku sangat kurang dengan lingkungannya.
Akibatnya berbagai kegiatan pembelajaran seringkali
sulit dilakukan oleh anak autis.
a. Instruksi
Instruksi yang diberikan adalah sebagai berikut S-
J-T-S:
1) Konsekuensi
Setelah melakukan suatu hal cepat berikan
umpan balik atau feedback yang disesuaikan
dengan karakteristik masing – masing anak.
2) Prompt atau bantuan
Prompt fisik, prompt verbal, prompt
model, prompt gestural dan prompt tempat
dan yang lainnya.
c. Repetitive (pengulangan)
Anak autis yang memiliki gangguan pada
kemandiriannya perlu keterampilan yang diajarkan di
berikan oleh guru secara berulang-ulang sampai anak
sduah benar-benar menguasai keterampilan atau
instruksi yang telah diberikan guru tanpa dibantu lagi.
Pengulangan seharusnya menggunakan konsep
multi kecerdasan yang dimiliki oleh setiap anak. Pada
tahapan ini akan menjadi salah satu gaya belajar untuk
terus belajar mengulang materi yang berikan dan siswa
akan benar-benar memahami dan menyerapnya dengan
baik.
d. Konsisten
Pada pelaksanaan proses belajar dilaksanakan
dengan konsisten oleh guru dalam memberikan
instruksi dalam pemberian konsekuensi ataupun
imbalan yang akan diberikan untuk anak.
Hambatan
Kemandirian
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Applied
Behavior Analys (ABA) Bermedia Busy Book terhadap
Kemapuan Daily Living Skills (DLS) Anak Autis di TK
Mentari School Sidoarjo” dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif karena teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini berupa angka dan kemudian
dianalisis menggunakan statistik untuk kemudian
digunakan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan jenis penelitian yaitu jenis pre-
experimental design. Menurut Sugiyono (2016 : 74) Pre-
experimental design adalah jenis penelitian yang designnya
masih belum pasti atau masih terdapat variabel lain yang
dapat mempengaruhi terbentuk nya variabel dependen.
Penelitian ini menggunakan jenis pre-experimental design
karena terdapat variable bebas dan variable terikat dengan
sampel yang digunakan relatif kecil yaitu kurang dari 30
anak, dengan jumlah sampel sebanyak 7 anak.
C. Rancangan Penelitian
Desain penelitian adalah suatu rancangan bagaimana
penelitian tersebut akan dilaksanakan. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah One Group Pretest-Posttest Design,
karena dalam penelitian ini dilkukan pada suatu kelompok
tanpa adanya kelompok kontrol atau pembanding, selain itu
hasil perlakuan atau treatment yang diberikan dapat diketahui
lebih akurat atau terpercaya, sehingga dapat dibandingkan
dengan keadaan sebelum dan sesudah diberikan treatment atau
perlakuan (Sugiyono, 2015:109).
Arikunto (2013 : 124) merumuskan rancangan penelitian
sebagai berikut :
O1 X O2
Gambar 3.1 Rancangan Pretetst-Postest
Ket :
O1 : Nilai Tes Awal
Dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal
kemandirian anak autis khususnya daily living skills yang
meliputi mengancingkan baju, memasang dasi,
menresleting celana, memasang sepatu yang berbentuk
perekat ataupun tali sebelum diberikan treatment. Pre test
dilaksanakan 1 kali pada tanggal .
D. Lokasi Penelitian
Sasaran penelitian merupakan cara menyempitkan sudut
pandang dlam melakukan sebuah penelitian, sehingga
berfokus pada lokasi maupun subyek yang telah ditentukan.
Lokasi penelitian yaitu tempat yang digunakan dalam
melakukan proses penelitian untuk mendapatkan data
penelitian yang diperlukan. Dalam penelitian ini, lokasi yang
dipilih adalah TK Mentari School Sidoarjo yang beralamatkan
di Jalan Pondok Wage Indah, Taman, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur, Indonesia.
E. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah sasaran yang diteliti atau subyek
yng dijadikan pusat perhatian dalam kegiatan penelitian
(Arikunto, 2006:145). Subyek yang digunakan dalam
berjumlah 7 anak autism spectrum disorder (ASD) usia 5 – 10
tahun. Berikut adalah daftar nama subyek :
Tabel 3.1
Subjek Penelitian Anak Autism Spectrum Disorder (ASD)
No. Nama Umur Jenis Kelamin Hambatan
1.
2.
Belum mampu
3. melaksanakan
kegiatan sehari
4. –hari atau daily
living skills
5. (DLS) secara
mandiri
6.
7.
F. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan suatu hal yang
ditetapkan oleh peneliti dapat berupa orang, obyek
ataupun kegiatan yang meiliki variasi tertentu guna
dipelajari dan nantinya akan diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian dapat ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2016:39). Variabel yang
terdapat dalam penelitian ini adalah :
a. Variable Independen
Variable bebas adalah variable yang menjadi
sebab perubahan akan timbulnya variable dependen.
Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah metode applied behavior analys (ABA) bermedia
busy book sebab permainan ini dapat mempengaruhi
variabel lainnya.
b. Variable Dependen
Variable terikat adalah variable yang menjadikan
akibat, karena terdapat variable bebas (Sugiyono,
2015:61). Dalam hal ini variable terikatnya adalah
kemampuan daily living skills (DLS) anak autis.
Kemampuan daily living skills (DLS) yang dimaksud
adalah kemampuan anak dalam mengurus kegiatan
sehari – harinya seperti berpakaian, bercelana,
bersepatu dll sehingga anak anak dapat menjalankan
aktivitas sehari – hari dengan mandiri. Variabel terikat
yang dimaksud yaitu untuk mengukut akibat yang
ditimbulkan dari adanya variabel bebas.
2. Dokumentasi
Menurut Sugiyono ( 2014 : 240 ) dokumentasi
adalah catatan suatu peristiwa yang berupa gambar,
tulisan, dan lainnya dari setiap individu. Sedangkan
Menurut Arikunto (2010 : 274 ) dokumentasi
merupakan cara mencari data atau variable berupa
buku, majalah, surat kabat, agenda, dan sebagainya.
Berdasarkan kedua penjelasan diatas maka
dokumentasi merupakan teknik atau cara
mengumpulkan data melalui gambar, tulisan, dll.
Dalam penelitian ini, dokumentasiinya berupa
foto – foto kegiatan selama proses pemberian
treatment kepada anak autis.
I. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto ( 2013 : 203 ), instrumen
penelitian adalah alat yang digunakan dalam proses
mengumpulkan data agar lebih mudah untuk diolah.
Oleh karena itu, dalam hal ini instrumen yang
digunakan adalah lembar tes kemampuan daily living
skills (DLS) mulai dari kemampuan anak dalam
mengambil sampai memasang suatu objek melalui
media busy book. Adapun instrumen yang digunakan
adalah :
1. Lembar tes awal dan lembar tes akhir
2. Rencana Program Pembelajaran Harian
3. Rencana Program Pembelajaran Mingguan
J. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Menentukan Lokasi Penelitian
Pada tahap ini yang dilakukan adalah
menentukan lokasi yang akan dijadikan tempat
penelitian dengan mempertimbangkan
berdasarkan masalah yang diangkat serta tujuan
masalah. Kemudian memutuskan lokasi
penelitian untuk melaksanakan penelitian.
b. Menentukan Treatment
Pemberian treatment yang diberikan
sebanyak 10 kali pertemuan selama 2 x 30 menit
melalui metode applied behavior analys (ABA)
bermedia busy book dengan melakukan kegiatan
seperti memakai jaket, sepatu, celana, baju, dasi
dan lainnya sebagai upaya meningkatkan
kemampuan daily living skills (DLS) anak autis
di Mentari School Sidoarjo.
Langkah – langkah pelaksanaan metode
applied behavior analys (ABA) bermedia busy book
adalah sebagai berikut :
1) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
memperlajari tentang kemampuan daily living
skills (DLS) anak autis
2) Guru menyajikan 6 macam kegiatan daily living
skills (DLS) melalui busy book, dan
mengenalkan kepada siswa satu persatu
3) Menjelaskan tata cara belajar untuk melakukan
kegiatan tersebut
4) Anak dituntun untuk mengerjakan setiap
aktivitas dari halaman pertama sampai terakhir
5) Jika anak mampu mengerjakan dengan baik
sesuai instruksi guru, anak diberikan
reinforcement (imbalan). Imbalan tersebut
berupa stiker yang dapat ditempel anak dalam
sebuah kertas jika anak mampu mengerjakan
setiap lembar kegiatan yang ada pada busy book.
Selain itu imbalan juga dapat berupa pujian
atau kata – kata yang dapat memacu anak
untuk lebih berkembang lagi
6) Jika anak kesulitan dalam melakukan
permainan busy book, maka akan diberikan
prompt secara terus menerus sampai anak
mampu untuk menyelesaikannya.
7) Setelah anak mampu menyelesaikan setiap
lembar kegiatan yang ada pada busy book, maka
perlu dilakukan repetitive (pengulangan) agar
anak benar – benar menguasai keterampilan
yang telah diberikan guru tanpa dibantu lagi
8) Guru mencatan semua perkembangan anak
saat melakukan proses pembelajaran
A. HASIL PENELITIAN
1. Penyajian Data
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan,
hasil penelitian menunjukkan bahwa Metode Applied
Behaviour Analysis (ABA) bermedia Quiet Book
mempunyai pengaruh terhadap kemampuan Daily
Living Skills anak autis. Hal ini terlihat bahwa
kemampuan Daily Living Skills anak autis menjadi lebih
baik, dalam hal ini, aspek yang dinilai adalah aspek
memasang dasi, memasang kancing bentuk lubang,
memasang kancing bentuk perekat, memasang kancing
bentuk jepret, memasang kancing bentuk sangkelit,
memasang kancing jaket bentuk kancing besar, menarik
resleting jaket, memasang kancing jaket bentuk kancing
kecil, menarik resleting celana, mengambil benda,
memasukkan benda ke dalam tas, menutup resleting tas,
matching bentuk bangun ruang yang sama, merekatkan
sepatu dan memasang tali sepatu.
Tabel 4.1
Hasil Observasi Awal / Pre-Test Kemampuan Daily
Living Skills Anak Autis di TK Mentari School
Sidoarjo
Aspek yang diamati Total
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 J N
N
a 0 1 2 3 4 5 m i
o
m l l
.
a h a
i
1 R 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 3 3 1 3 1 2 5
. F 5 5
L ,
5
2 J 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 3 1 1 4
. J 9 2
,
2
3 A 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 3 2 3 2 1 2 5
. T 4 3
R ,
3
4 M 2 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 4
. C 2 8
L ,
8
5 E 2 2 1 2 1 1 1 1 1 3 2 2 2 3 1 2 5
. K 5 5
Y ,
5
6 E 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 3 2 2 2 2 2 6
. F 7 0
M
7 F 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 2 1 2 4
. R 0 4
S ,
4
Keterangan :
Aspek 1 : Memasang dasi
Aspek 2 : Memasang kancing bentuk lubang
Aspek 3 : Memasang kancing bentuk perekat
Aspek 4 : Memasang kancing bentuk jepret
Aspek 5 : Memasang kancing bentuk sangkelit
Aspek 6 : Memasang kancing jaket bentuk kancing besar
Aspek 7 : Memasang kancing jaket bentuk kancing kecil
Aspek 8 : Menarik resleting jaket
Aspek 9 : Menarik resleting celana
Aspek 10 : Mengambil benda
Aspek 11 : Memasukkan benda ke dalam tas
Aspek 12 : Menutup resleting tas
Aspek 13 : Matching bentuk bangun ruang yang sama
Aspek 14 : Merekatkan sepatu
Aspek 15 : Memasang tali sepatu
Tabel 4.2
Hasil Observasi Akhir/ Post-Test Kemampuan
Daily Living Skills Anak Autis di TK Mentari School
Sidoarjo
Aspek yang diamati Total
N 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 J N
N
a 0 1 2 3 4 5 m i
o
m l l
.
a h a
i
1 R 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 3 3 2 3 2 3 7
. F 2 1
L ,
1
2 J 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 2 3 1 2 5
. J 3 1
,
1
3 A 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 6
. T 8 2
R ,
2
4 M 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 6
. C 0 6
L ,
7
5 E 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 7
. K 4 5
Y ,
5
6 E 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 8
. F 8 4
M ,
4
7 F 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3 3 2 2 2 1 2 5
. R 5 5
S ,
5
Grafik 4.1
Hasil Pre-Test / Observasi Awal Dan Observasi
Akhir / Post-Test Kemampuan Daily Living Skills
Anak Autis
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Rata-Rata Nilai Pre-Test dan
Post-Test Kemampuan Daily Living Skills
Masing-Masing Aspek
Aspek yang Pre-Test Post- Beda
Dinilai Test
Aspek 1 : 23.81
52,38 76,19
Memasang dasi
Aspek 2 :
Memasang 9.51
38,1 47,61
kancing bentuk
lubang
Aspek 3 :
Memasang 28.57
38,1 66,67
kancing bentuk
perekat
Aspek 4 :
Memasang 38.1
42,85 80,95
kancing bentuk
jepret
Aspek 5 :
Memasang 9.55
33,3 42,85
kancing bentuk
sangkelit
Aspek 6 :
Memasang
kancing jaket 47,61 52,38 4.77
bentuk kancing
besar
Aspek 7 :
19.04
Menarik resleting 38,1 57,14
jaket
Aspek 8 :
Memasang
kancing jaket 47,61 61,90 14.29
bentuk kancing
kecil
Aspek 9 :
14.28
Menarik resleting 38,1 52,38
celana
Aspek 10 : 4.77
71,42 76,19
Mengambil benda,
Aspek 11 :
Memasukkan 9.52
80,95 90,47
benda ke dalam
tas
Aspek 12 :
23,8
Menutup resleting 66,67 90,47
tas
Aspek 13 :
Matching bentuk 19.05
57,14 76,19
bangun ruang
yang sama
Aspek 14 :
0
Merekatkan 80,95 80,95
sepatu
Aspek 15 :
Memasang tali 38,1 47,61 9.51
Sepatu
3. 53,3 62, 8 5 5 0
2 ,
9
4. 48,8 66, 1 6 6 0
7 7
,
9
5. 55,5 75, 2 7 7 0
5 0
6. 60 84, 2 3 3 0
4 4
.
4
7. 44,4 55, 1 3 3 0
5 1
,
1
Total
W T
= =
0
2
7
e. Interpretasi Data
Hasil analisis data di atas menggunakan uji
non parametrik dengan menggunakan uji
peringkat bertanda wilcoxon sehingga data
tersebut bersifat kuantitatif yaitu dalam bentuk
angka dan subjek yang digunakan relatif kecil
dibawah 25 anak. Dari data tersebut
menunjukkan hasil T (jenjang terkecil) = 0 (nilai
(-) tidak diperhitungkan karena harga mutlak)
lebih kecil sama dengan dari nilai Tα (tabel) = 2
dengan nilai kritis 5% (untuk pengujian dua
sisi). Maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima apabila T lebih kecil
sama dengan dari Tα (tabel). Hal ini berarti ada
pengaruh metode Applied Behavior Analys
(ABA) bermedia Quiet Book dapat melatih
kemampuan Daily Living Skills anak autis di
TK Mentari School Sidoarjo.
B. Pembahasan
Karakteristik pada anak autis sangatlah beragam
dan hambatan hambatan yang dialami oleh anak autis
juga sangat kompleks. Menurut Hasnita, dkk (2015: 22)
menyatakan bahwa hampir semua anak autis memiliki
permasalahan dalam hal motorik halus, gerak geriknya
kaku dan kasar, serta anak autis sering terlihat kesulitan
dalam memegang, menekan, menggenggam dan
menjipit suatu benda. Sependapat dengan Fallen dan
Umansky dalam Sunardi dan Sunaryo (2007: 129) bahwa
Hambatan perkembangan motorik pada anak autis yaitu
meliputi koordinasi antara jari dan tangan dan mata
yang terganggu, seperti kesulitan dalam belajar
mengikat sepatu, mengancingkan baju, dll. Berdasarkan
permasalahan anak autis diatas maka peneliti
mengangkat sebuah penelitian dengan judul “Pengaruh
Metode Applied Behavior Analys (ABA) Bermedia Quiet
Book terhadap Kemapuan Daily Living Skills (DLS) Anak
Autis di TK Mentari School Sidoarjo”.
Setelah dilakukannya penelitian, hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode Applied Behavior Analys
(ABA) bermedia Quiet Book berpengaruh terhadap
kemampuan Daily Living Skills anak autis dalam aspek
memasang dasi, memasang kancing bentuk lubang,
memasang kancing bentuk perekat, memasang kancing
bentuk jepret, memasang kancing bentuk sangkelit,
memasang kancing jaket bentuk kancing besar, menarik
resleting jaket, memasang kancing jaket bentuk kancing
kecil, menarik resleting celana, mengambil benda,
memasukkan benda ke dalam tas, menutup resleting tas,
matching bentuk bangun ruang yang sama, merekatkan
sepatu dan memasang tali sepatu, hal ini didasarkan
pada hasil penelitian bahwa nilai T (jejang terkecil) = 0
dan Tα (tabel) = 2. Kemampuan Daily Living Skills (DLS)
sangat penting bagi anak, menurut UU No. 20 Tahun
2003 Pasal 26 ayat 3 tentang pendidikan kecakapan
hidup berbunyi: “Pendidikan kecakapan hidup adalah
pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan
vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri”. Dengan
diajarkannya pendidikan tentang Daily Living Skills
(DLS) sejak dini, maka diharapkan anak dapat bersikap
mandiri sejak kecil dan tidak bergantung pada
lingkungan sekitarnya. Menurut Lakshita (2012:60) anak
autis lebih mudah memahami dan mengingat apapun
yang dapat mereka lihat dan mereka pegang, maka
dalam pembelajaran kemampuan Daily Living Skills
(DLS) ini menggunakan media pembelajaran quiet book,
pemilihan media pembelajaran quiet book ini karena
mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa
melalui proses visualisasi, media ini juga dapat
dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa, serta proses pembuatannya yang relatif
cepat, Indriana (2011: 63). Dalam penelitian ini
menggunakan metode Applied Behavior Analys (ABA)
karena menurut Mudjito, Jiehad, Praptono (2013:35)
Applied Behavior Analys (ABA) metode atau teknik ini
sangat representative bagi penanggulangan anak spesial
dengan gejala autis, sebab memiliki prinsip yang
terukur, terarah dan sistematis juga variasi yang
diajarkan luas, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi, sosial dan motorik halus
maupun kasar.
Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa aspek
memasang kancing bentuk jepret paling besar
pengaruhnya dari hasil pre-test sebesar 42,85 menjadi
80,95. Hal ini dikarenakan belum pernah diajarkannya
kemampuan Daily Living Skills (DLS) di TK Mentari
School Sidoarjo yang meliputi aspek memasang dasi,
mengancingkan baju, menarik resleting pada jaket dan
celana sehingga dalam hal ini anak merasa bersemangat
dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Akan tetapi
pada aspek merekatkan sepatu anak tidak mengalami
perkembangan, hal ini dibuktikan dengan hasil tes awal
atau pre-test dan hasil tes akhir atau post-test sama yaitu
sebesar 80,95. Hal ini dikarenakan bahwa dari awal
dilakukannya test anak sudah mahir dalam merekatkan
sepatunya sendiri karena kemampuan Daily Living Skills
(DLS) yang diajarkan di TK Mentari School Sidoarjo
yaitu aspek bersepatu secara mandiri, sehingga anak
rata-rata sudah mampu merekatkan sepatunya secara
mandiri.
Metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia
Quiet Book berpengaruh terhadap kemampuan Daily
Living Skills (DLS) anak autis, hal ini dapat diketahui
berdasarkan hasil penelitian sebelum diberikan
pembelajaran dengan metode Applied Behavior Analys
(ABA) bermedia Quiet Book kemampuan anak autis
dalam kegiatan Daily Living Skills (DLS) memiliki rata-
rata 51,39, kemudian setelah diberikan perlakuan
menggunakan metode Applied Behavior Analys (ABA)
bermedia Quiet Book kemampuan anak autis dalam
kegiatan Daily Living Skills (DLS) memiliki rata-rata
66,64. Kemampuan Daily Living Skills (DLS) anak autis
mengalami peningkatan sebanyak 15.26. hasil penelitian
yang dilakukan berpengaruh terhadap kemampuan
Daily Living Skills (DLS) anak autis. Hasil analisis data
terdapat perubahan positif pada semua subjek, sehingga
ketika pengujian dengan nilai T (jenjang kecil) = 0 dan
Tα (tabel) = 2. Selain itu, menurut Lakshita (2012:60)
anak autis lebih mudah memahami dan mengingat
apapun yang dapat mereka lihat dan mereka pegang.
Penelitian ini berkaitan erat dengan penelitian oleh
Aninda Manuella Saraswati (2018), tentang Penerapan
Permainan Busy Book Terhadap Kemampuan Motorik
Halus Anak Autis. Hasil penelitian tersebut menyatakan
bahwa ada peningkatan kemampuan motorik halus
pada anak autis. Peningkatan kemampuan motorik
halus anak autis dapat dilihat dari rekapitulasi hasil pre-
test sebanyak 33,6%, kemudian terdapat peningkatan
pada hasil post-test sebanyak 78,2% dan termasuk
kategori sangat baik.
Penelitian ini juga berkaitan erat dengan penelitian
oleh Emmanuelle Jasmin,dkk tentang “Sensori-motor
and Daily Living Skills of Preschool Children with
Autism Spectrum Disorders”. Hasil penelitian tersebut
menyatakan ada peningkatan terhadap kemampuan
Daily Living Skills (DLS) anak autis. Dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara Sensory
Responses, Motor and Functional Skills terhadap
kemampuan Daily Living Skills (DLS) anak autis
prasekolah.
Metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia
Quiet Book memberikan dampak positif pada
kemampuan Daily Living Skills (DLS) anak autis.
Terutama pada aspek memasang dasi, memasang
kancing bentuk perekat, memasang kancing bentuk
jepret, menutup resleting tas dan merekatkan sepatu.
Metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet
Book tidak hanya bisa untuk pembelajaran kemampuan
Daily Living Skills (DLS) anak autis saja, akan tetapi juga
dapat digunakan untuk pembelajaran kosa kata dan
mengurangi perilaku maladaptif pada anak autis.
Implikasi hasil penelitian tentang “Metode Applied
Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book untuk
Melatih kemampuan Daily Living Skills (DLS) anak autis
di TK Mentari School Sidoarjo” dengan hasil bahwa
metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet
Book berperan dalam meningkatkan kemampuan Daily
Living Skills (DLS) anak autis pada aspek memasang
dasi, memasang kancing bentuk lubang, memasang
kancing bentuk perekat, memasang kancing bentuk
jepret, memasang kancing bentuk sangkelit, memasang
kancing jaket bentuk kancing besar, menarik resleting
jaket, memasang kancing jaket bentuk kancing kecil,
menarik resleting celana, mengambil benda,
memasukkan benda ke dalam tas, menutup resleting tas,
matching bentuk bangun ruang yang sama, merekatkan
sepatu dan memasang tali sepatu. Selain itu dengan
adanya penelitian ini berdampak juga pada kemampuan
Daily Living Skills (DLS) anak, dalam hal ini anak
menjadi lebih mandiri serta serta kemampuan motorik
anak menjadi lebih baik. Dengan adanya pembelajaran
bermedia quiet book perilaku anak jadi lebih terkontrol,
anak mnejadi sibuk dengan buku yang ada di depannya
dan tidak suka mondar – mandir seperti biasanya.
Dengan penggunaan metode Applied Behavior Analys
(ABA) juga menjadikan anak lebih terarah dan patuh
terhadap perintah, sesuai dengan pendapat Mudjito,
Jiehad, Praptono (2013:35) bahwa Applied Behavior
Analys (ABA) metode atau teknik ini sangat
representative bagi penanggulangan anak spesial
dengan gejala autis, sebab memiliki prinsip yang
terukur, terarah dan sistematis juga variasi yang
diajarkan luas, sehingga dapat meningkatkan
keterampilan komunikasi, sosial dan motorik halus
maupun kasar. Temuan bahwa metode Applied Behavior
Analys (ABA) bermedia Quiet Book termasuk teknik dan
media yang belum pernah diterapkan di TK Mentari
School Sidoarjo. Berkaitan dengan hal tersebut metode
Applied Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book perlu
juga diterapkan untuk mengembangkan potensi anak
autis lainnya yang memiliki hambatan pada
kemampuan Daily Living Skills (DLS) nya.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan
beberapa teori yang menjawab rumusan masalah
(Apakah metode Applied Behavior Analys (ABA)
bermedia Quiet Book berpengaruh terhadap kemampuan
Daily Living Skills (DLS) pada anak autis ?) sesuai
dengan hasil penelitian tersebut dapat dinyatakan
bahwa kemampuan Daily Living Skills (DLS) pada anak
autis dapat dikembangkan melalui metode Applied
Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book. Metode
Applied Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book tepat
untuk mengembangkan kemampuan Daily Living Skills
(DLS) pada anak autis karena gaya belajar anak autis
yang visual, audio, kinestetik dan taktil akan lebih
mudah memahami materi pembelajaran yang
disampaikan. Keterbatasan penelitian ini terdapat pada
segi perlakuan yang diberikan, sampel penelitian yang
kecil dan juga tempat penelitian yang terbatas sehingga
kurang maksimal dalam perlakuan pada anak autis.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan
metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book
berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan Daily Living
Skills (DLS) anak autis. Hal tersebut berdasarkan hasil
penelitian sebelum diterapkannya metode Applied Behavior
Analys (ABA) bermedia Quiet Book diperoleh nilai rata-rata
51,39, kemudian setelah diterapkannya metode Applied
Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book diperoleh nilai
rata-rata 66,64. Selain itu hasil penelitian juga menunjukkan
bahwa T=0 sama dengan nilai krisis Tα (tabel) 5% (pengujian
dua sisi) yaitu 2 berarti T ≤ Tα.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan,
metode Applied Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book
berpengaruh terhadap kemampuan Daily Living Skills (DLS)
anak autis. Berdasarkan pernyataan tersebut maka peneliti
dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Menerapkan metode dan media Quiet Book
sebagai sarana melatih kemampuan Daily Living Skills
(DLS) anak autis.
2. Bagi Peneliti selanjutnya
Hasil penelitian dengan metode Applied Behavior
Analys (ABA) bermedia Quiet Book berpengaruh terhadap
kemampuan Daily Living Skills (DLS) anak autis, bagi
peneliti selanjutnya bisa digunakan sebagai salah satu
referensi penelitian yang terkait dengan metode Applied
Behavior Analys (ABA) bermedia Quiet Book serta dapat
juga dikembangkan menjadi penelitian selanjutnya
dengan sampel penelitian yang lebih banyak dan tempat
penelitian yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
(http://www.nicurriculum.org.uk/docs/foundatio
n_stage/learning_trought_play_ey.pdf, diunduh 20
November 2018).
(http://metamorfosa.stkipgetsempena.ac.id/home
/article/download/70/70, diakses 23 November 2018).
(http://pedagogi.ppj.unp.ac.id/index.php/pedago
gi/article/download/172/95, diakses 2 Desember 2018).
Bersepatu
Resleting Celana. Tema :
Diri Sendiri Memasang
Menarik resleting sepatu baik
pada celana Sub Tema : berupa perekat
Kesukaanku maupun tali
Tas Sekolah
Matching Bangun
Ruang Memindahkan benda
dari wadah ke dalam
Mencocokkan tas kemudian
bentuk bangun menresliting tas
ruang yang sama
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN HARIAN
TK MENTARI SCHOOL SIDOARJO
Waktu : 2 x 30 menit
Tema : Diri Sendiri
Sub Tema : Kesukaanku
Semester : Genap
Tahun Ajaran : 2019
A. Tujuan Umum :
Meningkatkan kemampuan daily living skills (DLS) anak
autis yang memiliki permasalahan dalam
motoriknya.
B. Tujuan Khusus :
Agar anak mampu mengkoordinasi jari tangan meliputi
memasang dasi, memasang jaket dan rompi,
mengancingkan baju, menresleting tas dan celana,
memasang tali dan perekat sepatu, mencocokkan benda
berdasarkan warna dan bentuknya serta memindahkan
benda dari suatu tempat ke dalam tas.
C. Indikator Pembelajaran :
1. Siswa dapat memasang dasi secara mandiri
2. Siswa dapat mengancingkan jaket dan rompi secara
mandiri
3. Siswa dapat mengancingkan berbagai macam bentuk
kancing baju secara mandiri
4. Siswa dapat menresleting tas dan celana secara mandiri
5. Siswa dapat memasang tali dan perekat sepatu secara
mandiri
6. Siswa dapat mencocokkan benda berdasarkan warna dan
bentuknya secara mandiri
7. Siswa dapat memindahkan benda dari suatu tempat ke
dalam tas secara mandiri
D. Materi Pelajaran :
Kegiatan yang meliputi Daily Living Skills (DLS) anak
usia 5 – 7 tahun
Pertemuan ke 1
Pertemuan ke 10
1. Memasang dasi
*3 = Anak mampu memasang dasi secara
mandiri
*2 = Anak mampu memasang dasi dengan
prompt verbal
*1 = Anak mampu memasang dasi dengan
prompt verbal dan fisik
secara mandiri
secara mandiri
1. Memegang dasi
2. Memasang dasi
3. Merekatkan dasi dari sisi satu dengan sisi lainnya
4. Memegang baju
5. Memakai baju
6. Mengancingkan baju dengan berbagai macam bentuk
kancing
7. Memegang jaket
8. Memakai jaket
9. Mengancingkan jaket atau rompi
10. Memegang celana
11. Memakai celana
12. Menresletingkan celana
13. Memegang sepatu
14. Memakai sepatu
15. Matching gambar yang sama
16. Memasang tali dan merekatkan sepatu
17. Mengambil tas
18. Memindahkan benda ke dalam tas
19. Menutup resleting tas
Berdasarkan kegiatan diatas, anak diminta untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan pedoman penilaian yang tersedia.
LEMBAR TES KEMAMPUAN DAILY LIVING SKILLS
(DLS) ANAK AUTIS DI TK MENTARI SCHOOL
SIDOARJO
Skor
N Nama Aspek yang Skor
o. Siswa Diamati Akhir
1 2 3
a. Memasang dasi
b. Memasang kancing
bentuk lubang
c. Memasang kancing
bentuk perekat
d. Memasang kancing
bentuk jepret
e. Memasang kancing
bentuk sangkelit
f. Memasang kancing
1. jaket bentuk kancing
besar
g. Memasang kancing
jaket bentuk kancing
kecil
h. Menarik resleting
jaket
i. Menarik resleting
celana
j. Mengambil benda
k. Memasukkan benda
ke dalam tas
l. Menutup resleting
tas
m. Matching
bentuk bangun
ruang yang sama
n. Merekatkan sepatu
o. Memasang tali
sepatu
1. Mengancingkan baju
1) Memasang kancing baju bentuk lubang
2) Memasang kancing baju bentuk jepret
3) Memasang kancing baju bentuk sangkelit
4) Memasang kancing baju bentuk perekat
2) Memasang dasi
1) Memasang dasi pada gambar yang ada pada quiet book
3) Mengancingkan jaket
1) Memasang kancing jaket bentuk besar
2) Memasang kancing jaket bentuk kecil
3) Menresletingkasn jaket
4) Menresletingkan celana
1) Menresletingkan celana
Bidang
Indikator Sub Indikator Item
Pengembangan
a) Memasang 1
kancing baju
bentuk lubang
b) Memasang 1
kancing baju
1) Mengancingkan bentuk jepret
baju c) Memasang 1
kancing baju
bentuk perekat
d) Memasang 1
kancing baju
Daily Living
bentuk sangkelit
Skills (DLS)
a) Memasang dasi 1
pada gambar
2) Memasang dasi
yang ada pada
quiet book
a) Memasang 1
kancing jaket
bentuk besar
3) Mengancingkan b) Memasang 1
jaket kancing jaket
bentuk kecil
c) Menresletingkan 1
jaket
4) Menresletingkan a) Menresletingkan 1
celana celana
a) Mengambil 1
benda
5) Memindahkan b) Memasukkan 1
benda ke dalam benda ke dalam
tas tas
c) Menutup 1
resleting tas
6) Mencocokkan a) Memasangkan 1
bentuk bangun bentuk bangun
ruang ruang yang
sama
a) Merekatkan 1
perekat sepatu
7) Bersepatu
b) Memasang tali 1
sepatu