Anda di halaman 1dari 12

KEBERAGAMAN

PESERTA DIDIK
KELOMPOK 3

1. Ayulia Rachmi (2000641074)


2. Wisnu Ranadhan (2000641076)

Dosen Pengampu: Nugraha Permana Putra, M.Pd


KEBERAGAMAN PESERTA DIDIK DAN ANAK
BERKEBUTUHAN KHUSUS
Keragaman adalah beragam, banyak jenis, rupa-rupa dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud dengan Peserta didik
yaitu siswa pada suatu lembaga yang disebut dengan sekolah. Maka dapat disimpulkan bahwa keragaman peserta didik
merupakan rupa-rupa peserta didik yang dibentuk oleh pribadi dan lingkungan sekolah. Keragaman (diversity) yang dimaksud
adalah ciri-ciri yang melekat pada kelompok atau individu tertentu. Pengelompokkan ini dapat ditinjau dari aspek jenis
kelamin, jasmaniah, status sosial ekonomi, etnis-ras, budaya, bahasa, agama, kondisimental, perilaku, intelektualitas, dan
seterusnya.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa
selalu menunjukan pada ketidak mampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk kedalam ABK antara lain: tunanetra,
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan
kesehatan, dan kesulitan bersosialisasi. istilah lain bagi anakberkebutuhan khusus adalah anak luar biasa dan anak cacat. Karena
karakteristik dan hambatan yang dimilki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan
kemampuan dan potensi mereka
Karakteristik dari Peserta Didik dan Anak
Berkebutuhan Khusus

Peran guru dalam proses pendidikan memang sangat penting, dalam menciptakan suasana belajar yang
efektif dan menghasilkan output yang berkualitas. Tapi pada fakta lapangan masih banyak guru yang belum
memahami hal tersebut, karena masih banyak siswa yang belum bisa menerapkan hasil pendidikannya kedalam
kehidupan masyarakat. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional maka seorang guru mesti memperhatikan
beberapa hal, salah satunya adalah karakteristik masing-masing peserta didik. Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo
ada dua fase karakteristik peserta didik.
Yaitu :
Karakteristik anak pada masa kelas rendah SD dan Karakteristik anak pada masa kelas tinggi SD.
Karakteristik anak pada masa kelas rendah SD
1. Adanya korelasi yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah.
2. Sikap tunduk kepada peraturan permainan-permainan tradisional.
3. Ada kecenderungan menuju diri sendiri.
4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan orang lain sehingga ada kecenderungan meremehkan orang lain.
5. Jika tidak dapat menyelesaikan suatu hal maka soal itu dianggap tidakpenting.
6. Pada masa ini anak menghendaki nilai rapor yang baik tanpa mengingatapakah prestasinya pantas diberi nilai baik atau
tidak.

Karakteristik anak pada masa kelas tinggi SD


7. Adanya minat minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret.
8. Amat realistis, ingin tahu, dan ingin belajar.
9. Menjelang akhir ini ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus.
10. Pada masa ini melihat nilai rapor sebagai ukuran yang tepat mengenaiprestasi sekolah.
karakteristik umum anak berkebutuhan khusus:

1. Sulit Komunikasi
Ketika ada anak mengalami maka perilaku beradaptasi akan mengalami gangguanterutama ketika mereka
berkomunikasi.
2. Kesulitan Belajar
Anak dengan kesulitan belajar merupakan individu yang memiliki gangguan pada satuatau lebih kemampuan dasar
psikologis.
3. Kelainan Fisik
Secara fisik dan medis, umunya beberapa ada kondisi fisik dan medis yang sangatberbeda dengan anak
kebanyakan.
4. Bersikap membangkang
Jangan heran jika anak-anak berkebutuhan khusus sering membangkang.
5. Emosional
Emosional anak-anak ABK bukan hanya tempramen dan mudah marah melainkan terjadihal lainnya.
6. Sulit Menulis atau Membaca
Untuk beberapa kasus anak ABK ada yang sulit mengekspresikan pikiran mereka dengantulisan dan tidak bisa
membaca.
karakteristik umum anak berkebutuhan khusus:

7. Tidak Mengerti
ArahAnak berkebutuhan khusus sulit mencerna logika sendiri. Terkadang
mengalamidisorientasi, seperti disorientasi waktu ataupun arah.
8. Senang Meniru
Senang meniru atau membeo (echolalia) merupakan salah satu karakteristik ABK.
9. Berbicara Tanpa Henti
Beberapa anak ABK senang mengoceh tanpa arti berulang-ulang. Akan bahaya
jadinyajika pembicaraan ini termasuk kedalam bahasa yang tidak boleh diucapkan atau dilarang.
10. Bertindak Gugup
Ketika anak berkebutuhan khusus merasa cemas maka ia akan melakukan perbuatan-
perbuatan aneh, sama halnya seperti orang normal hanya saja mereka lebih random.
11. Iri pada Orang Lain
Anak berkebutuhan khusus masih berpikir dan berperasaan layaknya anak balita. Sikap
iri hati yang selalu merasa tidak senang ketika melihat orang lain senang atau mendapatkan
sesuatu yang menguntungkan.
Macam-macam Peserta Didik dan Anak Berkebutuhan Khusus

Peserta Didik adalah individu yang sedang berkembang. Artinya, peserta didikmengalami perubahan-perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut ada yang
diarahkanke dalam diri sendiri, ada juga berupa penyesuaian diri terhadap lingkungan. sebagai individu yang sedang tumbuh dan berkembang, memerlukan
pendidikan,bimbingan dan pengarahan yang tepat untuk mencapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan bakat dan minatnya.
Berikut macam-macam keberagaman peserta didik:
• Intelegensi
David Wechsler, Inteligensi adalah kapasitas keseluruhan atau global individu untuk bertindak, berpikir rasional, dan menangani lingkungan secara efektif.
• Kepribadian & Tempramen
Sedangkan pengertian kepribadian menurut Schaefer dan Lamm (1998:97) adalah sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas, dan perilaku seseorang.
Menurut Allport (1937) temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi,kekuatan serta
kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segalacara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati.
• Status Sosial Ekonomi
Status ekonomi adalah kelompok orang berdasarkan karakteristik ekonomi,individual, dan pekerjaannya. Kelas sosial menunjukkan lebih dari sekedar
tingkatpenghasilan dan pendidikan.
• Kultur/ Budaya
Kultur adalah pola perilaku, keyakinan, dan semua produk dari kelompok orangtertentu yang diturunkan dari generasi ke generasi lainnya.Etnisitas adalah polaumum
karakteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama, dan bahasa.Kultur sangat mempengaruhi pengajaran dan pembelajaran.
Terdapat beberapa macam jenis anak dengan kebutuhan khusus, secara singkatmasing-
masing jenis kelainan dijelaskan sebagai berikut:

• Tunanetra/anak yang mengalami gangguan penglihatan;


Tunanetra adalah anak yang mengalami gangguan daya penglihatannya,berupa kebutaan menyeluruh atau sebagian, dan
walaupun telah diberi pertolongan dengan alat-alat bantu khusus masih tetap memerlukanpelayanan khusus.

• Tunarungu/anak yang mengalami gangguan pendengaran;


Tunarungu adalah anak yang kehilangan seluruh atau sebagian dayapendengarannya sehingga tidak atau kurang mampu
berkomunikasi secaraverbal dan walaupun telah diberikan pertolongan dengan alat bantu dengarmasih tetap memerlukan
pelayanan khusus.

• Tunadaksa/mengalami kelainan angota tubuh/gerakan;


Tunadaksa adalah anak yang mengalami kelainan atau cacat yang menetappada alat gerak (tulang, sendi, otot) sedemikian
rupa sehinggamemerlukan pelayanan khusus.

• Berbakat/memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa;


Anak berbakat adalah anak yang memiliki potensi kecerdasan(inteligensi), kreativitas, dan tanggungjawab terhadap tugas
(taskcommitment) di atas anak-anak seusianya (anak normal),
Terdapat beberapa macam jenis anak dengan kebutuhan khusus, secara singkatmasing-
masing jenis kelainan dijelaskan sebagai berikut:

• Tunagrahita (retardasi mental);


Tunagrahitaadalah anak yang secara nyata mengalami hambatan danketerbelakangan perkembangan mental jauh di bawah
rata-rata sedemikianrupa sehingga mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik,komunikasi maupun sosial

• Lamban belajar (slow learner)


Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensiintelektual sedikit di bawah normal tetapi belum termasuk
tunagrahita.

• Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik;


Anak yang berkesulitan belajar spesifik adalah anak yang secara nyatamengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik
khusus, terutama dalamhal kemampuan membaca, menulis dan berhitung atau matematika.

• Anak yang mengalami gangguan komunikasi;


Anak yang mengalami gangguan komunikasi adalah anak yang mengalamikelainan suara, artikulasi (pengucapan), atau
kelancaran bicara, yang mengakibatkan terjadi penyimpangan bentuk bahasa, isi bahasa, ataufungsi bahasa, sehingga
memerlukan pelayanan pendidikan khusus.
Terdapat beberapa macam jenis anak dengan kebutuhan khusus, secara singkatmasing-
masing jenis kelainan dijelaskan sebagai berikut:

• Tunalaras/anak yang mengalami gangguan emosi dan perilaku;


Tunalaras adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diridan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-
norma yang berlaku dalamlingkungan kelompok usia maupun masyarakat pada umumnya, sehinggamerugikan dirinya
maupun orang lain.

• ADHD/GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)


ADHD/GPPH adalah sebuah gangguan yang muncul pada anak dan dapatberlanjut hingga dewasa dengan gejala meliputi
gangguan pemusatanperhatian dan kesulitan untuk fokus, kesulitan mengontrol perilaku, danhiperaktif (overaktif).

• Autisme;
Autisme adalah gangguan perkembangan yang kompleks, meliputigangguan komunikasi, interaksi sosial, dan aktivitas
imaginatif, yangmulai tampak sebelum anak berusia tiga tahun, bahkan anak yangtermasuk autisme infantil gejalanya sudah
muncul sejak lahir.
Esensi Dari Keberagaman Peserta Didik

Penting bagi guru memiliki kesadaran tentang keberagaman peserta didik yang ada disekolahnya. Karena pembelajaran
yang sesuai adalah pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan peserta didiknya. Pembelajaran yang dilakukan
disekolahumum maupun sekolah khusus peserta didik diajar oleh seorang guru berdasarkankurikulum yang sama dan
pembelajaran yang sama juga. Tetapi dengan dilakukannyaproses pembelajaran seperti itu dirasa kurang efektif karena peserta
didik yang lambatakan mengalami kesulitan dan mudah merasa bosan saat dilakukannya prosespembelajaran.

Pembelajaran dapat dikatakan efektif jika guru memahami adanya keberagaman peserta didik dan melakukan
pembelajaran tidak hanya berdasarkan karakteristik pesertadidik yang umum tetapi juuga memperhatikan karakteristik peserta
didik yang membutuhkan kebutuhan khusus. Maka dari itu karena adanya keberagaman dan karakteristik dari peserta didik
yang berbeda maka penggunaan kurikulum dan pembelajran yang sama merupakan sisitem pembelajran yang tidak efektif.
Dikarenakan sistem pembelajaran yang adil itu dimana peserta didik memperoleh layanan belajar yang sesuai dengan
kebutuhannya.
Terima kasih telah menjadi bagian dari
pendengar yang sangat baik!

Anda mungkin juga menyukai