Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PSIKOLOGI

GANGGUAN PERKEMBANGAN

Oleh :

Nelly Agustin Istiany

220102106

PGSD 2C

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

2023
Perkembangan adalah pola perubahan yang meliputi aspek fisik, kognitif, bahasa dan
sosio-emosional. Setiap individu mengalami fase perkembangan yang
berbeda-beda. Ada yang cepat dan ada yang lambat. Hal tersebut terjadi karena
setiap individu tidak mampu memenuhi beberapa aspek sebagai tugas
perkembangannya. Sehingga menimbulkan masalah disebabkan ketidak sesuaian
suatu proses.

Setiap individu memiliki milestone atau tahap perkembangan yang berbeda. Namun,
terdapat kondisi gangguan tumbuh kembang yang dapat mencakup perkembangan
fisik, kognitif, bahasa, emosi, atau sosial. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang
gangguan perkembangan pada setiap aspek:

1. Gangguan Perkembangan Fisik


Gangguan perkembangan fisik pada anak dapat terjadi pada berbagai aspek,
seperti keterlambatan berbicara, keterlambatan dalam berjalan, dan gerakan
tidak seimbang pada tubuh. Beberapa jenis gangguan perkembangan fisik
motorik pada anak antara lain autisme, cerebral palsy, down syndrome, dan
muscular dystrophy. Beberapa ciri-ciri gangguan perkembangan fisik pada
anak antara lain:
• Keterlambatan dalam mencapai tonggak perkembangan tertentu
Keterlambatan perkembangan terjadi ketika anak mengalami tumbuh
kembang fisik, emosional, sosial dan kemampuan komunikasi yang
lebih lambat dibanding yang diharapkan. Kondisi ini menyebabkan anak
membutuhkan waktu lebih lama untuk mengembangkan keterampilan
baru dibanding kebanyakan anak lainnya.

• Kesulitan dalam berjalan atau bergerak


Penyebab jangka panjang sering disebabkan oleh masalah neurik-otot.
Penyebab-penyebab lain antara lain kelelahan dan gerakan tubuh yang
terbatas. Kelemahan otot dapat terjadi pada salah satu atau kedua kaki
yang menyebabkan kesulitan berjalan dan bergerak.

• Gerakan tubuh yang tidak seimbang


Gerakan yang butuh keseimbangan membutuhkan koordinasi semua
bagian tubuh yang baik. Kedua elemen ini akan selalu berjalan
beriringan saling mendukung satu sama lain. Dalam kondisi tertentu,
seseorang bisa saja kesulitan berjalan dan terjatuh tanpa sebab.
Kebanyakan hal ini dikarenakan sistem keseimbangan dinamis yang
buruk.

• Kesulitan dalam mengontrol gerakan


Ataksia adalah gangguan pada fungsi koordinasi saraf otak dan otot
yang membuat penderitanya sulit menggerakkan anggota tubuh dengan
baik. Gerakan tubuh yang tidak teratur dan sulit dikendalikan
menyebabkan penderita ataksia mengalami kesulitan dalam menjalani
aktivitas sehari-hari.

2. Gangguan Perkembangan Kognitif


Gangguan perkembangan kognitif pada anak dapat terjadi pada kemampuan
berpikir, belajar, memahami, menyelesaikan masalah, dan mengingat.
Beberapa jenis gangguan perkembangan kognitif pada anak antara lain
attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), autism spectrum disorder
(ASD), dan intellectual disability. Beberapa ciri-ciri gangguan perkembangan
kognitif pada anak antara lain:
• Kesulitan dalam belajar
Pengertian Kesulitan Belajar adalah hambatan/ gangguan belajar pada
anak dan remaja yang ditandai oleh adanya kesenjangan yang
signifikan antara taraf integensi dan kemampuan akademik yang
seharusnya dicapai.

• Kesulitan dalam memahami informasi


Kelebihan informasi (juga dikenal sebagai infobesity, infoxication,
kecemasan informasi, dan ledakan informasi adalah kesulitan dalam
memahami suatu masalah dan secara efektif membuat keputusan
ketika seseorang memiliki terlalu banyak informasi tentang masalah itu.

• Kesulitan dalam menyelesaikan masalah


Penyelesaian masalah adalah segala proses yang dilalui untuk
menemukan solusi dari masalah tersebut. Segala proses penyelesaian
masalah yang dimaksud adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan
agar akhirnya mendapatkan solusi masalah. Langkah-langkah tersebut
dimulai dari mengidentifikasi masalah sampai merumuskan solusi
masalah.

• Kesulitan dalam mengingat informasi


Gangguan memori adalah kondisi di mana otak memiliki kesulitan
untuk menyimpan, mengendalikan, dan mengingat kembali memori.

3. Gangguan Perkembangan Bahasa


Gangguan perkembangan bahasa pada anak dapat terjadi pada kemampuan
berbicara, memahami, dan menggunakan bahasa. Beberapa jenis gangguan
perkembangan bahasa pada anak antara lain kesulitan dalam berbicara,
kesulitan dalam memahami bahasa, dan kesulitan dalam menggunakan
bahasa dengan benar. Beberapa ciri-ciri gangguan perkembangan bahasa
pada anak antara lain:
• Keterlambatan dalam berbicara
Jenis dalam keterlambatan berbicara tidak hanya disebabkan oleh
faktor perkembangan anak, juga disebabkan oleh gangguan sensori,
gangguan neorologis, intellegences, kepribadian serta
ketidakseimbangan perkembangan internal dan ketidakseimbangan
perkembangan eksternal anak.

• Kesulitan dalam memahami bahasa


Berdasarkan dari aspek dan komponen-komponen bahasa, kesulitan
belajar bahasa dapat didefinisikan sebagai gangguan atau kesulitan
yang dialami seseorang dalam memperoleh kemampuan mendengar,
berbicara, membaca, menulis, yang mencakup penguasaan tentang
bentuk, isi serta penggunaan bahasa.

• Kesulitan dalam berkomunikasi


Hambatan komunikasi adalah segala bentuk gangguan yang terjadi di
dalam proses penyampaian serta penerimaan pesan antarindividu, yang
umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan, fisik, maupun psikis dari
individu yang terlibat.

4. Gangguan Perkembangan Emosi


Gangguan perkembangan emosi sosial pada anak dapat terjadi pada
kemampuan anak dalam mengembangkan hubungannya dan kerja sama
dengan anggota keluarga, teman, serta para guru. Beberapa jenis gangguan
perkembangan emosi sosial pada anak antara lain gangguan perilaku,
gangguan kecemasan, dan gangguan mood. Beberapa ciri-ciri gangguan
perkembangan emosi sosial pada anak antara lain:
• Perkembangan kepribadian terganggu
Setiap manusia pasti mengalami tahapan perkembangan secara fisik,
emosi, serta kognitif. Ketiga aspek tersebut berkaitan dengan
kepribadian individu. Apabila terdapat gangguan emosi selama masa
perkembangan, maka kemungkinan terdapat hambatan atau kendala
bagi individu untuk mendapatkan tujuan perkembangan yang sesuai
dengan usianya. Orang dengan gangguan emosional bisa saja memiliki
masa perkembangan yang terlambat sehingga tidak sesuai dengan
usianya.

• Menurunnya produktivitas
Individu yang memiliki gangguan emosional pada umumnya tidak selalu
bisa beraktivitas seperti biasa sebab kondisi emosionalnya sering tidak
stabil dan berpengaruh pada aktivitas yang dilakukan. Dalam perasaan
yang sedang sedih atau marah, individu belum tentu dapat mengerjakan
sesuatu dengan maksimal seperti ketika dalam emosi yang stabil.
• Permasalahan dalam bidang akademik
Bagi pelajar atau mahasiswa yang memiliki gangguan emosional,
gangguan tersebut dapat mempengaruhi prestasi serta hasil belajar
yang sudah dilakukan. Hal ini dikarenakan kondisi emosi yang kurang
stabil dapat memecah fokus sehingga sulit untuk berkonsentrasi ketika
sedang belajar.

5. Gangguan Perkembangan Sosial


Gangguan perkembangan sosial pada anak dapat terjadi pada kemampuan
anak dalam berinteraksi dengan orang lain dan mengembangkan hubungan
sosial. Beberapa jenis gangguan perkembangan sosial pada anak antara lain
kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya, kesulitan dalam
memahami norma sosial, dan kesulitan dalam mengontrol emosi. Beberapa
ciri-ciri gangguan perkembangan sosial pada anak antara lain:
• Kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain
Isolasi sosial adalah gangguan yang terjadi kepada seorang individu
dimana mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu
berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain. Individu tersebut
merasa ditolak, tidak diterima, tidak disukai oleh orang lain dan
kehilangan hubungan akrab sehingga tidak mampu untuk berbagi rasa
dan pikiran.

• Kesulitan dalam mengembangkan hubungan social


Banyak hal yang mempengaruhi seorang anak mengalami kesulitan
dalam bersosialisasi, contohnya kurang adanya komunikasi dan
hubungan yang baik antara anak dan orang tua atau anggota keluarga
lain di rumah sehingga menyebabkan anak sulit untuk berkomunikasi
dan menjalin hubungan sosial yang baik, kemudian adanya fobia sosial
misal berupa pengalaman bullying yang pernah dialami atau pernah
merasa dikucilkan di lingkungan sekitarnya, tipikal individu yang
memiliki kepribadian tertutup, merasa rendah...

• Kesulitan dalam memahami norma social


Menurut Kosasih (2012), tunalaras adalah sebutan untuk anak yang
terindikasi memiliki gangguan dalam hal emosi dan perilaku, yang
diakibatkan oleh masalah intrapersonal sehingga ia mengalami
kesulitan dalam berperilaku sesuai norma yang ada di masyarakat pada
umumnya.

Perkembangan merupakan pola perubahan, meliputi aspek fisik, kognitif, bahasa


dan sosio-emosional. Perkembangan dari berbagai aspek tersebut saling
berhubungan dan melengkapi untuk menjadi satu kesempurnaan. Perkembangan
yang sempurna mempengaruhi kualitas pribadi individu, .

Anda mungkin juga menyukai