PENDAHULUAN
Dalam memahami anak berkebutuhan khusus atau anak luara biasa, sangat diperlukan
adanya pemahaman mengenai jenis-jenis kecacatan (anak berkebutuhan khusus) dan akibat-
akibat yang terjadi pada penderita. Anak berkebutuhan khusus disebut sebagai anak yang cacat
dikarenakan mereka termasuk anak yang pertumbuhan dan perkembangannya mengalami
penyimpangan atau kelainan, baik dari segi fisik, mental, emosi, serta sosialnya bila
dibandingkan dengan nak yang normal.
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) di definisikan
sebagai anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan
potensi kemanusiaan mereka secara sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan
khusus, dikarenakn dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini membutuhkan
bantuan layanan pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling, dan
berbagai jenis layanan lainnya yang bersifat khusus.[1]
Dalam percakapan sehari hari, anak berkebutuhan khusus dijuluki sebagai “orang
luar biasa“, dikarenakan mereka memiliki kelebihan yang luar biasa, misalnya orang
yang terkenal memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa, memiliki kreatifitas yang
tinggi dalam melahirkan suatu temuan-temuan yang luar biasa dibidang iptek,religius,
dan di bidang-bidang kehidupan lainnya.
Dalam dunia pendidikan, kata luar biasa juga merupakan julukan atau sebutan
bagi mereka yang memiliki kekurangan atau mengalami berbagai kelainan dan
penyimpangan yang tidak di alami oleh orang normal pada umumnya. Kelainan atau
kekurangan itu dapat berupa kelainan dalam segi fisik, psikis, sosisal, dan moral.
3
B.J Habibie, karena dia memiliki inteligensi di atas orang normal dan kemampuan
intelektual dibidang “aerodinamika“ yang berkelas dunia sehingga beliau di juluki
sebagai orang yang jenius di bidangnya, sedangkan contoh orang yang menyimpang ke
bawah ialah orang yang lambat dan sulit dalam belajar.
Adalah anak yang mempunyai kelainan pada tubuhnya yakni kelumpuhan. Anak
yang mengalami kelumpuhan ini disebabkan karena polio dan gangguan pada syaraf
motoriknya.[2]
Adalah anak yang mengalami kelainan pada proses berbicara atau berbahasa.
Anak yang seperti ini mengalami kesulitan dalam berbahasa atau berbicara sehingga
tidak dapat dimengerti oleh orang lain.
4
5. Kelainan Emosi
Adalah anak yang mengalami gangguan pada tingkat emosinya. Hal ini
berhubungan dengan masalah psikologisnya. Anak yang mengalami kelainan emosi
ini dibagi menjadi 2 macam yaitu:
4) Suka menentang
6) Sering melamun.
3) Hiperaktivitas
4) Canggung
5
6. Keterbelakangan Mental
Adalah anak yang memiliki mental yang sangat rendah, selalu membutuhkan
bantuan orang lain karena tidak mampu mengurus dirinya sendiri, kecerdasannya
terbatas, apatis, serta perhatiannya labil. Berdasarkan intelegensinya, anak yang
terbelakang mentalnya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Idiot, yaitu anak yang paling rendah taraf intelegensinya (IQ > 20), perkembangan
jiwanya tidak akan bertambah melebihi usia 3 tahun, meskipun pada dasarnya
usianya sudah remaja atau dewasa.
b. Imbesil, yaitu anak yang mempunyai (IQ 20-50), perkembangan jiwanya dapat
mencapai usia 7 tahun, bisa diajari untuk memelihara diri sendirivdalam
kebutuhan yang paling sederhana.
c. Debil atau moron, yaitu anak yang mempunyai (IQ 50-70), keterbelakangan Debil
tidak separah dua jenis diatas. Perkembangan jiwanya dapat mencapai hingga 10
½ tahun. Orang Debil ini dapat memenuhi kebutuhannya sendiri.
7. Psikoneurosis
Anak yang mengalami psikoneurosis pada dasarnya adalah anak yang normal.
Mereka hanya mengalami ketegangan pribadi yang terus menerus, selain itu mereka
tidak bisa mengatasi masalahnya sendiri sehingga ketegangan tersebut tidak kunjung
reda. Psikoneurosis ini dibagi menjadi 3 yaitu:
b. Histeris, adalah anak yang secara tidak sadar melumpuhkan salah satu anggota
tubuhnya, sesunguhnya secara organis tidak mengalami kelainan.
6
8. Psikosis
Psikosis disebut juga dengan kelainan kepribadian yang besar karena seluruh
kepribadian orang yang bersangkutan terkena dan orang tersebut tidak dapat hidup
dengan normal.
9. Psikopathi
Adalah kelainan tingkah laku, maksudnya penderita psikopathi ini tidak dapat
memperdulikan norma-norma sosial. Mereka selalu berbuat semaunya sendiri tanpa
mempertimbangkan kepentingan orang lain, hingga sering sekali merugikan orang
lain. Dan penderita psikopathi ini tidak menyadari adanya kelainan pada dirinya.
Berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan kelainan pada janin saat ibu
hamil diantaranya adalah:
a. Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil dapat menyebabkan
janin tidak memperoleh oksigen secara maksimal, sehingga mempengaruhi
syaraf-syaraf otak yang dapat menyebabkan gangguan pada sistem syaraf dan
ketunaan pada bayi.
b. Infeksi karena penyakit kotor (penyakit kelamin / spilis yang diderita ayah atau
ibu), toxoplasmosis (dari virus binatang seperti bulu kucing), trachma dan tumor.
Tumor dapat terjadi pada otak yang berhubungan pada indera penglihatan
akibatnya kerusakan pada bola mata dan pendengaran akibatnya kerusakan dalam
selaput gendang telinga.
7
c. Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi sehingga ibu keracunan yang
mengakibatkan kelainan pada janin yang menyebabkan gangguan pada mata. Juga
kerusakan pada otak sehingga menyebabkan terganggu fungsi berfikirnya atau
verbal komunikasi, kerusakan pada organ telinga sehingga hilangnya fungsi
pendengaran.
Pada saat terjadinya kelahiran yang mungkin hanya memakan waktu yang cukup
singkat akan tetapi jika penanganan yang tidak tepat akan mengancam perkembangan
bayinya. Diantara nya adalah:
1) Lahir premature
1) Terjadi insident
8
pada umumnya. berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah dalam menangani anak
berkebutuhan khusus di antaranya adalah sebagai berikut:
Strategi ini membutuhkan peran aktif orang tua dalam melakukan pengasuhan
anak berkebutuhan khusus.Beberapa strategi yang dibutuhkan oleh orang tua anak
berkebutuhan khusus diantaranya perlu menyediakan waktu untuk dirinya sendiri, bekerja
sama dalam pengasuhan dengan pasangan, dan aktif dalam mencari informasi mengenai
anak berkebutuhan khusus. Orang tua perlu menyediakan waktu untuk dirinya sendiri,
sebagai bentuk apresiasi terhadap diri sendiri yang sudah menyediakan waktu ekstra dan
tenaga sehari-hari untuk mengasuh anak berkebutuhan khusus.
3. Peranaktif pemerintah
9
masyarakat umum, terutama bagi mereka yang berada pada kelas social menengah
kebawah. Tidak dapat dipungkiri, pelayanan konsultasi dan kesehatan masih merupakan
sesuatuhal yang mahal.
10
10. Berbagilah pengalaman. Kesemua prinsip pengajaran tersebut juga dapat diterapkan
pada kelas regular
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai anak luar biasa) di definisikan sebagai
anak yang memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk mengembangkan potensi
kemanusiaan mereka secara sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan khusus,
dikarenakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan
pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya
yang bersifat khusus.
11
Dalam penanganan anak berkebutuhan khusus, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan,
diantaranya yaitu penguatan kondisi mental orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus,
dukungan sosial yang kuat dari tetangga dan lingkungan sekitar anak berkebutuhan khusus
tersebut, dan yang terakhir adalah peran aktif pemerintah dalam menjadikan pelayanan kesehatan
dan konsultasi bagi anak berkebutuhan khusus.
3.2 Saran
Setelah mengetahui dan memahami segala sesuatu hal yang berhubungan dengan anak
berkebutuhan khusus, sangat diharapkan bagi masyarakat indonesia terutama bagi para pendidik
dalam menyikapi dan mendidik anak yang menyandang berkebutuhan khusus dengan baik dan
sesuai dengan yang diharapkan. Karena pada dasarnya anak seperti itu bukan malah dijauhi akan
tetapi didekati dan diperlakukan sama dengan manusia normal lainnya akan tetapi caranya yang
berbeda.
12