Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA TERHADAP ANAK


BERKEBUTUHAN KHUSUS

Disusun Oleh :

1. Agnes Yanda 12114201190004


2. Alfa O. Tasidjawa 12114201190005
3. Alfredo G.S Tasidjawa 12114201190006
4. Alma Kamanasa 12114201190009
5. Andarias Y. Kobawon 12114201190014
6. Anjeli Seilatu 12114201190018
7. Asde Sekawael 12114201190025
8. Benjamin Lesnussa 12114201190030
9. Blandina Lartutul 12114201190033
10. Chrisyelia Manuhutu 12114201190045
11. Damiana Welerubun 12114201190049
12. Erna M. Telehala 12114201190064

FAKULTAS KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2021
PENDAHULUAN

A. Pengertian
Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mempunyai perbedaan pertumbuhan
dan perkembangan dengan anak normal pada usianya yang mengalami kelainan baik
fisik, mental intelektual, sosial maupun emosional. Anak yang tergolong anak
berkebutuhan khusus meliputi: 8 tuna grahita, tuna daksa, tuna netra, tuna rungu, tuna
wicara, gangguan konsentrasi, anak hiperaktive (Ramadhan, 2012).

Mereka yang digolongkan anak berkebutuhan khusus dpaat di kelompokan


berdasarkan gangguan dan kelainan pada aspek :
1. Fisik/motoric
2. Kognitif : mentalretardasi, anak unggul (berbakat)
3. Bahasa dan bicara
4. Pendengaran
5. Penglihatan
6. Social emosi
B. Kategori anak berkebutuhan khusus
Menurut mangunsong (2009), anak berkebutuhan khusus dapat dikategorikan sebagai
berikut :
1. Tunanetra
2. Tunarunggu
3. Tunagrahita
4. Tunadaksa
5. Anak lamban belajar
6. Anak berkesulitan belajar
7. Anak berbakat
8. Tunalaras
9. Anak dengan gangguang komunikasi
10. Anak dengan ADHD (attention Deficit Hiperactivity Disorder)
11. Anak dengan autistic spectrum disorder
C. Factor penyebab anak berkebutuhan khusus
Penyebab anak berkebutuhan khusus terjadi dalam beberapa periode kehidupan anak,
yaitu :
1. Sebelum kelahiran
 Gangguan genetika : kelainan kromosom, transformasi
 Infeksi kehamilan
 Usia ibu hamil
 Keracunan saat hamil
 Pengguguran
 Lahir premature
2. Selama proses kelahiran
 Proses kelahiran lama (anoxia), premature, kekurangan oksigen
 Kelahiran dengan alat bantu : vacum
 Kahamilan terlalu lama : > 40 minggu

3. Setelah kelahiran
 Penyakit infeksi bakteri (TBC), Virus
 Kekurangan zat makanan (gizi, nutrisi)
 Kecelakaan
 Keracunan
 Bencana alam

D. Jenis- jenis dan karakteristik anak berkebutuhan khusus


1. Deteksi dini tumbuh kembang anak
Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemerikasaan untuk
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak
usia dini. Dengan ditemukan secara dini penyimpangan tumbuh kembang
anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan, terutama harus melibatkan
orang tua. Bila penyimpangan terlambat diketahui maka intervensinya akan
lebih sulit. Ada banyak alat untuk melakukan deteksi perkembangan pada
anak. Deteksi perkembangan pertumbuhan dapat dilakukan oleh tenaga
professional (tenaga Kesehatan, psikolog, terapis) secara multi disiplin.
Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang yang telah dilakukan oleh tenaga
Kesehatan ditingkat Puskesmas dan jaringannya yang dilakukan oleh
DEPKES RI, berupa :
a) Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui atau
menemukan status gizi kurang atau buruk
b) Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui
gangguan perkembangan anak (keterlambatan), gangguan daya lihat
dan gangguan daya dengar
c) Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui
adanya masalah mental emosional, austisme, dan gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktivtas.

2. Jenis-jenis anak berkebutuhan Khusus


Setelah dilakukan beberapa deteksi dini tumbuh Kembang diatas, orang tua
maupun pendidik dapat mengetahui jenis kebutuhan yang diperlukan anak.
Ada beberapa kategori anak berkebutuhan khusus yang dapat di identivikasi :
a) Anak retardasi mental (tunagrahita)
Tunagrahita adalah kondisi kelainan atau keterblakangan mental,
(retardasi mental) atau tingkah laku akibat kecerdasan yang terganggu,
yang disebabkan oleh fungsi-fungsi kognitif yang sangat lemah. Anak
retardasi mental adalah individu yang secara siginifikan memiliki
intelegensi dibawah intelegensi normal dengan skor IQ sama atau lebih
rendah dari 70. Tunagrahita dapat diklasifikasikan kedalam tiga
kelompok :
 Kelompok mampu didik, IQ 68-78
 Kelompok mampu latih IQ 52-55
 Kelompok mampu rawat IQ 30-40

American association on mental rethardation mendefinisikan anak


keterblakangan mental adalah anak-anak yang memiliki fungsi
intelektual dibawah normal terlihat memiliki kesulitan dalam perilaku
adaptif yang dimunculkan melalui kesulitan membuat konsep,
ketrampilan social, dan praktik perilaku adaptif yag terjadi pada rentan
usia perkembangannya yaitu < 18 tahun. Penyebab terjadinya
keterblakangan mental ini terbagi atas :
 Saat Prenatal, biasanya terjadi karena adanya abnormalitas dari
kromosom.
 Saat Perinatal, biasanya terjadi selama atau seketika setelah
anak lahir.
 Saat Postnatal, bisa saja Ketika selama kehamilan dan saat
kelahiran anak tidak mengalami gangguan apapun, namun
setelah itu anak mengalami radang otak seperti encephalitis,
keracunan timbal dan gangguan lain.

b) Anak dengan kelainan fisik (Tunadaksa)


Anak dengan kelainan fisik (Tunadaksa) merupakan gangguan fisik
yang berkaitan dengan tulang, otot, dan sendi serta system persyarafan
sehingga perlu pelayanan khusus. Gangguan ini biasanya berpengaruh
pada Gerakan kasar dan Gerakan halus dari seseorang. Gangguan ini
dapat bersifat ringan sampai berat.
c) Anak unggul dan berbakat istimewa
Menurut IDEA adalah anak yang memiliki kemampuan melebihi dari
kemampuan orang lain pada umumnya dan mampu menunjukan hasil
kerja yang sangat tinggi.

3. Ciri-ciri anak berkebutuhan khusus


Menurut Hayati, dkk, (2015), ciri-ciri anak berkebutuhan khusus secara umum
mengalami gangguan pemusatan perhatian, hiperaktifitas, mengalami masalah
interaksi sosial, komunikasi, perilaku yang terbatas dan berulang, dan
mengalami gangguan emosi
Beberapa ciri umum yang muncul pada masing-masing jenis anak
berkebutuhan khusus :
a) Anak retadhasi mental
 secara kognitif anak tersebut sangat berbeda dengan anak
normal, dari penggolongan IQnya saja, mereka dapat
dikategorikan sebagai keterblakangan mental ringan (IQ = 55-
69), keterblakangan mental sedang (IQ = 40-54),
Keterblakangan mental berat (IQ = 25-39), keterblakangan
sangat berat (IQ = < 25)
 secara social, banyak anak denngan keterblakangan mental
mengalami kesulitan dalam menjalani hubungan degan orang
lain.
 Tingkah laku adaptif pun mengalami gangguan terutama dalam
hal komunikasi, merawat diri sendiri, ketrampilan social,
kehidupan sehari-hari dan keterlibatan di masyarakat
b) Anak dengan kelainan fisik
 Secara kognitif dan akademik, anak dengan ganguan fisik akan
memiliki fungsi kognitif dengan rentan dari yang rendah hingga
yang tinggi.
 Secara perilaku, anak dapat terganggu apabila gangguan yang
dimilikinya itu menghambat Gerakan interaksi dengan orang
lain.
 Secara emosional, pada umumnya anak dengan gangguan fisik
ini memiliki konsep diri yang rendah
c) Anak unggul dan berbakat istimewa
 Secara kognitif, anak-anak berbakat memiliki kemampuan
dalam emanipulasi dan memahami symbol abstrak, konsentrasi
dan ingatan yang baik, perkembagan bahasa yang lebih awal
dari pada anak-anak seusianya, rasa ingin tahu yang tinggi,
serta memunculkan ide-ide yang original
 Secara akademis, mereka sangat termotovasi untuk belajar
diarea-area dimana menjadi minat mereka
 Secara social-emosional, mereka terlihat sebagai anak yang
idealis, perfeksionis dan kepekaan terhadap rasa keadilan.

4. Maasalah keperawatan yang mungkin muncul adalah


 Harga diri rendah
 Resiko isolasi social
 Deficit perawatan diri
 Koping individu tidak efektif

5. Cara membantu anak berkebutuhan khusus


Upaya yang dapat dilakukan pada anak retardasi mental antara lain :
 Pendidikan Kesehatan pada masyarakat
 Perbaikan keadaan sosio-ekonomi
 Perawatan pre-natal
 Pertolongan persalinan yang baik
 Mengurangi kehamilan pada wanita dibawah 20 tahun dan
diatas 40 tahun
 Mengajarkan ketrampilan hidup ( seperti makan, berpakian,
menjaga kebersihan badan)
 Melibatkan anak dalam pergaulan social dengan teman sebaya
atau yang lebih tua
 Memeberi kegiatan sesuai minat dan kebutuhan anak
 Memperkenalkan hal-hal yang baik dan tidak baik sejak dini.

Upaya yang dilakukan pada anak dengan kelainan fisik

 Kenali kondisi anak. Kondisi anak dapat dikenali dengan


melakukan diagnose dan perawatan yang tepat. Dengan
mengenali kondisi anak guru dapat menentukan perlakukan
yang tepat sesuai kekurangan pada fisik anak
 Bersikap positif selalu memberi dukungan dan pengertian pada
anak tetapi tidak memberi harapan palsu
 Selalu memberi cinta, cinta dan kasih sayang orang di
sekeliling menjadi kekuatan terbesar bagi anak untuk mengatasi
kekurangannya.
 Menghadirkankeadaan normal, selalu menciptakan kegiatan
yang normal kegiatan yang disusun tidak terlalu memanjakan
atau melindungi anak karena akan menghambat perkembangan
anak
 Memberikan fasilitas berupa alat bantu untuk menambah atau
mempermudah anak beraktivitas.
 Membantu anak berinteraksi. Bagaimana menghadapi dan
menerima kehadiran anak lain, melibatkan anak secara aktif
pada berbagai kegiatan.
 Fisioterapi : relaksasi terapi manipulasi, Latihan
kkeseimbangan, Latihan koordinasi, Latihan mobilisasi,
Latihan ambulasi dan Latihan bobath dengan Teknik inhibasi,
fasilitasi dengan stimulaisi Latihan dapat diberikan ditempat
tidur, di gymnasium dan kolam renang

Upaya yang dilakukan anak unggul dan berbakat istimewa

 Menyusun materi pembelajaran yang selalu menantang bagi


anak karena jika terlalu mudah anak akan cenderung cepat
bosan dan membuat keributan
 Tidak sering mengulang materi yang sama sehingga anak tidak
merasa jenuh
 Merancang model-model pembelajaran yang menghargai
sumbangan pemikiran siswa
 Pembelajaran harus berbasis pada anak, bahwa setiap anak
memiliki kecepatan yang berbeda pula sesuai dengan tingkat
kemampuannya.
ASUHAN KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Inisial : (L / P) Tgl Pengkajian :
Umur :
Informan :
ALASAN MASUK : -
MASALAH SAAT PENGKAJIAN :

2. FAKTOR PREDISPOSISI
1) Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu? Ya □ Tidak □
2) Pengobatan sebelumnya : □ Berhasil □ Kurang Berhasi □ Tidak Berhasil
3) Trauma Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya Fisik □□ □□ □□
Aniaya Seksual □□ □□ □□
Penolakan □□ □□ □□
Kekerasan dalam keluarga □□ □□ □□
Tindakan Kriminal □□ □□ □□
Jelaskan No. 1,2 3 :
Masalah Keperawatan :

4) Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa


□ Ya
□ Tidak
□ Hubungan Keluarga Gejala Riwayat Pengobatan/perawatan

Masalah Keperawatan : Ibu klien mengatakan bahwa salah satu anggota keluarga
juga mengalai hal yang sama dengan yang di alami oleh anak D

5) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : tidak di kaji


Masalah Keperawatan : tidak ada
3. Fisik
1. Tanda vital : TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/m, S : 37,50 C, P : 22 x/m
2. Ukur vital : TB : 135 cm, BB : 54,7 kg, Turun □ Naik □
3. Keluhan Fisik : Ya □ Tidak □
Jelaskan : tidak ditemukannya keluhan fisik pada klien

4. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep Diri :
a. Citra Tubuh :
b. Identitas :
c. Peran :
d. Ideal diri :
e. Harga diri : .
Masalah Keperawatan :
3. Hubungan Sosial :
a. Orang terdekat : klien
b. Peran Serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual :
a. Nilai dan Keyakinan : Klien adalah seorang yang berasal dari keluarga katolik dan
klien mandiri dalam melakukan doa sebelum dan sesudah makan
b. Kegiatan Ibadah : Ibu klien mengatakan klien sering diajak pergi ke gereja dan
berkativitas sekolah minggu
Masalah Keperawatan :

5. STATUS MENTAL
1) Penampilan
□ Tidak rapi □ Penggunaan pakaian tidak sesuai
□ Cara berpakaian tidak sesuai seperti biasanya.
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

2) Pembicaraan
□ Cepat □ Keras □ Gagap □ Inkoheren
□ Apatis □ Lambat □ Membisu
□Tidak mampu memulai Pembicaraan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

3) Aktivitas motorik
□ Lesu □ Tegang □ Gelisah □ Agitas 3
□ TIK □ Grimesen □ Tremor □ Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

4) Alam Perasaan
□ Sedih □ Ketakutan □ Putus Asa
□ Khawatir □ Gembira berlebihan
Jelaskan :
Masalah Keprawatan :

5) Afek
□ Datar □ Tumpul □ Tidak Kooperatif
□ Mudah Tersinggung
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

6) Interaksi selama wawancara


□ Bermusuhan □ Tidak Kooperatif □ Mudah tersinggung
□ Kontak mata kurang □ Defensi □ Curiga
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

7) Persepsi
□ Pendengaran □ Penglihatan □ Perabaan
□ Pengecapan □ Pembau
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

8) Proses Pikir
□ Sirkumstansial □ Tangensial □ Kehilangan □ Asosiasi
□ Flight of ideas □ Blocking □ Perseverasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

9) Isi Pikir
□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria □ Depersonalisasi
□ Ide yg Terkait □ Pikiran magis
Waham
□ Agama □ Somatik □ Kebesaran □ Curiga
□ Nihilistik □ Sisip Pikir □ Sial Pikir □ Kontrol Pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

10) Tingkat Kesadaran


□ Bingung □ Sedasi □ Stupor
Disorientasi :
□ Waktu □ Tempat □ Orang Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

11) Memori Gangguan daya ingat jangka panjang


□ Gangguan daya ingat jangka pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini Konfabulasi

12) Tingkat Konsentrasi dan berhitung


□ Mudah beralih
□ Tidak mampu berkonsentrasi
□ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :

13) Kemampuan penilaian


□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
14) Daya tilik diri :
□ Menghindari penyakit yg diderita □ Menyalahkan hal-hal Diluar diri
Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

6. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG


1) Makan
□ Bantuan Minimal □ Bantuan Total
2) BAB/BAK
□ Bantuan Minimal □ Bantuan Total
3) Mandi
□ Bantuan □ Minimal Bantuan Total
4) Berpakaian/berhias
□ Bantuan Minimal □ Bantuan Total
5) Istirahat dan Tidur
□ Tidur siang lama .............................. s/d
□ Tidur malam lama ............................... s/d
□ Aktifitas sebelum/sesudah tidur
6) Penggunaan Obat
□ Bantuan Minimal □ Bantuan total
7) Pemeliharaan Kesehatan
Ya Tidak
Perawatan lanjutan □ □
Sistim pendukung □ □

8) Aktifitas didalam rumah


Ya Tidak
Menyiapkan makanan □ □
Menjaga kerapihan rumah □ □
Mencuci pakaian □ □
Pengaturan keuangan □ □

9) Aktifitas diluar rumah


Ya Tidak
Belanja □ □
Transportasi □ □
Lain-lain □ □
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :

7. MEKANISME KOPING

Adaptif Maladaptif
o Bicara dengan orang lain o Minum Alkohol
o Mampu menyelesaikan masalah o Reaksi lambat/ berlebihan
o Teknik Relokasi o Bekerja berlebihan
o Aktifitas Konstruktif o Menghindar Olahraga
o Mencederai diri o Mencederai diri
Masalah Keperawatan :
o Lainnya o Lainnya

8. MASALAH PSIKOSOSIAL LINGKUNGAN


o Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik
o Masalah dengan dengan lingkungan, spesifik
o Masalah dengan pendidikan, spesifik
o Masalah dengan pekerjaan, spesifik
o Masalah dengan perumahan, spesifik
o Masalah dengan ekonomi, spesifik
o Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
o Masalah lainnya, spesifik

9. KURANG PENGETAHUAN TENTANG :


o Penyakit Jiwa
o Sistem Pendukung
o Faktor Predisposisi
o Penyakit Fisik
o Koping
o Obat-obatan
o Lainnya :

Masalah keperawatan :

10. ASPEK MEDIK


1) Diagnosa Medik :
2) Terapi Medik :
ANALISA DATA

Masalah Keperawatan Data Yang Perlu Dikaji


Harga diri rendah kronis Subjektif :
a. Klien mengkritik dririnya merasa tidak berguna
b. Klien menggungkapkan dirinya merasa tidak mampu
c. Menggungkapkan dirinya tidak bersemangat untuk
beraktivitas
d. Mengatakan dirinya malas melakukan perawtan diri

Objektif :
a. Mengkritik dirinya
b. Perasaan tidak mampu
c. Padangan hidup yang pesimis
d. Tidak menerima pujian
e. Penurunan produktivitas
f. Penolakan terhadap kemampuan diri
g. Berpakaian tidak rapih
h. Kurang selera makan/nafsu makan
i. Lebih banyak menunduk
j. Berbicara lambat dengan nada suara lemah
Isolasi social Subjektif :
a. Klien mengatakan malas bergaul degan orang lain
b. Klien mengatakan dirinya tidak ingin berteman
c. Tidak mau berkomunikasi
d. Data tentang klien biasanya diperoleh dari keluarga klien

Objektif :
a. Kurang sponan
b. Apatis
c. Ekspresi wajah kurang berseri
d. Tidak merawat diri dan tidak mebersihkan diri serta lebih
membutuhkan bantuan orang lain untuk memberikan diri
e. Kurang komunikasi verbal
f. Aktivitas menurun
g. Mengisolasi diri
h. Rendah diri
i. Kurng berenergi dan bertenaga
j. Postur tubuh berubah, misalnya sikap fetus
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga diri rendah


2. Isolasi sosial
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien :

No.CM :

Tg No.D Diagnosis Perencanaan


l x Keperawatan
Harga Diri Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional
renadah
Tujuan 1. Setelah dilakukan  Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan
Keperawatan: tindakan keperawatan prinsip teraupetik:  Kepercayaan
Klien memiliki kesehatan jiwa selam  Sapa klien dengan ramah baik verbal dari klien
konsep diri yang 1x24 jam intervensi klien maupun non verbal merupakan hal
positif menunjukan tanda –  Perkenalkan nama, nama panggilan dan mutlak serta
tanda percaya kepada tujuan perawat berkenalan akan
SP 1: Klien perawat:  Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan memudahkan
dapat memebina o Eksperesi wajah yang disukai klien dalam
hubungan saling bersahabat  Buat kontrak yang jelas melakukan
percaya dengan o Menunujukan  Tunjukan sikap jujur dan menepati janji pendekatan
perawat. rasa senang setiap kali berinteraksi dan tindakan
o Ada kontak mata  Tunjukan sikap empati dan menerima apa keperawatan
o Mau berjabat adanya kepada klien.
tangan  Beri perhatian kepada klien dan pada
o Mau menyebut masalah yang dihadapi klien
nama  Dengarkan dengan penuh perhatian dan
o Mau menjawab ekspresi perasaan klien
salam
o Mau duduk
berdampingan
dengan perawat
o Bersedia
mengungkapkan
masalah yang
dihadapi
SP 2: KLien 2. Setelah  Diskusikan dengan klien tentang :  Aspek positif
dapat dilakukan  Aspek positif yang dimiliki penting untuk
mengidentifikas tindakan klien, keluarga dan lingkungan meningkatkan
i aspek positif keperawatan  Kemampuan yang dimiliki klien PD serta harga
dan kemampuan kesehatan jiwa diri
yang dimiliki selama 1x24 jam  Memfalidasi
interaksi klien dan
mampu menguatkan
menyebutkan: apa yang
o Aspek positif dan disampaikan
kemampuan yang secara lisan
dimiliki klien
o Aspek positif
keluarga
o Aspek positif
lingkungan klien
 Bersama klien membuat daftar tentang: 2. Meningkatkan
o Aspek positif yang dimiliki harga diri serta
klien, keluarga dan memancing
lingkungannya. klien untuk
o Kemampuan yang dimiliki mengungkapka
klien . n apa yang
1. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi diinginkan oleh
penilaian negative klien.
SP 3: Klien 3. Setelah dialkukan  Mencari cara
dapat menilai tindakan keperawatan  Diskusikan dengan klien kemampuan yang dapt yang
kemampuan kesehatan jiwa selam dilakukan setiap hari sesuai dengan kemampuan konstruktif dan
yang dimiliki 1x24 jam interaksi klien klien. menunujukan
untuk mampu menyebutkan  Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan potensi yang
dilaksanakan. kemampuan yang dapat pelaksanaannya. dimiliki klien
dilaksanakan. untuk
mengubah
dirinya menjadi
lebih baik dan
berharga.
SP 4: Klien 4. Setelah dilakukan
dapat tindakan keperawatan  Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat  Menghindari
merencanakan kesehatan jiwa selama dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien: adanya
kegiatan sesuai 1x24 jam interaksi klien o Kegiatan mandiri kehilangan atau
dengan mampu membuat rencan o Kegiatan denagn bantuan perubahan
kemampuan kegiatan harian.  Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien peran akibat
yang dimilki  Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan setelah perasaan HDR
pulang yang dialami
klien serta
mencari
alternative
koping untuk
meningkatkan
harga diri.
 Menghargai
kemampuan
klien seta
menunujukan
kemampuan
yang klien
miliki
 Meningkatkan
pengetahuan
klien dalam
mekanisme
koping yang
konstruktif
dalam
mengahrgai
diri sendiri.
SP 5: Klien 5. Setelah dialkukan  Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan  Membantu
dapat tindakan keperawatan yang telah direncanakan klien
melakukan kesehatan jiwa selama  Pantau kegiatan yang dilaksanakna klien meningkatkan
kegiatan sesuai 1x24 jam interaksi klien  Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien harga dirin ya
rencana yang mampu melakukan  Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan
dibuat. kegiatan sesuai jadwal setealh pulang
yang dibuat
SP 6: Klien Setelah dialkukan  Berikan pendidikan kesehatan pada  Keluarga
dapat intervensi keperawatan keluarga tentang cara merawat klien sebagi sistem
memnfaatkan kesehatan jiwa selam dengan harga diri rendah pendukung
sistem 1x24 jam interaksi klien  Bantu keluarga memberi dukungan utama
pendukung yang mampu memanfaatkan selama klien dirawat mempunyai
ada. sistem pendukung yang  Bantu keluarga menyiapkan lingkungan peran dan
ada di kelaurga. rumah potensi besar
dalam
menciptakan
konsep serta
harga diri
klien.
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

No No. Diagnosis Hari/tgl/jam Pelaksanaan


Dx keperawatan Implementasi Evaluasi
1 1 Harga diri 1. Membina hubungan saling percaya Rabu, 17 November 2021
rendah 2. Mendiskusikan dengan pasien tentang : 12.30 WIT
a) Aspek positif yang dimiliki pasien, S:
keluarga, dan lingkungan - Pasien mengatakan senang telah
b) Kemampuan yang dimiliki pasien diajak bicara oleh perawat
3. Memberi pujian yang realistis - Pasien mengatakan tidak memeilki
kemampuan apapun kecuali bersi –
bersih untuk keperluan dirinya
sendiri seperti : mencuci baju, cuci
piring dan beres – beres rumah.
Rabu, 17 November 2021
12.00 WIT
O: Pasien terlihat senang dan antusias ketika
diajak berbicara mengenai kerja dan aktivitas,
kontak mata cukup , pasien mau duduk
berdampingan.

A: Pasien dapat menyebutkan aspek positif


dan kemampuan yang dimiliki pasien

P: Diskusikan dengan pasien kemampuan


pasien.
Kamis,18 November 2021 1. Merencanakan bersama pasien aktivitas yang Kamis, 18 November 2021
07.10 WIT dapat di lakukan setiap hari sesuai 07.30 WIT
kemampuan pasien S:
2. Meningkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien - Pasien mengatakan akan giat
beraktivitas di bangsal agar cepat
pulang.
- pasien mengatakan selama di rumah
sering mengerjakan pekerjaan rumah
- Pasien menagatakan tampak mampu
untuk bekerja,
- Pasien menagatakan akan membantu
pasien untuk membersihkan
peralatan makan dan membersihkan
serta merapikan tempat makan
setaelah selesai makan

O:
- Pasien terlihat sangat antusias,
kooperatif.
- Pasien mampu untuk
mengidentifikasi kemampuannya.

A: Pasien dapat membuat rencan kegiatan


harian

P: Lanjutkan TUK 5

Kamis,18 November 2021 1. Memotivasi dan mengikuti sertakan pasien Kamis, 18 November 2021
08.30 WIT untuk mengikuti kegiatan bermain guna 08.35 WIT
mengasah kemampuan diri S:
2. Menganjurkan pasien untuk melaksanakan - Pasien mengatakan senang
kegiatan yang telah direncanakan mengikuti permainan karena bisa
3. Memantau kegiatan yang dilaksanakan pasien beraktivitas di luar Bangsal.
4. Memberi pujian atas usaha yang dilakukan - Pasien mengatakan dia sering
pasien. memenangkan permainan

O:
- Pasien terlihat antusias
- Pasien mengikuti kegiatan bermain
denagn baik

A: pasien mengikuti kegiatan bermain

P: Ikut sertakan dan motivasi pasien


mengikuti kegiatan bermain.
Kamis, 18 November 2021
07.30 WIT
S: Pasien mengatakan senang bisa
beraktivitas dan bekerja di bangsal daripada
bermalas – malasan dan tidur – tiduran.

O: Pasien terlihat membantu menyapu,


mencucikan piring makan dan gelas pasien
lain, merapikan meja tempat makan, pasien
terlihat mengambil, merapikan serta
membagikan minuman di gelas untuk
diminum obat sebelum makan.

A: Pasien melakukan kegiatan sesuai jadwal


yang dibuat

P: Lanjutkan TUK 6

Jumat, 19 November 2021 1. Memberikan pendidikan kesehatan pada Jumat, 19 November 2021
12.00 WIT keluarga tentang cara merawat pasien dengan 12.30 WIT
harga diri rendah S: Keluarga Pasien mengatakan akan
2. Membantu keluarga menyiapkan lingkungan mengajak pasien bersosialisasi denagn warga
di rumah dan tetangga sekitar, akan menagajak pasien
untuk beribadah, mengajak beraktivitas, akan
rajin control dan mengingatkan pasien untuk
teratur minum obat dna akan mendukung
kegiatan positif untuk pasien.

O: Keluarga pasien kooperatif, kontak mata


cukup

A: Pasien memanfaatkan sistem pendukung


yang ada di keluarga .

P: Diskusikan denagn pasien kemungkinan


pelaksanaan kegiatan setelah pulang.
1. Mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan Sabtu, 20 November 2021
Sabtu, 20 November 2021 kegiatan setelah pulang 10.15 WIT
10.00 WIT S:
- Pasien mengatakan sempat
merasakan dirinya tidak berguna dan
merasa malu.
- Pasien mengatakan takut keluarganya
merasa malu karena dirawat di
Rumah Sakit Jiwa.
- Pasien mengatakan setelah sampai
rumah, akan sering menjenguk
orangtuanya untuk membantu
pekerjaan orang tuanya.
- Pasien terlihat antusias dan
kooperatif.

A: Pasien melakukan tindakan sesuai denagn


rencana yang dibuat.

P: Beri edukasi mengenai obat


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

Nama Klien :

No.CM :

N No. Diagnosis
o Keperawatan Perencanaan
Dx

1 2 Isolasi social Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasional

Tujuan 1. Setelah dilakukan 1. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan  Kepercayaan dari
Keperawatan: tindakan keperawatan prinsip komunikasi teraupetik: klien merupakan hal
Klien dapat kesehatan jiwa selamA  Sapa klien dengan ramah baik verbal mutlak serta akan
berinteraksi 1x24 jam intervensi maupun non verbal memudahkan dalam
melakukan
dengan orang klien menunjukan tanda
 Perkenalkan nama, nama panggilan dan pendekatan dan
lain – tanda percaya kepada tindakan
tujuan perawat berkenalan
perawat: keperawatan kepada
 Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan klien.
o Eksperesi wajah
SP 1: Klien yang disukai klien
bersahabat
dapat
memebina  Buat kontrak yang jelas
o Menunjukan
hubungan rasa senang  Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
saling percaya
setiap kali berinteraksi
dengan o Ada kontak
perawat. mata  Tunjukan sikap empati dan menerima apa
adanya
o Mau berjabat
tangan  Beri perhatian kepada klien dan pada
o Mau menyebut masalah yang dihadapi klien
nama
 Dengarkan dengan penuh perhatian dan
o Mau menjawab ekspresi perasaan klien
salam

o Mau duduk
berdampingan
dengan perawat

o Bersedia
mengungkapkan
masalah yang
dihadapi

SP 2: KLien 2. Setelah dilakukan 2. Tanyakan kepada klien tentang :  Dengan


mampu tindakan keperawatan  Orang yang tinggal serumah atau mengetahui
menyebutkan kesehatan jiwa selama teman sekamar klien penyeban klien,
penyebab 1x24 jam interaksi klien menarik diri dapat
menarik diri. mampu menyebutkan:  Orang yang paling dekat dengan
ditemukan
minimal satu penyebab klien di rumah atau di ruang mekanisme koping
menarik diri yaitu dari perawatan klien dalam
 Apa yang membuat klien dekat berinteraksi sosial,
o Diri sendiri serta strategi apa
dengan orang tersebut
yang diterapkan
o Orang lain
 Orang yang tidak dekat dengan kepada klien.
o Lingkungan klien di rumag atau di ruang
perawatan

 Apa yang membuat klien tidak


dekat dengan orang tersebut
 Upaya yang sudah dialkukan
agar dekat dengan orang lain.

3. Bersama klien membuat daftar tentang:  Meningkatkan


o Aspek positif yang dimiliki harga diri serta
klien, keluarga dan memancing klien
lingkungannya. untuk
mengungkapkan
o Kemampuan yang dimiliki
apa yang
klien . diinginkan oleh
4. Beri pujian yang realistis, hindarkan memberi klien.
penilaian negative
SP 3: Klien 3. Setelah dialkukan 5. Tanyakan kepada klien tentang:  Dengan
mampu tindakan keperawatan o Manfaat hubungan sosial mengetahui
menyebutkan kesehatan jiwa selam manfaat
keuntungan 1x24 jam interaksi klien o Kerugian menarik diri
berhubungan
berhubungan mampu menyebutkan sosial dan
6. Diskusikan bersam klien tentang manfaat
sosial dan sosial misalnya: berhubungan sosial dan kerugian menarik diri kerugian
kerugian  Beri pujian terhadap kemampuan klien, menarik diri,
menarik diri o Banyak teman maka klien akan
mengungkapkan perasaannya.
termotivasi
o Tidak kesepian
untuk
o Bisa berdiskusi berinteraksi
denagn orang
o Saling lain.
menolong.

Sedangkan
keruguan
menarik diri,
misalnya:

o Sendiri

o Kesepian

o Tidak bisa
berdiskusi

SP 4: Klien o 4. Setelah 7. Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial.


dapat dilakukan 8. Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan atau
melaksanakan tindakan berkomunikasi dengan:  Melibatkan klien
o Perawat dalam interaksi
hubungan keperawatan
sosial secara kesehatan jiwa sosial akan
o Klien lain mendorong klien
bertahap. selama 1x24
jam interaksi untuk melihat
o Kelompok
klien dapat dan merasakan
melaksanakan 9. Libatkan klien dalam TAK( Terapi Aktivitas secara langsung
hubungan sosial Kelompok) manfaat dari
10. Diskusikan jadwal harian yang dapt dilakukan untuk berhubungan
secara bertahap
meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi sosial, serta
dengan: 11. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai meningkatkan
dengan jadwal yang telah dibuat.
o Perawat konsep diri
12. Beri pujian terhadap kemampuan klien memperluas
pergaulannya melalui aktivitas yang klien.
o Perawat lain dilaksanakannya.
o Klien lain

o Kelompok

SP 5: Klien 5. Setelah dialkukan 13. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya setelah  Untuk
mampu tindakan keperawatan berhubungan sosial dengan: mengetahui
menjelaskan kesehatan jiwa selama o Orang lain kemajuan klien
perasaannya 1x24 jam interaksi klien o Kelompok dalm berinteraksi
setelah dapat menjelaskan 14. Beri pujian terhadap kemampuan klien dalam dan menilai
berhubungan perasaannya setelah memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang keberhasilan
dilaksanakan. dalm strategi
sosial. berhubungan sosial
pelaksanaan.
denagan:

o Orang lain

o Kelompok

SP 6: Klien Setelah dialkukan 15. Diskusikan pentingnya peran serta dari keluarga  Keluarga
dapat intervensi keperawatan sebagai pendukung bagi klien untuk mengatasi merupakan
dukungan kesehatan jiwa selam perilaku menarik diri sisitem
16. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien
keluarga 1x24 jam interaksi pendukung
mengatasi perilaku menarik diri.
dalam keluarga dapat 17. Jelaskan kepada keluarga tentang: terutama bagi
memperluas menjelaskan tentang: o Pengertian menarik diri klien untuk
hubungan meningkatkan
sosial o Pengertian o Tanda dan gejala menarik diri percaya dirinya
menarik diri agar mampu
o Cara merawat klien dengan berinteraksi
o Tanda dan menarik diri sosial.
gejala menarik
diri 18. Latihan keluarga cara merawat klien yang menarik
diri.
o Penyebab dan 19. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara
akibat menarik yang telah dilatih
diri. 20. Beri motivasi kepada keluarga agar membantu klien
untuk bersosialisasi
o Cara merawat 21. Beri pujian kepada keluarga atas ketelibatannya
merawat klien di Rumah Sakit.
klien denagn
menarik diri

SP 7: Klien Setelah dialkukan 22. Diskusikan dengan klien tentang manfaat minum  Menyukseskan
dapat intervensi keperawatan obat, kerugian minum obat, kerugian tidak minum program
memanfaatka kesehatan jiwa selam obat, nama obat, warna obat, dosis yang diberikan, pengobatan klien
n obat dengan 1x24 jam interaksi klien efek terapi dan efek samping. dan
baik dapat menyebutkan: 23. Pantau klien saat menggunaknan obat mengoptimalkan
o Manfaat minum 24. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan kerja dari obat
obat benar terhadap klien
o Kerugian tidak 25. Diskusikan akbat dari menghentikan penggunaan
minum obat obat tanpa berkonsultasi dengan dokter
o Nama obat 26. Anjurkan klien untuk berkonsultasi kepada dokter
o Warna obat atau perawat jika terjadi hal – hal yan g tidak
o Dosis yang diingginkan.
diberikan
o Efek terapi
o Efek samping
PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

No No. Diagnosis Pelaksanaan


Hari/tgl/jam
Dx keperawatan Implementasi Evaluasi
1 1 Isolasi Sosial 1. Membina hubungan saling percaya dengan Rabu, 17 November 2021
komunikasi terapeutik 12.30 WIT
S:
- Pasien mengatakan senang telah diajak
bicara oleh perawat
- Pasien mengatakan tidak memeilki
kemampuan apapun kecuali bersi – bersih
untuk keperluan dirinya sendiri seperti :
mencuci baju, cuci piring dan beres –
Rabu, 17 November
beres rumah.
2021
12.00 WIT
O: Pasien terlihat senang dan antusias ketika
diajak berbicara mengenai kerja dan aktivitas,
kontak mata cukup , pasien mau duduk
berdampingan.

A: Pasien dapat menyebutkan aspek positif dan


kemampuan yang dimiliki pasien

P: Diskusikan dengan pasien kemampuan pasien.


Kamis,18 November 2. Menanyakan Kepada Klien Penyebab Kamis, 18 November 2021
2021 Klien Menarik Diri 07.30 WIT
07.10 WIT S:
- Pasien mengatakan akan giat beraktivitas
di bangsal agar cepat pulang.
- pasien mengatakan selama di rumah
sering mengerjakan pekerjaan rumah
- Pasien menagatakan tampak mampu untuk
bekerja,
- Pasien menagatakan akan membantu
pasien untuk membersihkan peralatan
makan dan membersihkan serta merapikan
tempat makan setaelah selesai makan

O:
- Pasien terlihat sangat antusias, kooperatif.
- Pasien mampu untuk mengidentifikasi
kemampuannya.

A: Pasien dapat membuat rencan kegiatan harian

P: Lanjutkan TUK 5

Kamis,18 November 3. Menanyakan kepada Klien Tentang Kamis, 18 November 2021


2021 manfaat dari berhubungan sosial 08.35 WIT
08.30 WIT 4. Mendiskusikan dengan klien manfaaat S:
hubungan social dan kerugiaan menarik - Pasien mengatakan senang mengikuti
diri permainan karena bisa beraktivitas di luar
5. Memberikan pujian kepada klien Bangsal.
- Pasien mengatakan dia sering
memenangkan permainan

O:
- Pasien terlihat antusias
- Pasien mengikuti kegiatan bermain
denagn baik

A: pasien mengikuti kegiatan bermain

P: Ikut sertakan dan motivasi pasien mengikuti


kegiatan bermain.

Kamis, 18 November 2021


07.30 WIT
S: Pasien mengatakan senang bisa beraktivitas dan
bekerja di bangsal daripada bermalas – malasan
dan tidur – tiduran.

O: Pasien terlihat membantu menyapu,


mencucikan piring makan dan gelas pasien lain,
merapikan meja tempat makan, pasien terlihat
mengambil, merapikan serta membagikan
minuman di gelas untuk diminum obat sebelum
makan.

A: Pasien melakukan kegiatan sesuai jadwal yang


dibuat

P: Lanjutkan TUK 6

Jumat, 19 November 6. Mengobservasi perilaku klien saat Jumat, 19 November 2021


2021 berhubungan sosial 12.30 WIT
12.00 WIT 7. Memberikan motivasi kepada klien saat S: Keluarga Pasien mengatakan akan mengajak
berkenalan dengan orang lain pasien bersosialisasi denagn warga dan tetangga
8. Melibatkan klien dalam TAK (terapi sekitar, akan menagajak pasien untuk beribadah,
aktivitas kelompok) mengajak beraktivitas, akan rajin control dan
9. Mendiskusikan jadwal harian yang dapat mengingatkan pasien untuk teratur minum obat
dilakukan untuk meningkatkan dna akan mendukung kegiatan positif untuk
kemampuan klien bersosialisasi. pasien.
10. Memberikan motivasi kepad klien saat
bersosialisasi O: Keluarga pasien kooperatif, kontak mata cukup
11. Memberikan pujian kepada klien
A: Pasien memanfaatkan sistem pendukung yang
ada di keluarga .

P: Diskusikan denagn pasien kemungkinan


pelaksanaan kegiatan setelah pulang.
12. Mendiskusikan dengan klien tentang Sabtu, 20 November 2021
Sabtu, 20 November perasaan klien setelah berhubungan social 10.15 WIT
2021 dengan orang lain/kelompok S:
10.00 WIT 13. Memberikan pujian kepada klien - Pasien mengatakan sempat merasakan
dirinya tidak berguna dan merasa malu.
- Pasien mengatakan takut keluarganya
merasa malu karena dirawat di Rumah
Sakit Jiwa.
- Pasien mengatakan setelah sampai rumah,
akan sering menjenguk orang tuanya
untuk membantu pekerjaan orang tuanya.
- Pasien terlihat antusias dan kooperatif.

A: Pasien melakukan tindakan sesuai denagn


rencana yang dibuat.

P: Beri edukasi mengenai obat


Sabtu, 20 November 14. Mendiskusikan Bersama keluarga tentang
2021 peran keluarga sebagai pendukung bagi
10.10 WIT klien untuk mengatasi perilaku menarik
diri
15. Mendiskusikan dengan keluarga tentang
potensi keluarga untuk membantu klien
mengatasi perilaku menarik diri
16. Menjelaskan kepada keluarga tentang
pengertian, tanda dan gejala, serta
penyebab perilaku menarik diri
17. Melatih keluarga cara merawat klien
18. Memberikan motivasi kepada keluarga
untuk membantu klien bersosialisasi
19. Memberikan pujian kepada keluarga atas
keterlibatan dalam merawat klien
Sabtu, 20 November 20. Mendiskusikan dengan klien manfaat
2021 minum obat
10.30 WIT 21. Memantau klien saat meminum obat
22. Memberikan pujian kepada klien Ketika
meminum obat dengan benar
23. Memberikan edukasi kepada klien tentang
akibat putus obat
24. Memberikan edukasi kepada klien untuk
melakukan konsultasi ke perawat atau
dokter
EVALUASI

No Diagnosa Hari/tg/jam Evaluasi


1 Harga diri S : klien mengungkapkan perasaannya setelah
rendah melakukan percakapan dengan perawat
O : klien mampu mencerirakan Kembali
bagaimana klein dapat mengatasi perasan atau
Sabtu, 20 November harga diri rendah
2021
11.00 WIT
2 Isolasi sosial S : klien menggungkapkan perasannya setelah
bergaul dengan orang lain
O : Klien mampu menceritakan Kembali
keuntungan dan kerugian dari bergaul dengan
orang lain
DAFTAR PUSTAKA

Hayati, dkk, 2015. Terapi Tawa Untuk Menurunkan Kecenderungan Burnout Pada Guru
Pendamping Anak Berkebutuhan Khusus. Jurnal Humanitas. Vol. 12 No. 1.
http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!
@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_152674194952.pdf

Fitria. 2010. Prinsip Dasar Dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan Dan Strategi
Pelaksanaan Untuk 7 Diagnosa Keperawatan Jiwa Berat Bagi Program S-1 Keperawatan.
Jakarta : Salemba Medika

Mangunsong & Frieda, 2009. Psikologi dan Pendidikan anak berkebutuhan khusus.

Anda mungkin juga menyukai