Anda di halaman 1dari 9

TUGAS : MAKALAH KEPERAWATAN PALIATIF

NAMA : ASDE SEKEWAEL

NPM : 12114201190025
KELAS :C

PRODI : KEPERAWATAN

FAKULTAS : KESEHATAN

MATA KULIAH : KEPERAWATAN PALIATIF

ANGKATAN : 2019

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

AMBON

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA atas berkat penjagaan
dan juga kebaikan yang telah diberikannya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah
dengan judul “TERAPI FOOD MASSAGE (Pijat) PADA PASIEN HIPERTENSI” dengan aman
dan penuh sukacita.

Semoga apa yangs saya jelaskan disini bisa dipahami oleh ibu dan juga teman-teman
yang membaca makalah saya ini. Semoga makalah yang saya buat ini dapat membantu teman-
teman dan juga adik-adik dalam mengerjakan tugas terkait dengan food massage (pijat).

Saya sangat tahu bahwa makalah yang saya buat ini belum semuanya sempurna. Untuk
itu saya sangat mengharapkan ada masukan dan juga kritikan agar kedepannya saya dapat
mengerjakan tugas makalah ]saya agar bisa lebih baik kedepannya.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL …………………………………………………………………………….


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………..
………………………………………………
B. Tujuan …………………………………………………………………………………...

BAB II PEMBAHASAN

1) Indikasi ………………………………………………………………………….
2) Kontraindikasi………………………………………………………….............
3) Pengertian……………………………………………………………………….
4) Tujuan…….……………………………………………………………………..
5) Manfaat………………………………………………………………………....
6) Kelebihan……………………………………………………………………….
7) Kekurangan ………..………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

a) Kesimpulan
……………………………………………………………………………...
b) Saran
…………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tekanan Darah Tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan tekanan
darah di dalam arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa
gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi di dalam arteri menyebabkan
meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung
dan kerusakan ginjal.
Menurut WHO batas normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan
sistolik dan 80-90 mmHg tekanan diastole.
Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler yang paling banyak
diderita oleh masyarakat dan pada umumnya tidak merasakan keluhan, sehingga
disebut sebagai the silent killer. Faktor yang mempengaruhi hipertensi yaitu usia,
genetik, dan lingkungan yang berdampak pada keselamatan jiwa yang
mengakibatkan meningkatnya angka morbiditas dan angka mortalitas (Yanti,
2019).
Berdasarkan survey World Health Organization (WHO) tahun 2015-2018,
menunjukkan bahwa penderita hipertensi di dunia mencapai 1,13 miliar, artinya 1
dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Penderita hipertensi semakin
meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 mencapai 1,5 miliar
menderita hipertensi, dengan perkiraan 10,44 juta orang meninggal akibat
hipertensi dan komplikasi setiap tahunnya.
Terapi pijat atau massage adalah salah satu terapi komplementer yang saat
ini digunakan untuk pasien hipertensi. Massage merupakan terapi paling efektif
untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi karena dapat menimbulkan efek
relaksasi pada otot-otot yang kaku sehingga terjadi vasodilatasi yang
menyebabkan tekanan darah turun secara stabil. Macam-macam metode massage
yaitu metode Swedish massage, aroma massage, massage therapy, accupoint
massage, scalp massage, without massage, back massage, classic massage, single
session massage, mechanical massage, foot massage, dan whole body massage
(Ardiansyah, 2019).
Mekanisme kerja pijat punggung dilakukan selama 10 – 15 menit untuk
menurunkan tekanan darah melalui suatu mekanoreseptor tubuh yang kemudian
mengatur tekanan, sentuhan dan kehangatan menjadi mekanisme relaksasi.
Mekanoreseptor merupakan sel yang menyampaikan sinyal ke sistem saraf pusat
dan menstransduksi rangsangan mekanik yang membuat relaksasi otot meningkat
dan sirkulasi permukaan meningkat sehingga beban kerja jantung berkurang dan
tekanan darah mengalami penurunan (Alikin dkk, 2014). Mekanisme kerja pijat
kaki diawali dengan pemijatan pada bagian kaki depan maupun belakang dan
berakhir pada telapak kaki. Pijat kaki menimbulkan efek drainase limfatik dan
mekanisme aliran darah vena mengalami percepatan. Pada area tersebut terdapat
rangsangan reseptor yang ditimbulkan oleh gerakan –gerakan pijatan. Saraf aferen
akan menghantarkan impuls tersebut ke susunan saraf pusat dan memberikan
umpan balik melalui impuls saraf eferen dengan melepaskan histamin dan
asetikolin untuk merangsang tubuh bereaksi melalui mekanisme pembuluh darah
yang mengalami reflek vasodilatasi untuk peningkatan vasodilatasi vena, arteriol
dan mengurangi aktivitas saraf simpatis sehingga terjadi penurunan resistensi
vaskular perifer yang menyebabkan tekanan darah mengalami penurunan
(Wahyuni dkk, 2017).

B. Tujuan
Tujuan dari tindakan terapi food massage ini adalah Untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat terhadap terapi yang akan dilakukan ini, dan terapi ini
merupakan salah satu terapi komplementer.
BAB II

PEMBAHASAN

1) INDIKASI
Setelah saya melihat dan juga membaca sedikit materi dari kelima jurnal ini saya
mengindikasikan bahwa banyak sekali pasien yang mengalami penyakit HIPERTENSI
diantaranya ada ibu hamil dan yang terutama pada pasien-pasien lansia.
HIPERTENSI ini merupakan salah satu penyakit yang dapat mengakibatkan kematian
yang tiba-tiba tanpa di sadari oleh penderita tersebut.
Ada beberapa obat yang bisa digunakan di konsumsi Untuk menurunkan tekanan darah di
antaranya ada obat captopril, dan juga bisa dilakukan Terapi food massage (pijat) Untuk
menurunkan dan menstabilkan tekanan darah pada pasien-pasien yang mengalami
hipertensi.

2) KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi captopril jika terdapat riwayat hipersensitivitas dengan obat ini, atau
golongan ACE inhibitors lainnya,
Kontraindikasi juga di tujukan pada wanita hamil, dan peringatan Untuk segera
menghentikan penggunaan obat captopril ini, dan di gantikan dengan obat anti hipertensi
lainnya, apabila pasien di ketahui hamil.

3) DEFENISI
Terapi pijat atau massage adalah salah satu terapi komplementer yang saat ini
digunakan untuk pasien hipertensi. Massage merupakan terapi paling efektif untuk
menurunkan tekanan darah pada hipertensi karena dapat menimbulkan efek relaksasi
pada otot-otot yang kaku sehingga terjadi vasodilatasi yang menyebabkan tekanan darah
turun secara stabil. Macam-macam metode massage yaitu metode Swedish massage,
aroma massage, massage therapy, accupoint massage, scalp massage, without massage,
back massage, classic massage, single session massage, mechanical massage, foot
massage, dan whole body massage (Ardiansyah, 2019).
Mekanisme kerja pijat punggung dilakukan selama 10 – 15 menit untuk
menurunkan tekanan darah melalui suatu mekanoreseptor tubuh yang kemudian
mengatur tekanan, sentuhan dan kehangatan menjadi mekanisme relaksasi.
Mekanoreseptor merupakan sel yang menyampaikan sinyal ke sistem saraf pusat dan
menstransduksi rangsangan mekanik yang membuat relaksasi otot meningkat dan
sirkulasi permukaan meningkat sehingga beban kerja jantung berkurang dan tekanan
darah mengalami penurunan (Alikin dkk, 2014).
Mekanisme kerja pijat kaki diawali dengan pemijatan pada bagian kaki depan
maupun belakang dan berakhir pada telapak kaki. Pijat kaki menimbulkan efek drainase
limfatik dan mekanisme aliran darah vena mengalami percepatan. Pada area tersebut
terdapat rangsangan reseptor yang ditimbulkan oleh gerakan –gerakan pijatan. Saraf
aferen akan menghantarkan impuls tersebut ke susunan saraf pusat dan memberikan
umpan balik melalui impuls saraf eferen dengan melepaskan histamin dan asetikolin
untuk merangsang tubuh bereaksi melalui mekanisme pembuluh darah yang mengalami
reflek vasodilatasi untuk peningkatan vasodilatasi vena, arteriol dan mengurangi aktivitas
saraf simpatis sehingga dapat mengalami penurunan resistensi vaskuler perifer yang
menyebabkan tekanan darah mengalami penurunan.

4) TUJUAN
Tujuan dari tindakan terapi food massage ini adalah Untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat terhadap terapi yang akan dilakukan ini, dan terapi ini merupakan salah satu
terapi komplementer.

5) MANFAAT
Ada beberapa manfaat dari terapi food massage (pijat) ini antara lain :
 Baik Untuk kesehatan terutama peregangan otot
 Kemudahan pijat kaki setiap hari
 Sensasi relaksasi di saat santai hingga produktif
 Lebih terasa aman juga apalagi kita masih di masa-masa pandemi ini.

6) KELEBIHAN
Dari beberapa jurnal yang telah saya baca Untuk kelebihannya sudah sangat bagus karena
dalam jurnal tersebut sudah di lampirkan teknik-teknik dari terapi massage tersebut. Dan
juga langsung dilakukan terapinya kepada peserta penyuluha, itu sangat baik sekali
karena dapat menambah pengetahuan dari masyarakat tentang terapi ffod massage (pijat)
bagi penderita hipertensi ini.

7) KEKURANGAN
Kekurangannya ada banyak sekali masyarakat yang belum terlalu mengerti dengan apa
itu hipertensi, baik dari pengertian tanda dan gejala sampai pada factor-faktor pencetus
lainya.
Maka dari itu di harapakan agar selain memberikan penuluhan terkait dengan food
massage (pijat) ada baiknya agar lebih lagi di perjelaskan terkkait dengan hipertensi.
BAB III

PENUTUP

a) Kesimpulan
Hipertensi the silent killer of death yang merupakan penyakit serius dapat
mengakibatkan kematian yang tiba-tiba tanpa disadari oleh penderita. Prevalensi kasus
yang terus meningkat di kalangan masyarakat, khususnya lansia, dan faktor pencetus
munculnya penyakit jantung, stroke dan ginjal.
Terapi pijat atau massage adalah salah satu terapi komplementer yang saat ini digunakan
untuk pasien hipertensi.

b) Saran
banyak sekali masyarakat yang belum terlalu mengerti dengan apa itu hipertensi, baik
dari pengertian tanda dan gejala sampai pada factor-faktor pencetus lainya.
Maka dari itu di harapakan agar selain memberikan penuluhan terkait dengan food
massage (pijat) ada baiknya agar lebih lagi di perjelaskan terkkait dengan hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA

Dilianti I.E., Candrawati E., dan Adi R.C. (2017). Efektivitas Hidroterapi

Terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Lansia Penderita Hipertensi di Panti Wreda
Al-Islam Malang. Nursing News. Volume 2, Nomer 3. 2017.

Martin Weddy dan Mardian Ponia. (2016). Pengaruh Terapi Meditasi Terhadap

Perubahan Tekanan Darah pada Lansia yang Mengalami Hipertensi. Jurnal

Ipteks Terapan. ISSN : 1979-9292.

Maryam, Siti R. (2008). Mengenal Usia Lanjut Perawatannya. Jakarta :

Salemba Medika.

Purwanto, Budhi. (2013). Herbal dan Keperawatan Komplementer. Yogyakarta :

Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai