Anda di halaman 1dari 16

TERAPI AKUPUNTUR TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN

HIPERTENSI

“Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Konsep Keperawatan Komplementer dan


Alternatif”

Oleh :
Kelompok 1
01. I Dewa Gede Eka Sanjita Yoga (213213269)
02. I Gusti Bagus Agung Taruna Jaya (213213271)
03. Ni Putu Dian Yonitari (213213272)
04. Ni Kadek Ira Apriliani (213213273)
05. Ni Kadek Virna Erikayani (213213275)
06. Ni Putu Candra Dewi Windari (213213276)

Dosen Pengampu:

Ns. Ni Putu Wiwik Oktaviani, S. Kep., M.Kep

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA BALI

DENPASAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah “Terapi Akupuntur Terhadap
Tekanan Darah Pasien Hipertensi” tepat pada waktunya.

Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep


Keperawatan Komplementer dan Alternatif, yang dimana disampaikan oleh dosen
pengampu kami yaitu Ns. Ni Putu Wiwik Oktaviani, S.Kep.,M.Kep.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.

Denpasar, 24 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

1.4 Manfaat Penulisan ..................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 tekanan darah sebelum terapi akupuntur .................................................... 4

2.2 tekanan darah sesudah terapi akupuntur .................................................... 4

2.3 pengaruh terapi akupuntur terhadap hipertensi .......................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 6

3.2 Saran .......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 7

Lampiran 1

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tekanan darah merupakan salah satu parameter dari fungsi sistem
kardiovaskular pada manusia. Tekanan darah ini terbagi atas tiga tingkatan yaitu
normal jika tekanan darah berkisar 110-120mmHg, rendah (hipotensi) jika
tekanan darah kurang dari 110mmHg, dan tinggi (hipertensi) jika tekanan darah
lebih dari 130mmHg. Berdasarkan American Heart Association (2017),
terdapat beberapa kategori jika seseorang mengalami peningkatan tekanan
darah diantaranya elevated atau pre-hipertensi, hipertensi stase 1 dan hipertensi
stase 2. Kategori peningkatan ini dibagi berdasarkan peningkatan tekanan darah
yang diukur dengan alat tensi meter.
Menurut American Heart Association (AHA), penduduk Amerika
menderita hipertensi paling banyak mencapai 74.5 juta jiwa rata-rata terjadi
pada usia diatas 20 tahun serta hampir 90-95% tidak diketahui penyebab
terjadinya. Hipertensi dijuluki sebagai silent killer dimana gejala bervariasi
pada tiap individu dan gajala ini mirip dengan gejala penyakit lainnya. Gejala
hipertensi ini seperti: rasa berat ditengkuk, sakit kepala, jantung berdebar-debar,
penglihatan kabur, telinga berdenging, mudah lelah, vertigo, dan mimisan
(Kemkes RI, 2014).
Trend pengobatan hipertensi saat ini yaitu dengan menggunakan terapi
alternatif dan komplementer. Terapi alternatif dan komplementer yang saat ini
dipercaya masyarakat untuk mengobati hipertensi diantaranya: yoga,
akupunktur, bekam, terapi herbal, akupresur, dan lain sebagainya. Akupuntur
merupakan salah satu cara pengobatan alternatif non-farmakologi yang dapat
digunakan untuk pengobatan hipertensi. Menurut laporan dari The New York
State Commission on Acupuncture diketahui bahwa hipertensi merupakan salah
satu penyakit yang dapat diobati dengan akupunktur.
Akupunktur merupakan cara pengobatan dengan cara menusukkan jarum
pada titik-titik tertentu pada tubuh. Beberapa penelitian menjelaskan peranan
akupuntur dalam menurunkan tekanan darah dengan cara melepaskan
neurotransmiter yang terlibat pada berbagai proses dalam tubuh, menurut teori

1
neurohumoral efek akupunktur dimediasi melalui sistem saraf (Turnbull &
Patel, 2007). Titik akupunktur LV3, HT7, PC6, dan LU9 terletak pada area
pergelangan tangan dimana mempengaruhi organ jantung, perikardium,
pernapasan dan selaput kaki (sela jari) yang mempengaruhi organ hati. Titik-
titik akupuntur ini dipersarafi oleh nervus vagus sehingga apabila dimanipulasi
pada titik ini akan terstimulasi. Nervus vagus merupakan serabut aferen kuat
yang menimbulkan reaksi parasimpatik yang mampu menurunkan tekanan
darah dan frekuensi denyut jantung (Plachta., et al, 2014).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diperoleh yaitu:
1. Bagaimana tekanan darah sebelum terapi akupuntur?
2. Bagaimana tekanan darah setelah terapi akupuntur?
3. Bagaimana pengaruh terapi akupuntur terhadap hipertensi?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan umum dan tujuan khusus penulisan makalah ini, yaitu :
Tujuan Umum:
1. Untuk memahami dan memperdalam wawasan penulis dan pembaca
mengenai bagaimana tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi
akupuntur serta bagaimana pengaruh terapi akupuntur terhadap hipertensi.
Tujuan Khusus:
1. Agar mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana tekanan darah
sebelum terapi akupuntur
2. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana tekanan darah setelah terapi
akupuntur
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana pengaruh terapi akupuntur
terhadap hipertensi

2
1.4 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah yakni sebagai berikut :
1. Bagi Pembaca
Manfaat penulisan makalah ini bagi para pembaca yaitu menjadi sumber
referensi dan informasi bagi orang yang membaca karya tulis ini supaya
mengetahui dan memahami lebih dalam mengenai bagaimana tekanan darah
sebelum dan sesudah dilakukan terapi akupuntur serta bagaimana pengaruh
terapi akupuntur terhadap hipertensi.
2. Bagi Penulis
Manfaat dari penulisan makalah ini bagi penulis yaitu untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Konsep Keperawatan Komplementer dan Alternatif,
sekaligus memperdalam wawasan dan mampu menganalisis mengenai
bagaimana tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi akupuntur
serta bagaimana pengaruh terapi akupuntur terhadap hipertensi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Tekanan Darah Sebelum Terapi Akupuntur

Akupuntur merupakan salah satu terapi komplementer dalam


keperawatan yang dapat dilakukan pada pasien hipetensi, walau terdapat
beberapa penelitian yang menyatakan bahwa akupunktur tidak banyak
berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah, diantaranya penelitian dari
Yang, et al (2018) yang memaparkan bahwa akupunktur tidak banyak
berpengaruh dalam menurunkan hipertensi, hal ini terlihat dari
penelitiannya menggunakan review artikel metode uji coba Random
Control Trial (RCT), diketahui bahwa dari 22 RCT (1.744 orang) yang
menjalani akupunktur selama 6-10 minggu dalam waktu 1x24 jam
hipertensi hanya mengalami penurunan sebesar 3/2 mmHg.

2.2 Tekanan Darah Sesudah Terapi Akupuntur

Dari penelitian Khasanah, dkk (2018) terapi akupunktur yang


dilakukan pada titik terpilih memiliki fungsi yang berbeda. Pemilihan titik
Fengchi (GB20) dipilih untuk membersihkan api di kepala, mata, dan
mengurangi nyeri di kepala. The Taichong Point (LR3) adalah titik Shu dan
Yuan dari meridian hati yang dipilih untuk mengurangi kebakaran hati,
memperkuat limpa, dan menghilangkan kelembapan. Titik Hegu (LI4)
adalah titik meridian Yang Ming dari tangan usus besar yang dipilih untuk
menghilangkan panas dan menurunkan tekanan darah tinggi, dua titik
tambahan pada titik Xuehai (SP10) adalah titik yang digunakan untuk alergi,
urtikaria, dan nyeri kulit kronis dan Chize points (LU5) adalah titik meridian
paru He yang digunakan untuk penyakit Shi.

Terapi komplementer lain yaitu terapi herbal diberikan kepada


pasien selama 4 minggu. Selama pengobatan, pasien diberi jamu berupa jus
seledri (Apium graveolens L.) sebanyak 20 gram dan wortel (Daucus carota
L.) sebanyak 100 gram dengan dosis 200 ml dalam sekali minum sehari.

4
saat sore hari. Penanganan hipertensi dilakukan 12 kali, seminggu 3 kali.
Terapi herbal diberikan selama 4 minggu, diminum 1 kali sehari pada sore
hari dengan dosis 200 ml hasil terapi ini dapat menurunkan tekanan darah
pasien.

2.3 Pengaruh Terapi Akupuntur Terhadap Hipertensi

Kalish et al 18 mempelajari "Hentikan Hipertensi dengan Program


Penelitian Akupunktur" di New England Re- lembaga pencarian, AS. Studi
mereka menemukan bahwa ada kemanjuran apeutik akupunktur dalam
mengurangi tingkat BP pasien hipertensi stadium 1-2 dalam 3 kelompok,
tetapi masing-masing kelompok berbeda dalam titik dan teknik akupunktur
dalam setiap orang. Setiap kelompok menghentikan pengobatan mereka.
Penelitian kami hanya menggunakan teknik yang sama untuk akupunktur
kelompok masa depan dan masih melanjutkan pengobatan di keduanya
kelompok. Selain itu, Macklin et al 19 menemukan bahwa akupunktur ture
dapat mengurangi SBP dan DBP, ditindaklanjuti dalam 6 minggu, dengan
interval 2 kali/minggu. Di sebagian besar pub- Dari penelitian yang telah
dilakukan, akupunktur dapat menurunkan tekanan darah yang digunakan
durasi yang berbeda, interval tindak lanjut, jumlah sesi dan titik akupunktur.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rata-rata tekanan darah


sebelum aplikasi akupunktur adalah 172.93mmHg dan setelah aplikasi
akupunktur pada pertemuan pertama 155.87mmHg. Sedangkan pada
pertemuan kedua tekanan darah rata-rata sebelum aplikasi akupunktur
adalah 154.50mmHg dan setelah aplikasi akupunktur 135.73mmHg. Secara
keseluruhan terdapat pengaruh penerapan akupunktur di titik LV3, HT7,
PC6, LU9 pada penderita hipertensi di Puskesmas Sentani, hal ini
ditunjukkan dari hasil uji repeted ANOVA dengan nilai Greenhouse-
Geisser Sig sebesar 0,000. Keterbatasan penelitian ini adalah terdapat 11
responden yang mengonsumsi obat anti hipertensi, sehingga tidak dapat
diketahui secara jelas apakah titik akupunktur itu sendiri dapat menurunkan
hipertensi. Selain itu hasil ini menunjukkan bahwa efek keaktifan dari
akupunktur dengan itu akupunktur adalah kelompok obat yang unggul
dalam satu-satunya pengendalian hipertensi.

3.2 Saran

Kolaborasi pemberian herbal atau komplementer laninnya dapat


dikombinasi dengan akupuntur untuk meningkatkan kesehatan.

6
DAFTAR PUSTAKA

AHA (American Heart Association). (2017). 2017 Guideline for the Prevention,
Detection, Evaluation and Management of High Blood Pressure in Adults.
https://healthmetrics.heart.org/wp-content/ uploads/2017/11/Detailed-
Summary.pdf.
BKTM (Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat). (2012). Gambaran Penurunan
Tekanan Darah Penderita Hipertensi dengan Penanganan Akupuntur Di Kota
Makassar. Makassar: BKTM.
Kalish LA, Buczynski B, Connell P, et al. Stop hyperten-sion with the acupuncture
research program (SHARP): clinical trial design and screening results. Control
Clin Tri-als 2004; 25(1): 76-103.
Khasanah, U. N., Imandiri, A., & Adianti, M. (2018). Hypertension Therapy Using
Acupuncture and Herbals of Leds and Carrots. Journal of Vocational Health
Studies, 2(2), 67-73.
Macklin EA, Wayne PM, Kalish LA, et al. Stop hyperten-sion with the acupuncture
research program (SHARP): re-sults of a randomized, controlled clinical trial.
Hyperten-sion 2006; 48(5): 838-845
Nompo, R. S. (2020). Pengaruh Aplikasi Akupuntur Pada Pasien Hipertensi di
Puskesmas Sentani Kabupaten Jayapura. Jurnal Keperawatan
Muhammadiyah, 5(2), 241–246. https://doi.org/10.30651/jkm.v5i2.6608
Plachta, D. T., Gierthmuehlen, M., Cota, O., Espinosa, N., Boeser, F., Herrera, T.
C., Stieglitz, T., & Zentner, J. (2014). Blood pressure control with selective
vagal nerve stimulation and minimal side effects. Journal of neural
engineering, 11(3), 036011. https://doi. org/10.1088/1741-2560/11/3/036011.
Termklinchan, V., Wasin, S., Choesomboon, M., Praditbatuka, C., & Sukareechai,
S. (2019). Effect of acupuncture on blood pressure control in hypertensive
patients. Journal of Traditional Chinese Medicine, 39(2), 246–250.
Turnbull, F., & Patel, A. (2007). Acupuncture for blood pressure lowering: needling
the truth. Circulation, 115(24), 3048–3049. https://doi.
org/10.1161/CIRCULATIONAHA.107.706952.
World Health Organization. Acupuncture: review and analysis of reports on
controlled clinical trials. Publica-tions of the World Health Organization
online, 2003, cit-ed 2014-08-28: 87 screens. Available from URL: https://
www.iama.edu/OtherArticles/acupuncture_WHO_full_re-port.pdf.
Yang, J., Chen, J., Yang, M., Yu, S., Ying, L., Liu, G. J., & Liang, F. R. (2018).
Acupuncture for hypertension. Cochrane Database of Systematic Reviews,
(11).

7
Lampiran 1

ANALISIS PICOT

T
P I C O
NO (Time/Lama Jurnal
(Populasi/Pasien) (Intervensi) (Comparison) (Outcome)
Penelitian)
Sebanyak 80 pasien 1. Penelitian ini merupakan Kelompok Data dari kelompok lengkap 80 Penelitian ini Effect of
rawat jalan dengan penelitian terkontrol acak pasien dengan pasien (40 pada kelompok dilakukan Acupuncture on
primer hipertensi di tersamar tunggal percobaan yang terapi akupunktur dan 40 pada selama sekali Blood Pressure
unit kedokteran dilakukan oleh ahli statistik yang kelompok kontrol). Setengah dari Control in
akupuntur seminggu dan
keluarga dan unit tidak terlibat dalam penelitian pasien adalah laki-laki Hypertensive
jaminan sosial yang dibarengi (53,8% ) dengan median usia 50,5 dilakukan Patients
menggunakan program obat terus menerus
secara acak. komputerisasi. Pasien ditugaskan tahun (kisaran 33-71) pada
antihipertensi kelompok akupunktur, 49 tahun selama Penulis: Vilaval
dengan pengacakan blok ke salah
dibandingkan (kisaran 38-70) pada kelompok delapan Termklinchan,
satu dari dua kelompok.
1 dengan kontrol. Tidak ada perbedaan minggu. Sasinan Wasin,
2. Hipertensi diukur dengan yang signifikan dalam hal Mayuree
skrining luar perawat yang tidak kelompok
karakteristik demografi dasar Choesomboon,
mengenal masing-masing kontrol yang
termasuk usia, jenis kelamin, Chananun
kelompok. hanya berat badan dan BMI di antara Praditbatuka,
3. Pasien yang didiagnosis menerima mereka kelompok belajar. Somchai
dengan hipertensi primer grade 1 pengobatan Median SBP pada kelompok Sukareechai.
[didefinisikan sebagai sistolik BP (obat akupunktur dan kelompok
(SBP) lebih dari atau sama hipertensi). kontrol adalah 155,5 dan 153 mm Journal Of
dengan 140-159 mm Hg, tekanan Hg, masing-masing (P = 0,29). Traditional
darah diastolik (DBP) lebih dari median dari DBP pada kelompok Chinese Medicine
atau sama dengan 90-99 mm Hg], akupunktur dan kelompok Vol.39 No.2, 15
4. Tidak ada penyakit kontrol adalah 91 dan 90 mm Hg, April 2019.
kardiovaskular, dan tidak masing-masing (P = 0,33).
menggunakan obat antihipertensi Baseline SBP, DBP tidak berbeda
direkrut untuk berpartisipasi secara signifikan antar kelompok.
dalam penelitian ini. Pada akhir pengobatan (8
minggu), SBP, DBP dan mABP
5. Pasien yang memiliki riwayat
pada kelompok akupunktur
gangguan perdarahan atau
secara signifikan lebih rendah
memiliki kontraindikasi daripada kelompok kontrol.
akupunktur (dermatologis aktif) Median SBP pada kelompok
lesi atau lesi luka di lokasi akupunktur dan kelompok
akupunktur, menerima obat kontrol adalah 124 dan 136,5
antiplatelet atau antikoagulan, mmHg, masing-masing (P =
wanita hamil),atau pasien 0,001). Median DBP dalam
diabetes, hipertensi grade 2-3, kelompok akupunktur dan
serta gagal jantung dan ginjal kelompok kontrol adalah 73 dan
dikeluarkan dari penelitian. 78,5 mm Hg, masing-masing (P =
6. Penelitian ini dilakukan sesuai 0,005). median dari mABP pada
dengan pedoman standar untuk kelompok akupunktur dan
pengobatan Hipertensi untuk kelompok kontrol adalah 90,5 dan
Masyarakat Hipertensi Thailand. 98mm Hg, masing-masing (P =
0,016).
Studi ini disetujui oleh The Ethics
SBP dari 40 kasus pada kelompok
dalam Komite Peninjauan
akupunktur menurun secara
Penelitian Manusia dari Pusat signifikan dibandingkan dengan
Medis Panyananthaphikkhu kelompok obat saja (P <0,05) dan
Chonprathan Universitas DBP kelompok akupunktur juga
Srinakharin-wirot, SIDCER- mengalami penurunan yang
FERCAP (persetujuan signifikan dibandingkan dengan
No.00355). Informed consent kelompok lain (P <0,05). mABP
tertulis diperoleh dari semua akupunktur kelompok
peserta sebelum pendaftaran menunjukkan peningkatan yang
mereka ke belajar. nyata dalam pengurangan BP
dibandingkan dengan kelompok
7. Setelah pendaftaran,
obat dalam mengendalikan BP (P
karakteristik demografis
<0,05). Oleh karena itu, SBP,
termasuk usia, jenis kelamin, DBP dan mABP pada kelompok
berat badan, tinggi badan dicatat akupunktur secara signifikan
oleh seorang perawat. lebih rendah dari pada kelompok
8. Indeks massa tubuh (BMI) kontrol. Tidak ada efek samping
dihitung sebagai rasio yang serius peristiwa dilaporkan.
9. berat/(tinggi)2 (kg/m2) SBP, Hanya 2 pasien yang memiliki
DBP dan arteri rata-rata BP minimal perdarahan dan nyeri.
(mABP) dicatat. Setiap pasien
harus istirahat selama 5 menit
sebelum pengukuran tekanan
darah. BP mereka diukur 3 kali
dengan interval 2 menit dan nilai
rata-rata dihitung. Reaksi yang
merugikan diamati selama dalam
studi.
10. Pasien diacak menjadi salah
satu dari 2 kelompok, empat
puluh lima pasien dalam
kelompok 1 (kelompok
akupunktur: akupunktur dengan
obat antihipertensi) menggunakan
jarum perak sekali pakai (0,25
mm × 40 mm) di 12 titik
akupunktur termasuk Yinlinquan
(SP 9), Zusanli (ST 36), Taichong
(LR 3), Hegu (LI 4), Quchi (LI
11), Neiguan (PC 6), selama 30
menit per sesi.
11. Setelah setiap sesi, jarum
dilepas. Pasien dirawat 1 sesi per
minggu selama 8 minggu
berturut-turut.
12. Setiap pasien menerima
amlodipine 5 mg sekali sehari.
Empat puluh lima pasien yang
ditugaskan ke kelompok 2 (obat-
obatan) kelompok atau kelompok
kontrol: obat antihipertensi saja)
yang menerima 5 mg amlodipine
serta kelompok 1. Tidak
pengobatan akupunktur
disediakan untuk kelompok ini.
Pasien dalam kelompok ini
ditindaklanjuti dalam 4
minggu/waktu selama 2 kali, terus
menerus selama 8 minggu.
13. Pasien di kedua kelompok
diinstruksikan untuk
mempertahankan normal mereka
aktivitas harian dengan asupan
kalori minimal, modifikasi gaya
hidup, dan olahraga selama masa
studi.
2 Populasi di Penelitian ini menggunakan Tekanan darah Berdasarkan hasil uji Repeted Bulan Pengaruh Aplikasi
Puskesmas Sentani desain eksperimen pretest- pada pasien Anova, rata-rata hipertensi November Akupuntur Pada
periode Januari posttest tanpa kelompok kontrol hipertensi sebelum aplikasi akupuntur 2018 hingga Pasien Hipertensi
hingga Juni yang dengan mempertimbangkan time sebelum dan 172.93mmHg, dan setelah Februari Di Puskesmas
diperiksa 1.062 series, dimana peneliti mengukur sesudah aplikasi akupuntur 155.87mmHg 2019. Sentani Kabupaten
jiwa, dimana rata- tekanan darah sebelum intervensi melakukan pada pertemuan pertama, Jayapura.
rata penderita akupunktur dan setelah intervensi terapi hipertensi sebelum aplikasi
hipertensi dalam akupunktur. Intervensi ini akupuntur. akupuntur 154.50mmHg dan Penulis: Rifki
satu bulan menggunakan mesin stimulator setelah aplikasi akupuntur Sakinah Nompo
melakukan 177 akupunktur dengan gelombang 135.73mmHg pada pertemuan
kunjungan. Sampel kontinyu, frekuensi 4, tegangan 6, kedua. Berdasarkan klasifikasi, Jurnal
dalam penelitian ini dan dilakukan selama 15 menit. terjadi penurunan kategori Keperawatan
mengganti 15 Intervensi ini dilakukan dua kali hipertensi dari fase 2 menjadi pra Muhammadiyah,
responden. seminggu dengan jeda 2-3 hari. hipertensi. Penelitian ini sejalan Vol. 5 No.1, 2020
Peneliti menggunakan uji dan didukung oleh penelitian
Repeted Anova untuk mengetahui yang dilakukan oleh BKTM
pengaruh aplikasi akupuntur pada (2012) dengan judul
titik LV3, HT7, PC6, LU9 penggambaran penurunan
terhadap pasien hipertensi pada tekanan darah pada pasien
pertemuan pertama sebelum dan hipertensi dengan pengobatan
setelah, dan pertemuan kedua akupunktur di BKTM dimana
sebelum dan setelah. hasil penelitian ini menunjukkan
gambaran penurunan tekanan
darah ke level normal. Dengan
demikian dapat disimpulkan
bahwa akupuntur pada titik: LV3,
HT7, PC6, LU9 benar-benar
mampu menurunkan tekanan
darah pasien hipertensi.

Anda mungkin juga menyukai