Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL TUGAS AKHIR

ALAT PIJAT REFLEKSI DILENGKAPI DENGAN MEDITASI DZIKIR

UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

Untuk memenuhi sebagai persyaratan untuk memperoleh derajat Diploma D-3

Diajukan oleh

ALYA IZZATY BIKA

20193010030

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI ELEKTRO-MEDIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2020
ALAT PIJAT REFLEKSI DILENGKAPI DENGAN MEDITASI DZIKIR

UNTUK PENDERITA HIPERTENSI

oleh

Alya Izzaty Bika

20193010030

INTISARI

Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang tidak dapat dianggap remeh..

Berbagai alternatif dan pencegahan pun dilakukan untuk mengatasi penyakit ini,

salah satunya dengan pijat refleksi. Pijat ini akan memperlancar aliran darah

sehingga sumbatan dapat dikurangi. Selain itu, berdasarkan firman Allah

subhanahu wa ta’ala pada surah Ar-ra’d ayat 28 yang berisi tentang berdzikir dan

ketenangan hati, maka dapat diambil kesimpulan pula bahwa berdzikir dapat

mempengaruhi kerja jantung. Hal ini diperoleh dengan berdzikir akan membuat hati

tentram. Ketika hati merasa tentram, maka hormon bahagia akan muncul dan

menghilangkan hormon adrenalin. Hormon adrenalin muncul ketika denyut jantung

seseorang cukup tinggi. Denyut yang cukup tinggi bisa menjadi salah satu indikasi

hipertensi. Harapannya dengan menggabungkan kedua alternatif pengobatan

hipertensi, akan diperoleh hasil yang lebih baik dan alat dapat digunakan mandiri

oleh penderita.

Kata Kunci: Ar-ra’d ayat 28, dzikir, alat pijat refleksi, hipertensi

i
DAFTAR ISI

Intisari …………………………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………………… ii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 1

1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………… 2

1.3 Batasan Masalah ……………………………………………………………... 3

1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………………………………. 3

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………………………… 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………………………………………………... 4

2.1 Studi Pustaka ………………………………………………………………… 4

2.2 Landasan Teori ………………………………………………………………. 5

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………… 15

3.1 Alur Penelitian ……………………………………………………………… 15

3.2 Hipotesis Pendahuluan …………………………………………………….. 15

3.3 Jadwal Penelitian ………………………………………………………...... 16

Daftar Pustaka

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 jadwal kegiatan penelitian ………………………………………… 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada zaman serba modern ini, sudah banyak ditemukan obat dari berbagai

penyakit. Di antara banyak penyakit itu salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi

dapat diakibatkan genetika maupun faktor lainnya. Hipertensi tidak serta-merta

dapat disembuhkan secara permanen dengan begitu saja. Untuk penyakit ini

biasanya dilakukan terapi dan berbagai penegahan agar tidak kambuh. Hipertensi

selain disebabkan genetika, juga dapat disebabkan karena pola makan tidak sehat

dan terlalu stress. Pola makan yang tidak sehat ini menyebabkan adanya sumbatan

pada aliran darah sehingga jantung harus memompa lebih kencang agar oksigen

dapat terdistribusi menyuluruh ke seluruh tubuh seseorang. Stress juga dapat

menyebabkan hipertensi karena ketika stress, hormon adrenalin dalam tubuh akan

meningkat sehingga memengaruhi denyut jantung yang akan semakin kencang.

Jelas kedua hal ini sangat tidak baik. Memompa jantung dengan keras akan

berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan denyut yang terlalu sering juga dapat

merusak pembuluh darah sehingga dapat menjalar ke sumber penyakit lainnya.

Penderita hipertensi memiliki pantangan dalam hal makanan yang cukup

banyak. Selain itu, penderita hipertensi diharapkan untuk berolahraga secara rutin.

Olahraga yang dilakukan juga hendaknya olahraga ringan yang dapat menurunkan

hormon adrenalin sehingga kondisi psikisnya juga stabil Selain itu, penderita

hipertensi juga dapat melakukan terapi seperti meditasi. Jikalau menditasi

membutuhkan suasana yang tenang dan cukup menyita waku, maka diperlukan alat

1
terapi yang lebih efisien. Alat terapi yang juga dapat digunakan sewaktu-waktu dan

portable, dapat digunakan dengan mudah, serta ekonomis.

Dalam Al-Qur’an Allah subhanahu wa ta’ala berfirman bahwa tidak ada suatu

penyakit yang tidak memiliki obat. Diantara obat-obat yang ditemukan pada zaman

modern ini terdapat sebuah obat yang sudah jarang digunakan, yaitu Al-Qur’an. Al-

qur’an Allah sebut sebagai Asy-syifa’ atau yang berarti obat. Banyak peneliti barat

yang telah menguji dan mengkaji kedahsyatan Al-qur’an yang dapat menurunkan

tingkat stress. Hal ini berkolerasi dengan firman Allah pada surah Ar-ra’d ayat 28

yang berarti, “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hatinya mengingat Allah,

Ingatlah, hanya dengan dzikrullah (mengingat Allah) dapat menenangkan hati.”

Seharusnya sebagai cendikia muslim dapat memajukan islam kembali dengan

berpedoman pada Al-qur’an. Sesuai dengan firman-Nya maka dapat dikaji lebih

lanjut mengenai alat pijat refleksi dilengkapi dengan meditasi dzikir untuk

penderita hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana korelasi antara firman Allah surah Ar-Ra’d ayat 28 terhadap

penyakit hipertensi?

b. Bagaimana mengkaji dan menerapkan firman Allah surah Ar-Ra’d ayat 28

dalam alat pijat refleksi untuk penderita hipertensi?

c. Bagaimana dampak langsung dari alat terapi terhadap penderita penyakit

hipertensi?

2
1.3 Batasan Masalah

Pembahasan masalah ini dibatasi pada penyakit hipertensi yang belum dapat

disembuhkan secara permanen sehingga perlu adanya terapi yang kontinu agar

penderita tidak lagi terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan kimia yang juga pasti

akan berdampak pada tubuhnya.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan firman Allah surah Ar-

ra’d ayat 28 pada penderita penyakit hipertensi dalam bentuk alat terapi pijat

refleksi dilengkapi dengan meditasi dzikir.

1.5 Manfaat penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk penderita hipertensi agar

penyakitnya dapat dikendalikan dan tidak kambuh. Selain itu, juga untuk para

medis bahwa telah hadir alat terapi penenang yang insya Allah dalam digunakan

pada pasien hipertensi. Terakhir, teruntuk semua umat muslim sebagai pembuktian

terhadap salah satu firman-Nya agar keimanan dalam diri seseorang dapat

bertambah.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka

Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Haryono, Permana and Chayati 2016)

didapatkan hasil yang memuaskan melalui kombinasi pijat punggung dan dzikir

pada penderita hipertensi. Nilai penurunan skala stress yang terjadi adalah 4,27 poin

yang ternyata tingkat stress memengaruhi tekanan darah pada penderita hipertensi.

Pada tahun 2017, dilakukan penelitian serupa oleh (Kumala, Kusprayogi and

Nashori 2017) yang memilih responden lansia untuk diberikan pelatihan. Pelatihan

yang dilakukan berupa dzikir selama 60 menit per sesi. Penilaian dilakukan tiga

kali, yaitu pre-tes, pasca-tes, dan follow up. Dari tiga tes, tetap diperoleh hasil

signifikan dengan rentan waktu 30 hari. Masih pada tahun yang sama juga

dilakukan penelitian oleh (Pratiwi and Satria 2017) dengan metode pijat kaki dan

dzikir. Intervensi dilakukan selama 5-10 menit, dengan tiga responden di Instalasi

Gawat Darurat RSUD Abdul Wahab Sjahranie dan didapatkan hasil penurnan

tekanan darah yang semula di atas normal menjadi normal. Penelitian terbaru juga

dilakukan pada tahun 2019 oleh (Purnika, Roesmono and Kassaming 2019) dengan

metode meditasi dzikir. Penelitian dilakukan pada 15 responden dan disimpulkan

bahwa pemberian meditasi dzikir dapat menurunkan tekanan darah pada pasien

hipertensi. (Zulfah 2019) juga melakukan hal yang sama di Desa Wonoyoso,

Kabupaten Semarang dengan hasil terdapat pengaruh terapi dzikir terhadap tekanan

darah pada kelompok intervensi.

4
2.2 Landasan Teori

A. Hipertensi

A.1 Pengertian Hipertensi

Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat

menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah dan meningkatkan risiko penyakit

jantung, stroke, dan terkadang kematian. Tekanan darah adalah kekuatan yang

diberikan oleh sirkulasi darah terhadap dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah

utama dalam tubuh. Tekanan ini tergantung pada resistensi pembuluh darah dan

seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak darah yang dipompa jantung dan

semakin sempit arteri, maka semakin tinggi tekanan darah. Hipertensi dapat

diketahui dengan cara rajin memeriksakan tekanan darah. Untuk orang dewasa

minimal memeriksakan darah setiap lima tahun sekali. Hasil tekanan darah ditulis

dalam dua angka. Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan dalam pembuluh

darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua (diastolik) mewakili

tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detak

jantung. Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila ketika diukur pada dua

hari yang berbeda, pembacaan tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah lebih

besar dari 140 mmHg dan / atau pembacaan tekanan darah diastolik pada kedua hari

adalah lebih besar dari 90 mmHg.

A.2 Faktor Penyebab Hipertensi

Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi

sekunder. Berikut penyebab masing-masing kedua jenis hipertensi tersebut:

5
1. Hipertensi Primer

Pada kebanyakan orang dewasa penyebab tekanan darah tinggi ini seringkali tidak

diketahui. Hipertensi primer cenderung berkembang secara bertahap selama

bertahun-tahun.

2. Hipertensi Sekunder

Beberapa orang memiliki tekanan darah tinggi karena memiliki kondisi kesehatan

yang mendasarinya. Hipertensi sekunder cenderung muncul tiba-tiba dan

menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada hipertensi primer.

Berbagai kondisi dan obat-obatan yang dapat menyebabkan hipertensi sekunder,

antara lain:

o Obstruktif sleep apnea (OSA).

o Masalah ginjal.

o Tumor kelenjar adrenal.

o Masalah tiroid.

o Cacat bawaan di pembuluh darah.

o Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa sakit

yang dijual bebas.

o Obat-obatan terlatang, seperti kokain dan amfetamin.

6
A.3 Gejala Hipertensi

Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang

timbul. Gejala yang muncul akibat hipertensi, antara lain sakit kepala, lemas,

masalah penglihatan, nyeri dada, sesak napas, aritmia, dan adanya darah dalam urin.

B. Pijat Refleksi untuk Hipertensi

B.1 Pijat Refleksi

Pijat refleksi merupakan salah satu teknik pengobatan tradisional yang berasal

dari Tiongkok dan Mesir. Bagian tangan dan kaki mengandung jutaan ujung saraf,

dan pijat refleksi di area ini dipercaya mampu mendeteksi dan mengatasi berbagai

masalah kesehatan yang mungkin dialami. Pijat refleksi merupakan ilmu yang

mempelajari ilmu tentang pijat di titik-titik tubuh tertentu. Pijat ini dilakukan

dengan alat tangan dan benda-benda lain berupa kayu, plastik, atau karet. Praktisi

pijat ini mempunyai pengetahuan tentang saraf-saraf manusia, dan masih

berhubungan dengan pengobatan tusuk jarum. Umumnya, pijat refleksi dilakukan

pada titik-titik syaraf yang ada di tangan dan kaki. Ada beberapa ahli pijat yang

memfokuskan penekanan pada titik syaraf di kaki. Namun, beberapa penyakit yang

tidak dapat diselesaikan dengan titik refleks kaki harus ditangani dengan titik

refleks tangan. Sebenarnya baik tangan dan kaki memiliki titik refleksi yang saling

sinergi dan saling menguatkan. Jadi langkah baiknya jika kita melakukan pijat

refleksi lengkap (kaki dan tangan).

7
B.2 Pijat Refleksi untuk Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak dapat dianggap penyakit yang

ringan. Gejala dan keluhan mungkin dapat diabaikan. Namun, perlu diketahui

bahwa hipertensi merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung dan stroke.

Penyakit hipertensi juga disebut sebagai “the silent disease” karena tidak dapat

dilihat dari luar. Perkembangan hipertensi berjalan secara perlahan, tetapi secara

potensial sangat berbahaya. Penderita biasanya tidak menunjukkan gejala dan

diagnosis hipertensi selalu dihubungkan dengan kecenderungan penggunaan obat

seumur hidup. Ketika obat anti hipertensi digunakan sebagai pengobatan

farmakologis, pengobatan non farmakologis juga sangat diperlukan sebagai

penunjang untuk mengatasi serangan hipertensi. Penatalaksanaan non farmakologi

salah satunya adalah dengan pijat refleksi kaki. Banyak dampak yang timbul

apabila kita tidak melakukan upaya untuk menghindari bahkan mengontrol tekanan

darah agar tetap normal, seperti penyakit jantung koroner, gagal jantung, kerusakan

pembuluh darah otak dan gagal ginjal. Pijat refleksi kaki merupakan akupuntur

yang diterapkan pada kaki yang dapat digunakan untuk memperingan penderita

hipertensi.

B.3 Macam-macam Pijat Refleksi Kaki

1. Sandal Refleksi Kayu

Berbentuk kayu selop, lebih ringan dan tidak terlalu berat, bentuk tonjolan

refleksi (pijat) ada yang tinggi dan ada yang pendek menyesuaikan posisi

telapak kaki, sehingga saat dipakai tidak dapat mengenai semua sisi telapak

8
kaki. Sandal ini terbuat dari kayu pilihan yang halus dan tahan patah, kayu berwarna

putih coklat susu dan tali warna hitam terbuat dari karet yang kuat sebagai penahan

punggung kaki. Tatanan lapisan bawah sandal titik licin saat dipakai sekalipun

tanah atau ubinnya licin, sehingga dapat dipakai dalam kondisi apapun saat

bekerja/istirahat didalam kantor, jalan pagi sehat maupun berjalan keluar rumah.

Prinsip kerja sandal refleksi ini adalah pada awal pemakaian, kaki akan terasa

sedikit sakit karena hal ini disebabkan aliran darah bekerja. Tonjolan-tonjolan pada

sandal akan mengikuti setiap perubahan berat dari langkah, sehingga kuat tidaknya

pijatan pada kaki disesuaikan dengan berat badan. Masing-masing tonjolan pada

sandal refleksi akan bekerja sesuai dengan titik-titik kaupuntur yang terhubung

langsung ke organ lainnya.

2. Alas Kaki Magnet

Terbuat dari karet (warna coklat) dan terdapat logam magnet dibagian

tengahnya, digunakan dengan cara diselipkan kedalam sepatu sebagai alas kaki.

Alat ini merupakan hasil penemuan terbaru jepang, yang dirancang khusus agar

berfungsi meningkatkan kesehatan tubuh, mempergunakan tusuk kaki (akupuntur)

dan magnetik. Alat ini mampu bekerja untuk memperlancar kelenjar-kelenjar

hormon pertumbuhan dan peredaran darah di tubuh manusia serta memperkuat daya

tahan tubuh (kekebalan) melalui titik-titik pada syaraf kaki.

3. Stick Refleksi Kayu

Alat bantu pijat yang terbuat dari kayu yang berfungsi untuk menguatkan

pijatan terutama pada titik-titik refleksi yang sukar dijangkau dengan media jari

tangan. Cara menggunakan alat ini dengan cara tekan pada titik refleksi di

9
telapak kaki dan tangan guna menghancurkan kristal-kristal biang penyakit

yang mengakibatkan terganggunya peredaran darah.

4. Refleksi kaki metode manual

Dilakukan dnegan cara menekan titik-titik syaraf yang ada di kaki dengan

tangan tanpa alat maupun listrik.

B.4 Manfaat Pijat Refleksi

1. Melancarkan sirkulasi darah sehingga tubuh senantiasa dalam kebugaran

dan kesehatan optimal.

2. Membantu mengurangi berbagai keluhan dan kelelahan tubuh serta pikiran

sesudah sekian hari bekerja.

3. Merangsang produksi hormon endorfin yang mampu memberikan

relaksasi bagi tubuh.

4. Membebaskan toksin yang merupakan sumber penyakit potensial dari

dalam tubuh.

5. Memperkuat fungsi system limfatik sehingga mengusir racun dan zat

berbahaya lain dari dalam tubuh.

6. Mengembalikan keseimbangan kimiawi serta meningkatkan imunitas di

dalam tubuh.

7. Memperbaiki keseimbangan potensi elektrikal pada berbagai bagian tubuh

melalui perbaikan kondisi zona yang berhubungan.

8. Memperkuat mekanisme penyembuhan diri alami.

9. Merangsang semua kelenjar dan terutama membawa relaksasi yang

mendukung proses penyembuhan di semua sistem lain.

10
10. Membantu melancarkan pemenuhan kebutuhan oksigen dan nutrisi.

C. Meditasi Dzikir

C.1 Meditasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, meditasi adalah pemusatan pikiran dan

perasaan untuk mencapai sesuatu. Menurut kamus lengkap psikologi, meditation

(meditasi) adalah satu upaya yang terus-menerus pada kegiatan berpikir, biasanya

semacam kontemplasi (perenungan dan pertimbangan religius). Refleksi mengenai

hubungan antara orang yang tengah bersemedi (meditator) dengan Tuhan.

Dalam literatur psikologi, istilah meditasi mengacu pada sekelompok latihan

untuk membatasi pikiran dan perhatian. Walsh mengungkapkan bahwa meditasi

merupakan teknik atau metode latihan yang digunakan untuk melatih perhatian

untuk dapat meningkatkan taraf kesadaran, yang selanjutnya dapat membawa

proses-proses mental dapat lebih terkontrol secara sadar. Maupun mengemukakan

bahwa meditasi merupakan suatu teknik latihan untuk mengembangkan dunia

internal atau dunia batin seseorang, sehingga menambah kekayaan makna hidup

baginya.

Dalam agama, meditasi berarti menggunakan pikiran secara terus-menerus

untuk merenungkan beberapa kebenaran, misteri atau obyek penghormatan (ta’zim)

yang bersifat keagamaan, sebagai latihan ibadah. Semua definisi tersebut lebih

relefan untuk kata “konsentrasi” dan “kontemplasi” selain untuk “meditasi”.

Misteri kemanusiaan sendiri tidaklah terungkap oleh bantuan akal. Meditasi

11
melampaui pikiran. Namun, “konsentrasi” adalah langkah persiapan menuju

“meditasi”.

Efek meditasi pada aspek psikologis juga telah banyak dilaporkan para peneliti.

Ditemukan bahwa orang yang melaksanakan meditasi lebih rendah taraf

kecemasannya, kontrol dirinya lebih internal dan aktualisasi dirinya lebih tinggi.

Walsh (dalam Prawitasari) melaporkan beberapa penelitian yang menunjukkan

bahwa meditasi dapat meningkatkan percaya diri, kontrol diri, harga diri, empati

dan aktualisasi diri. Selain itu meditasi juga efektif untuk orang-orang yang

mengalami stres, kecemasan, depresi, phobia, insomnia dan sebagai terapi untuk

menghilangkan ketergantungan terhadap obat dan alkohol.

C.2 Dzikir

Secara etimologi, dzikir berasal dari bahasa Arab, yaitu dzakara, yadzkuru,

dzikr, yang berarti menyebut, mengingat. Dzikir dalam pengertian mengingat Allah

sesuai dengan al-Qur’an surat an-Nisa’ (4) ayat 103 yang berarti “Maka apabila

kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu

duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka

dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu

(kewajiban) yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”.

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, zikir mempunyai arti puji-pujian

kepada Allah yang diucapkan secara berulang. Jadi zikir kepada Allah (dzikrullah)

secara sederhana dapat diartikan ingat kepada Allah atau menyebut nama Allah

secara berulang-ulang. Dzikir dalam pengertian mengingat Allah, sebaiknya

12
dilakukan setiap saat, baik secara lisan maupun dalam hati. Dimanapun kita berada,

sebaiknya selalu ingat kepada Allah S.W.T sehingga akan menimbulkan cinta

kepada Allah S.W.T serta malu berbuat dosa dan maksiat kepadanya.

C.3 Meditasi Dzikir

Meditasi dzikir adalah suatu gabungan antara meditasi dan dzikir atau (ingat)

kepada Allah sebagai zat yang menciptakan bumi langit dan isinya. Artinya bahwa

meditasi adalah sebuah renungan, memikirkan, melihat pikiran (terutama untuk

kebaktian keagamaan) yang bertujuan sampai kepada Allah. Kalau dzikir adalah

menyebut atau mengingat Allah.

Meditasi menurut teori Abhidamma (dalam Triantoro, 2009) merupakan

strategi untuk menuju kepribadian dan kesehatan jiwa yang sehat. Meditasi dzikir

membuat individu berkonsentrasi pada faktor-faktor jiwa yang sehat, seperti

pemahaman, ketenangan, sikap penuh perhatian dan kenetralan yang menghambat

munculnya faktor-faktor jiwa yang tidak sehat menguasai jiwa individu.

Meditasi dzikir membuat individu bisa memahami dengan tepat setiap

perubahan-perubahan jiwa, timbul tenggelamnya kombinasi faktor-faktor jiwa

yang sehat dan tidak sehat, kemudian berusaha memunculkan faktor-faktor jiwa

yang sehat sehingga menekan faktor-faktor jiwa yang tidak sehat. Meditasi dzikir

juga meningkatkan perluasan kesadaran individu untuk menyadari perubahan-

perubahan yang terjadi pada dirinya, dan meningkatkan kemampuan diri untuk

mampu menyadari konflik-konflik terpendamnya, pengalaman-pengalaman yang

direpresikan di alam bawah sadar.

13
Meditasi pada dasarnya adalah melatih konsentrasi dan perhatian individu untuk

mengamati setiap perubahan dalam dirinya, mengamati setiap aliran-aliran pikiran,

perasaan, persepsi-persepsi dan memahami setiap pengalaman yang diperolehnya.

Untuk itu, praktik meditasi yang secara langsung mengubah, meningkatkan, dan

meluaskan kesadaran diri individu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa meditasi dzikir merupakan suatu kesatuan

antara meditasi dan dzikir. Dengan menyebut nama Allah secara berulang-ulang

serta memusatkan pikiran dan perasaan yang tertuju kepada Allah. Adapun metode

terapi dzikir yang akan dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan prosedur yang

tidak lepas dari terapi meditasi dzikir yaitu relaksasi terlebih dahulu sebelum

melakukan meditasi dzikir, kemudian latihan berpikir positif untuk menumbuhkan

rasa percaya diri dan untuk mencapai keadaan yang meditatif, kemudian yang

terakhir adalah meditasi dzikir. Dalam melakukan meditasi dzikir penulis

menggunakan kalimat takbir, tasbih, tahlil, istighfar dan Asmaul Husna.

14
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode rancang bangun eksperimen dengan

responden penderita hipertensi. Alat terlebih dahulu dirancang dan diuji coba pada

sejumlah responden. Terlebih dahulu diukur tekanan darah responden

menggunakan tensimeter sebagai acuan pre-tes. Kemudian dilakukan intervansi

selama 15 menit dan diukur kembali tekanan darahnya. Perbandingan hasil ukur ini

yang menjadi tolok ukur apakah alat tersebut bermanfaat dan layak digunakan.

3.2 Hipotesis Pendahuluan

Hipotesis awal untuk penelitian ini bahwa alat akan bekerja bahkan mungkin

lebih efektif daripada penelitian sebelumnya. Pada penelitian sebelumnya pijat

refleksi dilakukan oleh orang lain secara manual, sehingga orang yang memijat

pasti ada masanya terlalu lelah. Diharapkan adanya alat terapi ini, penderita dapat

melakukan terapi mandiri yang dapat digunakan sewaktu-waktu. Bahkan seperti

penelitian sebelumnya, terapi yang dilakukan secara kontinu pasti akan

berpengaruh terhadap diri sesorang tersebut. Hal ini akan sejalan dengan firman

Allah subhanahu wa ta’ala pada surah Ar-ra’d ayat 28 mengenai dzikir. Terapi

hipertensi menggunakan pijat refleksi tentu akan berpengaruh, tetapi apabila

dilengkapi dengan dzikir, hasil yang diperoleh jelas akan lebih baik sehingga

memperkecil peluang terajadinya penyakit hipertensi ke depannya.

15
3.3 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian


Bulan ke-
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6

1 Pengajuan proposal

2 Penyusunan alat terapi

3 Penentuan responden

4 Pengumpulan data

5 Evaluasi

16
DAFTAR PUSTAKA

Adrian, Kevin. 2018. Alodokter. Oktober 2. Accessed Mei 14, 2020.


https://www.alodokter.com/ini-manfaat-pijat-refleksi-yang-bisa-anda-dapatkan.

Al-Qur'anul Karim.

Chaplin, J. P., and Kartini (terj) Kartono. 2011. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Haryono, Rudi, Iman Permana, and Nur Chayati. 2016. "Pengaruh Kombinasi Pijat
Punggung dan Dzikir terhadap Tingkat Stres pada Penderita Hipertensi." Jurnal
Keperawatan Notokusumo 12-21.

Kumala, Olivia Dwi, Yogi Kusprayogi, and Fuad Nashori. 2017. "Efektivitas Pelatihan
Dzikri dalam Mengingkatkan Ketenangan Jiwa pada Lansia Penderita
Hipertensi." PSYMPATHIC: Jurnal Ilmiah Psikologi 55-66.

Masyhudi, Ina'muzzahiddin, and Nurul Wahyu Arvitasari. 2006. Berdzikir dan Sehat Ala
Ustadz H. Hariyono. Semarang: Syifa Press.

Pratiwi, Indah, and Andi Praja Satria. 2017. Analisis Praktik Klinik Keperawatan pada
Pasien Hipertensi dengan Intervensi Inovasi Terapi Kombinasi Refleksi Pijat Kaki
dan Dzikir terhadap Penurunan Tekanan Darah di Ruang Instalasi Gawat Darurat
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Tahun 2017. Karya Ilmiah Akhir NERS,
Samarinda: STIKES Muhammadiyah Samarinda.

Purnika, Rika, Bambang Roesmono, and Kassaming. 2019. "Pengaruh Meditasi Dzikir
terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita Hipertensi." Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis 338-342.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.

Redaksi Halodoc. 2020. Halodoc. Januari 30. Accessed Mei 14, 2020.
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi.

Umamah, Faridah. 2018. duta.co. November 14. Accessed Mei 14, 2020.
https://duta.co/pijat-refleksi-kaki-untuk-atasi-hipertensi-pada-lansia.

2020. wikipedia. Maret 20. Accessed Mei 14, 2020.


https://id.wikipedia.org/wiki/Pijat_refleksi.

Zulfah, Nuke Hermila. 2019. Pengaruh Terapi Dzikir terhadap Penurunan Tekanan Darah
pada Penderita Hipertensi di Desa Wonoyoso Kecamatan Pringapus Kabupaten
Semarang. Skripsi, Semarang: Universitas Ngudi Waluyo.

Anda mungkin juga menyukai