Disusun Oleh :
Kelompok 2
Anggota Kelompok :
Afitasari (1711010009)
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala karena
atas rahmat dan karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Terapi Komplementer Jenis Akupuntur”, guna memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Terapi Komplementer.
Selama penyusunan makalah mulai dari awal hingga akhir selesainya makalah
ini penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak dalam
rangka penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua
terutama untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akupunktur adalah salah satu teknik pengobatan yang berasal dari Cina.
Pengobatan akupunktur adalah suatu teknik penyembuhan dengan menusukkan
jarum pada titik-titik tertentu di tubuh pasien, yang kemudian dikenal dengan
nama titik meridian, dengan tujuan untuk menyeimbangkan unsur dingin (yin)
dan panas (yang) dalam tubuh pasien, sehingga pasien akan menjadi sehat
kembali. Prinsip pengobatan akupunktur adalah keseimbangan antara kekuatan
yin dan yang, karena semua bagian tubuh manusia berada di bawah pengaruh
aspek yin dan yang (Sim, 1997).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kata akupunktur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum
dan puncture yang berarti menusuk, didalam bahasa Inggris menjadi to puncture
sedangkan kata asal dari bahasa Cina adalah cen ciu. Kata tersebut kemudian
diadaptasikan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi akupunktur atau tusuk jarum.
5. Masalah syaraf dan otot : Sakit kepala, pusing, kedutan, nyeri leher, nyeri
pada iga, bahu kaku, nyeri pada siku, berbagai macam peradangan otot, nyeri
tulang belakang / pinggang bawah, skiatika, osteoarthritis.
C. Prosedur
1. Jika klien pertama kali datang untuk akupuntur maka terapis akan melakukan
penilaian riwayat kesehatan yang komprehensif.
Contoh: terapis meminta untuk memeriksa lidah klien.
2. Setelah konsultasi dan penilaian akupunktur awal dilakukan, terapis
menyiapkan alat, diantaranya yaitu: stainlessteel filiform needle dengan
berbagai macam ukuran, sarung tangan bersih, alkohol, kapas steril.
3. Bagian tubuh yang akan ditusuk jarum dibersihkan dulu menggunakan
alkhohol dan kapas steril.
4. Jarum ditempatkan di lokasi yang sangat spesifik dengan cara ditusukkan, dan
klien dapat merasakan insersi (merasakan sensasi tajam atau menyengat
sesaat).
5. Akupunktur dilakukan dalam waktu 10-20 menit.
6. Setelah selesai, terapis akan menilai kembali dan memberikan saran kepada
klien.
1. Alami karena tidak menggunakan bahan kimia yang dapat merusak tubuh
3. Minim efek samping, karena tidak ada efek samping yang dapat di timbulkan
seperti pemakaian obat dalam jangka panjang
1. Jika tidak ditangani oleh akunpuntur yang benar, maka bisa jadi salah tusuk.
Bisa saja sampai mengenai organ dalam.
2. Resiko terkena penyakit infeksi atau tertular penyakit apabila jarum yang
digunakan secara bersamaan lebih dari 1 orang.
3. Untuk penyakit yang sudah mengenai organ dalam, tidak cukup dilakukan
akupuntur karena tidak akan berefek terapi (karena akupuntur yang sifatnya
hanya melancarkan sirkulasinya saja), harus dikombinasikan dengan ramuan dan
pola makan.
E. Sejarah
Dikenal sejak 4000-5000 tahun yang lalu di Cina sebagai bagian dari TCM
(Traditional Chinese Medicine). Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka
dikalangan kedokteran berkembang akupunktur medik yaitu metode terapi
akupunktur yang berlandaskan pada neuroscience, mengobati pasien dengan
prinsip medik dan evidence based. Pada tahun 1979 WHO menetapkan 43
penyakit yang dapat ditanggulangi dengan akupunktur. Dan pada tahun 1991
WHO mengintegrasikan ilmu akupunktur ke dalam ilmu kedokteran
konvensional, karena sangat banyak evidence mengenai manfaat dan
keamanannya. Pada tahun 2002 WHO mendukung negara anggotanya
mengintegrasikan akupunktur ke dalam sistem kesehatan nasional dengan
mengembangkan dan mengimplementasikan kebijakan serta memperhatikan
safety, efficacy, quality dengan cara memperluas pengetahuan dan memberi
pedoman standar pengaturan dan jaminan kualitas. Selain itu juga meningkatkan
ketersediaan profesional dengan mengutamakan akses bagi penduduk miskin.
Pada saat ini akupunktur telah dipraktekkan di banyak negara di dunia. Di
Indonesia akupunktur mulai dikenal pada institusi kesehatan formal dengan
ditetapkannya RS Dr Cipto Mangunkusumo oleh Menteri Kesehatan sebagai Pilot
Proyek Penelitian dan Pengembangan Ilmu Akupunktur oleh Departemen
Kesehatan pada tahun 1963. Pendidikan Ilmu Akupunktur diberikan oleh tim
pengajar Dokter Ahli Akupunktur RRC yang pada waktu itu mengobati Presiden
Sukarno kepada para dokter dari berbagai bagian FKUI/RSCM (a.l. Penyakit
Dalam, Saraf, Anak, THT, dll). Untuk memberikan pelayanan akupunktur kepada
masyarakat kemudian dibentuk Sub Bagian Akupunktur Bagian Penyakit Dalam
FKUI/RSCM dengan dipimpin oleh Prof. Dr. Oei Eng Tie. Selanjutnya
berkembang menjadi bagian Akupunktur, saat ini menjadi Departemen
Akupunktur. Sebagai salah satu Departemen Medik di RS Dr. Cipto
Mangunkusumo, Departemen Akupunktur memberikan pelayanan maupun
konsultasi dengan berdasarkan prinsip medik dan evidence based.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA