Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Jelita Cessia Rini

NIM : 1711010008

LAPORAN PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN KASUS

Gemeli atau multiple pregnancy (kehamilan ganda) adalah suatu


kehamilan dengan dua janin atau lebih. Sering disebut juga sebagai
kehamilan kembar (twin pregnancy).

B. ANATOMI

Kembar Monozigotik
Kembar Dizigotik

C. ETIOLOGI

Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan gemelli adalah :

1. Bangsa, usia, dan paritas yang sering mempengaruhi kehamilan

2. Faktor obat-obat induksi ovulasi profertil, domid, dan

hormon gonadotropin dapat menyebabkan kehamilan dizigotik dan kembar


lebih dari dua

3. Faktor keturunan

4. Faktor lain yang belum diketahui

D. TANDA DAN GEJALA


Menurut Dutton, dkk (2012) tanda dan gejala pada kehamilan kembar adalah
sebagai berikut :

a. Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati


batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia
kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan
kembar.

b. Mual dan muntah berat karena HCG meningkat

c. Palpasi abdomen mendapatkan 3 atau lebih bagian tubuh yang besar

d. Auskultasi lebih dari satu denyut jantung yang terdengar jelas dan berbeda
(nonmaternal) lebih dari 10 denyut/menit. Kecurigaan meningkat jika
keluarga memiliki riwayat kehamilan kembar

e. Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah


sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain

f. Solusio plasenta dapat terjadi kemudian seperti sesak nafas, sering kencing,
edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.

E. KOMPLIKASI

Komplikasi kehamilan gemelli :

1. Hidramnion

2. Plasenta previa

3. Prematuritas

4. Solusio plasenta

5. Kelainan letak

6. Monster Venus

F. PATOFISIOLOGI

Kehamilan kembar dibagi menjadi dua. Monozigot, kembar yang berasal dari
satu telur dan dizigot kembar yang berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah
kelahiran kembar, sepertiganya adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua
telur matang dalam waktu bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua
sel telur itu mengalami pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar
monozigot berarti satu telur yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa
pembelahan inilah yang akan berpengaruh pada kondisi bayi kelak.

Masa pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72 jam, 4 –
8 hari, 9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi
diamniotik yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim
punya dua plasenta. Sedangkan pada pembelahan 12 kedua, selaput ketuban tetap
dua, tapi rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah
satu bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya,
perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput
ketuban dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah
dengan baik. Pada pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan
satu selaput ketuban, sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar.
Pasalnya waktu pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur menjadi
berdempet. Jadi kembar siam biasanya terjadi pada monozigot yang
pembelahannya lebih dari 13 hari. Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja
yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan
sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor
yang mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak
sempurna sehingga mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi,
kurang gizi, dan masalah lingkungan.

G. PATHWAYS
H. PENATALAKSANAAN

Untuk kepentingan ibu dan janin perlu diadakan pencegahan terhadap


pre-eklamsia dan eklamsia, partus prematurus dan anemia. Pemeriksaan antenatal perlu
diadakan lebih sering. Sehingga tanda-tanda pre-eklamsia dapat diketahui dini dan
penanganan dapat dikerjakan dengan segera.

Menurut Varney (2004:661) pemeriksaan antenatal dapat dilakukan antara lain:


a. Pemeriksaan kehamilan setiap 2 minggu pada usia kehamilan 34 – 36 minggu

b. Pemeriksaan kehamilan setiap minggu pada usia kehamilan >36minggu

c. Pertumbuhan janin dipantau dengan USG setiap 3 – 4 minggu yang dimulai


pada usia kehamilan 20 minggu

Istirahat baring dianjurkan lebih banyak karena hal itu menyebabkan aliran
darah ke plasenta meningkat, sehingga pertumbuhan janin lebih baik. Penanganan
dalam Kehamilan Mochtar (2012:264)

1) Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal kehamilan kembar dan


mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah ditegakkan
pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1× seminggu pada kehamilan lebih
dari 32 minggu)

2) Setelah kehamilan 30 minggu, koltus dan perjalanan jauh sebaiknya dihindari,


karena akan merangsang partus prematurus.

3) Pemakaian korset gurita pada perut yang tidak terlalu ketat diperbolehkan,
supaya terasa lebih ringan.

4) Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan darah

I. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. USG

2. Pemeriksaan darah lengkap

J. PENGKAJIAN

1. Anamnesa

2. Pemeriksaan Fisik

- Vaginal Toucher

K. DIAGNOSA

1. Ketidakseimbangan nutrisi b.d anoreksia

2. Intoleransi aktivitas b.d kepekaan uterus yang meningkat

Anda mungkin juga menyukai