Anda di halaman 1dari 17

TEORI HEALTH BELIEF MODEL

Ns. RAKHMAT SUSILO, S.Kep., M.Kep.

Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan Promkes


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PURWOKERTO
Start here go anywhere-Unggul Modern Islami
TEORI HEALTH BELIEF MODEL

 Health Belief Model ini (HBM) adalah teori yang


paling umum digunakan dalam pendidikan
kesehatan dan promosi kesehatan (Glanz, Rimer,

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
& Lewis, 2002; National Cancer Institute [NCI],
2003). Ini dikembangkan pada 1950-an sebagai
cara untuk menjelaskan mengapa program
skrining medis yang ditawarkan oleh US Public
Health Service, terutama untuk TBC, tidak
begitu sukses (Hoch-Baum, 1958)
 Konsep asli yang mendasari HBM adalah bahwa
perilaku kesehatan ditentukan oleh keyakinan
pribadi atau persepsi tentang penyakit dan

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
strategi yang tersedia untuk mengurangi
terjadinya penyakit (Hochbaum, 1958). Persepsi
pribadi dipengaruhi oleh berbagai macam faktor
yang mempengaruhi perilaku kesehatan
intrapersonal.
 Health Belief Model adalah perubahan prilaku
kesehatan dan model psikologis dikembangkan
oleh M. Rosenstock pada tahun 1966 untuk

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
mempelajari dan mempromosikan peningkatan
pelayanan kesehatan.
 Model ini ditindaklanjuti oleh Becker dan rekan
pada 1970-an dan 1980-an.
 Teori Health Belief Model didasarkan pada
pemahaman bahwa seseorang akan mengambil
tindakan yang akan berhubungan dengan
kesehatan.
 Teori ini dituangkan dalam lima segi pemikiran
dalam diri individu, yang mempengaruhi upaya
yang ada dalam diri individu untuk menentukan

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
apa yang baik bagi dirinya, yaitu perceived
susceptibility (kerentanan yang dirasakan/
diketahui), perceived severity (bahaya/ kesakitan
yang dirasakan), perceived benefit of action
(manfaat yang dirasakan dari tindakan yang
diambil), perceived barrier to action (hambatan
yang dirasakan akan tindakan yang diambil),
cues to action (isyarat untuk melakukan
tindakan).
 Hal tersebut dilakukan dengan tujuan self
efficacy atau upaya diri sendiri untuk
menentukan apa yang baik bagi dirinya.

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
Tiga faktor penting dalam Health Belief Model,
yaitu :
1. Kesiapan individu untuk merubah perilaku

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
dalam rangka menghindari suatu penyakit atau
memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu
yang membuatnya merubah perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.
 Ketiga faktor di atas dipengaruhi oleh faktor-
faktor seperti persepsi tentang kerentanan
terhadap penyakit, potensi ancaman, motivasi

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
untuk memperkecil kerentanan terhadap
penyakit, adanya kepercayaan bahwa perubahan
perilaku dapat memberikan keuntungan,
penilaian individu terhadap perubahan yang
ditawarkan, interaksi dengan petugas kesehatan
yang merekomendasikan perubahan perilaku,
dan pengalaman mencoba perilaku yang serupa.
Aspek-aspek pokok perilaku kesehatan menurut
Rosenstock:
a) Ancaman

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
• Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit
(atau kesediaan menerima diagnosa penyakit).
• Persepsi tentang keparahan penyakit / kondisi
kesehatannya.
b) Harapan
• Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan
• Persepsi tentang hambatan-hambatan untuk
melakukan tindakan itu.
c) Pencetus tindakan:
• Media
• Pengaruh orang lain
• Hal-hal yang mengingatkan (reminders)
 d) Faktor-faktor Sosio-demografi (pendidikan,
umur, jenis kelamin/gender, suku bangsa).
e) Penilaian diri (Persepsi tentang kesanggupan

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
diri untuk melakukan tindakan itu).
 Ancaman suatu penyakit dipersepsikan secara
berbeda oleh setiap individu. Contoh: kanker.
Ada yang takut tertular penyakit itu, tapi ada
juga yang menganggap penyakit itu tidak begitu
parah, ataupun individu itu merasa tidak akan
tertular olehnya karena diantara anggota
keluarganya tidak ada riwayat penyakit kanker.
 Keputusan untuk mengambil tindakan/upaya
penanggulangan atau pencegahan penyakit itu
tergantung dari persepsi individu tentang

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
keuntungan dari tindakan tersebut baginya,
besar/kecilnya hambatan untuk melaksanakan
tindakan itu serta pandangan individu tentang
kemampuan diri sendiri
 Persepsi tentang ancaman penyakit dan upaya
penanggulangannya dipengaruhi oleh latar
belakang sosio-demografi si individu. Untuk
menguatkan keputusan bertindak, diperlukan
faktor pencetus (berita dari media, ajakan orang
yang dikenal atau ada yang mengingatkan).
 Jika faktor pencetus itu cukup kuat dan individu
merasa siap, barulah individu itu benar-benar
melaksanakan tindakan yang dianjurkan guna

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
menanggulangi atau mencegah penyakit
tersebut.
 Model Kepercayaan kesehatan oleh Becker (1974,
1979) :
1. Percaya bahwa mereka rentan terhadap masalah
kesehatan tertentu.

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
Bagaimana menyadarkan masyarakat tersebut
bilamana dirinya dapat mengalami diare setiap saat.
Oleh karena adanya lingkungan dengan sanitasi
yang buruk dan perilaku yang buruk terhadap
kesehatan, seperti cakupan jamban yang rendah
serta sumber air bersih yang dikonsumsi berpotensi
tercemar oleh kuman. Tidak adanya WC
memungkinkan adanya lalat sebagai vektor penyebab
terjadinya penularan ke manusia yang sehat lainnya.
Sumber air yang digunakan dari sumur pinggir
sungai/menggali lubang pasir di pinggir sungai
sangat membahayakan bilamana ada penderita
cholera yang BAB disungai tersebut.
 2. Menganggap masalah ini serius
Terjadinya diare bukan saja dapat menyebabkan
kesakitan tetapi juga bahaya kematian.

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
Terutama akibat dehidasi berat oleh diare.
Penyakit ini setiap tahunnya merupakan
pembunuh no 1 atau no 2 di Indonesia.
 3. Meyakini efektifitas tujuan pengobatan dan
pencegahan.
Model pengobatan dini dapat mencegah ke

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
tahapan diare berat dengan dehidasi hebat,
sehingga tidak perlu dirujuk ke RS. Pencegahan
merupakan upaya terbaik dan murah melalui
kebiasaan perilaku hidup bersih dan sehat
terutama sumber air yang steril, penggunaan
WC dan kebiasaan cuci tangan dengan sabun.
Dimaksudkan memutuskan penularan penyakit
diare.
 4. Tidak mahal
Biaya yang tidak mahal karena hanya dengan
merubah kebiasaan buruk dimasyarakat. Jika

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
dibandingkan dengan biaya yang harus
dikeluarkan untuk kesembuhan ditambah
dengan hilangnya produktifitas (waktu kerja).
5. Menerima anjuran untuk mengambil tindakan
kesehatan
Melaksanakan anjuran oleh petugas kesehatan
merupakan tujuan dari perubahan perilaku.
Strategi Perubahan Perilaku.
 Ditinjau dari proses terjadinya perubahan
perilaku dalam Health Belief Model (HBM),
perilaku akan berubah salah satunya yaitu jika

Promkes
Fikes-UMP.2018_Pendidikan dan
individu diberikan pemahaman tentang
keuntungannya. Dicari dulu penyebab dari suatu
perilaku yang kurang baik, lalu diberikan
penyuluhan serta informasi yang terinci tentang
keuntungan dari perbaikan perilakunya.
Diperlukan waktu yang lama untuk meyakinkan
individu. Di sinilah, peran kita sebagai seorang
perawat/tenaga kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai