PEMBAHASAN
1
2. Keseriusan (Perceived Severity/seriousility) yaitu seseorang
memprediksikan tingkat keparahan apabila menderita penyakit tersebut.
3. Hambatan (Perceived Barrier) yaitu hambatan yang ada dalam seseorang
berperilaku sehat, misalnya pada kasus perempuan yang beresiko terkena
penyakit IMS, dia akan mencari pencegahan dengan pendeteksian dini
melalui pemeriksaan Papsmear, namun dari pihak suami tidak mendukung,
hal ini merupakan hambatan.
4. Keuntungan (Benefitt) yaitu seseorang menimbang keuntungan yang
diperoleh antara biaya yang dikeluarkan dengan tingkat sakitnya, misalnya
apakah efektif biaya yang dikeluarkan pada pemeriksaan Papsmear yang
mahal bila dibandingkan dengan tingkat keseriusan atau resiko penyakitnya.
Variasi dari model ini merupakan nilai yang dirasakan serta intervensi yang
ditentukan sebagai keyakiyan utama. Konstruksi dari faktor mediasi
kemudian menjadi penghubung berbagai jenis persepsi dengan
perilaku kesehatan di masyarakat.
Faktor lain yang juga mempengaruhi persepsi antara lain :
1. Variabel demografi : umur, jenis Kelamin, ras, pekerjaan. Demografi
variabel (seperti usia, jenis kelamin, etnis, pekerjaan)
2. Variabel sosio-psikologi: Ekonomi, kepribadian, sosial psikologis
variabel (seperti status sosial ekonomi, kepribadian, strategi coping)
3. Persepsi efikasi (penilaian diri dalam hal kemampuan untuk
berhasil mengadopsi perilaku yang diinginkan.
4. Isyarat untuk tindakan (pengaruh eksternal dalam
mempromosikan perilaku yang diinginkan, termasuk informasi yang
diberikan atau dicari, komunikasi persuasif, dan pengalaman pribadi)
5. Motivasi kesehatan (individu terdorong untuk tetap pada keadaan
sehat )
6. Kontrol Perasaan (ukuran tingkat self-efficacy)
7. Ancaman (termasuk bahaya yang muncul tanpa melakukan tindakan
kesehatan)
2
8. Prediksi dari model tersebut merupakan kemungkinan yang
dilakukan individu untuk mengambil tindakan kesehatan yang
direkomendasikan (seperti pencegahan dan pengobatan)
3
1. Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu penyakit atau memperkecil risiko kesehatan.
2. Adanya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah
perilaku.
3. Perilaku itu sendiri.