Disusun Oleh:
LAPORAN PENDAHULUAN
Vertigo Dengan Terapi Akupuntur
Hari/Tanggal :
Jam :
Mahasiswa Praktikan
Mengetahui,
(…………………………………………….…..…) (……………………………………………………………….)
BAB 1
PENDAHULUAN
Akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum
tertentu pada tubuh pasien, telinga, kepala, sekitar telapak kaki dan tangan
dalam sistem saluran yang disebut dengan meridian (Dr. Djuharto S.S,
1982).
Akupunktur telah ada dan di kenal Masyarakat Cina sejak 5 ribu tahun
saat ini. Dahulu, mengobati Penyakit dengan cara menusuk-nusuk tubuh itu
dilakukan dengan alat yang sederhana, seperti Batu atau bambu yang
Putih atau tainless steel (Public News, edisi xx, tanggal 23 – 30 april 2007).
Akupunktur sudah bersejarah lama. Buku kuno banyak mencatat jarum batu
yang disebut batu Bian. Batu Bian tersebut mula dicipta pada 8000 tahun
hingga 4000 tahun yang lalu. Cina pernah menemui batu bian itu dalam kaji
purba. Pada zaman Dinasti Chunqiu (tahun 770 sebelum masehi – tahun
berkembang lebih pesat. Pada zaman Dinasti Han Timur dan Zaman
zaman Liangji dan zaman kerajaan dan utara (tahun 256 masehi – tahun 589
Zaman Dinasti Sui dan Dinasti Tang (tahun 581 masehi – tahun 589
pendidikan perubatan pada zaman itu. Pada abad ke-16, akupunktur mula
melibatkan berbagai bagian badan dan berbagai bagian klinikal serta telah
burung tentang adanya ilmu tusuk jarum dari negeri Cina yang sangat
ampuh untuk mengobati berbagai macam penyakit. Baru pada tahun 1963
kepada para dokter di Indonesia untuk mau mempelajari ilmu tersebut dapat
Menteri Kesehatan RI waktu itu (Prof. Dr. Satrio) meresmikan sebuah Tim
Riset Akupunktur dari Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSCM Jakarta. Tim
ini Sub Bagian ini telah berdiri sendiri sebagai Unit Pelayanan Akupunktur
(http://binakesehatankerja.com/detail_berita.php/21/09/07)
syamputra).
Adapun kasus- kasus yang dapat diobati dengan cara akupunktur ini
antara lain : asthma bronciale, bell’s palsy (kelumpuhan saraf otot wajah
lebih murah dibandingkan berobat jalan. Jika untuk berobat jalan seseorang
hanya dibutuhkan sekitar Rp.45 ribu sampai Rp. 100 ribu untuk sekali
tidaknya penyakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Terapi Komplementer
1. Definisi
bersifat menyempurnakan.
yang sudah dari jaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun-
EECP.
4. Terapi akupuntur
Suatu pengobatan dengan memanfaatkan rangsangan pada titik–titik
kualitas energi yang masuk dan diubah menjadi sinyal biologi (kombinasi
2010).
Akupunktur merupakan sebahagian penting dalam perobatan
akupunktur.
a. Penjaruman
terpagut, seolah- olah umpan kail termakan oleh ikan pada saat
b. Jenis jarum
1) Jarum halus
adalah baja tahan karat. Ukuran jarum dinilai dari panjang dan
terhalus. Jarum halus yang umum dipakai adalah ukuran: No. 28,
mm. Jenis jarum ini ditusukkan tidak dalam, hanya superficial atau
3) Jarum kulit
Jenis jarum ini dibagi dalam 2 jenis Mei Hua Jen dan ci Sing
cen. Mei Hua cen atau jarum Mei Hua terdiri dari lima jarum,
sedangkan ci sing cen atau jarum bintang tujuh terdiri dari tujuh
4) Jarum prisma
Terdapat dua macam jenis jarum ini yaitu yang berbentuk paku
payung dan yang berbentuk jarum halus dalam ukuran kecil dan
c. Teknik penjaruman
Ci- meridian.
B. Vertigo
1. Definisi Vertigo
Vertigo adalah gejala klasik yang dialami ketika terjadi disfungsi yang
( Labuguen, 2011).
2. ETIOLOGI
terlalu sedikit atau banyak aliran darah ke otak, dan lain-lain. Tubuh
(Mardjono, 2011).
tentang posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata.
penyakit maniere.
3. PATOFISIOLOGI / PATHWAYS
sistem ini adalah susunan vestibuler atau keseimbangan, yang secara terus
semuanya dalam keadaan sinkron dan wajar, akan diproses lebih lanjut.
Respons yang muncul berupa penyesuaian otot-otot mata dan penggerak
sentral dalam kondisi tidak normal/ tidak fisiologis, atau ada rangsang
ataksia saat berdiri/berjalan dan gejala lainnya (Price & Wilson, 2012).
4. MANIFESTASI KLINIS
dengan reak dan lembab yaitu mual, muntah, rasa kepala berat, nafsu
makan turun, lelah, lidah pucat dengan selaput putih lengket, nadi lemah,
mata merah, mudah tersinggung, gelisah, lidah merah dengan selaput tipis
5. PENATALAKSANAAN
a. Penatalaksanaan medis.
Terapi menurut Kang (2010), terdiri dari :
1) Terapi Kausal adalah pengobatan dengan cara meniadakan atau
zat yang seharusnya dibuat oleh organ tubuh yang sakit, misalnya
hipotiroid.
kanan.
tempat tidur.
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
tulang atau tumor yang menekan saraf. Jika diduga infeksi maka bisa
diambil contoh cairan dari telinga atau sinus atau dari tulang belakang.
A. PENGKAJIAN
1. Aktivitas / Istirahat
b. Keterbatasan gerak
b. Sirkulasi
a. Riwayat hypertensi
c. Integritas Ego
depresi.
epitaksis.
i. Papiledema.
f. Nyeri/ kenyamanan
sinusitis.
c. Fokus menyempit
g. Keamanan
i. Penyuluhan / pembelajaran
B. DIAGNOSA
saraf, vasopressor.
C. INTERVENSI
saraf, vasopressor.
Tujuan:
Kriteria hasil :
keperawatan.
lebih nyaman.
nyaman.
Tujuan :
Kriteria hasil :
dimiliki.
tepat.
tindakan keperawatan.
pulih.
Tujuan :
proses pengobatan.
Kriteria hasil :
1 Melakukan prosedur yang diperlukan dan menjelaskan alasan dari
suatu tindakan.
2 Memulai perubahan gaya hidup yang diperlukan dan ikut serta dalam
regimen perawatan.
sekarang.
4. Minta klien dan keluarga mengulangi kembali tentang materi yang telah
diberikan.
Labuguen, R.H., 2011. Initial Evaluation of Vertigo ini Journal American Family
Physician January 15, Volume 73, Number 2.
Mardjono M. & Sidharta P., 2010. Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat, Jakarta.
Marril KA. Central Vertigo. WebMD LLC. 21 Januari 2011. Diunduh tanggal 14
November 2019. Diunduh dari
http://emedicine.medscape.com/article/794789-clinical#a0217
Sherwood, L., 2010. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem, Edisi 2, EGC, Jakarta.
Smeltzer, S.C. & Bare, B.G., 2012. Buku ajar keperawatan medical-bedah
Brunner & Suddarth, vol:3, EGC, Jakarta.