Anda di halaman 1dari 11

NAMA : Alfonsa Kaka

NIM : KP.16.01.122

MATA KULIAH : Metode Penelitian

DOSEN : Nasiatul Aisyah Salim S.KM M.SI

NO Judul penelitian Tahun Jumlah sampel penelitian Hasil penelitian Daftar pustaka
penelitian
1 Hubungan Antara 2014 Populasi yang digunakan Hasil penelitian Terdapat hubungan Dew Eltanina
Pengetahuan dan dalam penelitian ini adalah antara pengetahuan dan gaya hidup Ulfameytalia 2014
Gaya Hidup dengan penderita hipertensi dengan kejadian hipertensi pada Hubungan Antara
Hipertensi di berjumlah 166 yang penderita hipertensi di Wilayah kerja Pengetahuan dan
Puskesmas Depok 2 datang melakukan Puskesmas Depok 2 Condong Catur Gaya Hidup dengan
Condong Catur pemeriksaan yang berada Sleman Yogyakarta. Hipertensi di
Depok Sleman di Wilayah Kerja Puskesmas Depok 2
Puskesmas Depok 2 Condong Catur
Condong Catur Sleman Depok Sleman
Yogyakarta. Besar sampel
dalam penelitian ini adalah
129 orang dengan teknik
purposive sampling.

2 Hubungan gaya 2015 Populasi penelitian oleh 74 Hasil penelitian menujukkan ada Mahmudah
hidup dan pola responden dengan cara hubungan yang signifikan antara Solehatul 2015
makan dengan purposive sampling aktivitas fisik, asupan lemak, dan Hubungan gaya
kejadian hipertensi asupan natrium dengan kejadian hidup dan pola
pada lansia di hipertensi. makan dengan
kelurahan Sawangan kejadian hipertensi
Baru Kota Depok pada lansia
Tahun 2015.

3 Hubungan antara 2014 Populasi penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan Suoth Meylen 2014
gaya hidup dengan adalah penduduk usia konsumsi makanan didapat nilai Hubungan antara
kejadian hipertensi dewasa muda sebanyak signifikan (p)=0,004 dengan demikian gaya hidup dengan
pada usia dewasa 208 orang. Sampel kasus H1 diterima dan H0 ditolak. Aktifitas kejadian hipertensi
muda Di Desa adalah penderita hipertensi fisik didapat nilai signifikan pada usia dewasa
Pondok Kecamatan sebanyak 30 orang dan (p)=0,000 dengan demikian H1 muda Di Desa
Nguter Kabupaten sampel kontrol sebanyak diterima H0 ditolak. Stres didapat Pondok Kecamatan
Sukuharjo 30 orang. nilai signifikan (p)= 0,002 dengan Nguter Kabupaten
demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Sukuharjo
Merokok didapatkan nilai signifikan
(p)=0,447 dengan demikian maka
dapat dikatakan H0 diterima dan H1
ditolak.
4 Hubungan tingkat 2013 Populasi penelitian ini hasil penelitian menyimpulkan tingkat Utomo Prasetiyo
pengetahuan tentang berjumlah 78 lansia. pengetahuan responden tentang Tri (2013)
hipertensi dengan Teknik pengambilan penyakit hipertensi mayoritas kurang Hubungan tingkat
upaya pencegahan sampel menggunakan total 38 (48,7%), dan upaya pencegahan pengetahuan
kekambuhan sampling. kekambuhan hipertensi juga kurang tentang hipertensi
hipertensi pada yaitu 34 responden (43,6%). Ada dengan upaya
lansia di desa hubungan antar tingkat pengetahuan pencegahan
Bulukan Kecamatan tentang hipertensi dengan upaya kekambuhan
colomadu Kabupaten pencegahan kekambuhan hipertensi di hipertensi pada
Karanganyar Posyandu Desa Blulukan Kecamatan lansia di desa
Colomadu Kabupaten Karanganyar Bulukan Kecamatan
dengan P = 0,032. colomadu
Kabupaten
Karanganyar
5 Gaya hidup 2014 Jumlah sampel yang Berdasarkan Pengaturan Pola Makan Ngurah I Gusti Ketut
hipertensi digunakandalam penelitian Pada penelitian ini didapatkan gaya Gede (2014) gaya
ini adalah 45 responden hidup responden tidak sehat yaitu 26 hidup hipertensi
dengan populasi yang responden (58%). Berdasarkan
digunakan yaitu seluruh Kebiasaan Merokok dan
pasien hipertensi yang Mengkonsumsi Alkohol Pada
berobat ke Puskesmas 1 penelitian ini didapatkan gaya hidup
Denpasar Selatan.2 responden sehat yaitu 42 responden
(93%). Berdasarkan Aktivitas Fisik
pada penelitian ini didapatkan gaya
hidup responden tidak sehat yaitu 33
responden (73%).
6 Karakteristik gaya 2012 Sebanyak 230 subjek Hasil penelitian menunjukkan pasien Ramdhani Rizky
hidup pasien mengikuti penelitian hipertensi rata-rata berusia 61–70 (2012) Karakteristik
hipertensi di Rumah terdiri atas 114 pasien tahun (38,6%), berjenis kelamin gaya hidup pasien
Sakit AL-Islam hipertensi dan 116 pasien perempuan (68,4%),berpendidikan S- hipertensi di Rumah
Bandung normotensi. 1 (42,1%), ibu rumah tangga 48,2%, Sakit AL-Islam
memiliki faktor genetik (66,7%), serta Bandung
tidak rutin melakukan olahraga
(47,4%). Hasil penelitian
memperlihatkan faktor risiko yang
mempunyai hubungan dengan
hipertensi adalah usia (p=0,0001),
jenis kelamin (p=0,007), riwayat
hipertensi (p=0,048), tidak rutin
olahraga (p=0,004), dan tidak
melakukan pencegahan (p=0,0001). S
7 Hubungan Gaya 2015 Teknik pengambilan Hasil penelitian ini adalah : Yusuf Alfian
hidup dengan
sampel pada penelitian ini Responden paling banyak adalah jenis (2015) Hubungan
hipertensi pada
pengunjung menggunakan teknik kelamin perempuan, yaitu 44 orang Gaya hidup dengan
puskesmas teluk
Accidental sampling, (73,33%), umur responden paling hipertensi pada
dalam Banjarmasin
jumlah sampel adalah 60 banyak berkisar antara 51 – 60 tahun pengunjung
0rang. yaitu, 20 orang (33,34%), Tingkat puskesmas teluk
pendidikan responden paling banyak dalam Banjarmasin
adalah SMU yaitu, 24 orang (40%).
Responden hipertensi yang
mengkonsumsi garam > 2400 mg/
hari adalah 11 orang (21,6%), dan
yang mengkonsumsi garam < 2400
mg/ hari adalah 8 orang (89%).
Responden hipertensi yang
mengkonsumsi kafein >100 – 150
mg/hari adalah 3 orang (33%), dan
yang mengkonsumsi kafein < 100-150
mg/hari adalah 2 orang (4%) Tidak
ada hubungan antara konsumsi garam
dengan hipertensi,tidak ada hubungan
antara konsumsi kafein dengan
hipertensi
8 Gaya Hidup pada 2017 Populasi sebagai subjek Berdasarkan hasil penelitian pada 4 Ratnawati Ana
pasien hipertensi di penelitian sebanyak 455 macam gaya hidup pasien hipertensi, (2017) Gaya Hidup
wilayah kerja orang, dengan metode didapatkan hasil bahwa gaya hidup pada pasien
puskesmas Wates pengambilan sampel yaitu pasien hipertensi di Puskesmas Wates hipertensi di
Kabupaten kulon insidental sampling dalam kategori gaya hidup sehat. wilayah kerja
progo sebanyak 213 orang dan Pembahasan mengenai macam- puskesmas Wates
menggunakan instrument macam gaya hidup pada pasien Kabupaten kulon
penelitian berupa hipertensi ditampilkan pada Tabel 1. progo
kuesioner tertutup. Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui
bahwa dari 213 pasien hipertensi yang
menjadi responden, sebagian besar
berjenis kelamin perempuan yaitu 151
orang (70,89%), berusia 60-69 tahun
sebanyak 85 orang (39,90%), tingkat
pendidikan SD yaitu sebanyak 83
orang (38,97%), beragama islam
sebanyak 201 orang (94,37%), dan
sebagian besar responden tidak
bekerja yaitu ada 91 orang (42,72%).
9. Hubungan Gaya 2014 pemilihan sampel dengan Hasil penelitian ini menunjukkan Meylen Suoth
hidup dengan purposive sampling. konsumsi makanan didapat nilai (2014) hubungan
kejadia hipertensi di Sampel 32 responden, signifikan (p)=0,004 dengan demikian Gaya hidup dengan
PuskesmasKolongan pengumpulan data H1 diterima dan H0 ditolak. Aktifitas kejadia hipertensi di
Kecamatan Kelawat dilakukan dengan fisik didapat nilai signifikan Puskesmas
Kabupaten Minahasa pengisian kuesioner (p)=0,000 dengan demikian H1 Kolongan
diterima H0 ditolak. Stres didapat Kecamatan Kelawat
nilai signifikan (p)= 0,002 dengan Kabupaten
demikian H1 diterima dan H0 ditolak. Minahasa
Merokok didapatkan nilai signifikan
(p)=0,447 dengan demikian maka
dapat dikatakan H0 diterima dan H1
ditolak.
10 Gambaran gaya 2016 Sampel penelitian adalah Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pusparani Indah
hidup pada penderita 40 masyarakat dewasa di jenis kelamin penderita hipertensi Dwi (2016)
hipertensi di Puskesmas Ciangsana lebih dominan perempuan sebesar Gambaran gaya
Puskesmas Kecamatan Gunung Putri 60,0 %, gambaran riwayat keturunan hidup pada
Ciangsana Kabupaten Bogor yang sebesar 57,5 %, responden memiliki penderita hipertensi
Kecamatan Gunung menderita hipertensi gaya hidup yang tidak sehat sebesar di Puskesmas
Putri Kabupaten dengan metode 100%, gambaran kebiasaan merokok Ciangsana
Bogor pengambilan sampel total sebesar 42,5%, gambaran frekuensi Kecamatan Gunung
sampling. konsumsi makan asin sebesar 40,0% Putri Kabupaten
dengan frekuensi lebih dari satu kali Bogor
sehari, gambaran frekuensi konsumsi
makan berlemak sebesar 30,0%
dengan frekuensi satu kali sehari,
gambaran frekuensi konsumsi
minuman berkafein sebesar 35,0%
dengan frekuensi satu kali sehari,
gambaran aktivitas fisik sebesar
10,0% yang memiliki kebiasaan
aktifitas fisik dan sebesar 12,5%
penderita hipertensi yang aktif
melakukan aktivitas di waktu luang,
gambaran keadaan stres sebesar
57,5%.
Kerangka Teori

Gaya hidup
Tingkat pengetahuan 1. Berat badan
a. Tahu (know) berlebih
b. Memahami 2. Jarang
(comprehension) berolahraga
c. Aplikasi (aplication) 3. Pola konsumsi
d. Analisis (analysis) alkohol yang
e. Sintesis (synthesis) tinggi Faktor
f. Evaluasi 4. Merokok Risiko
(evaluation) 5. Kebiasaan 1. Tidak
Tidur dapat
6. Keadaan Stres diubah
Cara Memperoleh 7. Mengurangi 2. Dapat
Pengetahuan konsumsi diubah
1. Cara kuno atau non garam
modern
2. Cara modern
dalam memperoleh Pengetahuan Gaya Hidup Hipertensi
pengetahuan

Faktor-faktor a. Pengertian
Faktor-faktor yang
yang b. Klasifikasi
Mempengaruhi
Mempengaruhi Hipertensi
Pengetahuan
Gaya Hidup c. Etiologi
1. Umur
2. Pengalaman a. Sikap
3. Pendidikan b. Pengalaman
4. Pekerjaan dan
5. Jenis Kelamin pengamatan
6. Informasi c. Kepribadian
7. Social,budaya dan d. Konsep diri
ekonomi e. Motif

Anda mungkin juga menyukai