Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MATERI : Anemia

SASARAN : Pasien dan Keluarga

WAKTU PERTEMUAN : 1 x 30 menit (09.00-09.30)

TEMPAT : Ruang Bakung RSUD Wonosari

HARI/TANGGAL : Rabu, 28 November 2018

PERTEMUAN KE :I

PENYULUH : Mahasiswa Stikes Wira Husada Yogyakarta

1. Alfonsa Kaka

2. Erich Yanpit Taune

3. Hanalisa Yawan

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan dapat memahami
tentang anemia
2. Tujuan Intruksional Khusus
a. Pasien dan keluarga dapat mengetahui pengertian dari Anemia
b. Pasien dan keluarga dapat mengetahui penyebab anemia
c. Pasien dan keluarga dapat mengetahui tanda dan Gejala Klinis pada Anemia
d. Pasien dan keluarga dapat mengetahui klasifikasi dari Anemia.
B. Pokok Bahasan
Anemia

C. Sub Pokok Bahasan


1. Pengertian pada Anemia
2. Proses terjadinya Anemia
3. Tanda dan Gejala Klinis pada Anemia
4. Klasifikasi pada Anemia
5. Pencegahan anemia

D. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Demonstrasi

E. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


1. Pembukaan 5 menit  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Menjelaskan nama dan akademi
 Menjelaskan tujuan pendidikan  Mendegarkan/memperh
kesehatan atikan
 Menyebutkan materi yang
diberikan  Mendegarkan/memperh
 Menanyakan kesiapan peserta atikan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
2. Penyajian 20 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi  Mendengar/
- Menjelaskan pengertian Anemia. memperhatikan
- Menjelaskan Penyebab Anemia.
- Menjelaskan mengenai tanda dan  Mendengarkan
Gejala pada Anemia.
- Menjelaskan mengenai klasifikasi  Memperhatikan
pada anemia
- Menjelaskan mengenai  Memperhatikan
pencegahan anemia
 Mendengar/
2.Tanya jawab memperhatikan
- Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya  Mendengarkan

 Mendengar
/memperhatikan

 Bertanya
3. Penutup 5 menit  Menyimpulkan materi penyuluhan  Mendengarkan
 Melakukan evaluasi sumatif. /memperhatikan.
 Melakukan refleksi perasaan  Merespon/mengulangi
peserta  Merespon.
 Mengucapkan terimakasih dan
mengucapkan salam  Menjawab salam
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

F. Evaluasi
i. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh
Mahasiswa
ii. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan mahasiswa
iii. Penilaian

Lampiran materi

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah kondisi dimana jumlah sel darah merah dan atau konsentrasi hemoglobin
turun di bawah normal (Donna L. Wong 2012).
Anemia Defisiensi besi adalah kadar besi dalam tubuh dibawah nilai normal. Pada tahap
awal kita akan menemukan cadangan besi tubuh yang berkurang. Kemudian jika kekurangan
berlanjut kadar besi dalam plasma akan berkurang. Pada akhirnya proses pembentukan
hemoglobin akan terganggu dan menyebabkan anemia defisiensi besi. Anemia yang
disebabkan kekurangan besi untuk sintesa Hemoglobin. Anemia defisiensi adalah anemia
yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk
pamatangan eritrosit. Anemia defisiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya
mineral Fe sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit.
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi karena kekurangan zat besi (Fe) yang
diperlukan untuk pembentukan sel darah merah. Defisiensi besi merupakan penyebab
terbanyak dari anemia di seluruh dunia. Diperkirakan 30 % dari populasi dunia mengalami
anemia akibat defisiensi besi.
Zat besi selain dibutuhkan untuk pembentukan Hb yang berperan dalam penyimpanan dan
pengangkutan oksigen, juga terdapat dalam beberapa enzim yang berperan dalam
metabolisme oksidatif, sintesa DNA, neurotransmiter dan proses katabolisme yang bekerjanya
membutuhkan ion besi.

2. Penyebab Anemia
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat,
vitamin C, dan unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
2. Darah menstruasi yang berlebihan. Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia
karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki
cukup persediaan zat besi.
3. Kehamilan. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan
vitamin untuk pertumbuhannya.
4. Penyakit tertentu. Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran
pencernaan seperti gastritis dan radang usus buntu dapat menyebabkan anemia.
5. Obat-obatan tertentu. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung
(aspirin, anti infl amasi, dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam
penyerapan zat besi dan vitamin (antasid, pil KB, antiarthritis, dll).
6. Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi). Ini dapat
menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
7. Penyakit radang kronis seperti lupus, arthritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada
kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia
karena mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
8. Pada anak-anak, anemia dapat terjadi karena infeksi cacing tambang, malaria, atau
disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.

3. Tanda dan Gejala Anemia


1. Pucat oleh karena kekurangan volume darah dan Hb, vasokontriksi.
2. Takikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah) Angina (sakit dada).
3. Dispnea, nafas pendek, cepat capek saat aktifitas (pengiriman O2 berkurang).
4. Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung) menggambarkan berkurangnya
oksigenasi pada SS.
5. Anemia berat gangguan GI dan CHF (anoreksia, nausea, konstipasi atau diare)
Pucat merupakan tanda paling penting pada defisiensi besi. Pada ADB dengan kadar Hb 6-
10 g/dl terjadi mekanisme kompensasi yang efektif sehingga gejala anemia hanya ringan
saja. Bila kadar Hb turun <> 100 µg/dl eritrosit
Gejala khas yang dijumpai pada defisiensi besi dan tidak dijumpai pada anemia jenis lain
adalah sebagai berikut :
a. Koilorikia Kuku sendok (Spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris-garis vertical, dan
menjadi cekung seperti sendok.
b. Atrofi papilla lidah Permukaan lidah menjadi licin dan mengilap karena papil lidah
menghilang.
c. Stomatitis angularis adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak sebagai
bercak berwarna pucat keputihan.
d. Disfagia nyeri menelan karena kerusakan epitel hipofaring.
e. Atrofi mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2011. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol 3. Jakarta: EGC

Carpenito, L.J. 2010. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6. Jakarta: EGC

Johnson, M., et all. 2010. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River

Marlyn E. Doenges, 2013. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, EGC

Mc Closkey, C.J., et all. 2010. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition. New
Jersey: Upper Saddle River

Tim Poltekkes Depkes Jakarta 1. 2010. Kesehatan Remaja Problem dan Solusinya, Jakarta:
Salemba medika.

Anda mungkin juga menyukai