Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNTUR) PADA PASIEN GASTRITIS


DI KLINIK PAKUALAMAN 1

DISUSUN OLEH :

AGUSTINA KURNIA SERENA

NIM : KP.16.01.120

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


STIKES WIRA HUSADA YOGYAKARTA
2019
LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI KOMPLOMENTER (AKUPUNTUR) PADA PASIEN GASTRITIS

A. KONSEP DASAR TERAPI AKUPUNTUR

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan usaha untuk
memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan
penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Menurut
WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-
konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, misalnya jamu yang
merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di negara
Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional.
Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu
digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Terapi
Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung
atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
lain diluar pengobatan medis yang konvensional.Sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan definisi pengobatan komplementer tradisional-alternatif atau sering disebut
dengan CAM (Complementary Alternative Medicine) adalah pengobatan non konvensional
yang di tunjukan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur
dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan
biomedik. Artinya Pengobatan komplementer adalah pengobatan tradisional yang sudah
diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping terapi
konvesional/medis. Sedangkan pengobatan alternatif adalah jenis pengobatan yang tidak
dilakukan oleh paramedis/dokter pada umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau praktisi yang
menguasai keahliannya tersebut melalui pendidikan yang lain/non medis.Obat-obat
komplementer yang dipergunakan adalah obat bersifat natural yaitu mengambil bahan dari
alam. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pengobatan komplementer sebelumnya
harus dikaji dan diteliti keefektivitasannya dan keamanannya. Terapi komplementer
bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem – sistem tubuh, terutama sistem kekebalan
dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit,
karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya
sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi
yang baik dan lengkap serta perawatan yang tepat. Dasar Hukum Pelayanan Pengobatan
Komplementer-Alternatif antara lain :

Undang-Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

a) Pasal 1 butir 16 Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau


perawatan dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan
turun temurun secara empiris yang dapat dipertanggung jawabkan dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
b) Pasal 48 Pelayanan kesehatan tradisional Bab III Pasal 59 s/d 61 tentang Pelayanan
Kesehatan Tradisonal
c) Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1076/Menkes/SK/2003 tentang pengobatan
tradisional.
d) Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. : 1109/Menkes/Per/IX/2007 tentang
penyelenggaraan pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan
kesehatan.
e) Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 120/Menkes/SK/II/2008 tentang standar
pelayanan hiperbarik.
f) Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No. HK.03.05/I/199/2010
tentang pedoman kriteria penetepan metode pengobatan komplementer – alternatif
yang dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan kesehatan
Jenis-jenis terapi Komplementer sesuai PERMENKES No:
1109/Menkes/Per/IX/2007, antara lain:

a) Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) meliputi : Hipnoterapi,
mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga
b) Sistem pelayanan pengobatan alternatif meliputi: akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda
c) Cara penyembuhan manual meliputi: chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,
osteopati, pijat urut
d) Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi: jamu, herbal, gurah
e) Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi: diet makro nutrient,
mikro nutrient

B. Akupunktur
1. Pengertian
Kata Akupunktur Berasal Dari Bahasa Yunani, Yaitu Acus Yang Berarti Jarum,
Dan Puncture Yang Berarti Menusuk. Di Dalam Bahasa Inggris Menjadi To Puncture,
Sedangkan Kata Asal Dalam Bahasa Cina Adalah Cenciu. Kata Tersebut Kemudian
Diadaptasikan Ke Dalam Bahasa Indonesia Menjadi Akupunktur Atau Tusuk Jarum.
Sebagai Suatu System Pengobatan, Akupunktur Merupakan Pengobatan Yang
Dilakukan Dengan Cara Menusukkan Jarum Di Titik-Titik Tertentu Pada Tubuh
Pasien. Maksudnya Adalah Untuk Mengembalikan System Keseimbangan Tubuh
Sehingga Pasien Sehat Kembali. Pemikiran Dasar Adanya System Keseimbangan Di
Dalam Tubuh Yang Dikenal Sebagai Homeostatis, Yang Menunjukkan Keberadaan
Alam Semesta, Bumi Dan Manusia Dapat Bertahan Hidup Karena Adanya Ukum Alam
Yang Selalu Mengarah Kepada Keseimbangan. Dengan Demikian, Apabila Manusia
Mengikuti Aturan-Aturan Di Dalam Keseimbangan Hukum Alam Bararti Kita Akan
Menjalani Hidup Sehat, Sedangkan Apabila Manusia Tidak Mengikuti Atau
Menentang Keseimbangan Hokum Alam Berarti Sakit. Semua Fenomena Alam Ini
Selalu Berpasangan Yang Sifatnya Berlawanan Dinamis, Tetapi Membentuk Suatu
Kesatuan, Seperti Siang Dan Malam, Panas Dan Dingin, Padat Dan Cair, Terang Dan
Gelap, Kanan Dan Kiri, Suami Dan Istri, Laki-Laki Dan Perempuan Dan Seterusnya.
Apabila Unsur-Unsur Yang Berlawanan Itu Menyatu Dan Membangun Sebuah
Keharmonisan, Maka Keseimbangan Yang Secara Umum Disebut Sehat Akan
Tercapai.

Apabila Melihat Prinsip Dasar Cara Penyembuhan Akupunktur, Yaitu Dengan


Tusukan Jarum (Secara Umum Dengan Menggunakan Benda Tajam) Yang Berarti
Pemberian Suatu Rangsangan Ke Dalam Tubuh, Sebenarnya Banyak Bangsa-Bangsa
Di Dunia Yang Telah Mengenal Cara Penyembuhan Tradisional Dengan Cara
Memberi Rangsangan Seperti Itu Walaupun Alat Dan Metode Yang Dipergunakan
Berbeda. (Mesir :1550 Bc. Disebut Eber), Bangsa Bantu Afrika Selatan Dengan Cara
Pengobatan Menorah Bagian Tubuh. Bangsa Arab Mengenal Cara Penyembuhan
Penyakit Sciatica Dengan Cara Memanasi Telinga Dibagian Tertentu Dengan
Menggunakan Metal Panas. Akupunktur Telinga Juga Dilakukan Bangsa Eskimo
Dengan Alat Batu Atau Tulang Ikan Yang Panjang. Suku Bangsa Brasil Meniupkan
Anak Panah Kecil Pada Bagian Tubuh Tertentu Dengan Maksud Menyembuhkan
Penyakit Tertentu. Bangsa Indonesia Mengenal Cara-Cara Seperti Itu Seperti :
Kerokan, Kop Pijatan, Dan Param(Borehan).

2. Anatomi Fisiologi Akupuntur


1. Istilah-istilah dalam anatomi kedokteran yang sering digunakan dalam ilmu
akupuntur

Medial struktur yang terletak disebelah dalam paha

Lateral terletak disebelah luar paha

Internal permukaan yang menghadap ke dalam rongga dada

External permukaan yang menghadap ke luar rongga dada

Posisi anatomi - posisi orang dalam keadaan berdiri tegak

Palmar permukaan telapak tangan

Dorsal punggung tangan dan kaki

Plantar telapak kaki

PROXIMAL jaraknya MENDEKAT pada sebuah titik di pergelangan tangan


DISTAL jaraknya MENJAUH pada sebuah titik di pergelangan tangan

Lateralis median tubuh yeng terletak di luar, dari kelingking ke luar

Intermedialis bidang median yang terletak di tengah (jari tengah)

Medialis adalah bidang median yang terletak di dalam, dari jempol ke dalam

Superior- untuk menunjukkan letak relatif terhadap tinggi atau rendah dalam
Inferior perbandingan permukaan tubuh

Anterior-
- menunjukkan letak depan dan belakang dari tubuh
Posterior

Taju vertebra
tulang belakang setinggi bahu pada pertegahan jarak kedua acromeon
servikal

Patela - adalah dengkul

Umbilikus adalah pusar

Daerah-daerah penting/vital yang harus diperhatikan sebelum penusukan

o Tulang kepala bagian belakang, harus diperhatikan pada waktu penusukan


karena merupakan pusat saraf titik ujung mata, lebih diperhatikan karena
Kepala
mata merupakan organ penting
o Urat leher, lebih diperhatikan karena berdekatan dengan pembuluh darah

o Daerah puting susu, bisa mematikan kelenjar-kelenjar susu


Depan Tubuh
o Titik paru-paru, apabila salah tusuk bisa fatal akibatnya jika mengenai organ
o Umbilikus, merupakan jalannya makanan bagi janin

o Titik Nei Kuan, lebih hati-hati pada waktu penusukan karena berdekatan
Tangan
dengan nadi

Kaki o Titik Cung Yang , hati-hati karena berdekatan dengan arteri


2. Letak tulang, otot, pembuluh darah dan organ dalam yang sering dipergunakan
dalam akupuntur

- tulang prosesus spinalis, letaknya di belakang


- klavikula, tulang bahu atas
Tulang - KARPUS METAKARPUS, tulang tangan
- patela, tulang tempurung/dengkul
- TARSUS METAFARSUS, tulang tempurung kaki

- latisimus dorsi, tulang punggung lebar


- bisep, otot lengan berkepala dua
Otot - trisep, otot kedang, lengan berkepala tiga
- otot extensor kwadrisep, otot berkepala empat extensor
- rektus abdominis, otot perut lurus

- pembuluh darah leher, letaknya di leher


- pembuluh darah nadi, letaknya di pergelangan tangan
Pembuluh
- pembuluh darah ruang popliteal, letaknya dibelakang dengkul
Darah
- pembuluh darah tendon extensor, letaknya dipunggung kaki
- pembuluh darah karpus metakarpus, letaknya di punggung tangan

- paru-paru, terletak didalam rongga dada terdiri paru-paru kiri dan


kanan
- jantung, terletak didalam rongga dada, antara kedua paru-paru dan
dibelakang tulang dada dan lebih menghadap kekiri dari pada
kekanan
Organ Dalam
- hati, terletak pada bagian teratas rongga abdomen sebelah kanan
dibawah diagfragma, secara luas dilindungi tulang iga.
- limpa, kelenjar yang terletak dibawah hipogastrium (lambung
bawah) kiri dibawah iga
- ginjal, terletak didaerah pinggang
3. Perjalanan impuls saraf

Saraf mengalirkan rangsangan dari pusat ke alat tubuh


MOTORIK (misalnya; otot untuk bergerak)
Saraf Cranial
mengalirkan rangsangan dari tepi (kulit, selaput
Saraf
lendir) menuju pusat persyarafan (misalnya; rasa
SENSORIK
raba, rasa sakit, rasa panas, dll)

susunan saraf untuk kewaspadaan terhadap sesuatu,


Susunan Saraf
seperti membangunkan bulu kulit, meningkatnya
Simpatis (SSS),
frekuensi denyut jantung
Saraf Otonom perlindungan, reproduksi, pengeluaran cairan tubuh.
(Sso), Susunan Saraf (Saraf Otonom (SSO), merupakan bagian susunan
Parasimpatis saraf yang mengurus semua proses badaniah yang
(SSP) involunter dan timbul secara reflektorik (misalnya;
berkeringat, merinding),
3. Prinsip Akupuntur
Ada tiga prinsip umum dalam pengobatan tradisional Cina. Pertama adalah
pengobatan ‘akar’ (Ben) dan ‘cabang'(Biao). Yang kedua adalah pengaturan Yin dan
Yang. Yang ketiga adalah menguatkan Qi normal dan mengeluarkan Qi patogen
(penyebab penyakit). Pengobatan ‘akar’ (Ben) dan ‘cabang'(Biao) merupakan prinsip
pengobatan terpenting dalam pengobatan Cina. Pokok prinsip ini adalah menetapkan
inti atau ‘akar’ dari penyakit itu agar dapat menentukan pengobatan yang efektif.
‘Akar’ merupakan ketidakselarasan Yin/Yang, Lima Tahapan atau Qi, yang
menimbulkan ‘cabang’, yaitu gejala atau aspek sekunder penyakit tersebut. Prinsip
dasar pengobatan Cina adalah memulihkan keseimbangan antara Yin dan Yang.
Diagnosa menentukan adanya kekurangan atau kelebihan Yin/Yang dalam tubuh dan
apakah mempengaruhi satu atau lebih organ Zangfu. Titik akupuntur yang dipilih
tergantung pada efek yang dituju, meningkatkan Yang dalam tubuh atau sebaliknya.
Melemahnya Qi normal dapat disebabkan oleh hal-hal tersebut di atas atau dapat pula
diperlemah oleh penumpukan Qi patogen yang lalu menghambat fungsi Zangfu dan
Jingluo. Seorang ahli pengobatan perlu mengetahui perbandingan kekuatan Qi normal
dengan Qi patogen.
4. Manfaat Akupuntur
a) Membantu mengurangi sakit kepala dan migran
b) Meredahkan nyeri kronis,termasuk nyeri punggung,leher,lutut,dan artritis
c) Membantu mengobati insomnia
d) Meningkatkan pemulihan kanker dan efek kemoterapi
e) Membantu mencegah penurunan kehilangan fungsi otak kognitif
f) Kesehatan kehamilan ,melahirkan dan pasca melahirkan Commented [A1]:

5. Teknik
Meskipun Kata Akupunktur Yang Berarti Tusuk Jarum, Tetapi Karena Terbukti
Bahwa Titik – Titik Akupunktur Yang Merupakan Reseptor Di Permukaan Tubuh
Daapt Dirangsang Dengan Berbagai Macam Cara, Asal Berupa Energi, Maka Dapat
Berkembang Juga Teknik Rangsangan Pada Titik Akupunktur Ini. Berbagai Macam
Cara Itu Adalah :
a) Elektroakupunktur : Rangsangan Titik Akupunktur Menggunakan Listrik
b) Laserakupunktur : Rangsangan Titik Akupunktur Menggunakan Laser
c) Sonoakupunktur : Rangsangan Titik Akupunktur Menggunakan Suara
d) Aquaakupunktur : Rangsangan Titik Akupunktur Dengan Injeksi
e) Dry Needling Akupunktur : Penerapan Akupunktur Dengan Jarum Suntik
f) Akupresur : Rangsangan Titik Akupunktur Menggunakan Jari

C. KONSEP DASAR GASTRITIS


1. Pengertian Gastritis
Gastritis adalah inflamasi dari mukosa lambung (Kapita Selekta Kedokteran, Edisi
Ketiga Hal 492). Gastritis adalah segala radang mukosa lambung (Buku Ajar Ilmu
Bedah, Edisi Revisihal749) Gastritis merupakan keadaan peradangan atau pendarahan
pada mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Patofisiologi
Sylvia A Price hal 422). Gastritis merupakan inflamasi pada dinding gaster terutama
pada lapisan mukosa gaster (Sujono Hadi, 1999, hal : 492). Gastritis merupakan
peradangan lokal atau penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang di penuhi
bakteri (Charlene. J, 2009, hal : 138) Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang
disebabkan oleh adanya asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam
lambung sehingga mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung
seperti teriris atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan
mulas.
Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:
a) Gastritis Akut Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa
lambung yang akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan
diit, mis. makan terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu
banyak bumbu atau makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk
alcohol, aspirin, refluks empedu atau terapi radiasi.
b) Gastritis Kronis Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan
mukosa lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak
maupun ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada
tempat dengan asam lambung yang pekat.
2. Anatomi Fisiologis
Gaster atau lambung Ventrikulum atau maag atau lambung atau gaster merupakan
saluran makanan yang paling dapat mengembang lebih besar terutama pada
epigastrium Bagian gaster atau ventrikulum ini terdiri atas :

a) Osteum kardiak adalah bagian akhir esofagus yang masuk ke dalam


lambung
b) Fundus fentrikuli adalah bagia yang menonjol ke atas terletak disebelah kiri
osteum kardiak biasanya terisi gas
c) Korpus ventrikuli adalah badan lambung setinggi osteum kardiak lekukan
pada bagian bawah kurvatura minor.
d) Kurvatura minor terletak disebelah kanan lambung dari osteum kardiak
sampai pilorus
e) Kurvatura mayor terletak disebelah kiri osteum kardiak melalui fundus
ventrikuli menuju kekanana sampai pilorus inferior
f) Antrium pilorus adalah bagian lambung berbentuk seperti tabung
mempunyai otot tebal yang membentuk sfingter pilorus
3. Fungsi gaster antara lain :
a) Tempat berkumpulnya makanan, menghancurkan , dan menghaluskan makanan
oleh peristaltik lambung dan getah lambung
b) Mempersiapkan makanan untuk dicerna oleh usus dengan semua makan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida.
c) Mengubah protein menjadi pepton oleh pepsin
d) Membekukan susu dan kasein yang dikeluarkan oleh renin.
4. Etiologi
a) Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:
Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide merupakan obat
yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.
b) Gastritis Kronik
Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua predisposisi
penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu infeksi dan
non-infeksi (Wehbi, 2009)
5. Manifestasi Klinik
a) Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan
saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia
b) Gastritis Kronik, Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya sebagian
kecil mengeluh nyeri ulu hati anorexia, nausea, dan keluhan anemia dan
pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.
6. Komplikasi
 Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut:
a) Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan
medis, terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
b) Ulkus, jika prosesnya hebat
c) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
 Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik
yaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12
menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan
daerah antrum pylorus.
7. Penatalaksanaan
a) Berikan diet tinggi kalori sesuai toleransi
b) Berikan terapi antasida dan antibiotik
c) Berikan agen penyekat kalsium,procardia,isordil
d) Berikan analgesik jenis cair topikal
8. Asuhan Keperawatan
1. Identitas klien
Meliputi nama, umur (kebanyakan terjadi pada usia tua), jenis kelamin,
pendidikan, alamat, pekerjaan, agama, suku bangsa, tanggal dan jam MRS,
nomor register, diagnosa medis
2. Keluhan Utama
Nyeri di ulu hati dan perut sebelah kanan bawah
3. Riwayat penyakit sekarang
Meliputi perjalan penyakitnya, awal dari gejala yang dirasakan klien, keluhan
timbul dirasakan secara mendadak atau bertahap, faktor pencetus, upaya untuk
mengatasi masalah tersebut.
4. Riwayat penyakit dahulu
Meliputi penyakit yang berhubungan dengan penyakit sekarang, riwayat
dirumah sakit, dan riwayat pemakaian obat.
5. Pengkajian kebutuhan dasar manusia, diantara lain :
a. Aktivitas / IstirahatGejala :
kelemahan, kelelahanTanda : takikardia, takipnea /
hiperventilasi (respons terhadap aktivitas)
b. Sirkulasi
Gejala: kelemahan, berkeringat
Tanda: -hipotensi (termasuk postural)
c. Integritas ego
Gejala: faktor stress akut atau kronis (keuangan, hubungan
kerja), perasaan tak berdaya.
Tanda: tanda ansietas, misalnya gelisah, pucat, berkeringat,
perhatian menyempit, gemetar, suara gemetar.
d. Eliminasi
Gejala: riwayat perawatan di rumah sakit sebelumnya karena
perdarahan gastroenteritis (GE) atau masalah yang
berhubungan dengan GE, misalnyaluka peptik atau gaster,
gastritis, bedah gaster, iradiasi area gaster. Perubahan pola
defekasi / karakteristik feses.

e. Makanan / Cairan
Gejala : -anoreksia, mual, muntah
f. Neurosensi
Gejala : rasa berdenyut, pusing / sakit kepala karena sinar,
kelemahan.
Tanda: tingkat kesadaran dapat terganggu, rentang dari agak
cenderung tidurg.
g. Nyeri / Kenyamanan
Gejala : -nyeri, digambarkan sebagai tajam, dangkal, rasa
terbakar, perih, nyeri hebat tiba-tiba dapat disertai perforasi.
Rasa ketidaknyamanan / distress
9. Diagnosa Keperawatan
a) Nyeri (akut) b/d inflamasi mukosa lambung.
b) Volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang
tidak adekuat dan output cair yang berlebih (mual dan muntah)
c) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d anorexia
d) Intoleransi aktifitas b/d kelemahan fisik
e) Ansietas b/d kurang pengetahuan tentang penyakit
10. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Tujuan & kriteria Intervensi Rasional Nama
Keperawatan Hasil /
TTD

1 Nyeri Akut Setelah dilakukan -Berikan makanan lunak -Mengurangi inflamasi


Berhubungan tindakan keperawatan sedikit demi sedikit dan pada mukosa lambung
dengan selama 1x 24 jam berikan minuman hangat
-Dilatasi gaster dapat
Inflamasi
-Nyeri klien -Atur posisi yang nyaman terjadi bila pemberian
Mukosa
berkurang atau hilang. bagi klien. makanan setelah puasa
Lambung
terlalu cepat
(00132) -Skala nyeri 0 - Ajarkan teknik distraksi

Domain 12: .-Klien dapat relaks.


dan reklasasi. -Posisi yang tepat dan

Kenyamanan dirasa nyaman oleh klien


-Keadaan umum klien
dapat mengurangi resiko
Kelas baik
klien terhadap nyeri
1:Kenyamanan
Fisik

2. Kekurangan Setelah dilakukan -Pertahankan tirah baring, -Intake cairan yang


Volume Cairan tindakan keperawatan adekuat akanmengurangi
mencegah muntah dan
berhungan 1x24jam,masalah resiko dehidrasi pasien.
tegangan pada defekasi
dengan intake kekurangan volume
-menunjukkan status
yang kurang cairan pasien dapat - Awasi tanda-tanda vital,
dehidrasi atau
adekuat teratasi. Kriteria Hasil evaluasiturgor kulit,
kemungkinan
(00027 ) :Mempertahankan pengisian kapiler dan
peningkatan kebutuhan
volume cairan membran mukosa
penggantian cairan.
adekuatdengan
dibuktikan oleh -Aktivitas/muntah
mukosa bibir lembab, meningkatkan tekanan
turgor kulit baik, intra abdominal dan dapat
pengisian kapiler mencetuskan perdarahan
berwarna merah muda, lanjut
input
-Mengganti kehilangan
cairanyang hilang dan
memperbaiki
keseimbanngan cairan
segera

-Cimetidine dan ranitidine


berfungsi untuk
menghambat sekresi asam
lambung
DAFTAR PUSTAKA

Agus P., & SriL., (2009). Endoskopi Gastrointestinal.Jakarta : salemba MedikaChandrasoma, &
Parakrama. (2010). Ringkasan patologi Anatomi Edisi 2. Jakarta :EGC

Mustaqin A., & Kumala S (2011). Gangguan Gastrointestinal Aplikasi Asuhan Keperawatan
MedikalBedah.Jakarta : Salemba Medika.

Rudi H., (2012). Keperawatan Medikal Bedah Sistem Pencernaan. Yogyakarta : Gosyen
Publising.

Jurnal Asuhan keperawatan pada pasien gastritis dengan gangguan rasa nyaman nyeri di RSUD
jombangHubungan pola makanan dengan timbulnya gastritis pada pasien di universitas
muhammadiyah malang center (UMC)Jurnal nyeri gastritis versi wayan supetran

Anda mungkin juga menyukai