Disusun Oleh :
ALFONSA KAKA
PN.200880
2021
LAPORAN PENDAHULUAN
Hari/tanggal :
( ………………………………….) ( ……………………………………)
Mengetahui
Pembimbing Akademik
( )
LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTURE CLAVIKULA
A. Pengertian
1. Fraktur lengkap adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang yang luas
sehingga tulang terbagi menjadi dua bagian dan garis patahnya
menyeberang dari satu sisi ke sisi lain.
2. Fraktur tidak lengkap adalah patah atau diskontinuitas jaringan tulang
dengan garis patah tidak menyeberang, sehingga tidak mengenai korteks
(masih ada korteks yang utuh).
Menurut Black dan Matassarin (1993) yaitu fraktur berdasarkan hubungan dengan
dunia luar, meliputi:
1. Fraktur tertutup yaitu fraktur tanpa adanya komplikasi, kulit masih utuh,
tulang tidak menonjol malalui kulit.
2. Fraktur terbuka yaitu fraktur yang merusak jaringan kulit, karena adanya
hubungan dengan lingkungan luar, maka fraktur terbuka potensial terjadi
infeksi
Lokasi patah tulang pada klavikula diklasifikasikan menurut Dr. FL Allman tahun
1967 dan dimodifikasi oleh Neer pada tahun 1968, yang membagi patah tulang
klavikula menjadi tiga kelompok:
2. Kelompok 2: patah tulang klavikula pada sepertiga distal (15 - 25%). Terbagi
menjadi 3 tipe berdasarkan lokasi ligament coracoclavicular (conoid dan
trapezoid).
Tipe 1. Patah tulang secara umum pada daerah distal tanpa adanya
perpindahan tulang maupun ganguan ligament coracoclevicular.
Tipe 2 A. Fraktur tidak stabil dan terjadi perpindahan tulang, dan ligament
coracoclavicular masih melekat pada fragmen.
Tipe 2 B. Terjadi ganguan ligament. Salah satunya terkoyak ataupun
kedua - duanya.
Tipe 3. Patah tulang yang pada bagian distal clavikula yang melibatkan
AC joint.
Tipe 4. Ligament tetap utuk melekat pata perioteum, sedangkan fragmen
proksimal berpindah keatas.
Tipe 5. Patah tulang kalvikula terpecah menjadi beberapa fragmen.
C. Etiologi
Penyebab utama/ primer dari fraktur adalah trauma, bisa karena kecelakaan
kendaran bermotor, olahraga, malnutrisi. Trauma ini bisa langsung/ tidak
langsung (kontraksi otot, fleksi berlebihan). Fraktur klavikula dapat terjadi
sebagai akibat dari jatuh pada tangan yang tertarik berlebihan, jatuh pada bahu
atau injury secara langsung. Sebagian besar fraktur klavikula sembuh sendiri,
bidai atau perban digunakan untuk immobilisasi yang komplit, walaupun tidak
umum, mungkin menggunakan ORIF.
D. Manifestasi Klinis
E. Patofisiologi
Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat
menimbulkan ganggguan rasa nyaman nyeri. Selain itu dapat mengenai tulang dan
dapat terjadi revral vaskuler yang menimbulkan nyeri gerak sehingga mobilitas
fisik terganggau. Disamping itu fraktur terbuka dapat mengenai jaringan lunak
yang kemungkinan dapat terjadi infeksi dan kerusakan jaringan lunak akan
mengakibatkan kerusakan integritas kulit. Fraktur adalah patah tulang, biasanya
disebabkan oleh trauma gangguan metabolik, patologik yang terjadi itu terbuka
atau tertutup. Baik fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut syaraf
yang dapat menimbulkan gangguan rasa nyaman nyeri. Selaian itu dapat
mengenai tulang sehingga akan terjadi neurovaskuler yang akan menimbulkan
nyeri gerak sehingga mobilitas fisik terganggu, disamping itu fraktur terbuka
dapat mengenai jaringan lunak yang kemungkinan dapat terjadi infeksi
terkontaminasi dengan udara luar. Pada umumnya pada pasien fraktur terbuka
maupun tertutup akan dilakukan immobilitas yang bertujuan untuk
mempertahankan fragmen yang telah dihubungkan tetap pada tempatnya sampai
sembuh. (Sylvia, 1995 : 1183, dalam keperawatan site, 2013).
F. Pathway
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
Pada fraktur test laboratorium yang perlu diketahui: Hb, hematokrit sering
rendah akibat perdarahan, laju endap darah (LED) meningkat bila
kerusakan jaringan lunak sangat luas. Pada masa penyembuhan Ca dan P
meningkat di dalam darah.
2. CT scan
H. Penatalaksaan Medis
1. Fraktur terbuka.
2. Terdapat cedera neurovaskuler.
3. Fraktur comminuted.
4. Tulang memendek karena fragmen fraktur tumpang tindih.
5. Rasa sakit karena gagal penyambungan (nonunion).
6. Masalah kosmetik, karena posisi penyatuan tulang tidak semestinya
(malunion)
Obat-obatan:
Obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan rasa sakit. Pasien juga
mungkin perlu obat antibiotik atau suntikan tetanus jika terdapat luka
robek di kulit.
Sling atau selempang Ada beberapa jenis sling yang dapat digunakan
untuk mencegah klavikula patah dari kerusakan lebih lanjut. Sling di
ikatkan di lengan dan digantungkan ke leher untuk kenyamanan dan
keamanan.
Terapi pendukung Paket es dapat ditempatkan pada klavikula yang patah
untuk mengurangi pembengkakan, nyeri, dan kemerahan. Latihan yang
meningkatkan jangkauan gerak dapat dilakukan setelah rasa sakit
berkurang. Hal ini membantu untuk membawa kembali kekuatan dan
kekuatan bahu dan lengan.
I. Komplikasi
Rencana Keperawatan
Diagnosa Keperawatan/
Tujuan dan Kriteria
Kolaborasi Intervensi
Hasil
Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :
dengan: Pain Level, 1. Lakukan pengkajian
Agen injuri (biologi, kimia, Pain Control, nyeri secara
fisik, psikologis), kerusakan Comfort Level komprehensif
jaringan Setelah dilakukan termasuk lokasi,
DS: tindakan karakteristik, durasi,
Laporan secara verbal keperawatan selama …. frekuensi, kualitas
DO: Pasien tidak mengalami dan faktor presipitasi
Posisi untuk menahan nyeri, dengan kriteria 2. Observasi reaksi
nyeri hasil: nonverbal dari
Tingkah laku berhati- 1. Mampu mengontrol ketidaknyamanan
hati nyeri (tahu penyebab 3. Bantu pasien dan
Gangguan tidur nyeri, mampu keluarga untuk
Terfokus pada diri menggunakan tehnik mencari dan
sendiri nonfarmakologi menemukan
Fokus menyempit untuk mengurangi dukungan
Tingkah laku distraksi, nyeri, mencari 4. Kontrol lingkungan
Respon autonom bantuan) yang dapat
Perubahan autonomic 2. Melaporkan bahwa mempengaruhi nyeri
dalam tonus otot nyeri berkurang seperti suhu ruangan,
Tingkah laku ekspresif dengan menggunakan pencahayaan dan
Perubahan dalam nafsu manajemen nyeri kebisingan
makan dan minum 3. Mampu mengenali 5. Kurangi faktor
nyeri (skala, presipitasi nyeri
intensitas, frekuensi 6. Kaji tipe dan sumber
dan tanda nyeri) nyeri untuk
4. Menyatakan rasa menentukan
nyaman setelah nyeri intervensi
berkurang Tanda 7. Ajarkan tentang
vital dalam rentang teknik non
normal farmakologi: napas
5. Tidak mengalami dala, relaksasi,
gangguan tidur distraksi, kompres
hangat/ dingin
8. Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri: ……...
9. Tingkatkan istirahat
10. Berikan informasi
tentang nyeri seperti
penyebab nyeri,
berapa lama nyeri
akan berkurang dan
antisipasi
ketidaknyamanan dari
prosedur
11. Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
Gangguan mobilitas fisik NOC : NIC :
Berhubungan dengan: Joint Movement : Exercise therapy :
Gangguan metabolisme Active ambulation
sel Mobility Level 1. Monitoring vital sign
Keterlembatan Self Care : ADLs sebelm/sesudah
perkembangan Transfer Performance latihan dan lihat
Pengobatan Setelah dilakukan respon pasien saat
Keterbatasan ketahan tindakan latihan
kardiovaskuler Keperawatan selama…. 2. Konsultasikan
Kehilangan integritas Gangguan mobilitas fisik dengan terapi fisik
struktur tulang teratasi dengan kriteria tentang rencana
Kurang pengetahuan hasil: ambulasi sesuai
tentang kegunaan 1. Klien meningkat dengan kebutuhan
pergerakan fisik dalam aktivitas fisik 3. Bantu klien untuk
Kerusakan persepsi 2. Mengerti tujuan dari menggunakan tongkat
sensori peningkatan saat berjalan dan
Tidak nyaman, nyeri mobilitas cegah terhadap
Kerusakan 3. Memverbalisasikan cedera
muskuloskeletal dan perasaan dalam 4. Ajarkan pasien atau
neuromuskuler meningkatkan tenaga kesehatan lain
Intoleransi aktivitas/ kekuatan dan tentang teknik
penurunan kekuatan dan kemampuan ambulasi
stamina berpindah 5. Kaji kemampuan
Depresi mood atau 4. Memperagakan pasien dalam
cemas penggunaan alat mobilisasi
Penurunan kekuatan Bantu untuk 6. Latih pasien dalam
otot, kontrol dan atau mobilisasi (walker) pemenuhan
masa kebutuhan ADLs
DO: secara mandiri sesuai
Kesulitan merubah kemampuan
posisi 7. Dampingi dan Bantu
Perubahan gerakan pasien saat mobilisasi
(penurunan untuk dan bantu penuhi
berjalan, kecepatan, kebutuhan ADLs ps.
kesulitan memulai 8. Berikan alat Bantu
langkah pendek) jika klien
Keterbatasan motorik memerlukan.
kasar dan halus 9. Ajarkan pasien
Keterbatasan ROM bagaimana merubah
Gerakan disertai nafas posisi dan berikan
pendek atau tremor bantuan jika
Ketidak stabilan posisi diperlukan
selama melakukan ADL
Gerakan sangat lambat
dan tidak terkoordinasi