Disusun Oleh :
1. ALFONSA KAKA PN.200880
2. TRI LESTARI ENDARWATI PN200905
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Mahasiswa Mahasiswa
Mengetahui
Pembimbing Klinik Pembimbing Pendidikan
A. POKOK BAHASAN
Bedside teaching Pantalaksanaan manajemen nyeri
F. MATERI
Terlampir
MATERI
Penalaksanaan Tonsilektomi
1. Pengertian
Nyeri adalah sensasi yang tidak menyenangkan dan sangat individual yang
tidak dapat dibagi kepada orang lain. Nyeri dapat memenuhi seluruh pikiran
et al, 2015).
2. Fisiologi Nyeri
a. Stimulus
reseptor. Reseptor yang dimaksud adalah nosiseptor, yaitu ujung- ujung saraf
bebas pada kulit yang berespon terhadap stimulus yang kuat. Munculnya nyeri
dimulai dengan adanya stimulus nyeri diantara yaitu berupa biologis, zat kimia,
b. Reseptor nyeri
reseptor inilah yang menangkap stimulus- stimulus nyeri. Reseptor ini dapat
terbagi menjadi :
3. Klasifikasi Nyeri
a. Nyeri Akut
Nyeri akut dapat didefinisikan sebagai nyeri yang disebabkan oleh rangsangan
berbahaya karena cedera, proses penyakit, atau fungsi abnormal dari otot atau
organ visceral, dan biasanya karena rangsang nosiseptik. Bentuk yang paling
umum meliputi nyeri pascatrauma, pascaoperasi, dan obstetri serta rasa sakit
b. Nyeri Kronis
Nyeri kronis didefinisikan sebagai nyeri yang berlangsung lebih lama dari nyeri
yang biasanya terjadi pada penyakit akut atau lebih lama dari waktu yang wajar
untuk terjadi penyembuhan. Periode ini dapat bervariasi dari 1 hingga 6 bulan.
Nyeri kronis biasanya terjadi pada penyakit kanker dan luka bakar. Jika
penyebab nyeri tidak diatasi atau dikontrol maka bisa menyebabkan kematian
(Pramono, 2017).
4. Penatalaksanaan Nyeri
memberikan obat yang tepat pada waktu yang tepat, penatalaksanaan nyeri yang
1) Anestesi lokal
2) Opioid
nyeri.
2) Bimbingan Antisipasi
c. Imajinasi terbimbing
d. Distraksi
Relaksasi adalah suatu tindakan untuk “membebaskan” mental dan fisik dari
f. Relasasi autogenik
Relaksasi autogenik adalah relaksasi yang bersumber dari diri sendiri berupa kata-
kata atau kalimat pendek ataupun pikiran yang bisa membuat pikiran tentram.
A. Pengertian
Bedside teaching merupakan pembelajaran kontekstual dan interaktif yang
mendekatkan pembelajaran pada real clinic setting. Bedside teaching merupakan metode
pembelajaran dimana pembelajaran mengaplikasikan kemampuan kognitif, psikomotor
dan efektif secara terintegrasi. Sementara dosen bertindak sebagai fasilotator dan mitra
pembelajaran yang siap untuk memberikan bimbingan dan umpan balik kepada
pembelajar. Didalam proses bedside teaching diperlikan kearifan fasilotator tentang
kemungkinan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan sebagai akibat dari interaksi
antara pembelajar dan pasien.
B. Manfaat
1. Bagi pasien
a. Memberikan perawatan secara profesional dan efektif kepada pasien
b. Memenuhi kebutuhan pasien
2. Bagi perawat
a. Menjalin kerjasama perawat dan pasien
b. Lebih mempererat lagi hubungan antara perawat dan pasien
3. Bagi pihak rumah sakit
Menciptakan mutu pelayanan di RSUD Sleman khusus nya di Alamanda 2.
C. Pelaksanaan
Kegiatan : Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Tempat : Ruang Alamanda 2 RSUD Sleman
Waktu : Kamis, 06 Desember 2022, Pukul 15.00 - 15.30
Dx : Post head metacarpal v d
1. Data yang dikaji
a. Data subjektif yaitu mengkaji keluhan utama pasien
b. Data objektif yaitu mengkaji tekanan darah, denyut nadi, suhu dan pernafasan.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut
3. Kegiatan Bedside Teaching
Waktu Tahap Kegiatan Pelaksanaan Keg pasien
1 hari Pra Pra bedside teaching Mahasiswa Mendengarkan
sebelum bedside 1. Menentukan pasien dan topik
bedside teaching 2. Menentukan tempat bedside
teaching teaching
3. Mempersiapkan pasien
4. Diskusi pelaksanaan
5 menit Bedside Pembukaan Masalah Mendengarkan
Teachin 1. Salam pembukaan
g 2. Memperkenalkan nama
3. Menyampaikan identitas dan
masalah pasien
4. Menjelaskan tujuan bedside
teaching
Penyajian masalah
5 menit
1. Memberikan salam dan
memperkenalkan pasien
2. Menjelaskan masalah keperawatan
pasien
3. Menjelaskan rencana tindakan
D. Evaluasi
1. Proses
a. Peserta kooperatif
b. Perawat berperan aktif
2. Hasil
a. Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
b. Masalah pasien dapat teratasi
DAFTAR PUSTAKA
Arief Mansjoer (2010), Kapita Selekta Kedokteran, edisi 4, Jakarta : Media Aesculapius.
Almanca, Y., Öğretİmİ, K., Kelime, E., Hakkındaki, Ö., Çal, P., Erdoğan, E.,... Kelimeler, A.
https://doi.org/10.1111/j.1540-4781.1969.tb04998.x
Bailon, G, Maglaya (2009). Perawatan Kesehatan Keluarga. Jakarta: Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Departemen Keehatan RI.
Duvall, E. M & Miller, C. M. (1985). Marriage and Family Development 6th ed. New York :
Harper & Row Publisher.
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa Riset, Teori dan Prakrek Edisi ke-5. Jakarta:
EGC
Kholifah, S.N. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Gerontik. Jakarta : Kemenkes RI
Pusdik SDM Kesehatan
Nadirawati, 2018. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa : Teori dan Aplikasi Praktik. Bandung :
Refika Aditama
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator
Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil
Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Tarwoto & Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edissi: 4.
Jakarta.
2.