TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNTUR) PADA PASIEN POST STROKE
DI KLINIK PAKUALAMAN 1
DI SUSUN OLEH
MARIA SEPTIANI SAKU LENGARI
KP.16.01.153
PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN DAN NERS
STIKES WIRAHUSADA JOGYAKARTA
2019 LAPORAN PENDAHULUAN
TERAPI KOMPLEMENTER (AKUPUNTUR) PADA PASIEN POST STROKE
A. KONSEP DASAR TERAPI KOMPLEMENTER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan usaha untuk memulihkan kesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan. Menurut WHO (World Health Organization), Pengobatan komplementer adalah pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan, misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan komplementer di negara Singapura. Di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun – temurun pada suatu negara. Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. B. AKUPUNTUR Kata akupuntur berasal dari bahasa Yunani, yaitu acus yang berarti jarum dan punctura yang berarti menusuk. Di dalam bahasa Inggris menjadi to puncture, sedangkan kata asal dalam bahasa Cina adalah cenciu. Kata tersebut kemudian diadaptasikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi akupuntur atau tusuk jarum. Istilah akupuntur lebih dikenal dan berkembang luas di dunia Internasional dari pada kata aslinya cenciu karena orang di luar Cina banyak mempelajari ilmu akupuntur dari buku-buku yang diterbitkan dalam bahasa selain Cina, terutama bahasa Inggris (Rischa dan Alicia, 2014).. Sebagai suatu sistem pengobatan, akupuntur merupakan pengobatan yang dilakukan dengan cara menusukkan jarum di titik-titik tertentu pada tubuh pasien. Maksudnya adalah untuk mengembalikan sistem keseimbangan tubuh sehingga pasien sehat kembali (Albani, 2012). Akupuntur adalah teknik pengobatan yang digunakan dalam pengobatan tradisional Cina. Jarum-jarum yang sangat tajam digunakan untuk menstimulasi titik-titik tertentu pada tubuh. Titik-titik ini terdapat pada jalur-jalur energi yang disebut "meridian". Pengobatan akupuntur dirancang untuk memperbaiki aliran dan keseimbangan energi (Albani, 2012). C. ANATOMI FISIOLOGI D. PRINSIP DASAR E. MANFAAT TERAPI AKUPUNTUR PADA PASIEN POST STROKE - Mengatasi masalah sulit menelan Pasca stroke sulit menelan bias menjadi masalah dan bahkan bias menyebabkan tersedak yang mungkin bisa berbahaya. Sejauh ini rehabilitas dan terapi fisik untuk masalah otot dalam menelan yang disebabkan stroke tidak sepenuhnya efektif. Namun sebuah penelitian pernah dilakukan melibatkan 120 penderita stroke dengan masalah menelan dan kemudian membandingkan antara pasien yang menerima terapi menelan dan pasien yang menerima pelatihan menalan sekaligus akupuntur. Grup yang melakukan terapi menelan dibarengi dengan akupuntur nilainya secara signifikan lebih baik daripada kelompok yang hanya menerima terapi tanpa akupuntur. Tidak ada efek lain samping tercatat pada kelompok yang menjalani akupuntur. - Mengatasi kekakuan otot (spastisitas) Spastisitas adalah jenis kekuatan otot yang terjadi pasca stroke. Beberapa penelitian telah mengevaluasi manfaat akupuntur untuk pengobatan spastisitas pasca stroke. Hasil yang diterbitkan dalam jurnal edisi bulan januari 2015 menunjukkan bahwa akupuntur dibandingkan dengan pengobatan biasa atau akupuntur sham (akupuntur yang sengaja disuntikkan di tempat yang salah untuk tujuan penelitian) secara signifikan menurunkan spastisitas pasca stroke, terutama di pergelangan tangan fdan siku. - Membantu penyembuhan pasca stroke F. TEKNIK PELAKSANAAN / CARA KERJA - Persiapan alat seperti jarum, kapas, alcohol, timer dan tempat sampah medis - Cuci tangan dengan menggunankan sabun antiseptik - Basahi kapas dengan alcohol - Olesi permukaan kulit yang akan ditusuk dengan jarum dengan kapas yang telah dibahasi alkohol - Keluarkan jarum dari peckingnya dengan cara menyobek dengan ujung kuku ibu jari. Lalu pegang gagang jarrum, jangan menyentuhnya - Tusukkan jarum pada titik akupuntur yang dipilih. Untuk meminimalkan rasa sakit saat jarum menembus permukaan kulit, sebaiknya dilakukan dengan cepat. - Putar timer sesuai lamanya terapi yang diinginkan. Untuk “ melemahkan” penusukan diatas 20 menit. - Selama terapi berlangsung dilakukan perangsangan - Memberikan remot kepada pasien yang berfungsi untuk juka memerlukan petugas menekan remot tersebut. - Setelah waktu ditentukan tercapai yaitu dengan ditandai berbunyinya timer, cabut jarum perlahan. - Usapkan kembali permukaan kulit dengan kapas berakohol - Tempatkan jarum pada tempat sampah medis. Jarum akupuntur hanya dapat digunakan sekali pakai. (Susilo 2011,p.60) G.