Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENDAHULUAN

TERAPI KOMPLEMENTER PADA PASIEN GASTRITIS

Nama : Risma Kartika R. longgu

Nim : KP.16.01.170

Prodi : Ilmu Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA HUSADA YOGYAKARTA

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF

PADA Ny. K DENGAN GASTRITIS

Laporan pendahuluan ini telah di baca dan di periksa pada

Hari/tanggal :

Mahasiswa Praktikan

Risma Kartika R. Longgu

Pembimbing klinik pembimbing akademik

…………………… ……………………….
A. KONSEP DASAR TERAPI KOMPLEMENTER
1. PENGERTIAN TERAPI KOMPLEMENTER
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Terapi merupakan usaha untuk
memulihkankesehatan orang yang sedang sakit, pengobatan penyakit, perawatan
penyakit. Komplementer adalah bersifat melengkapi, bersifat menyempurnakan.
Menurut WHO (world health organination), pengobatan komplementer adalah
pengobatan non konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan,
misalnya jamu yang merupakan produk Indonesia dikategorikan sebagai pengobatan
komplementer di negara singapura. di Indonesia sendiri, jamu dikategorikan sebagai
pengobatan tradisional. pengobatan tradisional yang dimaksud adalah pengobatan yang
sudah dari jaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun - temurun pada suatu
negara. Terapi Komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung atau pendamping kepada pengobatan medis konvensional atau
sebagai pengobatan pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional.
sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer
tradisional dan alternatif atau sering disebut dengan CAM (Complementary Alternative
Medicine) adalah pengobatan non konvensional yang di tunjukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, meliputi upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan, dan efektivitas
yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik. artinya pengobatan komplementer
adalah pengobatan tradisional yang sudah diakui dan dapat dipakai sebagai pendamping
terapi konvesional dan medis. sedangkan pengobatan alternatif adalah jenis pengobatan
yang tidak dilakukan oleh paramedic/dokter pada umumnya, tetapi oleh seorang ahli atau
praktisi yang menguasai keahliannya tersebut melalui pendidikan yang lain/non medis.
Obat-obat komplementer yang dipergunakan adalah obat bersifat natural yaitu
mengambil bahan dari alam. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pengobatan
komplementer sebelumnya harus dikaji dan diteliti keefektivitasannya dan keamanannya.
Terapi komplementer bertujuan untuk memperbaiki fungsi dari sistem - sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat menyembuhkan
dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh kita sebenarnya mempunyai kemampuan
untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan kita mau mendengarkannya dan
memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik dan lengkap serta perawatan yang
tepat.
2. DASAR HUKUM PELAYANAN TERAPI KOMPLEMENTER
a. Undang-Undang RI No. 34 tahun 5667 tentang Kesehatan
a) Pasal 1 butir 14 Pelayanan kesehatan tradisional adalah pengobatan dan atau
perawatan dengan Cara dan obat yang mengaCu pada pengalaman dan
keterampilan turun temurun seCara empiris yang dapat dipertanggung
Jawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
b) Pasal 89 Pelayanan kesehatan tradisional
c) Bab III Pasal :59 s/d 61 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisonal
b. Peraturan Menteri Kesehatan RI, No. 1076/MENKES/SK/2003 tentang pengobatan
tradisional.
c. Peraturan menteri kesehatan RI,No.1109/ Menkes/IX/2007 tenteng penyelenggaraan
pengobatan komplementer-alternatif di fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Keputusan direktur jenderal Bina pelayanan Medik, No. HK.03.05/I/199/2010
tentang pedoman kriteria penetepan metode pengobatan komplementer - alternatif
yang dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan kesehatan
3. JENIS- JENIS TERAPI KOMPLEMENTER
Jenis-jenis terapi komplementer sesuai permenkes No.
1109/menkes/per/IX/2007, antara lain:
1) Intervensi tubuh dan pikiran ( mind and body interventions ) : meliputi hipnoterapi,
mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga.
2) System pelayan pengobatan alternatif meliputi : akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurverda.
3) Cara penyembuhan manual meliputi : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,
osteopati, pijat urut.
4) Pengobatan farmakologi dan biologi meliputi : jamu, herbal, gurah.
5) Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan meliputi : diet makro nutrient,
mikro nutrient.
B. PRINSIP DASAR AKUPUNTUR
Prinspi dasar akupuntur adalah meraih keseimbangan pada tubuh manusia.
Keseimbangan dalam bahasa mandarin di sebut dengan YIN dan YANG. Yin berarti
memelihara, melindungi, dan menerima sementara Yang berarti keras, dominan dan juga
energik.
Diantara YIN dan YANG terdapat Qi. Di titk-titik yang dianggap Qi inilah jarum-
jarum ditusukan.
C. MANFAAT AKUPUNTUR BAGI KESEHATAN
1. Migran
Penderita migrain seringkali mengeluhkan rasa sakit dan dibarengi dengan rasa
berkunang-kunang atau bahkan buta sementara, hal ini tentunya sangat
mengganggu dan menyakitkan. Akupunktur bisa membantu mengurangi rasa sakit
akibat migrain sekaligus memberikan efek yang positif pada tubuh pasien.
2. Insomnia
Insomnia adalah masalah kesehatan yang dialami oleh banyak orang di seluruh
dunia, salah satu penyebabnya biasanya adalah stres atau genetik. Meski begitu,
obat yang digunakan untuk mengatasi insomnia biasanya menyebabkan efek
samping yang tidak nyaman. Di sisi lain, penelitian terbaru menunjukkan bahwa
akupunktur bisa membantu memberikan bantuan untuk mengatasi kesulitan tidur
dan insomnia. Manfaat tambahan yang diberikan oleh akupunktur adalah tidak
adanya efek samping pada pasien.
3. Angina
Angina adalah salah satu masalah kesehatan yang menyebabkan rasa sakit pada
dada, hal ini biasanya disebabkan oleh aliran darah yang terhambat pada jantung.
Elektro-akupunktur adalah salah satu cara efektif yang bisa mengatasi angina, jika
menggunakan daya baterai, elektro-akupunktur ini sepenuhnya aman dan tidak
menyebabkan efek samping.
4. Gastritis
Selain mengkonsumsi obat-obatan, gastritis bisa diatasi dengan
akupuntur.akupuntur akan membantu mengatasi sekresi asam lambung yang
berlebihan, mempercepat kontraksi usus dan lambung sehingga makanan tidak
terlalu lama di lambung, memperkuat spincter esophagus sehingga balikan cairan
lambung ke esophagus tidak terjadi. Akupuntur juga dapat melindungi dan
mempertahankan keadaan mukosa lambung dan esophagus dengan meningkatkan
suplai darah ke mukosa lambung sehingga dapat memperbaiki kerusakan mukosa.
5. Tekanan darah
Akupuntur juga diketahui sangat efektif untuk menurunkan tekanan darah tinggi,
caranya dengan menyasar bagian tubuh yang menyebabkan tekanan darah tinggi
seperti membuat jantung lebih rilex dan menurunkan tekanan saat jantung
berkontraksi atau relaksasi.
D. MEKANISME KERJA AKUPUNTUR

Di dalam tubuh manusia terdapat saluran-saluran energy yang memiliki pola


tertentu di seluruh bagian tubuh. Saluran energy yang di sebut juga dengan meridian dapat
dibayangkan seperti system irigasi yang menghidupkan jaringan-jaringan tubuh. Bila ada
suatu hambatan pada pergerakannya, maka bersifat layaknya sebuah bendungan yang
menghambat laju air. Meridian dapat di pengaruhi kenerjanya menggunakan penususkan
pada titik-titik akupuntur, dimana kemudian penusukan tersebut mengangkat sumbatan
pada bendunga energy dan mengembalikan aliran yang seharusnya.

Titik –titik akupuntur pada tubuh manusia yang ada sekitar 720 titik, merupakan
daerah kulit yang banyak mengandung syaraf. Stimulasi pada titik akupuntur merangsang
syaraf di titik tersebut dan mempengaruhi berbagai neurotransmitter sebagai zat kimiawi
otak serta mendorong perubahan biofisika. Zat inilah yang dipercaya mampu menjaga
keseimbangan fisiologik tubuh dalam keadaan sehat serta meningkatkan imunitas tubuh
terhadap penyakit. Itu sebabnya mengapa terapi akupuntur dapat membenahi
ketidakseimbangan pada fungsi pencernaan, penyerapan dan aktivitas produksi energy
serta siklus energy.
Menusukkan jarum halus ke dalam titik-titik tertentu dala tubuh adalah teknik yang
digunakan pada akupuntur untuk mengurangi nyeri dan untuk tujuan terapeutik lainnya.
Titi-titk ini menurut TCM, terletak pada daerah dimana Qi atau energy kehidupan
mengalir. Meridian adalah istilah yang umum digunakan untuk menyebut daerah aliran
energy.
Menurut konsep TCM, ada 12 meredian utama dalam tubuh. Di titik-titik itulah
jarum akupuntur ditusukkan. Meridian ini berhubungan langsung dengan berbagai organ
tubuh seperti hati, ginjal dan paru-paru
E. DEFINISI GASTRITIS
Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang bersifat akut, kronik difus,
atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak enak pada epigastrium, mual
dan muntah. ( Suratun dan Lusianah, 2010 ).
Penyakit gastritis bisa disebabkan oleh serangan bakteri yang mengakibatkan
gangguan pada saluran pencernaan. Namun penyakit ini juga dapat disebabkan oleh
ketidaksesuaian perut dengan makanan yang dimakan, misalnya makanan yang pedas,
ataupun makanan yang memiliki kadar lemak tinggi. Kalau penyebabnya adalah makanan
maka penyakit ini dapat diatasi dengan menjauhkan atau setidaknya mengurangi asupan
makanan tersebut dari menu sehari-hari. Selain karena makanan penyakit gastritis juga
dapat di seababkan oleh gerakan usus yang lambatsaat mengosongkan makanan di
lambung.
Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau pendarahan mukosa lambung
yang dapat besrifat akut, kronis. Dua jenis gastritis yang sering terjadi adalah gastristis
superficial akut dan gastritis atrotic kronis. ( price, 2008 ).
F. ANATOMI FISIOLOGIS
Gaster merupakan bagian dari saluran pencernaan yand dapat mengembang paling
banyak terutama di daerah epigaste. Lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri
berhubungan dengan esophagus melalui orifasum filorik, terletak dibagian diafragma di
depan pancreas dan limpa, menempel di sebelah kiri fundus uteri.
Bagian lambung terdiri dari :
a. Fundus ventrikuli
Adalah bagian yang menonjol ke atas terletak di sebelah kiri osteum
kardium dan biasanya penuh berisi gas.
b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium
Adalah suatu lekukan pada bagian bawah kuvantura minor.
c. Antrum pylorus
Adalah bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk spinter pylorus.
d. Kurvatura minor
Terdapat disebelah kana lambung terbentang dari sisi kiri osteum kardiak
sampai ke pylorus
e. Kurvatura mayor
Lebih panjang dari kurvatura minor terbentang dari sisi kiri osteum
kardiokum melalui fundus ventrikuli menuju kekanan sampai ke pylorus
inferior.
f. Osteum kardiak
Merupakan tempat diaman esophagus bagian kanan abdomen masuk ke
lambung.

Susunan lapisan dari dalam ke luar, terdiri dari lapisan selaput lender, apabila
lambung ini di kosongkan, lapisan ini akan berlipat-lipat yang di sebut rugae, lapisan otot
melingkar, lapisan oto miring, lapisan otot panjang dan lapisan jaringan ikat.

Sekresi getah lambung mulai terjadi pada awal orang makan. Bila melihat orang
makan dan mencium bau makanan maka sekresi lambung akan terangsang. Rasa makanan
merangsang sekresi lambung karena kerja syaraf menimbulkan rangsangan kimiawi yang
menyebabkan dinding lambung melepaskan hormone yang disebut sekresi getah lambung.
Getah lambung dihalangi oleh system saraf simpatis yang dapat terjadi pada waktu
gangguan emosi seperti marah dan rasa takut.
FISIOLOGI

Fungsi lambung menurut ( syafuddin, 2007) tersiri dari :

a. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan oleh peristaltic


lambung dan getah lambung
b. Getah cerna lambung yang dihasilkan :
a) Pepsin : fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino ( albumin
dan pepton)
b) Asam garam ( HCL) : fungsinya mengasamkan makanan, sebagai
antiseptic, dan desinfektan dan membuat suasana asam pada psepsinogen
menjadi pepsi
c) Rennin : fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk
kasein dari kasinogen
d) Lapisan lambumg ; fungsinya memecah lemak yang meragsang sekresi
getah lambung.
G. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
a. Nama pasien
b. Usia
c. Jenis kelamin
d. Pekerjaan
e. Agama
f. Tingkat pendidikan : bagi orang yang tingkat pendidikan rendah/ minim
mendapatkan pengetahuan tentang gastritis, maka akan menganggap remeh
penyakit ini, bahkan hanya menganggap gastritis sebagai sakit perut biasa dan
akan memakan makanan yang dapat menimbulkan serta memperparah
penyakit ini.
g. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
2) Riwayat penyakit saat ini
3) Riwayat penyakit dahulu
2. Pemeriksaan fisik
a. Breath : takipnea
b. Blood : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian perifer
lambat, warna kulit pucat.
c. Brain : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadaran dapat terganggu,
diorientasi, nyeri epigastrium.
d. Bladder : oliguria, gangguan keseimbangan cairan
e. Bowel : anemia, anorexia,mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran terhadap
makanan pedas.
f. Bone : kelelahan/ kelemahan
3. Pemeriksaan diagnostic
a. Pemeriksaan darah
Tes ini digunakan untuk memeriksa apakah terdapat H. Pylori dalam darah.
Hasil tes yang positif menunujukkan bahwa pasien pernah kontak dengan
bakteri pada suatu waktu dalam hidupnya tapi itu tidak menunjukkan bahwa
pasien tersebut terkena infeksi. Tes darah dapat juga dilakukan untuk
memeriksa anemia yang terjadi akibat perdarahan lambung karena gastritis.
b. Uji napas urea
Suatu metode diagnostik berdasarkan prinsip bahwa urea diubah oleh urease H.
Pylori dalam lambung menjadi amoniak dan karbondioksida (CO2). CO2 cepat
diabsorbsi melalui dinding lambung dan dapat terdeteksi dalam udara ekspirasi.
c. Pemeriksaan feces
Tes ini memeriksa apakah terdapat bakteri H. Pylori dalam feses atau tidak.
Hasil yang positif dapat mengindikasikan terjadinya infeksi. Pemeriksaan juga
dilakukan terhadap adanya darah dalam feses. Hal ini menunjukkan adanya
pendarahan dalam lambung.
d. Endoskopi saluran cerna bagian atas
Dengan tes ini dapat terlihat adanya ketidaknormalan pada saluran cerna bagian
atas yang mungkin tidak terlihat dari sinar-x. Tes ini dilakukan dengan cara
memasukkan sebuah selang kecil yang fleksibel(endoskop) melalui mulut dan
masuk ke dalam esofagus, lambung dan bagian atas usus kecil.
e. Rontgen saluran cerna bagian atas
Tes ini akan melihat adanya tanda-tanda gastritis atau penyakit pencernaan
lainnya. Biasanya akan diminta menelan cairan barium terlebih dahulu sebelum
dirontgen. Cairan ini akan melapisi saluran cerna dan akan terlihat lebih jelas
ketika di rontgen.
f. Analisis Lambung
Tes ini untuk mengetahui sekresi asam dan merupakan tekhnik penting untuk
menegakkan diagnosis penyakit lambung. Suatu tabung nasogastrik
dimasukkan ke dalam lambung dan dilakukan aspirasi isi lambung puasa untuk
dianalisis. Analisis basal mengukur BAO (basal acid output) tanpa
perangsangan. Uji ini bermanfaat untuk menegakkan diagnosis sindrom
Zolinger- Elison (suatu tumor pankreas yang menyekresi gastrin dalam jumlah
besar yang selanjutnya akan menyebabkan asiditas nyata).
4. Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta
bagaimana perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya,
kecemasan terhadap penyakit.

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. nyeri berhungangan dengan stress asam lambung.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
kurangnya asupan makanan
I. TUJUAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Dx keperawatan Tujuan Intervensi


1. nyeri berhungangan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
stress asam lambung. keperawatan selama 1x24 jam secara komprehensif
diharapkan nyeri berkurang 2. Obsevasi ketidaknyamanan
dengan kriteria hasil : non verbal
1. Mengetahui faktor 3. Anjurkan teknik non
penyebab nyeri farmakologi untuk
2. Frekuensi nyeri berkurang mengurangi nyeri
3. Ekspresi wajah saat nyeri 4. Tentukan analgesic yang
tepat untuk mengurangi
nyeri
5. Monitor tanda-tanda vital

2. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Memantau perubahan berat


kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 1x24 jam badan
diharapkan terjadinya 2. Membantu pasien makan
berhubungan dengan
keseimbangan nutrisi dengan 3. Menganjurkan makan
kurangnya asupan makanan kriteria hasil : sedikit tapi sering
1. Pasien tidak lemas 4. Mengkaji penyebab mual
2. Berat badan terkontrol
DAFTAR PUSTAKA
1. Doengoes,Marilyn.E.dkk.2009.Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI
2. Anonym. 2011. Penyakit lambung. Direktorat Bina Gizi kementrian kesehatan RI
3. Jie,, sim kie. 2007. Dasar Teori Ilmu Akupuntur. Jakarta : PT Gramedia Widia
Sarana Indonesia
4. Hardi,Ivan. 2009. Terapi Akupuntur. Sidoarjo :Andromedia
5. Diagnosis Keperawatan 2015-2017
6. Suratun dan Lusinah. 2010. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem
Gastrointestinal. TIM. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai