Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH AKUPRESUR

Perkembangan Akupresur

• Ilmu Akupresur adalah Ilmu Pengobatan dari Timur yang


umurnya ribuan tahun, dimana secara naluri manusia telah
melakukan pemijatan, usapan dan tepukan serta sentuhan
didaerah yang kurang nyaman
• Tahun 3000 SM Pendeta Taois telah menuis tentang pijat sebagai
metode penyembuhannya.
• Tahun 2500-2330 SM , Bangsa Mesir menggunakan pijat
padaArea tangan dan kaki untuk proses penyembuhannya
• 770-221 SM Buku Pengobatan Tradisional yang TERTUA : Huang
Ti Neiching ( The Yellow Emperor’s Classic of internal
Medicine)telah mencatat penggunaan metode pijat, tehnik
akupresur pada titik meridian Tubuh.
Perkembangan Akupresur

• Tahun 776 SM , Pertandingan Olimpiade Yunani Purba ,


melakukan pemijatan pada atlet- atlet sebelum memulai
pertandingan.
• Tahun 460-380 SM , Hippocrates memasukan pijat sebagai
salah satu alternatif medis. Hippocrates adalah bapak
Pengobatan. Dan menulis sumpah Hippocrates. Pada
catatannya di sebutkan bahwa : “ seorang dokter harus
berpengalaman dalam banyak Hal, termasuk masalah
usapan ( rubbing atau anatripsis)
PERKEMBANGAN AKPURESUR

• Tahun 60 SM, Julius Caesar menderita epilepsi mendapat


penanganan khusus dari Pliny (Terapis) dengan memberikan
usapan setiap hari untuk mengatasi penyakit asma yang
dideritanya.kemudian juga cubitan-cubitan ringan untuk
meredakan sakit kepala dan nyeri kepala durasi pendek (
neuralgia ).
• Perkembangan Akupresur hingga Th 600 ke Jepang menjadi
Shiatsu yang merupakan perpaduan dengan metode pijat China,
dibawa oleh Pendeta Budha yaitu Tao dan Confusius
• Tahun 980-1037 , IBNU SINA ( avicenna) seorang Ilmuwan ARAB
mempelajari dan mengembangkan metode penyembuhan
melalui pelemasan otot dalam tubuh dan sebuah penyakit
PERKEMBANGAN DI INDONESIA

• Diawali oleh masuknya migrasi dari daerah Yunan China


Selatan ke Indonesia
• Abad 1 M , artefak arkeologi peralatan batu periode tersebut
dtemukan didaerah dekat Desa Cekik ( bagian Barat Pulau
Bali ) emuat pengetahuan mengenai Pengobatan
menggunakan bahan dari Alam Bahasa Sansekerta Jawa
Kuno dan Bali.
• Ribuan Tahun lalu Pengobatan Tradisional Indonesia sudah
ada dengan masuknya pengaruh Hindu, Budha, India, China
dan Islam melalui pedagang Gujarad dan Kesultanan Turki
Usmani
Perkembangan Pijat Akupresur Indonesia

• Tahun 1292-1478, penemuan Prasasti Madhawapura dari


peninggalan Hindu Majapahit yaitu adanya profesi
Pengobat, Tukang meracik jamu yang disebut ACARAKI (
Paricara Husada = Pengabdi Kesehatan )
• Peninggalan Artefak, Relief pada Candi dan Prasasti seperti
Candi Borobudur, menggambarkan adanya pengobatan pijat
dan peracikan obat dari bahan alam.
• Perkembangan pijat terus berkembang sampai sekarang
terutama PIJAT AKUPRESUR dengan didirikannya
Persaudaraan Pelaku dan Pemerhati Akupresur Indonesia (
P3AI ) bulan Agustus 2016
Landasan Hukumnya

• UU Kesehatan RI no 36 thn 2009 pasal 48 menyebutkan


upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif yang di selenggarakan secara terpadu,
menyeluruh dan berkesinambungan.
Peraturan Pemerintah No. 103 tahun 2014
Tentang: Pelayanan Kesehatan Tradisonal

Pasal 1 :
1. Pelayanan kesehatan Tradisional Empiris adalah penerapan
Kesehatan Tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti
secara empiris
2. Pelayanan kesehatan Tradisional Komplementer adalah
penerapan Kesehatan Tradisional yang memanfaatkan ilmu
biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan
keamanannya terbukti secara ilmiah
PP 103 Tahun 2014

3. Pelayanan Kesehatan tradisional Integrasi adalah suatu bentuk


pelayanan Kesehatan yang mengkombinasikan pelkes konvensional
dengan Pelkes tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai
pelengkap atau pengganti
4. Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan Bahan yang berupa
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian ( galenik)
atau campuran bahan tersebut yang secara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan
norma yang berlaku di masyarakat.
PERMENKES No.61 Tahun 2016

• Tentang : Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.


BAB 1 , Pasal 1 :
• Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris adalah penerapan
Kesehatan Tradisional yang manfaat dan keamanannya
terbukti turun temurun
• Penyehat Tradisional adalah setiap orang yang melakukan
Pelkes Tradisional empiris yang pengetahuan dan
ketrampilannya di peroleh melalui pengalaman turun
temurun atau pendidikan non formal.
Permenkes No.61 Tahun 2016

Surat Terdaftar Penyehat Tradisional yang selanjutnya di


singkat STPT adalah Bukti tertulis yang di berikan kepada
Penyehat Tradisional yang telah mendaftar utnuk
memberikan pelayanan kesehatan tradisional Empiris

Panti Sehat adalah : tempat yang digunakan untuk


melakukan perawatan kesehatan Tradisiona Empiris
PERMENKES NO. 37 TAHUN
2017
• Tentang : Pelayanan Kesehatan Integrasi
Pasal 1 :
• Pelkes Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelkes yang
mengkombinasikan pelkes Konvensional dengan Pelkes
tradisional Komplementer baik bersifat sebagai pelengkap
maupun pengganti dalam keadaan tertentu
• Pelayanan Kesehatan Konvensional adalah suatu sistem
pelkes yang dilakukan oleh dokter dan atau tenaga
kesehatan lainnya berupamengobati gejala dan penyakit
dengan menggunakan obat, pembedahan dan atau radiasi
Dinas Kesehatan Kota Solok

• Kabid PPSDK dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes dalam sambutannya


mengatakan bahwa kegiatan pelatihan ini dilaksanakan untuk
meningkatkan pengetahuan petugas tentang apa itu toga dan
akupresure, bagaimana cara pengembangannya, dan
manfaatnya bagi masyarakat. Dr. Hiddayaturrahmi, M.Kes
berharap program ini dapat dilaksanakan dipuskesmas se-kota
solok.
Puskemas Metro- Lampung

• Menindaklanjuti pelatihan Training of


Trainer Pemanfaatan Tanaman Obat
Keluarga dan Akupresur yang
diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung dengan satu diantara
peserta dari Kota Metro berasal dari
Puskesmas Metro, Kepala Puskesmas
Kota Metro, Daniel, SKM, M.Kes
beserta jajarannya menyelenggarakan
Sosialiasi Toga dan Akupresur.

Sumber
Berita: http://dinkes.metrokota.go.id/b
erita-sosialisasi-pemanfaatan-toga-dan-
akupresur-puskesmas-metro.
• FORUM KOMUNIKASI YANKESTRAD INTEGRASI DI RS DALAM RANGKA
REVITALISASI & PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL
INTEGRASI DI RS
FORUM KOMUNIKASI
YANKESTRAD INTEGRASI
DI RS
• Jakarta (21/05) - Pertemuan Forum Komunikasi dalam
rangka Revitalisasi & Penguatan Pelayanan Kesehatan
Tradisional Integrasi di Rumah Sakit dibuka oleh Sekretaris
Jenderal Kementerian Kesehatan dr. Untung Suseno Sutarjo,
M.Kes.
• Dihadiri oleh Pejabat Eselon I dan II dilingkungan
Kementerian Kesehatan, Para Direktur dan Ketua Komite
Medik RSUP dan RSUD.
• Kelompok Kerja Nasional Pelayanan Kesehatan
Tradisional serta Pimpinan Organisasi Profesi dan
Perhimpunan Fasyankes dan para Pakar di bidang
Pelayanan Kesehatan Tradisional .
Sambutan Sekjen Kemenkes

• menyampaikan bahwa Pembangunan kesehatan


pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya, juga sebagai investasi bagi pembangunan
sumber daya manusia yang produktif baik secara sosial
maupun ekonomi.
•TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai