Anda di halaman 1dari 16

ENTREPRENEURSHIP

DALAM KEPERAWATAN
STIKES TARUMANAGARA

Ns. Ahmad Syaripudin, S.Kep.,M.MRS.,C.CH


PENGERTIAN :
Entrepreneur adalah sebagai seseorang yang
mengorganisasikan, mengelola, dan mengambil
resiko dari suatu bisnis atau perusahaan ( Wijatno,
2009 )

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah


kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari
peluang menuju sukses.

Inti dari kewirausahaan menurut Drucker (1959)


adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif
dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang
ENTREPRENEURSHIP VS NURSEPRENEURSHIP
Berdasarkan Karakteristik :
Entrepreneurship Menciptakan dan menemukan ide
bisnis baru, inovasi ide dan konsep
bisnis
Nursepreneurship Mengindentifikasi dan mengeksplorasi
peluang di bidang keperawatan dan
mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan
dalam menciptakan bisnis

Berdasarkan target pasar & strategi pemasaran


Entrepreneurship Spesifik ( sesuai yang dijual )
Memiliki strategi yang kreatif dan
inovatif
Memiliki tim organisasi dengan
sistem manajemen tertentu
Nursepreneurship Lebih spesifik yang mencakup stakeholder
keperawatan
Memiliki tim dalam menciptkan pasar baru
dan mengendalikan sistem dari bisnis
Berkolaborasi dengan tenaga kesehatan
lainnya
Bidang Cakupan Usaha Nursepreneur
 Home care
 Konseling keperawatan
 Praktisi terapi komplementer
 Nursing care center
 Pelayanan fisioterapi ( fisioterapi dada )
 Balai asuhan keperawatan mandiri atau
bersama
Jiwa dan Sikap Kewirausahaan
Ciri-cirinya :
 Penuh percaya diri : penuh keyakinan, optimis,
disiplin, bertanggung jawab.
 Memiliki inisiatif : penuh energy, cekatan
dalam bertindak, dan aktif.
 Memiliki motif berprestasi : terdiri atas
orientasi pada hasilndan wawasan ke depan.
 Memiliki jiwa kepemimpinan : berani tampil
beda, dapat dipercaya dan tangguh dalam
bertindak.
 Berani menggambil risiko dengan penuh
perhitunggan.
Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha
adalah:
 Pengetahuan mengenai usaha yang akan
dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.
 Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
 Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi
bisnis.
Keterampilan yang harus dimiliki wirausaha adalah :
 Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi
dan memperhitungkan risiko.
 Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
 Keterampilan dalam memimpin dan mengelolah.
 Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
 Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.
Modal Kewirausahaan
Secara garis besar, modal kewirausahan dapat dibagi kedalam empat
jenis, yaitu:
 Modal Intelektual
Modal intelektual dapat diwujutkan dalam bentuk ide-ide sebagai
modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, komitmen, dan tanggung jawab sebagai modal
tambahan.
 Modal Sosial dan Moral
Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan
kepercayaan, sehingga dapat terbentuk citra.
 Modal Mental
Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan
agama, diwujudkan dalam buntuk keberanian untuk menghadapi
risiko dan tantangan.
 Modal Meteril
Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang.
Modal ini terbentuk apabila seseorang memiliki jenis-jenis modal
diatas.
Filosofi Entrepreneurship
LIMA CIRI ENTREPENEUR UNGGULAN (Paulus Winarto, 2005) :
 Berani mengambil risiko.
Perawat berani memulai sesuatu yang serba tidak pasti dan penuh
risiko. Tentu tidak semua risiko diambil melainkan risiko yang telah
diperhitungkan dengan cermat (calculated risk).
 Menyukai tantangan
Segala sesuatu dilihat sebagi tantangan, bukan masalah. Perubahan
yang terus terjadi dan jaman yang terus berubah menjadi motivasi
kemajuan bukan menciutkan nyali seorang perawat entrepreneur
unggulan. Dengan demikian, ia akan terus memacu dirinya untuk
maju, mengatasi segala hambatan
 Punya daya tahan yang tinggi.
Seorang entreprenur harus banyak akal, kretaif dan tidak mudah
putus asa. Ia harus selalu mampu bangkit dari kegagalan serta tekun.
 Punya visi jauh ke depan
Segala yang dilakukan perawat punya tujuan jangka panjang meski
dimulai dengan langkah yang amat kecil. Ia punya target untuk jangka
waktu tertentu. Bagaimana tahun berikutnya, 5 tahun lagi, 10 tahun
lagi, dan seterusnya. Usahanya bukan letupan-letupan sesaat dan
bukan pula karena latah (ikut–ikutan).
 Selalu berusaha memberikan yang terbaik
Perawat entrepreneur akan mengerahkan semua
potensi yang dimilikinya. Jika itu dirasa kurang, maka
ia akan merekrut orang-orang yang lebih
berkompeten agar dapat memberikan yang terbaik
kepada pelanggannya.
Jadi yang terpenting dari seorang Nursepreneur
adalah inovasi dan keberanian untuk mengambil
risiko serta siap bekerja keras mencapai tujuan
dengan optimis. Inilah yang membuat entreprenur
selalu tampil dengan gagasan–gagasan baru yang
segar, melawan arus pemikiran orang banyak atau
kreatif. Bahkan terkadang dicap gila pada awal
kemunculannya karena bertentangan dengan
kebiasaan umum (Paulus, 2005).
KARAKTERISTIK ENTREPREURSHIP

 Lebih menyukai pekerjaan dengan resiko yang realistis.


 Bekerja lebih giat dalam tugas-tugas yang memerlukan
kemampuan mental.
 Tidak bekerja lebih giat hanya karna “uang”.
 Ingin bekerja pada situasi dimana dapat diperoleh
pencapaian pribadi (personal achievement).
 Menunjukkan kinerja yang lebih baik dalam kondisi yang
memberikan umpan-balik yang jelas dan positif.
 Cenderung berpikir ke masa depan serta memiliki
pemikiran jangka panjang.
LANGKAH MENJADI ENTREPRENEUR

 Bermimpi (Dream)
 Berinovasi (Innovation)
 Memanfaatkan pemicu (Triggering
Factor)
 Melaksanakan (Implementation)
 Menumbuhkan (Growth)
LANGKAH DALAM MENJALANKAN BISNIS
5 Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur

1. Pengkajian
Mengkaji keterampilan perawat serta pengalaman perawat dalam praktek
klinis serta mengkaji kebutuhan pasar (klien/masyarakat).
2. Diagnosa
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar
maka yang
selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki
untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah
ini adalah tahap diagnosa.
3. Perencanaan
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki, maka
langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam
pasar yang
sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus
memiliki konsep usaha yang jelas dan detail.
4. Implementasi
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action.
Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam
bentuk nyata. Tahap ini merupakan tahap yang paling
inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan
tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide,
namun tidak semua orang berani take action.
5. Evaluasi
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian
penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini,
kita bisa mengetahui apakah implementasi yang kita
lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis,
evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita
apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau
tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan
peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana
dan strategi bisa dilakukan.
Referensi:
 Rebecca A. P. J, DNSc, RN, CNAA, BC.(2007).Nursing
Leadership and Management: Theories, Processes and
Practice, Chapter 24 Career Development;Nurse
Entrepreneur.F.A. Davis Company; Philadelphia.
 Joseph T.C.(2009).Nursing Now!: Today’s Issues,
Tomorrow’s Trends 5th edition, Chapter 22 Developments
in Current Nursing Practice;Nurse Entrepreneur.F.A Davis
Company: Philadelphia
 Meredith, Geoffrey G. 2014. Kewirausahaan Teori &
Praktek. Jakarta : PPM

Anda mungkin juga menyukai