Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN


GANGGUAN SISTEM
PERSARAFAN (MENINGITIS
DAN TUMOR OTAK

NAMA KELOMPOK 5:
SITI AMINAH
011.01.31.17
UBAY
014.01.31.17
Anatomi Fisiologi
Pembagian sistem saraf secara anatomi :
1.SSP (Sistem Saraf Pusat)
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat (SSP) meliputi otak
(ensephalon) dan sumsum tulang belakang
(medulla spinalis).
Otak
1. Otak besar
(serebrum)
2. Otak tengah
(mesensefalon)
3. Otak kecil
(serebelum)
4. Otak depan
(diensefalon)
5. Sumsum
Sumber: Steemit.com, 2017 lanjutan(medulla
oblongata)
Sistem saraf tepi
sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk
menjalankan otot dan organ tubuh
Sistem saraf tepi

Saraf somatis Saraf Otonom


(sadar) (tidak sadar)

12 pasang 31pasang Saraf simpatik Saraf otonom


Parasimpatik
Saraf(cranial) sumsum
tulang belakang
(spinal)
12 Pasang Saraf Otak
1. Nervus Olfaktorius : Penciuman
2. Nervus Optikus : Penglihatan
3. Nervus Okulomotorius : Menggerakan mata (mengkedipkan
mata)
4. Nervus Troklearis : Menggerakan mata atas kebawah dan
kedalam
5. Nervus Trigeminus : Mensyarafi kulit wajah, kepekaan
lidah dan gigi
6. Nervus Abdusen : Menggerakan bola mata atas, bawah,
kanan, kiri
7. Nervus Facialis : Menggerakan wajah dan otot
(sentuhan)
8. Nervus Audiotorius : Pendengaran
9. Nevus Glosofaringeus : Menelan (menelan ludah, mengecap)
10. Nervus Vagus : Menelan
11. Nervus Aksesorius : Menggerakan kepala, leher dan bahu
12. Nervus Hipoglosus : Menggerakan lidah
31 Pasang Saraf Sumsum Tulang Belakang

1. 8 pasang saraf leher (servikal)


2. 12 pasang saraf punggung (torakal)
3. 5 pasang saraf pinggang (lumbal)
4. 5 pasang saraf pinggul (sakral)
5. 1 pasang saraf ekor (koksigeal)
Sumsum Tulang Belakang
Definisi Meningitis
Meningitis adalah suatu infeksi purulen
lapisan otak yang pada orang dewasa
hanya terbatas didalam ruang subaraknoid,
namun pada bayi cenderung meluas
sampai kerongga subdural sebagai suatu
efusi atau empilema subdural
(leptomeningitis) atau bahkan kedalam
otak (meningoesnsefalitis).
Meningitis
Etiologi
a. Pada orang dewasa, bakteri penyebab
tersering adalah Diplococcus pneumonia
dan Neiseria meningitidis stafilokokus,
dan gram negative.
b. Pada anak-anak bakteri tersering adalah
Hemophylus influenza Neiseria
meningitidis dan Diplococcus
pneumonia.
Manifestasi Klinis
a. Neonatus : menolak untuk makan, refleks
menghisap kurang, muntah, diare, tonus
otot melemah, menangis lemah.
b. Anak-anak dan remaja : demam tinggi,
sakit kepala, muntah, perubahan sensori,
kejang, mudah terstimulasi, foto pobia,
delirium, halusinasi, maniak, stupor, koma,
kaku kuduk, tanda kering dan brudzinski
positif, ptechial (menunjukkan infeksi
meningococal).
Patofisiologi
Rute masuknya bakteri kedalam SSP (susunan saraf
pusat) yang utuh masih belum diketahui. Invasi dapat
terjadi melalui pleksus koroidalis (melewati sawar sadar
otak) atau langsung melalui bukaan di dura. Organisme
akan berkoloni di CSS (cerebrose spinal), menyebabkan
inflamasi di mingen yang mengandung koloni tersebut.
Akan berbentuk eksudat dan meningen menebal, lalu
terjadi adhesi yang menyebabkan hidrosefalus. Arteri-
arteri yang menyuplai rongga subarakhnoid mungkin
juga terjadi karna inflamasi, menyebabkan ruptur atau
trombosis dari pembuluh darah tersebut. Jika cukup
parah, otak di bawahnya akan ikut menjadi inflamasi,
menyebabkan edema serebral dan peningkatan tik, serta
vaskulistisdan infark serebral. CSS dan meningen tidak
memiliki pertahanan imun yang efektif,sehingga infeksi di
daerah ini dapat menyebar dengan cepat.
Farmakologi
1. Obat anti inflamasi
2. Pengobatan simtomatis
3. Pengobatan suportif
Terapi Diet
1. Tinggi kalori seperti :
◦ Pisang
◦ Papaya
◦ Jeruk
◦ Semangka
2. Tinggi protein seperti :
◦ Telur
◦ Ikan gabus
Diagnosa Keperawatan
1. kekurangan volume cairan
2. Hipertermia b.d proses infeksi
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
tubuh
PATHWAY
MENINGITIS
Definisi Tumor Otak
Tumor otak merupakan salah satu tumor
susunan saraf pusat, baik ganas maupun tidak.
Tumor ganas di sussunan saraf pusat adalah
semua proses neoplastik yang terdapat dalam
ruang intrakranial atau dalam kanalis spinalis,
yang mempunyai sebagian atau seluruh sifat-
sifat proses ganas spesifik seperti yang
berasal dari sel-sel saraf di meningen otak,
termasuk juga tumor yang berasal dari sel
penunjang (neuroglia), sel epitel pembuluh
darah dan selaput otak.
Tumor otak
Etiologi
1. Genetik
2. Kimia dan Virus
3. Radiasi
4. Trauma
Patofisologi
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis
progresif yang disebabkan oleh dua faktor yaitu
gangguan fokal oleh tumor dan kenaikan tekanan
intrakranial (TIK). Gangguan fokal terjadi apabila
terdapat penekanan pada jaringan otak dan infiltrasi atau
invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan
jaringan neuron.
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang
ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis
jaringan otak. Akibatnya terjadi kehilangan fungsi secara
akut dan dapat dikacaukan dengan gangguan
serebrovaskular primer.
Serangan kejang sebagai manifestasi perubahan
kepekaan neuron akibat kompresi, invasi dan perubahan
suplai darah ke dalam jaringan otak.
Farmakologi
Resistensi tumor dapat terjadi pada obat
antikanker karena obat terlalu jarang dipakai atau
lokasi tumor yang membatasi efektifitas obat. Kini
jarang dipakai terapi obat agen tunggal tetapi
dipakai kombinasi obat-obat yang dipergunakan
untuk menambah efek tumorsidal. Kombinasi dari
obat-obat antikanker mengurangi terjadinya
resistensi obat, dan secara umum mempersingkat
dan meningkatkan efek terapeutik obat. Jika obat-
obat diberikan dalam kombinasi maka dosis dari
masing-masing obat diturunkan supaya
mengurangi kemungkinan terjadinya toksisitas
obatt.
Terapi Diet
Diet kotogenik dengan pola makan makanan
berlemak tinggi, protein tinggi dengan
karbohidrat sangat rendah.Yang biasanya juga
menggunakan untuk mengobati epilepsi.
Tanpa karbohidrat tubuh bergeser dan
menggunakan glukosa menjadi keton untuk
energi. Sel- sel otak yang sehat dapat
memanfaatkan baik glukosa atau keton.
Akhirnya sel-sel kanker otak hanya dapat
membakar glukosa sehingga terjadi kelaparan
pada sel-sel tumor atau kanker otak.
Manifestasi Klinis
1. Nyeri Kepala
2. Mual (nausea) dan muntah (vomit)
3. Papiledema
Diagnosa Keperawatan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan
dengan mekanisme pengaturan otak
2. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan
dengan sulai O2 ke otot pernafasan
3. Ketidakefektifan termoregulasi
berhubungan dengan peningkatan suhu
tubuh
PATHWAY
TUMOR OTAK
Daftar Pustaka
Satyanegara, 2014.Ilmu Bedah Syaraf.Edisi V.jakarta: PT.Gramedia.
Purwanto, Hadi.2016.Keperawatan Medikal Bedah II
Judith.,M.,2016.Diagnosis Keperawatan.Ed;X Diagnosa nanda-I,
Intervensi Nic, Hasil Noc
Nurarif, Huda, Amin & Kusuma, Hadi. 2016 .Asuhan Keperawatan
Praktis. Edisi Revis Jilid 2.Jogjakarata:MediaAction
Lawlor GJ Jr, Fisher TJ Manual of allery and Immunology, Diagnosis and
therapy. Boston: little Brown and COMPANY, 2003:268-308
Muttaqin, Arif. 2012. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan
Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
https://books.google.co.id/books?id=wlpVDwAAQBAJ&printsec=front
cover&dq=tumor+otak&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi3g-ejo-
nkAhWbfn0KHYKSCHwQ6AEIKTAA#v=onepage&q=tumor%20ot
ak&f=false
https://books.google.co.id/books?id=AKDNoVXFVnEC&pg=PA84&dq
=tumor+otak&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwi3g-ejo-
nkAhWbfn0KHYKSCHwQ6AEILjAB#v=onepage&q=tumor%20ota
k&f=false

Anda mungkin juga menyukai